Arest menggenggam Sang jada yang udah berubah menjadi naga kecil dan terbalut bola cakra itu dengan erat, lalu menatap tajam ke arah teman-temannya. Seolah bilang, sekarang giliran kalian.
" Dia datang kakak-kakak, bersiaplah. Mungkin saja dia akan membunuh kita." Hyeka
" Tidak, tunggu. Jangan lakukan gerakan apapun." Dave merentangkan tangan kanannya sebagai isyarat ke teman-temannya agar menghentikan apapun yang akan mereka lakukan dalam pikiran mereka.
" Biarkan dia merasakan cakranya, jika terus membuatnya menyerang cakranya kan bertahan tapi jika tunggu....enam, lima, empat, tiga, duaa.." Semua menahan nafas ambil terus menunggu instruksi Dave yang sepertinya bisa dipercaya...karena sang penakluk perlahan terlihat melemah karena cakra yang terus turun.
" Dan..satu." Arest jatuh ke tanah dengan tubuhnya yang lemas, matanya berusaha membuka tapi dia gagal. Dia bahkan tidak punya tenaga untuk membuka mulutnya.