" Maaf kan aku." Sahara berlutut dengan wajah tertunduk, dia menyesali perbuatannya pada Zerro.
" Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan cakraku. Saat melihatnya, aku seolah terhipnotis dan serakah. Aku ingin memilikinya." Meski tidak terisak tapi airmata Sahara mengalir dalam senyap.
Sejak dia sadar kemarin Sahara terus menghindari orang-orang disekitarnya karena rasa bersalah. Dia juga menghindari Zerro yang sangat dikaguminya itu. Tapi hari ini hipnotis Zerro menariknya kesini, di kamar Zerro.
" Itu bukan salah mu Sahara, pesonanya emang terlalu kuat dan membuat siapa saja serakah. Itu kenapa dia harus di segel segera setelah dimiliki, atau akan membuat pemiliknya menjadi brutal."
" Aku... mengerti." Sahara berdiri setelah membungkuk untuk meminta maaf sebelum pergi meninggalkan kamar Zerro. Sahara seperti sedang patah hati, karena cintanya untuk Jada itu terlarang.