Chereads / Bad X Bad: My Dear Vanessa / Chapter 8 - Bad-08

Chapter 8 - Bad-08

Dengan meneguk minumnya, pandangan Vanessa tak jauh dari sosok Regan dan juga Veronica yang sedang tertawa bersama. Tangannya terangkat ke udara ketika Mira mengambilkan udang dan menaruhnya di piring Vanessa. Wanita itu bilang, jika dia mengetahui semua hal tentang Vanessa, termasuk makanan apa yang dia suka. Dan sekarang, dia malah memberikan udang tepung di piring Vanessa.

"Mau bikin aku mati ya?" cetus Vanessa dengan suara lantang

Mira terkejut begitu juga dengan orang yang ada di tempat sama, juga ikut terkejut mendengar teriakan Vanessa. Apalagi ketika wanita itu langsung mendorong piringnya untuk menjauh. Menatap Mira begitu tajam, seolah dia adalah musuh bebuyutan Vanessa.

"Maksud kamu apa? Mama nggak mungkin bikin kamu seperti itu." ucap Mira.

Vanessa menghela nafasnya berat, tanpa mau berkata apapun dia pun nyelonong pergi dari hadapan Mira. Nafsu makannya hilang, ketika melihat wanita tua itu ada disekelilingnya. Kalau saja Vanessa bisa memilih, dia tidak akan tinggal bersama dengan mereka. Lebih baik dia kembali, atau mungkin tinggal bersama kedua temannya, itu akan jauh lebih baik.

Katanya tau segalanya tentang Vanessa. Taunya hal sekecil ini saja Mira tidak tahu. Sejak kecil Vanessa alergi dengan udang, sekarang malah diminta makan uang. Tentu saja setelah itu Vanessa akan berakhir di rumah sakit.

Duduk di pinggiran ranjang sambil menatap dirinya di pantulan kaca. Vanessa berpikir jika dia akan membuat semua orang, yang ada di rumah ini merasakan apa yang Vanessa dulu rasakan. Termasuk Veronica. Dia akan merebut Regan dari dirinya. Peduli setan, jika pria itu sangat mencintai Veronica. Jika iya pun, tidak mungkin Regan yang hampir saja mencium Vanessa.

"Nggak buruk juga." gumam Vanessa.

Wanita itu mengambil ponselnya dan menelpon Chrissy, meminta wanita itu untuk datang ke sebuah cafe untuk mengusir rasa bosannya. Tak lupa juga untuk memberitahu Angel untuk ikut dengannya. Hanya dia doang yang sulit keluar ruang ketika siang hari. Apalagi Ibukota sangat panas.

Mengambil tas kecil miliknya, dan segera turun, Vanessa langsung di hadang oleh Mira yang membawa nampan ke arah tangga. Wanita itu tahu, jika kedatangan Mira untuk mengantar makan untuk dirinya.

"Kamu mau kemana?" tanya Mira bingung. "Mami bawain makan buat kamu." ucapnya lagi.

Vanessa melirik makan itu dengan alis yang terangkat satu. Daging. Jika tadi dengan udang sekarang dengan daging. Vanessa suka daging, tapi jika sudah tercampur dengan tangan Mira. Rasanya wanita itu malas jika harus makan.

"Mau pergi!! Kamu nggak perlu tau aku mau pergi kemana!! Dan ingat!! Jangan sentuh apapun, karena apa yang kamu sentuh aku tidak akan memakannya."

Vanessa melengos pergi begitu saja setelah mengucapkan hal itu. Meninggalkan Mira yang langsung meneteskan air matanya. Sebegitu bencinya kah dia pada Mira?

Tentu saja iya. Siapa yang tidak benci jika di posisi Vanessa. Siapapun itu pasti akan merasakan hal yang sama. Disaat usia Vanessa tujuh tahun, Mira dengan sengaja memberikan kenangan buruk pada Vanessa. Dia mengusir anaknya sendiri, untuk tinggal bersama dengan Ibunya di London. Dengan alasan jika mereka terlalu fokus dengan Veronica, yang sedang sakit jantung. Ya, secara tubuh Veronica kalah dengan Vanessa. Dia terlalu lemah untuk untuk menghadapi kehidupan ini. Itu sebabnya Mira pilih kasih pada kedua anaknya. Dan lupa, jika anak satunya lagi juga sedang membutuhkan dirinya.

"Nessa … maafin Mami." gumam Mira mengusap air matanya kasar.

Wanita itu kembali turun membawa nampan yang masih utuh. Sampai di bawah, Mira bahkan tidak lagi melihat Vanessa dan juga Regan. Yang hanya meninggalkan Veronica yang sibuk dengan ponsel dan juga komputernya. Langsung saja Mira duduk di samping Veronica, dan membuat wanita itu menoleh cepat.

"Nessa nggak mau makan Mi?" tanya Veronica melirik nampak yang masih utuh.

Mau bagaimana lagi, mungkin Vanessa tidak suka apa yang dimasak oleh Mira. Itu sebabnya Vanessa tidak makan apapun, dan memilih pergi dari rumah ini. Mira juga tidak tahu banyak masakan apa yang disukai Vanessa. Selama ini ibunya hanya menyebut ayam, daging dan ikan. Selain itu Mira tidak tahu, apalagi ketika ibunya tidak bilang tiga bahan itu dimasak seperti apa?

"Yaudah nanti Vero beli makan di luar aja Mi. Biar Nessa mau makan, palingan dia belum terbiasa dengan masakan Mami." kata Veronica.

Jika Vanessa sangat membenci Mira. Sedangkan Veronica adalah anak yang selalu mengerti apa yang Mira inginkan. Dengan mengusap punggung wanita itu, Mira berharap jika tidak ada dendam atau apapun diantara Veronica dan juga Vanessa. Dan lagi, jika seperti ini terus dengan terpaksa Mira harus menelpon ibunya untuk pulang ke Ibukota. Untuk membuat Mira kau menerimanya sepenuhnya.

-BadXBad:MyDearVanessa-

"Kamu aku tinggal. Aku ada urusan sama Sean, kalau mau pulang telepon Vero aja." ucap Regan.

Vanessa mengangguk, dia pun meminta Regan untuk segera pergi. Setelah itu barulah Vanessa masuk ke dalam cafe ini, dan memilih tempat duduk yang dekat dengan dinding kaca. Membatasi banyak pohon di pojokan cafe membuat Vanessa tersenyum. Dia suka dengan bunga, apalagi kaktus. Bunga berduri yang menurutnya sangat lucu.

Menunggu hampir lima belas menit barulah Angel dan juga Chrissy datang. Mereka berdua memesan beberapa makanan, karena mereka hafal jika Vanessa bukan tipe orang yang suka antre. Setelah itu barulah mereka mencari Vanessa yang katanya datang lebih dulu.

"Kebiasaan ngaret!! Nggak bisa apa one time bentar." dengus Vanessa.

Chrissy maupun Angek tersenyum lebar. Sebenarnya bisa, cuman kan kalau di ibukota harus nunggu taksi online dulu. Kalau di London mereka kau on time atau apapun itu, Angel dan Chrissy akan datang satu menit sebelum Vanessa datang.

"Bilang sama pacar kakak kamu. Suruh ngasih fasilitas mobil ke kita." ucap Angel.

"Dipikir Ratu apa yang minta selalu ada. Beli sendiri yang muat untuk beberapa orang. Jangan cuma dua." seru Vanessa kesal.

Sekarang giliran angel yang mendengus sempurna. Dia pun mengambil tisu dan mengusapkannya di telapak tangannya. Lalu menatap pelayan cafe ini datang dan membawa makanan yang dipesan oleh Angel dan juga Vanessa.

"Yaudah sekarang bilang, mau apa kamu minta kita datang kesini?" tanya Chrissy meletakkan ponselnya di atas meja.

"Setelah aku pikir-pikir, aku pengen merebut Regan dari Vero. Lagian kalau dilihat dia juga cukup tertarik sama aku." kata Vanessa akhirnya.

Mata Chrissy dan juga Angel pun mendelik sempurna. Dia pun menatap Vanessa dengan tidak percaya. Masih untung minuman yang ada di dalam mulut Angel tidak keluar dari mulutnya. Begitu juga dengan Chrissy dan langsung menghentikan aksi makannya. Hanya untuk menatap Vanessa dengan tatapan tidak percayanya.

"Apa!! Kita nggak lagi salah dengar kan?" pekik Chrissy.

Tentu saja tidak. Mana mungkin Vanessa salah bicara, dia ini sungguh-sungguh untuk mengencani Regan pacar Veronica. Kalau bisa sih, merebut dari Veronica. Dia ingin kakaknya itu juga merasakan apa yang Vanessa rasakan dulu. Tidak hanya Veronica, Vanessa yakin jika Mira akan merasakan hal yang sama.

"Gila apa!! Jangan aneh-aneh deh, ingat tujuan utama kamu aja. Balas dendam untuk Mami kamu, bukan ke Vero apalagi Regan." tambah Angel.

"Iya aku ingat tujuan utamaku. Tapi aku bisa manfaatkan Regan buat masalah ini." jawab Vanessa yakin. Ya, dia yakin jika Regan mampu membantunya balas dendam.

"Ness ini bahaya loh. Gimana kalau kamu jatuh cinta sama Regan? Karena telah terbiasa bersama. Ingat ya Ness, yang namanya cinta datang tanpa diundang dan nggak tau kapan. Jadi tolong, pikirkan lagi." sahut Chrissy.

Vanessa tersenyum kecil sambil menikmati minuman dinginnya. Menyibakkan rambutnya menatap Chrissy dan juga Angel penuh dengan keyakinan.

"Kalau aku nggak akan pernah jatuh cinta sama Regan."

-BadXBad:MyDearVanessa-