FLASHBACK ON
Chapter ini masih flashback, sudah di negara Jepang, tapi mengambil waktu ketika sedang mendaftar sekolah di AIHS.
Di sepanang jalan kenangan, jalan menuju gerbang sekolah AIHS.
Seorang laki-laki berseragan AISH tengah mengamati seorang gadis yang terlihat kebingungan, Rin adalah gadis kebingungan itu. Laki-laki tampan itupun mendekati Rin.
"Yoo.." Sapa laki-laki itu tiba-tiba dan membuat Rin terlonjat kaget. "Apa kau mencari sesuatu?" Tanyanya.
Rin memandang laki-laki tampan yang menyapanya. Matanya tertuju pada map merah yang laki-laki itu bawa. Ada tulisan A INTERNATIONAL HIGH SCHOOL di map itu.
"SMA In-ter-na-sio-nal A?" Gumam Rin tak jelas.
"Hn?" Si laki-laki terlihat mengangkat alis kanannya.
"Pe-permisi, apa sekolah ini AIHS? Aku tidak melihat papan nama sekolahnya."
"Ah, itu sedang diperbaiki. Aku rasa para tukang itu menutupinya. Benar, ini AIHS. Kau mau mendaftar menjadi siswi baru?"
Rin mengangguk dan menatap laki-laki itu. Laki-laki itu membalas menatapnya. Ada perasaan hangat ketika Rin melihat laki-laki itu tersenyum manis padanya. Senyuman ringan dan tulus.
Tunggu, ini sangat menyenangkan, tapi jika terus berlama-lama ditatap seperti ini, rasanya kakinya terasa semakin melemas. Mata hitam kelam itu sangat meneduhkan.
Jarak semakin dekat tatkala laki-laki itu melangkahkan kaki. Entah bagaimana, Rin seolah terhipnotis sorot tajam hangat mata indah itu.
Rin bahkan tak mengedipkan matanya, mencoba menikmati sensasi nyaman dari moment itu. Laki-laki itu terlihat jauh lebih tinggi dibandingkan dirinya.
Semburat merah samar-samar mulai terlihat di kedua pipi putihnya. Semburat merah itu terasa semakin memanas ketika tangan laki-laki itu bergerak dan membelai rambut indahnya.
Pipinya semakin memanas.. astaga... rasa apa ini? Tiba-tiba bunga-bunga warna pink muncul mengiasi, kupu-kupu ikut menari. Suasana menjadi cling-cling, bergemerlap bintang merah jambu.
Latar bangunan sekolah tiba-tiba berubah menjadi latar di atas bukit dengan satu pohn Rin mekar di sampingnya.
Angin berhembus, wuussshhh, menerbangkan bunga sakura yang berguguran.
"Ini.. ada bunga sakura di rambutmu." Kata laki-laki itu menunjukkan bunga sakura di tangannya.
"Eh?" Rin terbangun dari lamunannya. Ia menerima potongan mahkota Rin yang gugur. "Ah, te-terima kasih."
"Kau jalan saja menuju bangunan C, disana kau bisa mengikuti seleksinya!" Kata laki-laki itu sambil menunjukkan arah bangunan C.
Rin mengikuti arah yang ditunjuk oleh laki-laki manis di depannya itu. "Terima kasih banyak, hm?"
"Zack, Elyasa Zack! Namamu siapa, calon adik kelas?" kata laki-laki itu.
"Ri-Rin, Aerin Tann."
Kring.. kring.. Bunyi Hp Zack berdering.
"Selamat datang di AIHS, semoga berhasil, Rin-chan!" Zack pergi meninggalkan Rin yang mematung tak berdaya.
Dipanggil dengan sufix –chan ala Jejepangan oleh orang tampan yang baru saja ia temui?
Oh Tuhan...
Apakah musim semi sedang berlangsung?
Plaaak.. Detik inipun musim semi sedang menyapa.
Dasar lebay! Jika ini adalah cinta pada pandangan pertama, maka inikah rasanya? Begitu manis, begitu indah. Membuat perasaan bahagia dan hangat. Seperti sore layu dan pagi menjadi mekar.
Hari pertama datang ke sekolah untuk mendaftar sebagai siswi baru adalah yang terindah.
"Kakak bilang jangan mudah mengartikan kebaikan orang lain, apa lagi itu dari cowok. Haha.. khayalanku terlalu tinggi. Tapi, cowok itu terlihat seperti orang yang baik."
Rin menatap mahkota bunga sakura di telapak tangannya. Dari Senior Elyasa Zack yang tampan bak idola Oppa Korea.
***
Taman Sekolah.
Zack duduk di bangku taman sekolah. Ia lalu menekan menu hijau panggilan dari ponselnya.
"Hal..."
"BODOH, KENAPA LAMA SEKALI?" Potong suara kesal jauh di sana.
"Jahatnya Kei-chan, kau mengataiku bodoh. Aku ini kakakmu yang paling manis sedunia!!" Suara Zack terdengar manja.
Kei-chan itu membuat Kei bergidik merinding. Kakaknya memang suka hal-hal yang berbau Jepang.
"Berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikan itu!" Protes Kei-chan, eh maksudnya Elyasa Kei, si adik kesayangan Zack.
"Baiklah, Kei-chan.."
"..." Empat sudut siku keluar di kening Kei. Kakaknya yang satu ini memang sangat sulit ditaklukkan.
"Tadi, kakak tersayangmu ini sedang bertemu dengan seorang gadis kebingungan. Gadis itu terlihat cukup, err aneh."
"..."
"Di saat semua cewek berlomba untuk menunjukkan kecantikannya, dia malah terlihat berbeda, dia lugu, ah, dia berkaca mata tebal, dia juga mengepang rambutnya.. Bajunya juga terlihat kebesaran." Zack mencoba mendiskripsikan sosok calon siswi baru yang baru saja ia temui, Aerin Tann.
"Maksudmu dia jelek dan culun? Begitu saja ribet sekali kau mendiskripsikannya."
"Hei, dia tidak jelek! Ada sesuatu di balik kaca mata tebal itu! Aku seperti mengenalnya, rasanya tidak asing."
"Itu hanya perasaanmu saja! Kak, aku sudah selesai ujian seleksinya. Antarkan aku pulang!"
"Cih, dasar adik manja. Tunggu di pintu keluar, aku akan mengambil motor dulu!"
Elyasa Zack, baru berusia 18 tahun, kelas XII di AIHS. Sangat tampan, manis, flower boy sekolah. Memiliki rambut hitam panjang yang diikat dua, mata hitam kelam, ada garis tipis bekas luka di keningnya.
Seorang Wakil ketua OSIS yang cukup narsis. Suka menebar senyuman maut peluluh hati cewek-cewek. Penyayang kucing dan juga adiknya, Elyasa Kei. Adiknya selalu ia manjakan layaknya memanjakan kucing.
Baik hati, tidak sombong, suka menolong, dan rajin menabung. Seriusan? Percayalah, Elyasa Zack itu benar-benar rajin menabung. Ia tak mudah membuka tangannya untuk meminta jatah pada orang tua demi membeli barang-barang yang ia inginkan.
Baru-baru ini, ia berhasil membeli sebuah porche warna merah impiannya hasil menabung dari uang sakunya dan trading online yang ia tekuni!
Selain itu, pemilik senyuman tulus ini juga adalah seorang idaman para orang tua. Disukai ibu-ibu juga, bahkan ibu-ibu guru di sekolah juga menyukainya karena ia pintar dan selalu mendapatkan juara umum di sekolah. Apa lagi ibu-ibu kantin sekolah, saking terpesonanya dengan ketampanan Zack, mereka sering menambahkan lauk extra kepada Zack sebagai bonus ketampanan dan penglarisan dagangan.
Macam dukun saja.
Namun itu sungguhan. Sungguh terjadi. Saat Zack ke kantin, maka siswi-siswi fans Zack akan banyak ikutan ke kantin dan bersedia membeli makanan agar bisa makan bersama Zack. Itu adalah berkah tersendiri bagi ibu-ibu kantin sekolah.
Makanan favoritnya adalah apapun asal ada kubisnya. Hobi dan kesukaan adalah adiknya! Brother complex akut tingkat dewa level 10!
Hmm.. nyatanya ia memang seorang brother complex yang sangat memanjakan adik kesayangannya.
***
Di lorong kelas bangunan C.
Seorang laki-laki mengamati gadis aneh dengan ciri-ciri seperti yang dimaksud sang kakak. Rambut di kepang dua, poni tebal menutupi jidat dan setengah matanya, kaca mata lebar dan tebal, dan selalu berjalan menunduk.
Sudah memakai baju lengan panjang, tapi masih di lapisi mantel tebal. Rok jauh di bawah lutut dan kaos kaki tinggi sampai roknya. Pakaiannya terlihat kebesaran.
"Apa anak itu sedang sakit di musim semi?" Batin Kei lalu berlalu menuju gerbang keluar.
FLASHBACK OFF
ALL FLASHBACK OFF