Chereads / Young, Wild, & Sexy / Chapter 24 - Heboh

Chapter 24 - Heboh

Padahal Rin sendiri yang meminta untuk merahasiakan hubungan mereka, tapi Rin malah berjalan dengan mengekor Kei. Hal itu saja sudah membuat heboh siswa-siswa.

Rin memang tidak menggandeng tangan Kei, ia hanya berpegangan pada baju seragam Kei, sedikit, tapi cukup membuat mereka saling berdekatan. Kei mengimbangi langkah Rin, ia menurunkan tempo langkahnya menjadi pelan, seperti alunan melodi.

Cara berjalan macam apa ini?

Orang lain melihatnya jika mereka adalah pasangan kawaii dengan sang gadis yang tertunduk malu-malu kucing, nyatanya Rin menunduk karena takut, tidak nyaman menjadi pusat perhatian.

Banyak siswa-siswi yang bertanya akan hubungan mereka. Terutama fans Kei yang melontarkan banyak pertanyaan layaknya wartawan infotainment.

"Kei, apa berita itu benar?"

"Kau sungguh berkencan dengan Rin?"

"Katakan yang jelas kenapa bisa seperti itu?"

"Bagaimana bisa kau berkencan dengannya sementara kalian tiap hari bertengkar?"

"Kei, Rin pasti menyantetmu, kan?"

"Kau pasti kena ajian jaran goyang, kan?"

"Mungkin semar mesem.."

"Aku tidak bisa menerimanya!"

"Hei Rin, kami tahu kau itu cantik, tapi Kei itu milik semua!" (ini author yang bilang... XD)

"Jangan rebut Kei dari kami!"

Kerumunan fans Kei mengerumuni Rin dan Kei. Menghimpit mereka dengan tatapan penasaran. Rin semakin mengeratkan pegangannya pada baju sergam Kei. Kei menyadari jika rasa takut Rin semakin bertambah. Ia lantas langsung merangkul Rin...

"Bel sudah berbunyi, bisa kalian menyingkir?" Kata Kei.

Bagai perintah mutlak, merekapun langsung membuka jalan... Kei yang merangkul Rin berjalan meninggalkan kerumunan itu.

"Bagaimana kami harus mengartikan hubungan kalian?" Tanya Author.

"Terserah bagaimana kalian melihatnya." Jawab Kei tanpa menoleh.

Author dan para fans Kei yang lain saling melemparkan tatapan. Kei dan Rin berjalan rangkulan... Mereka lalu tersenyum... "Mereka berkencan, kan?" Dan berita itu langsung tersebar ke penjuru sekolah dalam waktu yang sangat singkat.

Sebagai fans yang bijak, Author and the gank pun merestui hubungan pujaan mereka. Apapun asal Kei bahagia, itu tidak masalah. Akhirnya mereka hanya bisa legowo dan nerimo wae, mau protespun tidak bisa sih...

Yaelah... ini fans kpop atau apa sih? Lupakan!

Nerimo wae (Bahasa Jawa): Terima saja.

Sesampainya di kelas, ah, ini jauh lebih heboh dari fans Kei di dekat parkiran tadi. Seisi kelas langsung membentuk lingkaran dan melemparkan pertanyaan yang sama. Kepalang tanggung, semua sudah bukan jadi rahasia lagi, mereka berdua mengakui jika mereka berkencan.

"Iya kami berkencan." Kata Kei.

Cih, setengah hati mengakuinya. Lagian, ini hanya karena insiden konyol dan jebakan batman.

Usut punya usut, tukang gosip di sekolah yang membocorkan hubungan Rin dan Kei itu ZACK!

Si abang brocon alay itu.

PAGI-PAGI SEKALI, Zack membuat pengumuman di mading jika Kei dan Rin resmi berkencan. Zack menghimbau untuk mendukung hubungan adiknya dengan Rin. Parahnya lagi, ia juga menambahkan beberapa kata manis di dalam pengumuman itu.

"Cinta bisa menjebak siapa saja, bahkan bagi mereka yang saling benci sekalipun. Cinta memang datang tak diduga, dan akan menjerat target yang tak diduga pula."

Jiaah, Zack yang saking senangnya sampai berpuisi. Beruntung, Zack hanya mengatakan berkencan, bukan dijodohkan!

Sudahlah, bagaimanapun, perjodohan anak sekolah itu sedikit tidak lazim.

Reaksi teman sekelas mereka memang sangat heboh, membuat rame padahal sudah bel masuk. Sudah ada pak guru pula. Mereka semua mengucapkan selamat pada Rin dan Kei atas berkencannya mereka berdua.

"Selamat ya sudah berkencan..." Itu wajar.

"Pajaknya CFC ya..." Ini juga wajar.

"Langgeng sampai nikahan." Ini berlebihan. Masih lama.

"Jangan lupa undang kami!" Ini juga berlebihan. Mereka masih sekolah.

"Prasmanannya ramen seafood ya." Kalau ini, abaikan saja! Itu pasti Zayn yang bilang.

Hebohnya lagi, pak gurunya alias Emran Kazehaya alias pamannya Kei juga memberikan selamat pada Rin dan Kei.

Zayn tertawa ngakak tidak jelas. Ya, ia memang menyukai Rin sejak dulu, tapi ia tidak pernah memikirkan hal romantis dengan teman masa kecilnya itu. Melihat yang dikencani Rin adalah Kei, rasanya Zayn cukup bersyukur. Setidaknya ia melihat perubahan pada diri Kei dan Rin meski itu baru beberapa hari.

"Berakhir sudah masa mudaku." Ngenes batin Rin setelah didaulat sebagai duta romantis kelas.

***

Emran Kazehaya: PNS, guru baik hati-meski mengalir darah mafia. XD

***

Jam istrirahat... di kelas...

Suasana kelas masih sama seperti jam istirahat pada umumnya. Cenderung ramai. Memang apa lagi selain itu? Bukankah tidak ada yang lebih menyenangkan selain jam istirat?

Jangan bodoh, jam kosong atau pulang celat itu jauh lebih menyenangkan. Ok, Rin mengakuinya dan tentu saja diamini oleh Zayn.

Kenapa harus mereka berdua? Entahlah, hanya ingin saja.

"Huwaa... Rin selamat ya... Tak aku sangka. Dengan Kei? Terus pertengkaran kalian selama ini hanya bohongan?" Tanya Karin.

"Pertengkarannya asli kok. Ceritanya panjang, aku tak mau bercerita." Jawab Rin.

Ia lalu meletakkan kepalanya di meja. Ia memejamkan matanya. Mengingat bagaimana tadi ia diselamatkan oleh Kei. Kei merangkulnya dengan sangat erat, seperti sedang melindunginya. Njiir, mukanya jadi memanas.

"Ciee.. mukanya memerah."

Hahahaha... Tawa teman-temannya terdengar.

"Aku sudah menduganya, mereka kemarin belanja baju bersama di boutique ibuku." Indry menimbrung.

"HEE? Wah wah... diam-diam menghanyutkan." Tessa menyambung.

"Kei membayar mahal dress cantik itu untuk Rin kita yang tercinta.."

"Huwaah... Kei memang tajir sih."

"Apapun itu, Rin terihat sangat serasi dengan Kei." Hilda mendukung hubungan itu.

"Jadi Rin... Sudah diapain saja kau sama si pangeran hitam itu?" Tanya Karin.

Semua lalu memincingkan mata. Pertanyaan Karin terdengar begitu menarik.

Rin dan Kei terkenal seperti anjing dengan kucing. Namun hari ini mendapat pengakuan jika Rin dan Kei itu sedang berkencan. Bukankah itu cukup mencurigakan?

"Tidak diapa-apain." Jawab Rin malas.

"Pangeran kita itu bukan tipe laki-laki yang tidak memiliki hasrat terpendam! Bagaimana dengan ciuman?" Goda Indry.

"Kalian terlalu berlebihan."

"Kau bilang pertengkaran kalian itu bukan bohongan, berarti ada kejadian luar biasa yang bisa membuat kalian harus berkencan. Ne, kau sudah melakukan hal mesum dengannya ya?" Ceplos Tessa.

Rin melotot, Indry dan karin senyum-senyum tidak waras, sementara Hilda memerah seperti udang rebus.

Memang ada kejadian luar biasa sih. Jebakkan batman! Nah loh, kenapa pipinya ikut memanas juga? "A-apa? Tidak, jangan mengada-ada!"

"Rin ke-kenapa gugup seperti itu?" Tanya Hilda. Ia malah ikutan gugup. Kenapa ya?

"..."

"Jadi benar ya?" Goda Karin.

"Cie, Rin sudah tidak polos lagi." Kata Indry.

"Ciee, Rin dan Kei sudah... ehem..." Lanjut Tessa.

"Ehem apaan sih?" Tanya Rin.

"Yaelah... ehem-ehem loh..."

"?"

"Cih.. ini bocah polos beneran apa polos-polosan sih?"

"Lagian.. Kenapa tidak menggunakan kata yang baku saja sih?" Kesal Rin.

"S3x Rin... S3x..."

"TIIIDAAAAAKKKKKK..."

Rin langsung menyanggahnya.

"HAHHAHAHAHHA..."

"AKU TIDAK AKAN MELAKUKAN HAL MENJIJIKKAN ITU DENGAN KEI!" Rin benar-benar-benar sudah tak bisa lagi mentolerir cara bercanda teman-temannya.

Tidakkah hal itu terlalu vulgar mengingat usianya yang masih muda?

"Sudah.. sudah... kalian keterlaluan. Kasihan Rin. Minta maaflah padanya!" Kata Hilda.

Tessa, Karin, dan Indry saling lempar tatapan. Mereka melihat Rin yang kesal. Ada yang aneh, kenapa Rin sampai pucat seperti itu? Bahkan sangat terlihat bibir Rin yang memutih bak bibir mayat.

Mereka kompak meminta maaf.

"Maafkan kami, Rin.. Maaf..." Kata Karin.

"Hanya bercanda kok. Maaf ya..." Lanjut Tessa.

"Maaf Rin... Kami juga tidak setuju ide s3x sebelum nikah kok. Tenang saja!" Sambung Indry.

Rin tahu jika teman-temannya tak berniat menyakitinya. Hanya saja, saat teringat kata itu, nafasnya seolah menghilang dari paru-parunya.

"Iya... tidak apa-apa kok. Aku maafkan kalian."

Perbicangan berlanjut dengan masih saling goda. Tentunya dengan bahasa lebih baik lagi. Rin menjadi bahan godaan siang itu. Ia sampai tidak ke kantin karena ingin menghindari pertanyaan dari fans Kei. Beruntung teman-temannya memberinya roti, itu lebih dari cukup untuk mengganjal perutnya yang ramping.

Sementara Kei, hanya Zayn yang gila-gilaan kepoin dan menggoda aneh-aneh. Sementara Syeikh dan yang lain hanya mengucapkan selamat saja.

Cowok memang beda kelas ya... hmm?