Merasa mendingan Qionglin pun berjalan-jalan keliling paviliunnya, dia bahkan sampai mengambil teh atau tanaman herbal yang dijemur beberapa hari yang lalu, yang sudah kering dengan sempurna. Tidak hanya itu wanita itu juga melakukan banyak aktivitas saat kakinya merasa membaik. Hari ini dia ingin menemui Han Co'an dan memilih pergi dari rumah ini, lebih baik dia pergi dari rumah ini daripada harus bertengkar dengan Yuenyi, bukanya apa hanya saja Qionglin malas jika harus berurusan dengan manusia.
"Kau yakin dengan keputusanmu??" tanya Xianlun heran.
Pasalnya wanita itu tidak melakukan kesalahan apapun, dan malah berpikir untuk pergi dari rumah Han Co'an. Xianlun tahu jika wanita itu datang untuk mencari reinkarnasi Tabib Han Guo, dan Qionglin juga belum menemukan reinkarnasinya. Lalu kenapa dia pergi? Bukannya Han Co'an itu salah satu keluarga dari Han Guo juga dulunya?
"Iya aku yakin, kita akan pergi dari rumah ini dan membangun rumah sendiri." ucap Qionglin.
"Tapi kenapa? Apa semuanya baik-baik saja? Kau sedang tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan?"
Qionglin menggeleng mana mungkin dia menyembunyikan sesuatu dari Xianlun. Dia hanya bosan tinggal di rumah Han Co'an, dia hanya menginginkan alam bebas, apapun yang Qionglin lakukan tidak ada yang bertanya siapa dia.
Memikirkan hal itu Xianlun pun setuju, dia akan ikut dimanapun Qionglin pergi, dia tidak memiliki siapapun kecuali Qionglin. "Baiklah kita akan pergi dari rumah ini, aku akan menemanimu bilang pada Han Co'an." ucap Xianlun dan membuat Qionglin mengangguk.
"Kau akan pergi dari rumah ini?"
Pertanyaan itu langsung membuat dua wanita itu menoleh. Ditatapnya Liu yang berdiri tak jauh dari tempat Qionglin dan juga Xianlun berada. Wanita itu bisa melihat sorot mata kekecewaan yang terpancar jelas di kedua bola mata Liu.
"Katakan padaku Nona Qiong. Apa kau akan pergi dari paviliun ini?" ucap Liu lagi.
Tidak bisa berbohong Qionglin pun mengangguk, dia berniat untuk pergi dari rumah ini. Karena merasa tidak enak hati jika terus saja tinggal dan merepotkan Han Co'an. Lagian dia juga sudah tahu jika Han Co'an adalah satu-satunya keluarga Han yang masih hidup. Tugasnya sudah selesai Han Co'an hanya memiliki satu anak yaitu Yuenyi. Itu tandanya tidak ada yang diharapkan dari Yuenyi saat ini.
"Maafkan aku Tuan Liu, aku harus pergi. Aku tidak enak jika harus merepotkanmu terus." ucap Qionglin sambil melirik ke arah Xianlun.
"Jadi kita tidak bisa bertemu?"
Pertanyaan itu langsung membuat Qionglin diam. Ingin rasanya Qionglin berkata jika kita masih bisa bertemu, walaupun Qionglin tidak lagi tinggal di rumah Han Co'an. Mengingat ucapan Yuenyi, Qionglin jadi berpikir dua kali akan hal ini. Dan hanya mampu mengedikkan bahunya, tanda jika dia tidak tahu mereka bisa bertemu atau tidak.
"Kata siapa? Walaupun kita pindah dari rumah ini.kalian masih bisa bertemu, kau bisa ikut kami untuk melihat rumah baru kami, Liu." jawab Xianlun tanpa sadar dan membuat Qionglin mendengus.
Dia pun langsung menyiku lengan Xianlun untuk membuat wanita itu diam. Hanya saja bukannya diam, wanita itu terus saja berbicara tentang hal-hal yang tidak-tidak. Termasuk Yuenyi yang datang meminta obat, karena memang disuruh oleh Liu Changhai.
Liu mengernyitkan keningnya menatap Xianlun heran, seingatnya pria itu sama sekali tidak pernah menyuruh Yuenyi untuk meminta obat pada Qionglin sama sekali. Dan pagi tadi mereka sempat berdebat, Yuenyi meminta Liu untuk memilih antara Qionglin atau Yuenyi. Karena Yuenyi sudah resmi menjadi milik orang lain, tentu saja Liu memilih Qionglin. Dan dia baru tahu kalau Yuenyi datang kesini menghampiri Qionglin.
Belum sempat Liu bertanya pada Qionglin, wanita itu langsung memilih pergi seakan wanita itu tidak ingin membahas hal ini. Liu terus saja mengikuti Qionglin sampai masuk ke paviliun wanita itu, tak hanya itu Xianlun juga mengikuti langkah mereka berdua.
"Jadi ini alasanmu untuk pergi?" ucap Liu menatap Qionglin serius.
"Tidak. Aku pergi karena aku--"
"Katakan sejujurnya Qionglin!! Alasanmu pergi karena Yuenyi?"
Sekali lagi Qionglin pun menggeleng, menyakinkan Liu jika dia pergi bukan karena Yuenyi. Dan ini semua tidak ada hubungannya dengan Yuenyi. Karena Qionglin merasa jika dia tidak ada masalah apapun dengan Yuenyi.
"Ingat satu hal Qiong, jika kau pergi karena wanita itu. Maka aku juga akan pergi dari rumah ini bersamamu." ucap Liu dan memilih pergi.
-LoveMyDestiny-
Dengan langkah gontai Qiongin pun meninggalkan rumah ini. Dia baru saja berpamitan pada Han Co'an untuk meninggalkan rumah keluarga Han. Sebelum pergi pun Qionglin sempat melihat Yuenyi yang tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Liu dia hanya menatap Qionglin datar, seakan dia tengah menunjukkan pada Qionglin jika pria itu sedang marah dengan dirinya.
Tapi apa boleh buat, dia harus pergi, lain kali mungkin Qionglin bisa bertemu dengan Liu dan menjelaskan semuanya.
"Katakan, kita harus pergi kemana?" ucap Xianlun.
Tadi wanita itu bilang pada Liu jika pria itu mau mengantar Qionglin pergi ke rumah barunya. Tapi sayangnya pria itu sama sekali tidak bergerak dari tempatnya saat melihat Qionglin pergi. Entah apa yang diucapkan Yuenyi saat Liu mencarinya tadi. Sebuah konspirasi mungkin dan menggambarkan jika disini Qionglin yang salah.
"Nona Qiong!!!"
Teriakan itu membuat Qionglin dan juga Xianlun Menoleh, dia pun menatap Liu yang tengah membawa tas kecil dan juga buntalan yang diyakini mereka berdua adalah baju Liu. Lalu pria itu langsung menghampiri Qionglin dan juga Xianlun.
"Tuan Liu apa yang kau lakukan? Kita sudah membawa banyak barang milik kita, dan aku pikir tidak ada yang ketinggalan satu pun." ucap Xianlun heran.
Liu menggeleng itu bukan barang milik Qionglin dan juga Xianlu. Tapi itu adalah barang miliknya, dimana Qiongin yang pergi dari rumah dan Liu pun juga ikut. Dia akan kembali pada Yongseng kakaknya dan tinggal di rumah kakaknya. Dia adalah satu-satunya keluarga bagi Liu. Dan mungkin sudah cukup lama juga dia meninggalkan rumah dan tinggal bersama dengan Han Co'an.
"Kau tidak takut di sebut penghianat?" ucap Xianlun.
"Tidak. Aku tidak melakukan apapun, aku hanya pulang ke rumahku. Itu saja, apa bisa aku di sebut pengkhianat?"
Belum bisa, dia hanya pulang dan memilih tinggal bersama dengan keluarganya. Apa mungkin itu salah? Kalaupun salah, dimana letak kesalahan Liu?
Sebelum pulang ke rumah Liu pun lebih dulu mengantar Qionglin dan juga Xianlun ke rumah baru mereka. Dan disinilah Qionglin tampak cemas dan khawatir, pasalnya dia tidak tahu harus melakukan apa. Dia belum mencari rumah kosong atau apapun akan hal ini. Dan yang jelas Qionglin tidak tahu harus pulang kemana.
"Jadi dimana rumahmu?"
Pertanyaan itu membuat Qionglin semakin bingung. Dia pun menghentikan langkahnya dan menatap satu rumah yang memiliki gerbang bambu. Qionglin pun menunjuk rumah itu dengan ragu, sambil berkata, "Ini rumahku, tapi kita belum membersihkannya."
Xianlun mengerjapkan matanya berkali-kali dia pun menatap Qionglin tidak percaya. Rumah siapa yang ditunjuk, dan diakui. Bagaimana kalau pemilik rumah ini keluar dan mengusir mereka.
Berbeda dengan Liu yang langsung membuka gerbanag bambu ini dan menatap isi rumahnya. Banyak sekali rumput ilalang yang tinggi, tanah yang kering dan juga hewan liar. Liu menawarkan untuk sementara waktu memita Qionglin dan juga Xianlun untuk tinggal bersama dengan kakak iparnya. Selama rumah ini masih dibersihkan, tidak mungkin juga kan kalau Qionglin dan juga Xianlun tinggal di rumah yang masih kotor macam ini?
"Tidak perlu, aku bisa membersihkan sendiri nanti bersama dengan Xianlun." tolak Qionglin.
"Tidak Nona Qiong, lebih baik kau tinggal di rumahku lebih dulu. Membersihkan rumah ini membutuhkan waktu berhari-hari, jadi aku sarankan untuk---"
"Iya kita harus tinggal di rumah Tuan Liu, Qiong. Kita tidak mungkin tinggal di rumah yang masih kotor ini. Besok kita akan mulai membersihkannya, iya kan Tuan Liu?" potong Xianlun sambil menatap Liu yang terus saja menatap dirinya.
Sekali lagi saat Qionglin ingin menolak, lagi-lagi Liu dan juga Xianlun langsung memangkasnya, jika memang mereka harus tinggal bersama dengan Liu, dengan alasan jika rumah ini masih kotor dan hari pun sudah mulai gelap.
"Baiklah, aku akan menginap beberapa hari di rumahmu, Liu." ucap Qionglin dan membuat Liu tersenyum puas.
-LoveMyDestiny-