Chereads / Love My Destiny / Chapter 21 - LoveMyDestiny-21

Chapter 21 - LoveMyDestiny-21

Qionglin menyebabkan rambut panjangnya dan menajamkan pendengarannya. Terdengar sangat jelas kalau Yongsheng bingung dan panik, saat mendengar berita baru pagi ini.

Dikabarkan jika salah satu tahanan kerajaan meninggal karena jantungnya hilang. Tapi lebih anehnya lagi jantung itu hilang, tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Hanya saja dadanya berlubang, tubuh tahanan itu menjadi dingin dan membiru. Siapapun yang diambil jantungnya pasti akan meninggal, tapi anehnya kenapa darahnya tidak ada sama sekali.

Mendengar hal itu Qionglin segera pergi, hari ini dia harus kembali ke rumah barunya. Dimana kasus ini harus diselesaikan bersama dengan Wenhua, hanya dia yang tahu siapa yang mampu melakukan hal itu. Kalau manusia itu cukup mustahil, dan tidak akan mungkin.

Qionglin kembali ke kamarnya dan menemui Xianlun. Wanita itu terlihat sangat santai, saat menunjukkan setengah badannya berubah menjadi ular. Tanpa rasa takut jika Yongsheng, atau siapapun yang berada di rumah ini bisa melihat dirinya. Langsung saja Qionglin menutup pintu kamar ini rapat-rapat.

"Apa yang kau lakukan? Kau ingin manusia itu tahu, jika kau adalah silima ular?" Desis Qionglin.

Xianlun nyengir, dia pun langsung merubah dirinya menjadi manusia kembali sambil menggaruk kepalanya yang diyakini Qionglin tidak gatal sama sekali.

"Aku hanya merasa bosan, dan berpikir kapan kita akan pergi dari sini."

"Jangan pikirkan hal itu. Ada hal penting yang ingin aku bahas denganmu. Walaupun itu bukan urusan kita, setidaknya kau dan aku harus hati-hati." Terang Qionglin.

Xianlun yang penasaran pun langsung meminta Qionglin untuk segera berbicara yang jelas. Dia ingin tahu hal apa yang terjadi saat ini, dan membuat wanita itu panik.

Qionglin menjelaskan jika tahanan kerajaan ada yang tewas dengan jantung yang tidak ada. Bahkan tahanan itu juga meninggal tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Setahu Qionglin setiap manusia bisa mengeluarkan darah jika mereka terluka. Tapi kali ini manusia itu tidak memiliki darah saat jantungnya hilang. Dadanya terlihat berlubang dan kita pun bisa melihat dalam tubuh berisi apa saja.

"Ini pasti ulah siluman, mana mungkin manusia bisa melakukan hal semacam itu." Ucap Xianlun.

Qionglin sempat berpikir seperti itu, tapi dia juga tidak tahu siluman apa yang bisa melakukan hal ini. Karena penasaran juga Qionglin pun segera meninggalkan rumah Yongsheng, dan kembali ke rumah kemarin hanya untuk bertemu dengan Wenhua. Dia ingin tahu siluman apa yang berani bertindak seperti ini.

"Wenhua tolong beritahu aku apa yang terjadi."

Wenhua yang tampak santai pun menoleh. Dia pun menatap Qionglin dan juga Xianlun yang baru saja datang, dan langsung duduk di depan Wenhua.

Pria itu hanya memejamkan matanya sambil berpikir, lalu membuka matanya beberapa kali sebelum berkata, "Siluman Naga yang melakukan hal ini. Dia kembali untuk mengambil sesuatu."

Qionglin masih belum mengerti. Dia pun meminta Wenhua untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Lima ratus tahun yang lalu klan naga baru saja melahirkan satu anak naga hitam dengan kepala yang memiliki permata biru. Sayangnya permata itu hilang, dan membuat naga itu terpental dari laut, dan tidak bisa kembali lagi. Membuat naga itu hidup diantara manusia, tapi di tempat yang terpencil. Dan jika sudah ada hal seperti ini, itu tandanya Naga itu sudah lelah dan murka. Dia ingin mendapatkan permata biru, agar bisa kembali ke laut dan hidup tenang.

"Tapi itu bukan urusan kita. Lagian naga itu mungkin terlihat baik dengan kaum kita." Ucap Wenhua

"Iya semoga saja."

"Lalu kapan kalian akan pindah ke rumah ini? Jangan terlalu lama tinggal di rumah orang, apalagi dia laki-laki." Wenhua melirik ke arah Qionglin yang tampak diam saja dengan sedikit cemberut.

Sampai akhirnya Xianlun pun angkat bicara jika mereka akan pindah nanti sore. Hari ini adalah hari terakhir mereka tinggal bersama dengan Liu. Dan Xianlun sedang memberikan banyak waktu untuk Liu dan juga Qionglin bersama.

"Terserah…"

Tidak mau membuat kekuatan Yongsheng khawatir, Qionglin dan juga Xianlun pun segera pergi dari rumah ini, dan kembali ke rumah Yongsheng. Karena Yongsheng dan juga Zhishu tidak tahu jika Qionglin tengah pergi hari ini.

Sambil berpura-pura membawa keranjang, yang isinya buah dan juga makanan yang bisa diolah. Jangan sampai di pulang dengan keadaan kosong, karena dia pergi tanpa memberitahu Zhishu lebih dulu.

Sesampainya di depan rumah Liu, Qionglin melihat jika satu ruangan yang terbuka dan banyak sekali orang yang datang untuk berobat. Mungkin saja pria itu membuka praktek di rumah, karena sudah tidak lagi tinggal bersama dengan keluarga Han.

Saat Qionglin ingin mendekatinya, disaat itulah Yuenyi datang dan langsung mendorong Qionglin untuk pergi. Percayalah wanita itu kasih belum terima jika Liu lebih memilih dirinya dibanding Yuenyi. Padahal semua orang tahu jika wanita itu sudah memiliki calon suami.

Merasa suasana tidak enak, Xianlun langsung membawa Qionglin untuk masuk. Memberikan buah dan juga sayuran untuk Zhishu, setelah itu kembali ke kamarnya.

"Wanita itu sepertinya tidak ingin jauh-jauh dari Liu. Makanya dia datang ke rumah ini, untuk menghabiskan waktu bersama dengan Liu." Cibir Qionglin dan membuat Xianlun tertawa.

"Jadi kau cemburu?"

"Tidak, aku hanya kesal saja bukan cemburu."

"Sama saja Qionglin, masih mau ngelak. Katakan padaku jika kau menyukai Tuan Liu."

Qionglin menggeleng dia tidak suka dengan Liu, hanya saja Qionglin tidak suka dengan sikap Yuenyi. Karena tidak ingin membahas hal ini wanita itu memilih membaringkan badannya di atas tempat tidur dan memilih tidur. Sore nanti dia harus pulang, dan mencari alasan yang tepat untuk hal itu. Mungkin menjaga jarak dengan Liu adalah cara terbaik untuk Qionglin, agar tidak terlibat masalah yang besar dengan wanita itu.

-LoveMuDestiny-

Menjelang sore Qionglin dan Xianlun pun berpamitan pada Zhishu dan juga Liu berhubung Yongsheng tidak ada karena ada pekerjaan pengadilan. Jadi Qionglin hanya bisa berterima kasih pada Zhishu dan juga Liu.

Bahkan wanita itu meminta Qionglin dan Xianlun untuk datang kembali ke rumah Zhishu, untuk makan bersama atau mungkin minum teh bersama.

Qionglin dan Xianlun pun segera pergi dari rumah ini dan berjalan ke rumah baru mereka. Tapi ditengah jalan Qionglin malah melihat satu orang yang berjalan dengan pelan, tapi wajahnya tertutup dengan tudung lain putih yang hampir sebahu. Wanita itu terus meneliti orang itu, sayangnya Qionglin tidak mampu melihat wajah asli orang itu.

"Qionglin, ayo.. Wenhua sudah menunggu."

Qionglin menoleh lalu mengangguk, toh itu bukan urusan dia manusia atau bukan. Tapi yang menjadi pertanyaan untuk Qionglin adalah siapa orang itu, dan kenapa Qionglin baru saja menemukan orang itu.

Tak lama mereka pun sampai di rumah Wenhua. Qionglin segera masuk dan melihat semuanya terlihat sangat bagus. Walaupun ilusi tapi terlihat begitu nyata.

"Kalian tinggal disini saja. Di ujung sana ada sebuah kuil, tapi aku dengar kuilnya tidak pernah dipakai sama sekali." Jelas Wenhua

"Yah, aku tidak bisa mendapat makanan dari Kuil dong."

Wenhua mengedikkan bahunya tanda jika dia tidak tahu akan hal itu. Dikarenakan kuil itu tidak pernah dibuat untuk berdoa, atau dijamah manusia.

Qionglin juga bicara pada Wenhua soal pria tadi yang menurutnya sangat aneh, dan berbeda dengan yang lain. Karena tidak mau berpikir negatif, Qionglin memilih menutup pembicaraan ini dan menyulap meja kosong menjadi penuh dengan makanan, yang bisa mereka nikmati saat ini.

"Kalian harus berlatih untuk makan seperti manusia. Jadi kalau ada tamu, kalian bisa menikmatinya juga seperti mereka." Jelas Wenhua.

"Aku sudah sering bergerombol dengan manusia. Entah dengan Qionglin, aku tidak tahu." Sahut Xianlun.

"Dia termasuk baru, dan tidak tahu apa-apa soal manusia. Tapi dia keras kepala jika ingin hidup dengan manusia, dan mencari reinkarnasi Tabib Han Guo."

"Dan sayangnya Tabib itu sudah meninggal selama dia bertapa." Kekeh Xianlun dan menikmati makannya.

Qionglin hanya diam dan geleng kepala, itu memang benar dia datang bukan tanpa sebab. Tapi yang ada Qinglin malah terlibat terlalu jauh dengan manusia yang ada.

"Ingat kata Dewi Kwan In, cinta, egois dan kasih sayang. Kamu harus memecahkan tiga hal itu sebelum semuanya berakhir." Ucap Wenhua mengingatkan tujuan Qionglin.

"Aku tidak akan lupa dengan tujuanku, dan juga Dewi Kwan In."

Dan sekarang Qionglin baru tahu apa itu egois, yang dimana setiap orang memiliki sikap egois dan ingin menang sendiri. Atau lebih tepatnya ingin terlihat sempurna dimata orang, tapi dengan cara yang salah.

Cinta. Apa itu cinta? Dan bagaikan bentuk dari cinta. Qionglin sama sekali tidak tahu apa itu cinta. Dia baru saja mendengar kata itu saat Dewi Kwan In menyebutnya.

Kasih sayang. Hal yang sama sekali tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Teka-teki ini cukup sulit, dan membuat Qionglin frustasi. Kenapa tugas yang diberikan oleh Dewi Kwan In sangat sulit untuk Qionglin. Dan bahkan bisa dibilang Qionglin sama sekali tidak tahu apa arti ucapannya.

"Cinta, egois, kasih sayang. Tiga kalimat sederhana tapi memiliki makna. Tapi apa?" Guman Qionglin pelan seraya berpikir.

-LoveMyDestiny-