Chereads / Love My Destiny / Chapter 16 - LoveMyDestiny-16

Chapter 16 - LoveMyDestiny-16

Mereka pun memilih meninggalkan rumah tadi dan menuju rumah Liu. Jaraknya memang tidak begitu jauh dari rumah Liu, tapi ya tetap saja rumah tadi itu berada di ujung dekat dengan kuil.

Memasuki gerbang rumah Liu dan disambut hangat oleh keluarga Liu, siapa lagi kalau bukan Yongseng dan juga Zhishi.

"Aku senang bisa bertemu denganmu kembali Nona Qiong." Ucap Zhishu dan langsung memeluk Qionglin.

Wanita itu membalas pelikat Zhishu tak kalah eratnya. Dan menjelaskan pada Zhishu jika dia akan menginap beberapa hari, di rumah ini bersama dengan Xianlun. Zhishu tampak bahagia, dia pun langsung menyiapkan satu kamar untuk Qionglin dan juga Xianlun. Sedangkan dua wanita itu hanya duduk tenang bersama dengan Yongsheng.

"Aku senang jika kau pulang, Liu. Kau sangat jarang sekali untuk pulang ke rumah." Yongsheng menikmati secangkir tehnya dengan santai. Dia baru saja kembali dari pekerjaannya di kerajaan dan sedikit merasakan lelah sore ini. "Liu, aku dengan Yuenyi akan menikah dengan Panglima Cheng Feng? Apa itu benar?" Ujarnya.

Liu Changhai berdehem sebentar, lalu meneguk teh nya untuk membatasi tenggorokannya. "Iya, mereka akan menikah, entah kapan aku tidak tahu. Ngomong-ngomong aku tidak akan kembali lagi ke rumah Han Co'an, aku sudah pulang Kak, dan aku ingin tinggal bersama kalian."

Yongsheng sempat menatap Liu aneh. Dia pun mendekat pria itu untuk berkata jujur, apa mungkin karena Yuenyi menikah dengan pria lain makanya Liu memilih pulang ke rumah. Setahu Yongsheng adiknya ini memang menyukai Yuenyi sejak dulu, mungkin karena sakit hati doa memilih pergi dari rumah Han Co'an.

Tapi yang ada Liu menyangka jika dia pergi bukan perkara Yuenyi. Dia pergi atas kemauannya sendiri, dan ini tidak ada sangkut pautnya dengan Yuenyi. Dia memang menyukainya tapi itu dulu, sekarang tidak lagi.

"Wah kau gampang sekali berpaling Liu." Kekeh Yongsheng dan melirik Qionglin yang duduk di sampingnya. "Apa karena Nona Qiong, kau bersikap seperti ini." Ujarnya.

Liu menunduk, "Kakak ini apa sih, semua tidak ada hubungannya antara Yuenyi dan juga Qionglin. Jadi jangan libatkan mereka."

Tentu saja dua wanita itu terlihat disini, terlihat jelas Liu yang tampak malu-malu dengan sikapnya. Belum lagi yang Qionglin yang hanya menunduk sambil menggaruk kepalanya sendiri.

Hingga akhirnya Zhishu pun kembali dan meminta Qionglin maupun Xianlun, untuk pergi ke kamarnya sekedar istirahat. Zhishu akan memanggilnya nanti saat mereka akan makan malam.

Mereka berdua pun pamit pada Liu dan juga Yongsheng jika mereka pergi ke kamarnya. Sesampainya di saja Qionglin merendamkan dirinya di kolam kecil samping kamarnya. Dia pun menatap bulan merah yang menjulang tinggi di angkasa, menandakan jika malam ini tengah bulan purnama.

Sekarang hidupnya tidak akan aman lagi, Qionglin berpikir jika Yuenyi masih akan tetap membencinya, setelah dia menikah dengan pria pilihan Ayahnya. Karena Qionglin tahu jika wanita itu sangat mencintai Liu, kalau tidak mana mungkin wanita itu menghampiri Qionglin dan marah-marah pada Qionglin. Entah pikiran dari mana Qionglin berpikir jika wanita itu pasti memiliki banyak cara, untuk membuat Qionglin dan juga Liu menjauh. Atau mungkin menciptakan percikan api di antara mereka.

Merasa sudah Qionglin pun memilih menyudahi acara merendamnya. Dia pun mengambil handuk kecil dan mulai mengeringkan tubuhnya. Tak lupa juga dengan bantuan kekuatannya, dia pun langsung mengganti bajunya dengan baju kering.

Saat menatap bayangan dari balik tirai yang terlihat jelas, Qionglin pun tersenyum kecil saat tahu siapa yang menguping di balik tirai itu.

"Nguping eh…" Sindir Qionglin dan menyandarkan dirinya di dekat pilar kecil tirai.

Xianlun terjungkal dia pun menggaruk kepalanya dan meringis,"Tidak!! Aku cuma penasaran aja apa yang terjadi antara kau dan juga Liu."

Qionglin mendengus dia pun langsung menjauh dan duduk di atas tempat tidurnya. Qionglin juga membahas tentang rumah, entah milik siapa tadi yang ditunjuk. Setidaknya dia harus tinggal di rumah itu beberapa hari, sebelum pemilik rumah itu datang dan mengusik Qionglin besok.

Wanita itu juga meminta apa Xianlun untuk membersihkan rumah itu. Kalau bisa mereka membersihkan secara manual, tidak melibatkan kekuatannya yang pasti akan membutuhkan waktu dua sampai tiga hari selesai.

"Tidak ada yang terjadi antara aku dan juga Liu. Jadi kau tenang saja."

"Jangan berbohong, aku tahu kau sedang menyembunyikan sesuatu darimu. Sekarang katakan sejujurnya, apa yang terjadi Nona Qionglin Tianshi."

Qionglin mendesah dia pun akhirnya menceritakan apa yang terjadi. "Liu datang dia menggendongku, ke kamar lalu---"

"Eee tunggu, jangan ceritakan itu. Aku tahu soal itu. Sekarang katakan setelah Liu pergi." Potong Xianlun kesal.

Dia ini sadar atau tidak, kenalan harus diulang kejadian dimana Xianlun tahu semuanya.

Dengan ragu Qionglin menceritakan apa yang terjadi. Dia pun menceritakan apa yang terjadi. Dari Qionglin berpikir jika Liu kembali untuk mengambil minyak pijat. Ternyata yang datang itu adalah Yuenyi, wanita itu datang dalam keadaan marah.

"Dia marah kenapa? Jadi dia datang saat aku pergi?" Xianlun menatap Qionglin serius, kenapa hal seperti ini wanita itu tidak berkata jujur pada Xianlun. "Dan paviliun berantakan itu juga ulah Yuenyi? Bukan ulah nu?"

Qionglin mengangguk, dia pun meminta maaf pada Xianlun atas sikapnya yang berbohong. Tidak bermaksud berbohong pada Xianlun, hanya saja Qionglin tidak mau memperpanjang masalah. Makanya dia lebih baik berbohong pas Xianlun atas hal ini.

"Dia marah karena Liu lebih memilih aku dibanding dirinya. Padahal aku tidak tahu, apa yang dia bahas. Aku dan Liu kita berteman baik, dia orang yang baik. Dan dia bilang kedatanganmu mengacaukan semuanya. Aku sedikit kesal waktu itu, belum lagi saat aku melihat Liu dan juga Yuenyi berciuman." Jelas Qionglin.

Bukannya memberi solusi Xianlun malah terus menggoda Qionglin dan berkata jika Qionglin sedang cemburu.

"Apa itu cemburu, aku tidak tahu arah ucapanmu."

"Cemburu itu rasa sesak yang menghimpit dada. Saat kau merasakan oksigen di sekitarmu telah habis, dan kau merasa dadamu seperti teriris belati yang begitu tajam." Jelas Xianlun terlalu drama.

Langsung saja Qionglin menoyor kepala Xianlun, dan meminta wanita itu untuk diam. Lagian dia bini banyak bicara yang tidak-tidak.

"Daripada kamu banyak drama, lebih baik kau membuat teh saja. Itu akan lebih bermanfaat dibanding berbicara yang tidak nyata." cibir Qionglin dan membuat wanita itu mendengus.

Berbeda dengan Liu yang tidak sengaja melewati kamar Qionglin dan mendengar semuanya. Dia pun tersenyum kecil, sambil kembali badannya dan pergi. Setidaknya dia tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Yuenyi dan juga Qionglin. Dimana Liu akan membuktikan jika dia benar-benar menilai Qionglin dibanding Yuenyi, wanita yang dulu pernah dia cintai tapi tidak bisa dimiliki. Dan sekarang Liu harus berpikir bagaimana caranya meyakini Qionglin jika suatu saat bersama, dia bukanlah wanita pelampiasan Liu.

-LoveMyDestiny-