"Nona Qiong, kita akan membantu membersihkan rumahmu."
Qionglin mendongak lalu menggeleng, "Jangan Nona Zhishu, aku bisa membersihkan sendiri bersama adikku."
"Akan lebih baik kalau kita membersihkan bersama."
"Tapi Nona--"
"Tidak ada salahnya jika kita juga ikut membersihkan rumahmu." Sela Liu sambil menggigit buah apelnya.
Qionglin menggeleng dia terus saja menolak, Liu akan pergi ke klinik pasar raya. Yongsheng juga harus pergi bekerja, sedangkan Zhishu pasti juga banyak pekerjaan rumah. Jadi lebih baik Qionglin membersihkan rumah itu sendiri bersama dengan Xianlun.
Sudah diizinkan tinggal di rumah ini sudah merepotkan banyak orang. Apalagi kalau sampai di bandung hal semacam ini, yang tentunya akan semakin merepotkan keluarga Liu.
Nyatanya Liu masih saja terus memaksa jika dia tidak akan buka klinik, dia akan menemani Qionglin untuk membersihkan rumah barunya.
Tidak bisa menilai, Qionglin pun mengalah dan membiarkan Liu dan juga keluarganya untuk ikut bersama dengannya.
Mereka memutuskan untuk pergi ke rumah kemarin, rumah yang sama sekali Qionglin tidak tahu rumah siapa.
Sesampainya di rumah itu, Liu langsung membagi tugas para wanita membersihkan area dalam rumah, sedangkan para pria membersihkan halaman depan dan melihat halaman belakang rumah ini yang lumayan luas. Ada beberapa tumbuhan segar, seperti buah dan juga sayur. Hanya saja tanahnya memang sedikit kering.
Karena mendapat tugas bagian dalam rumah, Qionglin pun menatap rumah bambu ini yang banyak debu dan juga datang laba-laba. Dia pun langsung membersihkan dengan peralatan seadanya.
"Nona Qionglin, karena rumah ini begitu luas. Bagaimana kalau kita bagi juga agar cepat selesai." Ucap Zhishu.
"Ya aku setuju, aku akan membersihkan bagian sana." Xianlun menunjuk bagian samping kiri rumah ini, kotorannya juga tidak begitu banyak, jadi dia bisa bersantai saat membersihkan rumah ini.
Zhishu pun mengangguk dia pun meminta Qionglin membersihkan bagian kanan sisi rumah ini. Lumayan luas tempatnya, karena dekat dengan beberapa bilik kamar. Sedangkan Zhishu sendiri membersihkan dapur dan juga ruang depan yang hanya memiliki pembatas rak buku.
Saat membersihkan sisi kanan Qionglin melihat tikus hitam dengan skor berwarna emas. Qionglin ingat betul ekor emas itu, yang menandakan jika tikus itu adalah Wenhua.
Melirik ke arah dua wanita yang masih sibuk membersihkan rumah, Qionglin memilih kabur ke belakang rumah dan melihat sekitar yang tampak aman. Dia pun langsung meminta tikus itu untuk merubah wujudnya menjadi manusia.
"Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana jika ada manusia yang tahu, dan membuat ekormu." Desis Qionglin sambil menatap sekitar rumah ini, takut-takut jika ada orang yang melihat dirinya kecuali Xianlun.
"Apa? Dari mana kau tahu, jika rumah ini adalah milikku?"
"Aku tidak tahu, tapi baguslah jika ini rumahmu. Aku akan tinggal disini."
Wenhua mendengus dia pun mengendus tubuh Qionglin, dan juga memutar tubuh wanita itu. Hal pertama yang dia lihat adalah ikatan jimat di rambut Qionglin yang masih ada. Tapi kenapa wanita itu masih bau siluman?
Seakan tahu reaksi Wenhua, Qionglin pun langsung menjelaskan jika dia datang ke rumah ini bersama dengan manusia dan juga satu siluman ular. Tapi tenang saja, siluman ular itu sangat baik dan tidak berbuat aneh-aneh pada Qionglin dia juga banyak membantu Qionglin, apalagi saat wanita itu sakit Xianlun juga membantu merawatnya. Dia hary saja kehilangan Ibunya sebelum Festival Lentera Merah, dan Ibunya dibunuh oleh manusia untuk dijadikan santapan lezat. Karena tidak ada orang lain lagi, akhirnya siluman itu mengikuti Qionglin dimanapun wanita itu pergi.
Wenhua mengangguk dia pun paham, karena dia tahu betul bagaimana sikap wanita itu terhadap Qionglin. Tapi yang lebih bahagia, bau wanita itu harus disamarkan, takut tercium oleh Biksu atau mungkin siluman lainnya yang ingin berbuat jahat. Mengingat tujuan Qionglin datang bukanlah untuk bersenang-senang dengan manusia, tapi untuk mencari reinkarnasi Tabib Han Guo yang dulu sempat menyelamatkan hidupnya.
"Tenanglah, aku tidak akan lupa dengan hal itu. Aku selalu ingat apa tujuanku dataang kau sini. Tapi Wenhua, ada satu hal yang tidak aku mengerti." Terang Qionglin.
"Apa?"
"Setiap kau melakukan sesuatu, tanganku selalu mengeluarkan cahaya biru. Itu pertanda apa?"
Wenhua berpikir sejenak, cahaya biru keluar dari tangan Qionglin? Pria itu langsung meraih tangan Qionglin dan menatap tanda angin di pergelangan tangan itu.
"Itu--" Wenhua menghentikan ucapannya saat dia mendengar derap kaki dari arah samping. Langsung saja pria itu merubah diri menjadi tidur emas dan pergi.
Sedangkan Qionglin yang bingung pun ingin meneriaki nama Wenhua. Tapi panggilan dari arah belakangnya membuat tubuh Qionglin membeku.
Perlahan, Qionglin pun menoleh dan menatap Liu yang berdiri di belakangnya. Jaraknya tidak begitu jauh dengan dirinya, belum lagi Yongsheng juga ikut berdasarkan dengan Liu.
"Nona Qiong kau disini?" Ucap Liu celingukkan. Dia seperti mencari seseorang, apa mungkin Liu tahu nika tadi dia berbicara dengan Wenhua?
"Iya, aku ingin melihat belakang rumah ini. Kau sendiri bukannya membersihkan halaman belakang?"
"Aku mendengar suara orang berbicara, makanya aku datang ke sini. Tapi aku malah melihatmu, padahal aku mendengar suara dua orang lawan jenis berbicara."
Qionglin menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali. Disini, dia bingung sendiri harus menjawab apa pertanyaan Liu. Kalau dipikirkan Liu mungkin juga tidak tahu, jika dia sempat berbicara dengan Wenhua tadi. Pria itu belum menjelaskan apapun, langsung merubah dirinya saat mengetahui kedatangan Liu. Tapi bagus, rahasia dia amah.
"Apa seperti ini…" Qionglin berdehem untuk mengganti suaranya menjadi suara pria. Lalu berkata, "Aku ingin menanam banyak buah dan juga sayuran, atau mungkin tanaman herbal yang langka dan juga bunga sakura." Ujarnya dengan suara yang mirip sekali dengan pria.
Liu maupun Yongsheng tertawa terpingkal. Mereka pikir ada pria lain selain mereka berdua, tapi melihat Qionglin mereka berpikir jika wanita itu multi talenta. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali ke pekerjaan mereka, dan Qionglin pun juga langsung membersihkan kembali sisi kanan rumah ini agar cepat selesai, dan bisa pindah ke rumah barunya.
"Kau dari mana saja?" Bisik Xianlun saat tahu jika wanita itu sudah kembali di posisinya.
Qionglin tertawa kecil dan mulai menggunakan kekuatannya, untuk membersihkan rumah ini agar terlihat rapi dan bersih.
"Kita memiliki kekuatan, jika manusia itu ngeyel mungkin rumah ini sudah bersih dari beberapa jam lalu." Bisik Xianlun kembali.
"Iya, makanya aku bersikeras untuk menolaknya. Sayangnya mereka tidak ingin di tolak." Jawab Qionglin berbisik pula.
"Hmm, mereka sangat keras kepala."
"Sama sepertimu." Jawab Qionglin cepat.
Xianlun mengibaskan kain di tangannya tanda jika dia kesal, dan tidak setuju dengan ucapan Qionglin. Mana mungkin wanita secantik Xianlun menyebabkan, dan keras kepala. Yang ada banyak pria yang akan bertekuk lutut di depannya karena kecantikannya.
"Jangan banyak bicara, bersihkan rumah ini dan kita tempati." Ketus Qionglin.
"Iya aku tahu, tapi aku merasa aneh dengan rumah ini. Aku merasa rumah ini dihuni oleh siluman juga. Apa kau yakin rumah ini aman, Qionglin?"
Dengan terpaksa Qionglin pun menjelaskan jika rumah ini sebenarnya adalah rumah milik teman Qionglin. Dia juga siluman, tapi dia berhati baik dan tidak menyakiti manusia atau siluman lainnya, lebih tepatnya menjaga dan menjauhkan siluman jahat dari mereka. Jadi kalau masalah aman atau tidak, yang jelas rumah ini sangat aman jika siluman itu ada di rumahnya.
"Hah, kamu selalu saja gampang mempercayai orang. Nanti yang sudah kamu sendiri. Jangan terlalu percaya Qiong." Xianlun mendekat dan memohon pada Qionglin, untuk merubah sikapnya yang baik hati itu.
"Sudah kau tenang saja, aku akan mengatur semuanya. Lebih baik kau siapkan minum untuk mereka."
Xianlun mengangguk dengan menggunakan kekuatannya dia pun menciptakan ilusi makanan dan juga minuman. Lalu memanggil Liu, Yongsheng dan juga Zhishu untuk beristirahat sebentar sebelum melanjutkan pekerjaan mereka.
Hal itu mampu membuat Zhishu curiga, "Dari mana kalian mendapatkan air dan makanan ini? Dapur rumah ini belum aku bersihkan sama sekali, dan sumur rumah ini juga kering. Dan makanan ini-- aku bahkan tidak membawa makanan apapun?"
Pertanyaan yang mampu membuat Qionglin maupun Xianlun menepuk jidatnya masing-masing. Bagaimana bisa mereka lupa dengan hal sepele.
-LoveMyDestiny-