Qionglin duduk termenung di depan paviliun nya dia menatap Xianlun Qian yang terus saja menjemur tanamannya herbal miliknya. Taman yang akan di jadikan obat untuk Liu Changhai, dan juga membuat Teh untuk dijual.
Helaan nafas keluar dari bibir mungil Qionglin dia masih ingat kejadian malam itu. Apa yang terjadi pada dirinya, kenapa dia terus saja memikirkan hal yang sama sekali tidak penting dalam hidupnya. Harusnya dia memikirkan apa tujuan dia datang kesini, bukan malah memikirkan Liu Changhai berciuman dengan Yuenyi. Lagian itu bukan urusan Qionglin juga kan?
Wanita itu mencoba berdiri, kakinya masih terasa sakit karena bengkak. Dengan menyeret kaki satunya, dia pun berjalan kembali ke paviliun nya.
Sayangnya, baru juga satu langkah dia berjalan. Tiba-tiba saja tubuhnya melayang ke udara, Qionglin memekik kaget dia pun menatap siapa yang berani menggendongnya. Ternyata Liu Changhai.
"Apa yang kau lakukan? Turunkan aku Liu." Pekik Qionglin.
Liu Changhai tersenyum, "Nona kaki mu sedang sakit, jika kau banyak berjalan maka dia akan bertambah bengkak."
"Tapi tidak harus menggendongku kan?"
"Ini adalah cara terbaik untuk tidak menambah bengkak di kakimu."
Qionglin mendengus dan langsung cemberut. Sampai akhirnya Liu Changhai baru menurunkan dia tepat di atas tempat tidurnya. Tak hanya itu pria itu juga kembali melihat kaki Qionglin, dengan alasan jika semalam dia lupa.
Tentu saja lupa, semalam dia menghabiskan malam bersama dengan Yuenyi. Jadi Qionglin berpikir jika dia tidak akan mengganggu mereka berdua.
"Nona Qiong, apa aku melakukan kesalahan? Setelah mengantarmu makan tadi kau tidak berbicara denganku?" Ucap Liu Changhai
Qionglin menggeleng, "Tidak. Aku hanya ingin sendiri dulu. Kenapa?"
"Aku berpikir kalau aku melakukan kesalahan. Makanya kau mendiamkan aku."
Sedikit tersenyum Qionglin pun menggeleng. Mana mungkin dia melakukan kesalahan. Yang ada, dirinya lah yang salah kenapa dia memikirkan hal yang sama sekali bukan tujuan utama nya.
Persetan dengan mereka. Mau ciuman atau mungkin tidur berdampingan pun Qionglin tidak akan peduli sama sekali. Lagian dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Liu.
Tapi melihat semalam…
"Hari ini kau tidak bisa menemaniku ke klinik ya. Hmm, setelah pulang dari klinik aku akan membawakannya kue pai."
"Terima kasih."
Liu Changhai pun pergi, sedangkan Qionglin memilih berbaring di tempat tidurnya. Dia mencoba untuk menutup kedua matanya, sayangnya pintu paviliun ini terbuka kembali. Tanpa membuka matanya Qionglin tahu jika itu adalah Liu.
"Untung kau kembali minyak pijat mu ketinggalan, Liu." Ucap Qionglin dengan mata terpejam.
Tidak ada jawaban sama sekali dari sang empu. Qionglin berpikir jika pria itu mengambil minta pijatnya lalu segera pergi. Tapi yang ada Qionglin malah mendengar suara tepuk tangan yang nyaring, segera dia pun membalik badannya dan menatap siapa yang bertepuk tangan. Ternyata Yuenyi. Untuk apa dia datang ke sini?
"Yuenyi? Sedang apa kau berada di sini? Kau butuh sesuatu?" Ucap Qionglin sopan bangun dari berbaring nya.
"Kenapa? Memangnya aku tidak boleh berada disini? Bukannya ini rumahku? Jadi terserah aku mau dimana!!" Ketus Yuenyi.
Qionglin tahu jika ini adalah rumah Yuenyi, tapi apakah sopan masuk paviliun orang tanpa permisi dulu? Setidaknya dia mengetuk pintu lebih dulu, sebelum masuk. Apa manusia semua seperti itu?
"Kau tadi memanggil siapa? Liu? Ah pria itu habis dari sini ya."
Qionglin masih diam, dia pun menatap Yuenyi yang mengelilingi paviliun ini, dan menatap setiap botol yang berjejer rapi di rak obat.
Wanita itu tidak peduli seberapa keras Qionglin membuat banyak ramuan, atau obat herbal. Tapi yang ada Yuenyi malah dengan sengaja menjatuhkan satu botol obat milik Qionglin, hingga pecah
"Ups!! Aku sengaja." Ucapan menyebabkan itu mampu membuat Qionglin naik darah. Dia pun menatap Yuenyi tajam.
"Aku tahu kau sengaja melakukan hal itu. Apa yang kau mau?" Sinis Qionglin.
Yuenyi mendekat dia pun menatap Qionglin tidak suka. Tatapan yang selalu dilontarkan untuk Qionglin Tianshi.
"Benar, aku sengaja melakukan hal itu. Harusnya kau tahu Nona Qionglin, jika aku sama sekali tidak pernah menyukaimu!!" Yuenyi mengambil satu nampan yang berisi teh fermentasinya, lalu menjatuhkan dengan sengaja dan menginjaknya. "Karena kedatanganmu, semuanya berubah!!"
"Apanya yang berubah!! Aku bahkan tidak tahu apa yang kau ucapkan saat ini!!"
Dengan keadaan marah Yuenyi pun mengungkapkan semua isi hatinya. Jika dia tidak suka saat Liu bersama dengan Qionglin. Liu lebih mementingkan Qionglin dibanding dirinya. Harunya Qionglin sadar diri, jika dia tidak datang ke rumah ini Liu tidak mungkin bersikap seperti ini, apalagi menolaknya dan menyerahkan Yuenyi dengan pria lain.
"Kau tahu, aku menemaninya sejak dia kecil. Dia berjanji padaku jika dia akan menjadikan aku permaisurinya. Tapi-- saat kau datang, kau mengacaukan semuanya." ucap Yuenyi marah.
Qionglin menyangkal semua ini bukan salahnya. Toha diperhatikan Liu juga Qionglin tidak meminta. Pria itu bersikap baik pada Qionglin, karena memang dia baik. Dan sikap baiknya pun Qionglin yakin jika dibalik sikap baiknya tidak ada maksud tersendiri.
Mendengar hal itu Yuenyi pun tersenyum, "Bodoh!! Dia bersikap seperti itu karena dia ingin membuatku cemburu. Kita saling mencintai, dan mungkin setelah aku menikah dengan Cheng Feng, kau adalah satu-satunya wanita yang akan menjadi pelampiasan rasanya. Ingat itu Liu sangat mencintaiku, dan sulit untuk melupakanku. Jadi jangan berharap jika pria itu akan menyukaimu."
Setelah mengucapkan hal sepanjang itu, Yuenyi pun langsung pergi. Sedangkan Qionglin hanya mampu diam saja tanpa tahu harus apa. Kenapa keluarga Han memiliki sikap yang arrogant seperti itu? Qionglin juga tidak mungkin menyukai Liu, dia adalah pria yang baik. Dan nyatanya Qionglin juga tidak memiliki perasaan apapun terhadap pria itu. Hanya saja---
Pintu terbuka kembali dan membuat Qionglin menoleh, dia pikir Yuenyi akan kembali ke paviliunnya. Ternyata Xianlun Qian yang masuk dan menatap paviliun ini yang berantakan.
"Apa yang terjadi? Dan untuk apa wanita itu masuk ke paviliun kita?" ucap Xianlun heran.
"Dia meminta resep obat yang dibutuhkan Liu. Dan dia tidak tahu obat apa yang aku maksud, jadi aku berdiri dan mengambilnya sayangnya aku menyenggol banyak barang dan membuat paviliun ini berantakan." jelas Qiongli berbohong. Tidak mungkin jika wanita itu berkata jujur pada Xianlu. Yang ada Xianlun pasti akan membuat pelajaran pada Yuenyi. Mengingat wanita itu suka melakukan hal apapun tanpa berpikir dua kali.
Xianlun mengangguk dia pun langsung membereskan paviliun ini dengan kekuatannya, sehingga paviliun ini bersih. Dia melihat Qionglin heran, dia ini bisa menyembuhkan diri sendiri, tapi saat kakinya terkilir dan bengkak kenapa tidak dia sembuhkan sendiri?
Bukanya tidak mau, kalau bukan tinggal di dunia manusia, mungkin Qionglin akan menyembuhkan kakinya sendiri. Sayangnya dia tinggal di alam manusia, dimana yang sakit harus menunggu beberapa ari untuk sembuh. Dan Qionglin sedang melakukan hal itu, sembuh dengan menunggu waktu.
"Ya tapi kan itu akan membutuhkan waktu yang lama." ucap Xianlun kesal.
"Hmm, itu akan lama tapi tidak masalah, aku bisa mengurangi bengkaknya sedikit demi sedikit setiap hari. Jadi semua orang tidak akan curiga kenapa kaki ku bisa sembuh dengan cepat." Xianlun mengangguk dan menatap kaki Qionglin yang mengempis karena kekuatannya. "Xianlun, kau tadi dari mana? Bukannya kau sedang menjemur teh?" ujarnya.
"Iya, tapi melihatmu di gendong oleh Liu aku pergi sebentar."
"Ku ini meninggalkanku tanpa berkata apapun!! Dasar."
Xianlun tertawa kecil, dia pun terus menggoda Qionglin tentang kejadian ini. Bahkan dengan usilnya tadi dia memang hampir sempat mengunci paviliun ini dari luar. Agar Liu dan juga Qionglin bisa berdua dan menghabiskan waktu. Tapi karena melihat Shuwan dan juga Yuenyi, akhirnya rencana itu gagal. Karena Xianlun sedang ingin melihat burung raksasa yang ditangkap oleh Qionglin. Siluman itu mati kering di penjara, kulitnya mengkerut lalu menjadi debu. Semua orang terlihat panik dan bingung, dan berpikir jika manusia tidak akan seperti itu. Tapi semua siluman jika kehilangan kekuatannya dia akan menghilang dengan sendirinya.
Lega, setidaknya satu siluman telah pergi dari kaum manusia. Dan Qionglin berpikir jika ini adalah ucapan yang dimaksud Dewi Kwan In.
"Sekarang katakan padaku, apa kau sudah menyukai Liu?"
-LoveMyDestiny-