Los angeles,Amerika serikat.
Pagi harinya di Rumah sakit DLD,Revan baru saja selesai Mandi dan kini sudah Rapi dengan setelan Jasnya.
Berbeda dengan Revan,Angga kini tengah tertidur pulas di atas sofa Ruang Rawat Zelia.
"Kebo amat sihh loo,sini Cepetan!!"Ujar Revan membangunkan Angga.
"Emphh,nganggu aja sihh Lo,nggak lihat orang lagi tidur apa??"Gerutu Angga.
"Huahh kalian berisik amat sihhh,gue nggak bisa tidur nihh"Sungut seseorang di belakang mereka.Revan Dan Angga terdiam,kemudian mereka menoleh.
1 detik
2 detik
3 detik
Dan.....
"Zelia!!!"Teriak Angga tidak percaya Akan apa yang dilihatnya.
Grepp.....
Angga memeluk Zelia dengan Erat.Zelia bernafas dengan tersengal sengal.
"Bang lepasin Zelia Kecekik nihh,Huhhft"Teriak Zelia.Angga pun melepaskan pelukannya.
"Kapan Lo sadar??"Tanya Revan.Zelia pun menjawab.
"Jam 0 3 .0 0 Tadi kenapa??"Jawab Zelia balik bertanya.
"Lah Lo nggak bangunin kita ??"Tanya Revan.Zelia menggelengkan kepalanya.
"Nggak soalnya kalian tidurnya etdah pules banget,Sambil tendang tendangan lagi"Jawab Zelia sambil terkekeh.
"Lo ngeliat kami berdua??"Tanya Revan semakin nggak jelas.
"Ya iya lah dodol gue kan nggak rabun"Jawab Zelia ngegas.
"Ehh tunggu,kak Angga kok bisa disini??"Tanya Zelia heran.Angga menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Jadi..."
Flashback on.
Siang hari setelah kepergian Zelia Ke los angeles,Angga yang sedang bergelut dengan berkas berkas yang ada di meja kerjanya dikejutkan dengan kedatangan sang papa.
"Angga"Panggil David.
"Iya papa??"Jawab Angga.
"Siapkan keberangkatanmu ke Los angeles sekarang ada beberapa masalah di perusahaan kita"Ucap David.
"Lahh kan Zelia disana papa,kenapa enggak nyuruh dia aja sihh!!"Gerutu Angga.
"Angga Angga kan Zelia nolak kalo soal urusan Seperti itu,udah pokonya Sono"usir David.
"Huft iya deh pahh"Jawab Angga kemudian membereskan semua dokumen dan kemudian keluar dari kantor itu untuk pergi ke Amerika.
Flashback off.
"Ck kak angga maksud Zelia itu kenapa kak Angga bisa tau kalau aku dalam bahaya??"Tanya Zelia yang malas mendengarkan celotehan kakaknya.
"Itu karena,Kakak emang datang ke apertemen Revan soalnya dia kan Ada di sini menghandle Tugas Hotel pamannya nahh Kakak ke sana tuhh tapi waktu di tengah jalan kakak lihat kekacauan di dekat jembatan,Dan kakak nggak ngerasa Familiar oleh Mobil dan juga dirimu, tapi...."
Flashback on.
Saat Itu Angga tengah menuju Apertemen Revan Tempat yang selalu Ada penghuninya ketika Revan sedang berada di Amerika.
Dulu Angga dan Revan juga kuliah di Amerika jadi mereka berteman Sejak kuliah atau bisa dibilang teman kuliah.
Angga berhenti Agak jauh Dari jembatan ia melihat seorang Gadis yang sedang di keroyok oleh 8 orang pereman bersenjata.
"Kok gue kayaknya nggak asing deh Ama gadis itu tapi siapa ya"Ucap Angga Sambil keluar dari mobilnya saat baru beberapa langkah terdengar suara Tembakan.
DOR....
Angga Terlonjak kaget ia kemudian menghampiri gadis itu saat tau itu siapa Angga sangat terkejut.
Bagaimana bisa ia tidak menegetahui kalau itu Adalah adiknya sendiri,Dia adalah Zelia.
"ZELIA"Teriaknya.
Flashback off.
"Oh begitu"Jawab Zelia.
"Ho'oh"Ucap Angga menanagapi Jawaban Zelia.
"Ehh iya lupa ini dimana ya??"Tanya Zelia.
"Rumah sakit lah dodol"Jawab Revan.
"Wahh enak tuhh Dodol,Lu beli dimana Van bukannya disini nggak ada dodol ya??"Tanya Angga.
Pletak.....
Angga mendapat dua Jintakan sekaligus di keningnya bisa ditebak siapa pelakunya.
"Aww sakit woyy"Teriak Angga Sambil mengelus kepalanya.
"Sejak kapan Kak Angga jadi Kek gini??"Tanya Zelia.
"Maksudnya??"Tanya Angga yang tidak paham akan arah pembicaraan Adiknya itu.
"Ck kan dulu kak Angga itu Selalu Datar kek Aspal lah ini udah kek dataran tinggi Ae konyolnya"Jawab Zelia sambil geleng geleng kepala.
"Ehh kak tadi waktu Zelia sadar Zelia tuh ngiranya Udah di surga lohh ehh malah di rumah sakit"Ucap Zelia sambil berucap sok sedih.
Pletak....
Revan dan Angga menjintak kepala Zelia.
"Kok begitu banget sih lo"ucap Revan.
"nggak Bersyukur banget si beri hidup"seru Angga.
"Iya deh iya maaf Kak Angga Ter gans"Jawab Zelia.
"emangnya gue nggak gans gituh,ck pangeran negeri dongeng yang terbuang"Sindir Revan.
Zelia dan Angga pun tertawa.
"ngapain kalian ketawa??",Heran Revan.
Tiba tiba terdengar ketukan di pintu yang mengejutkan mereka bertiga.Liara langsung memeluk anak bungsunya yang masih duduk di atas brankar.
"Mama lepasin dulu atuh Zelia sesak nafas nihhh"Gerutu Zelia.
"Huh,Mama Khawatir sayang sama kamu,mama khawatir,ini kok bisa begini??"Tanya Liara dengan penuh kekhawatiran.
"Ma...mama kok bisa ada di sini ??"Tanya Zelia.
"Ya naik pesawat lahh Zel"Jawab Liara.
"Ck,Lha kalo bukan pesawat apa coba??"Gerutu Zelia.
" Zel gimana kabarmu nak?"Tanya seseorang dari belakang Liara.
"Ailih Tante Kinan kan??"Tanya Zelia dengan Nada yang memastikan.Kinan pun mengangguk.
"Lohh kok bisa di sini??"Tanya Zelia lagi.
"Tante bareng mereka"Jawab Kinan.
"Owh"Jawab Zelia.
"Van Revan?"panggil Devan.
"Iya papah??"Jawab Revan mengernyitkan dahinya bingung.
"Ikut papa sekarang!!"Perintah Devan.
"Iya pa"Jawab Revan.
Mereka berdua pun pergi entah kemana.
"Ada apa pa kok kayaknya serius amat deh??"Tanya Revan.
"Ehh iya Van, Papa cuma mau ngomong kalau Ada kloega bisnis papa yang Minta kamu untuk dijodohkan dengan anak perempuannya!!"Jawab Devan,Mata Revan pun langsung Melotot saking terkejutnya.
"Apa??,Revan nggak salah denger kan??"Tanya Revan meminta penjelasan kepada Papanya itu.Devan menggelengkan kepalanya pelan.
"Kamu nggak salah denger kok Re,eh iya kamu kenal Drax Frey??"Tanya Devan.Revan pun mengangguk.
"Iya pa dia orangnya licik banget,Tunggu??,Apa mungkin anaknya itu yang akan dijodohkan denganku??"Tanya Revan.Devan mengangguk.
"Ya anaknya lah yang meminta itu,Tapi percayalah papa mu ini tidak akan setuju jika kamu dan Anaknya itu Nikah, pokoknya no !!,Kamu tau kan Re kalau Anaknya itu super duper manja,huh"Jawab Devan.Revan pun mengangguk.
***"