Zelia dan Revan sampai di Apertemen,Setelah itu mereka pun Masuk ke Apertemen.
Saat Revan ingin pergi ke kamarnya,Ia dicegah oleh teriakan Zelia dari bawah.
"Revan woyy,Main nyelonong ae loo"Teriak Zelia.Revan pun dengan berat hati pun menoleh.
"Apaan sihh!!"Bentak Revan,Moodnya yang saat ini sudah Hancur pun tidak sadar Akan apa yang baru saja ia katakan.
Zelia yang pertama kali di bentak oleh Revan pun kaget,Ada rasa takut di hatinya.
Ia pun memilih untuk diam dan berjalan pergi ke dapur.
Sementara Revan ia Tersadar Akan apa yang baru saja di ucapkannnya,Ia pun merasa bersalah dengan Zelia.
Namun Revan tetap Berjalan menuju kamarnya.
"Ahh Shitt"umpat Revan sambil mengacak rambutnya.
****
Jakarta Indonesia.
Ard Group.
Devan baru saja selesai meeting dengan CEO perusahaan FRY crop,Kemudian dilanjutkan dengan mengobrol Ringan.
"Ehh Tuan Devan,Kalau saya boleh,apa boleh kita menjodohkan Anak saya dengan Anak anda??"Tanya Darx memberanikan diri.
"Ohh maaf tuan Darx saya tidak bisa memutuskan itu,Anak saya memilih untuk Mencari Jodohnya sendiri,Jika Anak anda menginginkan itu,Datang Saja Lusa saat Sore sekitar pukul 15.00"Jawab Devan.
"Ehh baiklah kalau begitu"Ucap Darx dingin ia pun segera melangkah pergi dari ARD Group.
'Ck kira kira ada apa ya,Apa mungkin Lesa harus ikut tes ??'Batin Darx sambil berjalan pergi.
Selepas kepergian Darx.
"Huh Harus ngomongin ini sama Revan ini,Bisa Gawat Kan Si anakanya Darx itu Nggak bisa apa apa,Manja,Boros,Ahh pokonya gue nggak mau Kalau sampai Menantuku harus seperti itu bisa bangkrut gue"Ucap Devan.
***
Pukul setengah delapan,Los angeles, Amerika serikat.
Revan Tengah duduk Di atas Tempat tidurnya ia duduk sambil Memainkan ponselnya.
Tiba tiba Pintu kamarnya di ketuk.
Tok tok tok.
Revan sudah memastikan bahwa itu Adalah Zelia.
"Masuk"Jawab Revan tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Ponsel.
Ceklek.
"Van makan Malam dulu yuk"Ajak Zelia.
"Hemm,Antarin ke sini Aja ya mager gue"Jawab Revan dingin.
"Hedeh walau mood Lo buruk pun masih Nyebelin Juga Lo ya"Gerutu Zelia sambil Melangkah pergi dari Hadapan Revan.
Sementara Revan hanya terkekeh geli melihat gerutuan Zelia.
Tak sampai Lima belas menit Zelia sudah kembali dengan Nampan berisi Nasi Goreng Seafood Dan Segelas Air putih.
"Nihh makan Sono"Ujar Zelia sambil meletakkan Nampan itu di atas Nakas di samping tempat tidur Revan.
"Hemm"Jawab Revan sambil meletakkan ponselnya di atas meja.
"Lo dah makan belum??"Tanya Revan Sambil mengambil Satu Piring Nasi Goreng Seafood kemudian menyuapkan Sesendok nasi ke dalam mulutnya.
"Gue,Udah makan Dari tadi malah,Ingat Makan itu paling penting"Jawab Zelia dengan bangga.
"Iya berlaku untuk Lo doang kalo gue mahh Elo yang paling penting"Goda Revan,Zelia pun Refleks menampol Kepala Revan.
Pletak..
"Awss sakit tau gak"Geutu Revan.Zelia pun Memandangnya tanpa Dosa sedikitpun.Alias watados.
"Udah buruan Abisin gihh,Tapi jangan Tidur ntar Gendut Lo"Cibir Zelia.
"Bodo amat gendut tinggal olahraga apa susahnya"Jawab Revan santai.
"Ck"Zelia berdencak kesal kemudian berjalan menuju kamarnya dengan kaki dihentak hentakkan di atas lantai.
Sementara Revan hanya Terkekeh geli kemudian Ponselnya pun berdering ia segera mengangkat panggilan itu.
Daddy is caling....
Halo Pa ada apa,Tumben nelepon Revan ??"Sapa Revan dengan kekehan
[Van Besok kamu Harus pulang oke Dari Amerika oke]
"Emang ada apaan pa??"Tanya Revan bingung.
[Aishh udah dehh pokoknya kamu kalau pulang harus bawa cewek yang di sukai mamamu,Titik.Soalnya Ada anak Dari Kolega bisnis papa yang ingin Jadi istrimu,Maka dari itu gagalkan Dia]
"Apa??"Teriak Revan Bola matanya melotot tak percaya akan apa yang baru saja di dengarnya Karena ia benar benar terkejut.
[Ishh jangan Teriak teriak Revan papa bisa budek nihh gara gara kamu]Gerutu Devan di seberang sana.
"Ehh iya maaf Papa,Iya iya besok pagi pagi banget Revan Pulang kok,Bareng Zelia"Jawab Revan Refleks.
[Ahh iya iya,Ehh apa tadi Zelia??,Zelia siapa??]
'Mampus ketawan kan'Batin Revan.
"Anu pa itu itu,Ahh udah tanya aja ke mama,Mama juga tau kok"Jawab Revan.
[Ck yaudah dehh]
Tut Tut.
Revan mematikan Panggilan secara sepihak.
kemudian ia membuka Aplikasi hijau itu.
ia mengetikkan pesan kepada Zelia.
Orang aneh🙄
Online.
Zel woy Zelia Anggita Brahmana|~Revan.
Apaan sihh elo|~Zelia.
Kemasi barang barang Lo,besok kita pulang ke Indonesia|~Revan.
Etdah mendadak banget|~Zelia.
Hemm|~Revan.
Ehh yaudah gue pergi bentar ya,Mau ngecek hotel,Lupa gue kan|~Zelia.
Ck iya dehh kalo ada apa apa lo Telepon gue|~Revan.
Iya iya|~Zelia.
READ.
***
POV Zelia.
Aku baru saja Habis dari kamar Revan nganterin Makanan,Saat ini gue lagi rebahan di atas kasur.
Aku ngecek semua laporan dari semua hotel di Sini maupun di Indonesia,Asisten Aku membantu gue ngurusin Hotel di Indonesia.
Hp gue tiba tiba nyala Dan ada notif Pesan dari Revan,Aku pun segera membukanya.
Aku nggak nyangka kalau besok Kita udah mau pulang sementara gue belum sempat Ngecek Hotel RZA yang bermasalah di sini.
sungguh menyebalkan.
Namun apalah daya Aku juga udah kangen rumah.Karena itu aku pun segera mengemasi barang barangku Dan memasukkannya ke dalam koper.
Setelah itu Aku pun segera keluar dari apertemen,Aku pergi ke salah satu hotel yang perlu aku cek.
membutuhkan waktu 20 menit aku ke sana dan aku selesai pada pukul 23.00 Aku pun segera pulang.
Aku menyalakan mobilku dan melajukannya Ke arah Apertemen.Saat Melintasi Jembatan Ada mobil yang menghadangku Mereka satu persatu mulai turun aku melihat ada sekitar 8 Orang berbadan besar yang memegang pistol.Jika hanya tangan kosong aku mampu tapi ini kena peluru aja udah KO sebenarnya aku menduga bahwa ini adalah kerjaan Edward.
Sebelumnya aku menghubungi Revan Terlebih dahulu Agar menyusulku ke sini.
"Van woy Tolongin gue"
[Lo diaman sekarang??]
"Gue ada di jembatan Deket Apertemen,Cepetan gila banyak banget pereman nya"
[Iya gue ke sana sekarang]
Tut Tut.
Aku pun segera turun Dari mobil.
"Ada urusan apa kalian denganku??"Tanyaku dingin.
"Kami hanya membawamu ke hadapan tuan muda nona,Jika kau menolak Kami akan membawa Nona dengan Cara paksa"Ancam Pria itu.
"Apa kalian pikir gue Takut,sini ayo maju kalau berani"Jawabku kemudian berlari menyerang mereka semua satu persatu.
Aku tak tau Sampai kapan aku bakal bertahan tapi yang pasti Sebentar lagi Revan bakal Dateng nolongin aku.