Aku terus berkelahi dengan mereka semua Senjata senjata pun sudah ku Rampas namun mereka masih bisa terbangun,Aku pun sudah hampir kehabisan tenaga.
Dorr....
salah satu pereman itu Menembak Aku.Kurasakan Panas yang amat sangat Di perutku.
Satu satunya harapanku Adalah Revan.Aku mulai Sempoyangan.Kulihat samar samar Ada Revan yang Sedang mengahjar Satu satu pereman itu.
Sebelum pandanganku mulai kabur dan kulihat Air yang mengalir dari perutku.Saat ku sentuh Air itu berwarna Merah dan Ada bau Anyir Saat sempat ku cium.Apakah itu darah??.
Mataku mulai tertutup saat samar samar ku dengar sebuah teriakan Berasal dari Belakangku.
Suaranya mirip Kak Angga Tapi aku tidak Tau pasti karena Mungkin saja Kak Angga Masih di Indonesia kenapa bisa ada di Amerika kan Aneh!!.
Dan Pandanganku pun gelap aku sudah tidak mendengar ataupun melihat sesuatu.
Mungkinkah aku mati??.
POV Zelia end.
***
Revan kini Tengah berkelahi Dengan semua pereman pereman itu
Dorr....
"ZELIA"Teriak seseorang dari belakang Tubuh Zelia sendiri.
Revan melihat Zelia yang Terkapar di Atas aspal.Ia melihat Pereman yang telah dilumpuhkannya itu Menembak Zelia saat dirinya tengah sibuk berkelahi.
"BRENGSEK!!!"Umpat Revan karena benar benar marah ia pun langsung memukuli mereka dengan membabi buta ia bahkan Menembaki mereka satu persatu dan Hanya satu orang yang tersisa.
"Cepat katakan siapa yang telah memerintah kalian ??"Tanya Revan dengan sorot mata yang tajam.Pereman itu sampai ngeri di buatnya.
'Habislah aku'Batin Pereman itu.
"Cepat katakan"Bentak Revan dengan penuh emosi.
"No....Nona Al....Lii...enna..."Jawab Pereman itu gugup.Revan terlihat semakin Marah.
"Dia lagiiiiii,Awas saja kau"Umpat Revan.Sampai teriakan di belakangnya mampu membuatnya berbalik badan dan menghampiri Tubuh Zelia yang Terkapar Tak berdaya Dipangku seorang Lelaki seumurannya.
"Revan woyy,Tolongin Ade gue,Tanggung jawab lu bikin dia Celaka!!"Teriak Angga.
"Zelia"Teriak Revan khawatir ia segera menghampiri Angga.
"Ngga cepatan Bawa ke rumah sakit gihh"Ucap Revan kalang kabut.
"Hess,Ayolah Mobilmu woy"Jawab Angga.
"Iya iya"Ujar Revan kemudian ia pun Segera pergi untuk menyiapkan mobilnya yang terletak tak jauh dari lokasinya saat ini.
Angga pun mengendong Zelia menuju mobil Revan.Mobik Revan pun sekarang melaju dengan Kecepatan Tinggi membelah jalanan yang cukup sepi.
Setelah Lima menit Mereka pun sampai di Rumah sakit DLD.Rumah sakit Milik Tunangan Angga yaitu Nesya keluarga Nesya bergerak dalam perusahaan,Rumah sakit,Dan Restoran.
"Dokter!!!"Teriak Revan(Bahasa Inggris).Tak lama kemudian Datanglah dua orang suster dan Satu orang dokter yang tengah membawa brankar.
Angga pun segera membaringkan Zelia di atas Brankar itu yang kemudian di dorong oleh mereka bertiga.
Sesampainya di Ruang ICU,Zelia segera ditangani oleh Dokter yang tadi membawanya.
"Ngga gimana nih ngga"Ujar Revan Frustasi,Ia menjambak njambak Rambutnya Frustasi.
Angga pun Tak kalah kacau,Adik Perempuan kesayangannya kini Tengah berjuang Antara hidup dan matinya.
Angga segera meraih ponselnya dan mengabari keluarganya.
****
Jakarta, Indonesia.
Pagi itu di kediaman Brahmana telah digemparkan dengan Berita Bahwa Zelia Tertembak oleh Sekelompok pereman di Amerika.
Liara terlihat Amat syok akan itu,Bahkan sampai ia ingin pingsan saja.Sementara Nesya Ia mencoba menenangkan Liara Yang kini masih menangis sesenggukan.
Kinan pun juga begitu saat itu Ia sedang bertamu ke rumah sahabat perempuannya.
Namun Baru saja ia Melangkahkan kakinya ke dalam ia melihat Liara tengah menangis.
"Li ada apa ??"Tanya Kinan dengan Khawatir.Kinan sudah lebih dulu tau bahwa Zelia adalah Anak sahabatnya maka dari itu Kinan meminta agar Zelia bisa menjadi menantunya ia sudah berdiskusi dengan Devan Kemarin.
Devan pun Menyetujuinya.
"A...Anaku.... Ki,,,,,Zelia.....Dia Tertembak....Hiks"Jawab Liara sambil menangis.Kinan yang mendengar itu pun tak kalah terkejutnya.
Ia pun segera mengambil ponselnya,Ia segera menelpon Revan.
"Revan,Kamu ada sama Zelia kan nak"
[Iya ma!!]
"Apa mama boleh tau dimana Zelia di Rawat sekarang??"Tanya Kinan.
[RS DLD Milik tunangan Angga mah]
"Oh yasudah"
Tut Tut Tut.
"Li,Nes kemasi barang kalian Kita akan pergi ke Amerika sekarang"Perintah David.
Nesya pun menagngguk ia pun segera beranjak pergi dari Ruang Tamu menuju Kamar tamu.Begitu pun Liara.
"Dav aku dan Devan juga ikut ya"Pinta Kinan.
"Hemm baiklah tapi Apakau akan pulang dulu sebelum berangkat??"Tanya David.
"Tidak,Disana Kami sudah membeli Rumah dan disana Bajuku juga sudah banyak"Jawab Kinan.
Setelah semuanya siap mereka berempat pun segera Berangkat menuju Amerika mereka menggunakan Jet pribadi keluarga Brahmana Agar cepat sampai.
****
Los angeles, Amerika serikat.
Rumah Sakit DLD.
Dokter baru saja selesai mengeluarkan Peluru dalam perut Zelia.Kemudian dokter itu pun Datang menemui Revan dan Angga yang menunggu dengan Perasaan kacau balau.
"Tuan Angga"Panggil Dokter itu(Bahasa Inggris).Angga dan Revan pun menoleh.
"Iya Dok??,bagaimana keadaan Adik saya??"Tanya Angga( Bahasa Inggris).
"Nona Baik baik saja tuan,Mungkin Besok sudah sadar"Jawab Dokter itu(Bahasa Inggris).
"Oh iya terima kasih dok"Ucap Angga(Bahasa Inggris).
Angga dan Revan menghembuskan nafas lega.Mereka mengikuti Brankar Zelia yang didorong oleh Dua suster ke Ruang Perawatan VIP disana.
"Huh,Zel kamu kok gini sih buat kakak deg degan tau gak sihh,Kakak Jadi pengen nangis gara gara kamu"Ujar Angga.
"Kalau Aja nggak ada Revan Kakak udah nangis nih,Saking malunya"Lanjutnya.
"Dihh sejak kapan Lo punya malu ma gue??"Tanya Revan.
"Saat ini Detik ini menit ini jam ini hari ini bulan ini tahun ini abad ini windu ini..."Jawaban Angga menggantung.
"Stop kepanjangan kali"Ucap Revan mengentikan Angga.