Uhuk uhuk uhuk
Revan Langsung terbatuk batuk mendengar itu.Dipikirannya kini dipenuhi oleh Zelia.
'Apa mungkin gue bukan Cinta pertamanya,huh ngeselin sihh tapi mau gimana lagi'Batin Revan.
"Ihh Revan Pelan pelan"Ujar Zelia sambil meminumkan Jus Strawberry ke Revan kemudian menepuk punggung Revan.
"Udah mendingan??"Tanya Zelia khawatir.
Yang membuat Revan Tersenyum simpul.
"Udah kok yuk Cepetan abisin makanannya Habis itu kita nge mal Gimana??,Buat susana hati kamu Happy!!"Ajak Revan.
"Tumben Lo baik amat!!"Ucap Zelia heran.
"Udah nggak usah dipikirin,Tapi kalo dipikir pikir Lo Ama Gue kok Kek sepasang kekasih gitu ya!!"Ujar Revan tanpa di sengaja yang membuat Zelia menampol Kepala Revan.
Pletak.
"Enak aja lu ya ngomong nggak di Filter"Jawab Zelia sambil Melirik Tajam Revan.
"Kalo di filter malah entar boong kan kalo nggak di Filter itu berarti Tulus Atau jujur seperti perasaan gue ke elo"Ucap Revan Sepontan,
Lagi lagi Revan mendapatkan hadiah dari seorang Zelia berupa Jintakan di Keningnya.
"Nggombal aja kerjaan loo"Gerutu Zelia.
Revan Terkekeh geli.
"Ehh iya Zel pizza nya udah belum??"Tanya Revan.Zelia yang tersadar pun segera lari ke Microwave.
"Huh untung Aja nggak kebakar ini Apertemen,bisa bahaya nihh"Ucap Zelia sambil mengangkat Toples berisi pizza.
Kemudian menyajikannya ke Atas meja makan.Disana Revan sudah Menahan Hasratnya untuk segera makan makanan yang tersaji di depannya,Ia sadar bahwa harus menunggu Zelia.
"Udah yuk makan"Ajak Zelia,Mereka berdua pun akhirnya memakan pizza masing masing.Setelah itu mereka pun Segera Berangkat menuju mal sesuai janji Revan tadi.
Sesampainya di mal Terbesar di Los angeles.Revan Dan Zelia pun segera masuk ke dalam.Yang pertama kali mereka singgahi adalah Toko Baju dong pastinya.
"Emm Mau Hoodie nihh gue"Keluh Zelia.
"Ya kalo mau Beli ya beli lahh kenapa repot repot"Jawab Revan Heran.
"Hemm"Jawab Zelia dengan Hanya mengatakan Hm.Zelia terus menelusuri semua pakaian yang ada semntara Revan ia ngekor di belakang Zelia seperti seorang bodyguard.
Akhirnya Zelia pun memilih Satu Hoodie Abu abu,Log Dress,Piyama Dress,Celana Panjang,Dan kaos pastinya.
Zelia pun menyerahkan Belanjaannya ke kasir total semuanya Hanya 600.000
Zelia tidak suka berfoya foya,dan tanpa di sadari oleh Zelia Sebenarnya Revan memiliki ketertarikan atas dirinya.
"Van Lo enggak Beli baju gituhh??"Tanya Zelia.
"Emm,Temenin yha"Jawab Revan.
"Oke deh kalo gitu"Ucap Zelia kemudian ia mengandeng tangan Revan dan mengajaknya membeli Baju lelaki itu.
"Hemm enaknya yang mana nihh??"Tanya Revan.
"Ishh bentar Lo milih duluan Aja gue ntar saran kok kalo ada yang cocok ma elo"Jawab Zelia yang tak lepas mengamati Seluruh Deretan kemeja kemeja.
Ia melihat kemeja Merah Tua yang menuatnya tertarik akan itu.Zelia pun segera memanggil Revan.
"Van,Revan.Sini dehh ini keknya bagus buat Lo"Ujar Zelia,Revan pun segera mendekat.
"Hemm Pilihan Lo emang nggak meleset gue suka"Jawab Revan.
"emmhh terus apa lagi ini??"Tanya Zelia.
"Emm gue sihh ini aja soalnya di rumah udah banyak kemeja,Gimana kalo beli Hoodie Couple ??"Jawab Revan yang berbalik bertanya.
"Lahh kenapa harus Couple sihh ??"Tanya Zelia Sambil manyun.
"entah pokoknya Kita harus beli,Yuk"Ajak Revan.Setelah Membayar,Revan dan Zelia pun pergi ke Tempat penjualan Hoodie pilihan Zelia jatuh pada Hoodie dengan warna Abu abu.

"Van yang itu ajah ya,Gue udah lelah nihh munyer munyer Mulu dari tadi"Keluh Zelia.
Revan pun menagngguk.
Setelah puas dengan Itu mereka pun segera masuk ke salah satu resto di sana karena memang benar bahwa mereka sudah kehabisan tenaga sekarang.
"Pesen apa Zel??"Tanya Revan.
"Samaiin ma Lo aja"Jawab Zelia.
"Okey"Ucap Revan.
"Pelayan!!"Panggil Revan (Bahasa Inggris)
"Iya tuan??"Tanya pelayan (Bahasa Inggris)
"Cokelat Cake dan Capuccino 2"Jawab Revan (bahasa Inggris)
"Baik tuan tunggu sebentar"Ucap pelayan (Bahasa Inggris)
Tak berapa lama kemudian pesanan pun datang.Zelia dan Revan pun memakan makanan masing masing.Saat Asyik asyiknya makan mereka dikejutkan oleh kedatangan Edward.
"Zel biarin gue bicara bentar aja Ama Lo please"Pinta Edward.Zelia yang menyadari nya pun segera memutar bola matanya malas.
"Ck,Lo nggak bisa apa nggak ngganggu gue lagi,Males tau gak ngeladenin orang kek eluu"Jawab Zelia sambil terus memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Zel udah gue bilang Lo itu masih sayang kan Ama gue,Ngaku Lo ngaku Lo Zel"Bentak Edward.
"Lo nggak usah ganggu dia kenapa sihh"Jawab Revan sambil membentak.
"Emangnya Lo siapa,berhak ngelarang gue!!"Balas Edward tak kalah Sinis.
"Gue pacarnya emang kenapa??"Tanya Revan.
"Ck, kan gue masih bisa nikung"Jawab Edward.
"Emang Lo pikir gue mau sama Lo,dihh kepedean banget"Sahut Zelia yang ditunjukkan kepada Edward.
Sementara pengunjung cafe itu hanya diam menyaksikan karena sejujurnya mereka tidak tau apa yang mereka bertiga bicarakan.
Pengunjung cafe pun menganggapnya bahwa Mereka baru saja bermain drama.
Zelia yang mulai bosan pun mengajak Revan pergi dari sana.
Mereka meninggalkan Edward yang masih dengan wajah Cengonya.
Saat mereka berdua berjalan Ke pintu Masuk mereka berpapasan dengan seorang gadis.
"Revan kan??"Panggil wanita itu.
"Apa gue kenal elo??"Tanya Revan dingin.
"Gue Arliena sahabat elo!!"Jawab Wanita itu yang di duga sebagai Arliena.
"Ck,udah minggir gue nggak butuh elo"Ucap Revan dingin.Ia pun Mendorong Arliena hingga jatuh tersungkur Kebelakang.
Zelia yang tidak tau apapun pun hanya diam saja namun sejujurnya Hatinya merasa sakit akan itu.
*****