Ini terlalu membingungkan untukku. Bagaimana perasaanku ini terbolak-balik tanpa arah? Aku merasa jauh dari Suamiku Keito karena benakku berkata dia Natsuha. Dan sekarang? Ketika aku didekat Natsuha, aku menemukan kedamaian yang selalu kurasakan bersama Keito dulu. Perang batin ini terus mengusik hati Eun Sha.
Sesampainya ditempat strategis untuk beristirahat, ada seorang Pria menggunakan caping bercadar mendekatinya. Tiga Pengawal Istana bersiaga dalam penyamarannya didekat sang Ratu jika terjadi aksi penyerangan secara tiba-tiba.
"Saya ingin menawarkan sebuah barang yang unik Nona. Apakah Anda bersedia?" tawar Pria misterius itu.
"Barang apakah itu?" tanya Eun Sha penasaran.
Sang Pria misterius tiba-tiba menghentikan waktu seperti yang dilakukan Sizuka dahulu.
"Siapa kau?! Apa tujuanmu mendekatiku?" tambah Eun Sha sambil berjalan mundur menjauhi sang Pria misterius. Menyadari kemampuan sang Pria misterius.
"Hamba Suami dari Sizuka, Ratu" jawab Pria misterius sambil menghormat.
"Suami? Ada hal penting apa yang Anda ingin bicarakan pada Saya?"
"Tolong terimalah pemberian hamba" jawab Suami Sizuka sambil menyerahkan sekotak kecil berisi berlian yang mungil ke tangan Ratu.
"Gunakanlah berlian ini untuk mengungkap tabir kebenaran yang tertutup rapat. Mohon gunakan sebijak mungkin" tambah Pria misterius tersebut.
"Bagaimana ini bisa mengungkapkan kebenaran?" tanya Ratu Eun Sha tak mengerti.
Maka Pria misterius itu memberi kode pada Ratu untuk menyerahkan kotak beserta isinya ke tangannya. Ratu menuruti perintah. Berlian kecil tersebut diambil dari dalam kotak lalu ditekankan tepat diantara kening dan batang hidung sang Ratu.
"Selesai. Mulai sekarang Anda akan dapat mengetahui mana yang asli atau pun palsu" suara itu terdengar jelas ditelinga Eun Sha tapi Pria misterius tersebut tiba-tiba menghilang tanpa jejak setelah mengucapkan hal itu.
Tak terasa... waktu kini telah berjalan kembali.
Sapuan angin diwajahnya menghalangi pandangan Eun Sha pada sosok Natsuha yang sibuk bermain layang-layang. Eun Sha menyingkirkan tiap helai rambut yang menghalangi pemandangan dihadapannya. Matanya terkunci pada sosok Natsuha.
Wajah Natsuha yang sedang tersenyum riang karena banyak orang yang menyoraki keahliannya dalam bermain layang-layang kini beralih menjadi wajah Raja Keito?! Eun Sha bangkit dari duduk mencoba memastikan apa yang ia lihat benar, atau salah?
Ketika ia bangkit, wajah Pria itu kembali menjadi Natsuha tapi dua menit kemudian, berubah menjadi wajah sang Raja. Eun Sha tak mengerti apa yang sedang terjadi padanya kini.
Ia melangkah mendekati Natsuha digapainya lengan Pria tersebut namun hal yang sama terus saja terjadi. Dadanya terasa nyeri berulang kali ditepuk-tepuk perlahan sayangnya rasa ngilu itu semakin menjadi bahkan tubuh lemas Eun Sha tak mampu lagi berdiri.
Bruk!!
"Ra..." lidah Natsuha tak jadi melanjutkan kata karena ia kini sedang menyamar terlebih lagi, jika Rakyat melihat Ratunya sakit, maka akan ada rumor yang sulit dikendalikan bermunculan.
"Eun Sha. Apa kau mendengarku? Bertahanlah. Mari kita pulang" suara Natsuha terdengar cemas.
Eun Sha menatap redup ke arah Pria yang sedang menangkap tubuhnya yang Lunglai. Tanpa ragu Wanita itu menangkup pipi Natsuha dengan tangan kanan.
"Kumohon jangan pergi" kata Eun Sha lirih sebelum jatuh pingsan.
Istana. Kediaman Ratu Eun Sha.
Natsuha membopong sang Ratu Ia berjalan secepat mungkin menuju Istana. Sesampainya di kediaman Ratu, Natsuha dan Keito dengan sabar menunggu Eun Sha sadarkan diri. Keito memerintahkan para Dayang keluar dari kediaman Ratu.
"Apa yang terjadi yang Mulia?" tanya Keito palsu mencari tahu.
"Aku sedang bermain layang-layang saat itu sementara Ratu duduk ditemani tiga Pengawal. Mari kita cari tahu penyebabnya dengan mengorek informasi dari para Pengawal" jawab Natsuha palsu.
Terdengar pemberitahuan dari Pengawal di kediaman Ratu tentang kedatangan ketiga Pengawal yang dinanti.
"Hormat hamba Yang Mulia" sapa ketiga Pengawal kepada junjungan mereka Keito. Maka Keito palsu menganggukkan kepala.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Ratuku?" tanya Raja Keito menuntut jawaban.
"Sebelum Ratu sakit, kami sempat mengawasi seorang penjual perhiasan keliling yang sedang menawarkan dagangannya. Tapi mendadak orang itu menghilang tanpa jejak lalu Ratu mulai menunjukkan gelagat aneh sambil mendekati Perdana Menteri Natsuha dan tiba-tiba jatuh pingsan" jawab Satoru di iyakan oleh dua Pengawal lainnya.
"Penjual perhiasan keliling? Ada yang lain?" sela sang Raja.
"Tidak. Kami yakin tidak ada hal lain yang luput dari pandangan kami" jawab Yunho penuh keyakinan.
"Cari tahu siapa pedagang perhiasan keliling itu diseluruh pusat perdagangan dan bawa dia menghadapku" titah Raja Keito penuh penekanan.
"Daulat Yang Mulia...kami mohon diri untuk mencari pedagang tersebut" pamit ketiga Pengawal Istana.
Ketika mereka pergi, sang Ratu mulai sadarkan diri. Keito palsu segera mendekat lalu menyodorkan secawan teh hangat kepada Ratu. Eun Sha menerima perhatian itu, meminum habis teh herbal lalu menatap lekat wajah sang Raja. Di pandangan Eun Sha, wajah Raja Keito beralih menjadi wajah Natsuha.
Ia berusaha memejamkan mata sejenak, lalu memperhatikan wajah Raja Keito kembali akan tetapi hal serupa masih terjadi lagi.
"Apa yang kau rasakan Ratuku? Pusing?" tanya Raja Keito sangat cemas. Eun Sha menggeleng perlahan.
"Hamba akan segera memanggilkan Tabib Istana" sela Natsuha akan beranjak pergi.
"Tunggu" panggil Eun Sha menatap lekat wajah Natsuha.
Tidak...mataku tidak salah. Aku harus mencari jawaban dari Suami Sizuka itu tentang kebingunganku ini. Batin Eun Sha memantapkan diri.
"Natsuha, apa yang sedang kau, dan Raja sembunyikan dariku?" pertanyaan sang Ratu justru membingungkan bagi kedua Laki-laki dihadapannya.
Mereka saling pandang sekaligus menatap Ratu penuh tanda tanya.
"Apa yang sedang kami sembunyikan? Katakan maksud pertanyaan membingungkanmu itu" tandas Raja penasaran.
"Seseorang berkata padaku, akan mengungkap tabir kebenaran yang tertutup rapat. Dan firasatku mengatakan, ini tentang kalian berdua."
"Kenapa kau berpikiran ini hanya tentang kami? Bisa jadi yang dia maksud hal lainnya. Kenapa kau tidak bertanya saja padanya agar lebih jelas? Kebenaran apa tepatnya yang sedang ia bicarakan?"
"Sebelum sempat aku bertanya, dia tiba-tiba menghilang begitu saja. Tapi, ada fakta yang menguatkan dugaanku Yang Mulia. Apa Anda dan Natsuha sangat yakin tidak ada satu hal pun, yang dirahasiakan dari hamba?" tambah Eun Sha mencoba menekan kedua Pria dihadapannya.
"Sebenarnya jujur saja aku bingung. Kenapa kau, menghubungkan informasi yang sangat minim ini kepada kami? Bisa kau katakan fakta apa yang sedang kau bicarakan itu?" sambut Raja Keito mencoba mengorek informasi lebih dalam.
Raut wajah Ratu terlihat ragu untuk mengungkap apa pun itu. Bahkan, lidahnya terasa kelu untuk digerakkan.
Ini hanyalah dugaanku kenapa aku sebut hal tersebut sebagai sebuah fakta? Batin Eun Sha merasa terlalu ceroboh.
"Anda baru saja mengatakan kami menyembunyikan sesuatu bukan? Bagaimana kami dapat meluruskan kesalah pahaman ini, jika Anda tidak mau mengatakan faktanya?" sela Natsuha penuh selidik.
"Uh Ehm. Se...seperti yang Raja Keito katakan tadi, informasi yang aku dapatkan hanya sepotong. Jadi...aku akan mencari orang itu lagi untuk mendapatkan informasi akurat esok hari" Eun Sha tergagap.
"Maka kau, tidak perlu turun tangan langsung Ratuku. Karena Prajurit kita sedang berusaha melacak keberadaan orang itu. Jika identitas yang diperlihatkannya sebagai seorang pedagang perhiasan keliling tidak palsu, hari ini juga pasti akan segera ditemukan" jawab Raja Keito seyakin mungkin.
"Jika dia menyamar?"
"Maka aku membutuhkan kerja sama orang-orang yang pernah melihatnya untuk membuat sketsa wajahnya. Dengan itu, kita bisa menyebarkan sketsa ke seantero Negeri ini untuk mempermudah orang-orang kita dalam menemukannya" tandas Raja Keito diikuti anggukan sang Perdana Menteri.
Ketika pandangan Eun Sha fokus pada sang Raja, Eun Sha mulai merasa terganggu karena wajahnya berubah menjadi Natsuha. Eun Sha menatap bingung ke arah sang Perdana Menteri tapi justru wajahnya berubah menjadi wajah Suaminya Keito. Seketika Eun Sha berdiri lalu berusaha menjauh dari keduanya.
"Ratu, apa ada hal yang mengganggu hati Anda?" tanya Natsuha bingung.
"Ada apa denganmu hari ini? Kenapa kau begitu aneh setelah pulang dari Festival layang-layang? Jangan membuatku khawatir tolong katakan sesuatu" kini Raja Keito mendekat berusaha merengkuh bahu Wanita di depannya tapi Wanita itu justru berusaha menyingkir darinya.