Chereads / Mantra Penari Ke 7 / Chapter 54 - Suami Tukar Tambah 2

Chapter 54 - Suami Tukar Tambah 2

"Sulit bagi hamba untuk mempercayai Jin seperti Anda" Natsuha memotong pembicaraan sambil menunggu sang Biksu bersuara.

"Awalnya ini memang kesepakatan antara Raja dan Dewa. Tapi karena Jin disamping saya mengacaukan kesepakatan pertama...maka kesepakatan kedua pun terjadi. Awalnya ini hanya permainan dimana Raja dan Ratu menjadi batu dan es"

"Mereka akan selamat jika Putra dan para Putri mereka mampu memenangkan ujian dari Dewa. Tapi kesepakatan kedua ini jauh lebih berat dari sebelumnya. Intinya, Raja dan Selir bisa diselamatkan jika mereka memenangkan permainan ini. Tapi tidak dengan sang Ratu."

"Kau bilang Ratuku tidak dapat diselamatkan? Lakukan apa pun!! Agar Eun Sha dapat hidup seperti sedia kala!!" Natsuha nampak histeris kali ini.

"Hanya ada satu jalan untuk mematahkan sihirnya terhadap Ratu. Jalan itu kami sebut sebagai jalan pernikahan, Tuan Natsuha... tapi jika Anda masih tetap pada pendirian Anda, maka Ratu tidak akan pernah bergerak dan bernafas kembali" tambah Biksu dengan berat hati. Natsuha tak bisa berpikir lagi...ia berjalan mendekati pahatan es Eun Sha.

Maafkan hamba Yang Mulia...mungkin hamba lancang kali ini. Tapi...jika Anda yang berada dalam posisi hamba...apa yang akan Anda lakukan demi Ratu kita? batin Natsuha sambil memandang Eun Sha yang tengah membeku.

"Aku Natsuha Fuhijji. Dengan ini menyatakan" kata Natsuha memejamkan mata sejenak diakhir kalimat.

"Bersedia menikahi Ratu Negeri ini" ucapan Natsuha disambut oleh suara guntur dan angin kencang yang memporak porandakan seluruh isi Istana.

==================================

Raja Keito merasakan tubuhnya sangat kaku. Perlahan ia membuka kedua matanya, mengedarkan pandangan ke segala penjuru ruangan.

"syukurlah...Anda baik-baik saja? Yang Mulia?" tanya Eun Sha mendadak memeluk sang Raja.

"Apa yang terjadi? Dimana Putra Mahkota dan kedua Putri?"

"apa Anda bercanda? Bukankah Anda sendiri yang mengirim mereka mengikuti ujian yang Anda berikan?" jawab Eun Sha keheranan.

"kau...tidak marah denganku? Dimana Yang Mulia Keito berada?"

"Yang Mulia...tentu saja Anda di sini, di kediaman Ratu, ada apa ini Tabib? Kenapa Raja bertingkah aneh kali ini?" tanya Eun Sha sangat khawatir.

Sang Tabib kembali berusaha memeriksa keadaan Raja Keito, tapi dia tidak menemukan penyakit apa pun bersarang dalam diri Rajanya.

"Ini bisa terjadi jika penderita mengalami stres berat dan baru terbangun dari tidur panjangnya. Saya akan memberikan ramuan untuk menenangkan hati Baginda" jawab si Tabib Istana berdehem kecil.

Raja Keito bangkit dari tidur, lalu berusaha berjalan ke arah pintu keluar tapi langkahnya terhenti melihat sekelebat pantulan bayangannya dari cermin tepat disampingnya.

Ia memutar tubuhnya ke arah cermin. Mata kosong Raja kini berubah menjadi mata penuh keterkejutan. Berulang kali Raja Keito menepuk kedua pipi, dan mengusap kedua matanya.

Ya ampun...Bagaimana ini bisa terjadi padaku?! Aku memang bersedia menjadi Suami Eun Sha, tapi tidak dengan wujud Keito. Apa yang harus kulakukan? Bagaimana ini? Bagaimana ini?! pekik hati Natsuha panik luar biasa.

"Yang Mulia...ada sesuatu yang aneh di wajah Anda?" tanya Eun Sha refleks memegang dagu Raja.

Betapa terkejutnya sang Ratu, begitu mendapatkan penolakan secara tiba-tiba dari Rajanya. Tangan Ratu Eun Sha ditepis Raja Keito lalu Pria itu, berusaha menjauh dari jangkauan si Ratu.

Apa aku sedang bermimpi? Seseorang tolong bangunkan aku!! Tunggu...jika aku ini Keito, seharusnya tubuh asliku berada di kediamanku sekarang. Aku harus menemukan tubuhku!! batin Natsuha berusaha untuk berpikir dengan jernih.

Raja Keito berlari diikuti para Dayang dan Ratu menuju ke kediaman sang Perdana Menteri. Tak biasanya Raja langsung masuk begitu saja ke kediaman Perdana Menteri Natsuha. Langkah kaki Raja Keito terhenti melihat ada Selir Kimiko yang tertidur disamping peraduan Natsuha.

Mimpi macam apa ini? Aku melihat tubuhku sendiri di hadapanku? Apa aku akan segera mati? Sizuka!! Permainan apa yang kau mainkan padaku?! umpat Natsuha murka lagi-lagi dalam hati.

"Yang Mulia...Anda sudah siuman?!" pekik Kimiko girang melihat Raja Keito berdiri dihadapannya.

Baru saja Kimiko akan berlari memeluk pujaan hati, tapi sang Raja kembali berlari keluar dari kediaman Menteri Natsuha. Ia berlari menuju ke ruang meditasi.

"Kumohon berhenti mengikutiku. Biarkan aku menenangkan diri sejenak" kata Raja Keito sebelum memasuki ruang meditasinya.

Braaaak!!

Sang Raja menutup pintunya dengan kasar mengagetkan semua orang yang dengan setia mengikutinya.

"Sizuka!! Keluar sekarang juga!!"bentak Raja Keito di dalam ruang meditasi. Tidak ada satu pun orang diluar dapat mendengar teriakannya karena memang dibuat kedap suara.

"Panggil aku dengan sopan Natsuha..."

"bisakah saya sopan setelah apa yang Anda lakukan terhadap saya dan Raja sekarang?!"

"Menteri Natsuha...ah, maksudku Yang Mulia...bagaimana Anda bisa menyalahkan saya, setelah hari baik ini tiba?"

"Kembalikan aku ke tubuh asliku!!" tuntut Natsuha.

"saya hanya bisa mengabulkan satu permohonan. Ingat?"

"licik...ini permainan licikmu. Apa yang sedang kau rencanakan?"

"jangan salahkan aku atas kekacauan yang kubuat terhadap perjanjian pertama Raja dan Dewa. Ini adalah takdir jadi terimalah dengan lapang dada Natsuha..."

"Takdir? Jadi kau mempermainkan manusia dengan takdir palsumu?"

"Dewa yang menakdirkan agar kejadian ini harus terjadi. Karena aku mengacau...,mereka mengubah kutukanku menjadi takdir pahit yang harus kalian jalani" jawab Sizuka sambil memberi hormat sebagai sebuah permintaan maaf.

"Perjanjian antara aku dan Kimiko memaksaku untuk melakukan hal ini. Aku tidak berdaya karena telah terikat oleh perjanjian. Manusia dapat ingkar janji...tapi makhluk abadi sepertiku, akan mengalami hukuman dari langit jika melakukannya" tambah Sizuka.

"Sulit bagiku mempercayaimu. Kau bisa saja melakukan sesuatu untuk mematahkan perjanjian antara kau dan Kimiko. Kenapa tidak kau lakukan?"

"sudah kukatakan dari awal. Jika aku ingin lepas dari perjanjian ini, maka Keito dan seluruh keturunannya harus lenyap dari muka bumi ini. Tapi aku tidak sanggup memusnahkan mereka karena kesalahan itu, dibuat oleh pendahulu mereka." jawab Sizuka tegas.

"apa yang terjadi pada keturunan mereka sekarang? Katakan?"

"Itu rahasia para Dewa. Bahkan aku pun tak mampu menebaknya"

"Keito. Aku ingin tahu bagaimana nasib Rajaku?"

"sebentar lagi... dia akan terbangun sebentar lagi...sekali lagi maaf. Ini kesempatanmu untuk memenangkan hati Eun Sha. Bukankah kau ingin ditatap dengan penuh cinta olehnya?" pertanyaan Sizuka menari-nari diotak Natsuha.

Apa boleh? Kesempatan ini kugunakan untuk menggapaimu Eun Sha? Ini sungguh seperti mimpi bagiku. Kukira akan menjadi sebuah mimpi buruk, tapi... jika ku lewati hanya bersamamu, semoga akan menjadi indah. Batin Natsuha mencoba berdamai dengan takdir pahitnya.