Chereads / Mantra Penari Ke 7 / Chapter 43 - Antara Ratu Dan Ane? Haruskah Memilih?

Chapter 43 - Antara Ratu Dan Ane? Haruskah Memilih?

"Apa yang Anda lakukan Yang Mulia? Kenapa Anda meluluskan keinginan mereka? Bagaimana jika mereka dapat lulus tantangannya? Mau di kemanakan wajah kita berdua di hadapan Rakyat?" cerocos Eun Sha menumpahkan segala kekesalannya pada Suaminya.

"Mereka tidak akan bisa melawan takdir Eun Sha. Tenanglah. Permainan kita, baru saja dimulai. Lihat dan saksikanlah saja"

"Kenapa Anda seyakin itu Yang Mulia? Katakan alasannya?"

"Aku dan Natsuha sedang melakukan serangan psikis pada mereka bertiga. Kau pikir untuk memutuskan apakah mereka ikut atau tidak dalam ujian ini, tidak mempengaruhi mental mereka? Tentu saja sangat berpengaruh"

"Apa lagi ketika mereka bertiga mengetahui perasaannya masing-masing, maka perang benar atau salah akan segera bergejolak"

"Benar atau salah? Apa maksud Anda?" Eun Sha makin tidak mengerti.

"Mereka akan saling menghakimi satu sama lain dan sama-sama merasa berada di posisi yang benar. Tapi Sebenarnya, hati nurani mereka semua tahu bahwa di antara mereka tidak ada yang benar. Untuk saat ini, biarkan mereka menilai sendiri"

"Apakah hasrat mereka benar atau salah, berdasarkan dari sudut pandang mereka sendiri. Sebagai makhluk sosial, mereka tidak akan selamanya mengabaikan pendapat orang lain atas benar atau salahnya hasrat mereka terhadap kita" jawab Raja menyandarkan kembali punggungnya ke kursi.

"Dengan kata lain mereka akan perang batin?"

"Ya, ketika mereka tak yakin lagi bahwa mereka itu benar, akan dengan mudah kita membimbing mereka ke jalan yang benar"

"Sebenarnya tantangan apa yang harus mereka jalani hari ini?"

"Akan kita bicarakan bersama Natsuha sebentar lagi. Jangan khawatir...kita pasti bisa menyadarkan mereka lewat tantangan ini. Untuk itu mereka harus bisa membedakan antara cinta dan obsesi" lirih Raja sambil beralih posisi meletakkan kepalanya di atas pangkuan Ratu.

Kediaman Selir Kimiko.

Derit pintu kediaman Selir Kimiko terdengar bersamaan dengan kedatangan Putri Mari yang langsung mendekati Ibu kandungnya sambil bersungut-sungut. Selir Kimiko memberi isyarat pada Dayang untuk segera menghentikan kegiatannya merias Selir Kimiko.

"Ada apa gerangan yang membuat suasana hati Putriku memburuk?" tanya Kimiko memutar tubuhnya ke belakang sambil memperhatikan raut wajah sang Putri.

"Chichi memberiku sebuah tantangan Haha. Masalahnya, beliau tidak mengatakan...apa tantangan untuk hari ini. Lalu bagaimana bisa aku mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan tersebut?!" keluh Mari duduk di atas peraduan sang Selir.

Selir Kimiko tersenyum kecil melihat kegundahan Putrinya. Perlahan penuh kasih ia membelai rambut Mari.

"Terkadang untuk mendapatkan keinginan, kita memang harus gigih berjuang. Untuk apa kau meributkan masalah itu? Ikuti saja apa peraturan yang dibuat Chichimu. Lakukan yang terbaik saat menjalani ujiannya" nasihat Kimiko lembut.

"Haha. Kenapa kau membantuku saat semua orang mengatakan aku berada di jalan yang salah?"

"Kau masih terlalu muda untuk memahami semuanya. Ini berawal dari seorang Penari Istana bernama Jea Jangna. Aku dan dia mencintai Raja tapi nasibku, tak seberuntung dirinya, karena Raja pun ternyata mencintainya"

"Saat itu aku sangat tidak terima. Tidak ada yang boleh mengambil alih Tahtaku. Akhirnya aku memutuskan untuk bersekutu dengan Jin Perempuan. Sialnya, setelah aku berhasil menyingkirkan Jangna, muncul Ratu Eun Sha. Saat itu ia masih seorang Penari Istana."

"Aku pun ingin melenyapkan Eun Sha, memisahkan Wanita itu dari Raja. Akibat pembunuhan yang aku lakukan terhadap Jangna, aku pun harus membayar mahal dengan melahirkanmu ke dunia"

"Tunggu. Maksud Haha, aku ini bukanlah anak yang diharapkan?!"

"Ya, saat itu kau bukanlah anak yang aku harapkan. Kau tahu kenapa? Karena Jangna datang dalam mimpiku, saat aku mengandungmu. Dia berkata padaku bahwa ia akan bereinkarnasi menjadi Putriku"

"..." Hamari hanya mampu diam seribu bahasa sambil menatap Kimiko tak percaya.

"Aku tidak pernah menyangka, jika kau akan jatuh cinta kembali pada Keito. Tapi sekarang status kalian tidak sama lagi seperti dulu. Dia Chichimu. Suka atau tidak dialah Chichi kandungmu"

"Tidak...ini tidak masuk di akal. Haha pasti hanya mengarang cerita. Aku tak ingin mendengarnya lagi. Jika Haha mengarang cerita agar aku melepaskan Chichi, itu tidaklah akan berhasil!!" Mari menunjukkan keteguhan hati.

"Aku tidak sedang memintamu melakukan hal itu. Kenyataannya tidak ada Wanita mana pun yang bisa menggantikan posisi Ratu Eun Sha di hati Raja. Sekali pun wajahnya mirip dengan mantan kekasih hatinya, Raja tetap tidak akan bergeming Mari" tambah Selir Kimiko menatap tajam ke arah Mari.

"Bahkan aku harus membunuh untuk menggantikan posisi Jangna di hatinya" kata Selir Kimiko setengah berbisik lirih.

Mari berdiri tegak sambil menutup kedua telinganya lalu berlari keluar dari kediaman Ratu Kimiko.

"Apa yang Anda lakukan Selir? Kenapa Anda mengatakan kebenaran yang pada akhirnya membuat Putri Mari malah menjauh?" tanya seseorang yang muncul dari balik pintu. Orang tersebut berjalan mendekati Selir Kimiko lalu membungkuk menghormat pada junjungannya.

"Maafkan kelancangan hamba Selir. Tapi suara Putri..." kali ini sang Dayang terpaksa menghentikan ucapannya karena Kimiko mengisyaratkannya demikian.

"Sudah aku pikirkan dengan matang. Ini akan terlihat bahwa aku sedang mencoba meluruskan Mari secara paksa. Tapi yang terjadi justru sebaliknya" kata Selir Kimiko menghapus derai air mata di kedua pipi lalu tersenyum penuh siasat.

"Hamba sungguh tidak mengerti,"

"Sifat Mari sangatlah mirip denganku. Jika cara menasihatinya tidak tepat, hasilnya akan sangatlah buruk. Sayangnya aku sengaja melakukannya"

"Apa? Tapi...bukankah Anda kini mulai sangat menyayangi Putri Mari?" tanya sang Dayang bingung. Bagaimana bisa seorang Ibu yang penuh cinta kasih justru menjerumuskan Putrinya sendiri ke lembah nista?!

"Aku hanya merasa bersalah ketika Mari dinyatakan mati saat itu. Dan pertobatanku hanya sekedar tobat sambal. Ketika aku melihat Natsuha membawa pulang Putriku, memang aku bahagia dan ingin memperbaiki semua kesalahanku padanya"

"Tapi!! Natsuha membawa Putra Mahkota juga bersamanya!! Dari situlah aku memutuskan untuk menghancurkan Eun Sha dan Putranya. Itulah tujuanku satu-satunya" kata Selir Kimiko berapi-api dibakar dendam.

"Apa Anda sadar Selir? Dengan apa yang akan di alami Putri Mari ketika kehancuran itu tiba?" suara khas yang sangat di kenali Selir Kimiko sebagai suara Perdana Menteri Natsuha.

Selir Kimiko mulai berkeringat dingin menatap kedatangan Adiknya yang sedang menatapnya dingin.

"Kau selalu saja ikut campur urusanku Natsuha"

"Selama ini ada hubungannya dengan Eun Sha, maka apa pun itu, tetap akan menjadi urusanku. Ku pikir kau telah berubah karena rasa penyesalanmu yang menyia-nyiakan Putri kandungmu. Tapi mataku kini melihat apa yang dahulu tersamarkan"

"Jadi kau ingin memanfaatkan Putrimu demi keuntunganmu sendiri?! Kau memang tak pantas menjadi seorang Haha. Bahkan tak layak terlahir sebagai seorang manusia! Seharusnya kau terlahir tak memiliki seorang anak sekali pun!!" teriak Natsuha.

Plak!!

Tamparan mendarat di pipi Natsuha cukup keras. Mata Kimiko melotot penuh penghakiman.

"Kau kira mudah menjadi diriku Natsuha? Seorang Putri dari Raja Yoshuke, yang di hari ke 2 sebelum pesta pernikahannya justru terancam gagal menikah, lantaran hati si calon Suami hanya tertuju pada Wanita lain!! Kau tahu bagaimana rasanya itu?!" teriak Selir Kimiko matanya kini mulai berkaca-kaca.

"Dan ketika aku telah berhasil menjadi seorang Ratu, Suamiku tetap tidak mencintaiku sepenuh hatinya!! Dia mengabaikanku!! Selalu begitu!!" kata Selir Kimiko mendorong Natsuha ke belakang.

"Kau tahu apa soal aku? Aku yang berjuang mati-matian mendapatkan hatinya tapi ia malah kembali jatuh cinta pada Wanita lain, dan Wanita tersebut adalah mantan kekasihmu. Kau ingat itu!!" bentak Kimiko dengan nafasnya yang mulai tersengal-sengal.

Ia mulai merasakan nyeri di dadanya. Selir Kimiko meremas dadanya yang mulai nyeri, sesak, bagai di tusuk sebilah pisau. Ia hampir jatuh tapi dengan sigap Natsuha menangkap kedua lengan Kakaknya.

"Lepaskan!! Untuk apa kau menolong Wanita yang kau kutuk ini huh?! Ya!! Aku tidak pantas memiliki seorang Anak seperti yang kau katakan padaku!! Bahkan aku tak berhak, atas semua yang kumiliki saat ini."

"Dimatamu, hanya ada Eun Sha...kebahagiaan Eun Sha dan Eun Sha!! Tidak ada yang memikirkan perasaanku!!" jerit Selir Kimiko yang ambruk ke lantai kayu mendadak tak sadarkan diri.