"Hmmm?? Benarkah??" tanya Eun Sha dengan mata berbinar-binar. Raja terkekeh melihat ada binar kebahagiaan di mata Eun Sha lalu mengecup kening Eun Sha lembut.
"Pengawal!! Perintahkan Penjaga tahanan Istana untuk membebaskan Hikari. Lalu suruh Hikari menghadap Selir Eun Sha!" teriak Raja lantang. Sang Pengawal langsung memberi penghormatan dan segera pergi. Eun Sha menghormat juga, lalu berjalan ke arah pintu keluar.
"Eun Sha" panggil Raja membuat Wanita itu menoleh pada Rajanya.
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Menjemput Hikari"
"Tidak. Kau tetap di sini biarkan Hikari membenahi dirinya terlebih dahulu lalu datang menemuimu"
"Tapi Yang Mulia...hamba merindukannya" protes Eun Sha cemberut.
"Jadi kau lebih merindukan Dayangmu dari pada aku?! Bagus!!" marah Raja sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Hamba...juga...merindukan Anda, tapi...hamba belum melepas rindu dengan Hikari sementara dengan Anda, sudah..." kata Eun Sha bak anak kecil yang sedang dimarahi orang tuanya.
"Tunggulah dia di sini. Dan mulai hari ini, tinggal lah disini. Jangan pernah dengarkan siapa pun, kecuali mendengarkan perintahku langsung. Mengerti? Mulai sekarang mereka akan ku persulit untuk menyingkirkanmu dari sisi ku. Aku bersumpah" kata Raja sembari menyandarkan punggungnya, ke sebuah dipan.
Eun Sha melihat gurat kelelahan yang teramat sangat di wajah Raja. Apakah sebagian dari rasa lelah itu di akibatkan oleh Eun Sha yang menghilang? Apakah beliau belum tahu, siapa sosok dibalik menghilangnya Eun Sha? Tidak... tidak boleh, jika Raja belum tahu, biarkan saja ini jadi rahasia antara dirinya dan Menteri Natsuha.
Tanpa ragu Eun Sha menghampiri sang Raja yang memejamkan mata bersandarkan sebuah dipan. Perlahan tapi pasti, ia melepaskan topi sang Penguasa yang selalu bertengger di atas kepala Raja.
Pria tersebut segera membuka matanya tapi sebelum sempat bertanya, sebuah pijatan lembut di pelipis Raja, membuatnya langsung terbungkam seketika, pijatan yang sangat lembut namun tiap tekanannya kuat, membuat sang Raja nyaman. Ia merasakan seluruh otot yang menegang selama ini kini, menjadi lentur kembali...dipejamkannya kembali matanya sambil tersenyum lebar.
"Terima kasih" ucap Raja lirih.
"Maafkan hamba Yang Mulia..."
"Untuk apa?" tanya Raja masih menikmati pijatan Eun Sha yang kini telah beralih di kepalanya.
"Karena hamba pergi, hamba jadi membuat Yang Mulia cemas. Coba lihat ini...Anda jadi terlihat jauh lebih tua dari umur Anda" kata Eun Sha memperlihatkan sebuah cermin di depan wajah Raja.
"Kau bilang apa?! Jadi aku tua? Huh?!" protes Raja tidak terima sambil menatap lurus kearah cermin.
"Sayang, lama kita tak berjumpa kata pertama sambutanmu padaku, tua?!" kini suara Raja seperti anak-anak yang merajuk sambil bersungut-sungut kesal.
"Hamba merindukan Raja yang dulu" kata Eun Sha merengkuh Suaminya penuh kasih.
"Dulu aku seperti apa memangnya? kau tidak berpikir aku bisa kembali muda seperti pertama kita bertemukan?!" gumam Raja bingung sekaligus waspada.
"Tanpa tanaman liar di antara dagu dan bibir Anda itu," celetuk Eun Sha yang sontak membuat Raja terkekeh geli.
"Cambang dan kumisku? Aneh, banyak Gadis yang sangat tergila-gila padaku karena ini hingga minta untuk ku nikahi" kata Raja keheranan. Mendadak pijatan tersebut terhenti seketika.
"Baiklah, urus saja para Gadis itu Yang Mulia...abaikan saja pendapat hamba" kata Eun Sha ketus sembari berjalan menjauhi Raja. Pria itu terkekeh lalu menggapai pergelangan tangan Eun Sha, menatapnya lembut.
"Dayang Hikari datang ingin menghadap Selir Eun Sha" lapor sang Pengawal Istana. Raja langsung melepaskan pergelangan tangan Eun Sha lalu bangkit dari duduknya.
"Aku akan kembali, setelah kau puas melepas rindu dengan Dayang kesayanganmu itu" bisik Raja ditelinga Eun Sha. Wanita tersebut tersenyum ceria sambil mengecup pipi Rajanya.
"Masuklah" kata Raja sambil menggoyangkan telunjuknya lalu tersenyum pada Selirnya. Begitu Hikari masuk dan memberi hormat, takut-takut pada Rajanya, sang Raja pun akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.
"Selir..." lirih Hikari dengan mata berkaca-kaca. Eun Sha langsung memeluk Dayangnya seolah sedang memeluk saudari Perempuannya.
"Maafkan aku..."
"Apa maksud Anda Selir?" tanya Hikari bingung.
"Kalau aku tidak pergi, kau tidak akan pernah dipenjara"
"Tidak Selir, itu musibah...seharusnya hamba yang tidak lalai membiarkan Anda pergi begitu saja dan berakhir di culik" jawab Hikari mulai tersedu.
"Aku tahu kau pasti sakit hati pada Raja, karena meragukan kesetiaanmu padaku. Tapi percayalah...Raja sangat menyayangiku, sama besarnya denganmu yang menyayangiku juga. Kumohon maafkan Rajamu" kata Eun Sha menatap kedua mata Hikari yang memerah karena menangis.
"Tanpa Anda minta pun, hamba akan memaafkan Raja. Syukurlah Anda tidak kurang suatu apa pun...jika tidak, rasa bersalah hamba akan bertambah besar" gumam Hikari menunduk sedih.
Brakh!!
Tiba-tiba Eun Sha menubruk meja tempat Raja bekerja. Dia merintih kesakitan di daerah perutnya.
"Selir...duduklah di sini" kata Hikari sambil menuntun sang Selir duduk di tempat duduk Raja.
"Tolong bawa Selir ke kediamannya sekarang" pinta Dayang Hikari pada Dayang lain yang juga bertugas menjaga Selir Eun Sha.
"Tunggulah sebentar, akan hamba panggilkan Tabib" kata Hikari lembut pada Selir Eun Sha, sesungguhnya Hikari mulai panik melihat kondisi Selir kesayangannya lalu ia berlari keluar dari ruang kerja Raja.
Hikari berlarian mencari keberadaan sang Tabib Istana ia berkeliling Istana tanpa kenal lelah. Kemana Tabib itu? Saat Hikari melewati kediaman sang Ratu, Dayang Do Hwa menatap penuh selidik apa yang sedang di lakukan oleh Dayang selir Eun Sha di sekitar kediaman Ratunya?
"Do hwa...kau membuat tanahnya sangat basah" tegur Ratu sambil menatap Do hwa yang sibuk mengawasi obyek lainnya tanpa menyadari air yang ia tuangkan untuk menyirami tanaman hias Ratu, sudah memenuhi pot tanaman tersebut hingga, luber ke tanah membuat kubangan becek di bawahnya.
"Yang Mulia...ampuni hamba..."
"Lakukan segala hal dengan benar"
"Maaf Yang Mulia...itu...karena hamba...melihat Dayang Selir Eun Sha berlarian di sekitar sini" lapor Do hwa takut-takut.
"Kau pasti salah lihat. Hikari di tahan sampai sekarang. Lalu apa yang ia lakukan di sekitar sini?"
"Yang Mulia Raja telah melepaskan Dayang itu Ratu. Atas permintaan Selir Eun Sha"
"Apa?! Kau bilang Eun Sha telah kembali?! Bagaimana bisa?! Natsuha...dasar pengkhianaaaat!!" umpat sang Ratu geram bukan main. Adiknya sendiri menjamin, bahwa Eun Sha tidak akan pernah kembali pada Rajanya? Lalu apa ini?! Apa dia ingin mempermainkan Ratu?!
"Panggil Natsuha sekarang juga" kata sang Ratu bersungut-sungut. Tak lama kemudian, Menteri Natsuha datang menghadap Ratu.
"Masih jelas aku ingat janjimu padaku Natsuha" kata Ratu menatap ke arah taman Istana.