Chereads / Mantra Penari Ke 7 / Chapter 20 - Peralihan Kedudukan Ratu

Chapter 20 - Peralihan Kedudukan Ratu

"Hamba hanya merasa lelah Yang Mulia...mohon ijinkan hamba istirahat sebentar saja" rengek Eun Sha yang tak kuasa menahan rasa kantuk.

Raja langsung mengambil alih bayi Laki-laki itu, lalu meletakkannya di atas dada Ibunya. Bayi itu menggeliat-geliat, lalu kepalanya terangkat seperti anak ayam yang mematuki makanan. Tabib tersenyum melihat apa yang dilakukan Raja, mengingatkan dirinya bahwa ia melupakan satu tugas yang belum ia tunaikan.

"Selir, saatnya menyusui Putra Anda. Pertama, biarkan ia mencari sendiri pusat makanannya di atas dada Anda. Setelah ia mulai menemukannya, miringkan tubuh Anda, agar bayi Anda dengan mudah bernafas, sekaligus minum ASI. Untuk itu, saya mohon diri dulu" kata Tabib memohon diri. Raja dan Selir mengangguk mempersilahkan Tabib keluar.

Engaaaaaak

Engaaaaaak

Suara bayi Selir yang mengamuk karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Selir Eun Sha tersenyum meraih bayinya dan meletakkannya di sisi peraduannya agar lebih mudah menyusui.

"Bersiaplah untuk penobatan"

"Yang Mulia, Putra Anda baru saja terlahir ke dunia. Bagaimana bisa seorang bayi tiba-tiba menjadi Raja?" balas Eun Sha kebingungan.

"Bukan penobatan Putra Mahkota sayang...,tapi penobatanmu menjadi Ratu" balas Raja membuat Eun Sha membelalakkan mata. Ada apa dengan Raja?

"Yang Mulia...ini tidak mungkin terjadi. Apa Anda tidak memikirkan bagaimana perasaan Ratu Kimiko?"

"Lalu bagaimana dengan perasaanku? apa dia memikirkan bagaimana perasaanku selama berbulan-bulan lamanya terpisahkan dari Putra dan Istriku?!" Raja Keito menatap tajam ke arah Eun Sha.

"Yang Mulia...yang penting kami telah kembali bukan dan dalam keadaan baik-baik saja? Tolong pertimbangkan dengan matang"

"Tidak!! Dia berusaha membunuh Putra, dan Istriku bahkan sebelum ia terlahir ke dunia. Tidak akan aku maafkan Wanita keji itu yang bahkan, ia pun pernah ingin melenyapkan Putrinya sendiri!!" kata Raja murka mengingat kalimat yang terlontar jelas dari bibir Ratu kepada Adiknya yang tak sengaja di dengar olehnya sendiri.

"Yang Mulia..."

"Akan kuberi kau, pilihan. Pertama, menggantikannya sebagai Ratu, dan dia menjadi Selirku sekaligus harus menjalani hukuman penjara 3 bulan atau, pilihan kedua. Melengserkan Ratu, lalu akan ku kembalikan ia kepada kedua orang tuanya dengan meniadakan haknya sebagai seorang Haha?" tantang Raja membuat Eun Sha serba salah.

"Anda memberi hamba pilihan yang tidak adil sama sekali"

"Aku justru memberimu, dan Putra kita keadilan Eun Sha. Jika penjahat itu dibiarkan berkeliaran di luar sana, suatu saat nanti dia akan merencanakan siasat keji berikutnya. Apa kau benar-benar ingin kehilangan Putra kita karena Kimiko?!" marah Raja tak habis pikir dengan jalan pikiran sang Selir.

"Ini hanya karena hamba ingin melindungi Putra kita" Kata Eun Sha lirih. Raja malah mengerutkan kening sambil mengangkat kedua bahunya.

"Jadi, apa pilihan Selirku satu ini?" tanya Raja sambil mencubit pipi Eun Sha.

"Yang Mulia, hamba memilih untuk menggantikan kedudukan Ratu Kimiko. Apa Anda senang sekarang?" balas Eun Sha cemberut.

"Aku mendapatkan sebuah nama untuk Putra kita. Hiroshi." kata Raja yang disambut dengan tatapan berbinar Eun Sha tapi karena masih dalam rangka merajuk, Eun Sha pura-pura tak peduli sedikit pun.

"Hamba lebih suka memberinya nama Toshio" jawab Eun Sha memalingkan wajah. Dengan cepat Raja mengambil bayi Laki-laki itu dari naungan sang Ibu dan menggendongnya.

"Nak, apa kau suka dengan nama Toshio?" tanya Raja tapi bayinya tak bereaksi sama sekali hanya menggeliat sesekali.

"Hm, bagaimana jika Hiroshi?" tanya Raja Keito.

"Auuuuu...." sambut sang bayi tersenyum sambil meninju dan menendang udara dengan kedua kaki sekaligus tangannya. Pembicaraan Ayah dan Anak itu spontan membuat sang Selir menoleh lalu mengambil alih bayinya.

Engaaaaaak!!

Engaaaaaak!!

Bayi itu malah menangis, dan menatap Ayahnya menggapai-gapai udara ke arah sang Ayah.

"Hey, aku ini Hahamu, yang melahirkanmu, kenapa kau malah memilih Chichimu?" kata Eun Sha mengecup dahi Putranya.

"Karena Haha, wajahnya sekarang penuh kerutan. Itu akibat kau, kerap sekali marah padaku. Jadi jangan salahkan Putramu bila lebih memilihku" kata Raja Keito membuat sang Selir menoleh ke arah Raja. Ah, ada perubahan dalam diri Raja rupanya dan itu, baru disadari oleh Selir Eun Sha.

"Kapan Anda mencukur habis hutan rimbun Anda Yang Mulia?" goda Eun Sha balik.

"Sejak kau bilang aku jauh lebih tua dari usiaku. Ingat? Lagi pula, aku tidak akan rela kau jauh lebih dekat dengan Natsuha dari pada dengan aku" kata Raja menyamarkan kecemburuannya. Eun Sha menatap lekat kedua mata Suaminya.

"Itu juga yang dirasakan Ratu Kimiko. Anda seharusnya memahami kondisi Ratu saat itu"

"Lalu kau mengabaikan perasaanku demi Wanita yang ingin menghabisi Putra kita?"

"Sejak kedatangan hamba, Anda sama sekali tidak memperhatikan Ratu. Tolong pahamilah Ratu...karena cinta tidak pernah ingin dibagi. Dan ketika cinta mulai terbagi, akan ada pihak yang merasa terabaikan. Pihak itulah Ratu. Jika Anda mampu bersikap adil, maka tidak akan ada hal seperti ini Yang Mulia" kata Eun Sha menggapai bahu Raja.

"Bersiaplah. Sebentar lagi penobatanmu akan berlangsung. Jangan kecewakan aku Eun Sha" kata Raja memilih untuk pergi menghindari bujukan calon Ratunya.

Kembali ke Aula pengadilan Istana.

Raja Keito kini telah tiba di Aula ruang pengadilan. Disana telah menunggu Ratu, Natsuha, juga sang Ninja.

"Ratu, apa kau telah menemukan pembelaan?"

"Tidak Yang Mulia. Pembelaan apa pun yang dilayangkan untuk hamba, tidak akan menolong hamba sedikit pun karena Anda, pasti tetap tidak akan mempercayai hamba" balas Ratu sangat putus asa.

"Dengan demikian, Ratu Kimiko kau ku jatuhi hukuman penjara selama 3 bulan. Dan, beserta hukuman itu, maka Ratu Kimiko, dinyatakan turun dari kedudukan Ratu, menjadi Selir Kimiko" kata Raja. Mendengar kedudukannya diturunkan, bulir air mata membanjiri pipinya. Ia sungguh tidak rela diperlakukan demikian sihir apa, yang di gunakan Wanita bernama Eun Sha itu pada Suaminya Keito?!

"Yang Mulia, tidak puaskah Anda memenjarakan hamba? Sekarang, Anda juga merenggut jabatan hamba?!" teriak mantan Ratu Kimiko.

"Sopanlah pada Rajamu, Selir Kimiko...apa hanya jabatan, harta dan Tahta yang kau pedulikan? Renungkan segala kesalahanmu pada Eun Sha di dalam masa tahananmu. Pengawal!!" kata Raja menahan murka.

"Hamba Yang Mulia"

"Masukkanlah Selir Kimiko ke dalam sel penjara" perintah Raja. Para pengawal menggelandang sang mantan Ratu, hingga Wanita itu memberontak.

"Aku bisa berjalan sendiri!!" bentak Selir Kimiko disetujui oleh Raja yang mengangguk pada para Prajuritnya. Tepat di depan pintu masuk Aula Pengadilan, Selir Kimiko, berpapasan dengan Selir Eun Sha. Sang Selir Eun Sha memilih untuk diam, meski mendapatkan tatapan dingin dari mantan Ratu tersebut.

"Selir Eun Sha, kemarilah" panggil Raja dengan suka cita. Selir Eun Sha melangkah ke arah Raja dan bersimpuh takzim di hadapannya.

"Dengan dilengserkannya jabatan Ratu Kimiko maka, aku menobatkan Selir Eun Sha menjadi Ratuku!!" kata Raja Keito sambil meletakkan mahkota Ratu di kepala Eun Sha.

Sambutan hangat seluruh orang di pengadilan riuh ramai. Sementara sang mantan Ratu hanya terdiam sejenak, lalu ia berjalan sangat cepat menuju penjara bawah tanah. Begitu pintu penjara dikunci rapat-rapat, para Pengawal Istana meninggalkan dirinya sendiri, Selir Kimiko menangis histeris lalu memukul-mukul dadanya menahan luka batin yang menganga lebar.