"Tidakkah kau malu pada kelakuanmu Kimiko? Kau telah menceritakan hal yang buruk tentang Ratu Eun Sha padaku" kata Eun Sha dengan suara yang berbeda. Selir Kimiko membelalakkan mata terkejut mendengar suara Sizuka dengan nada penuh kemarahan.
"Kau juga mengatakan hal yang dapat membuatku hampir mengakhiri hidupnya, bahkan Putranya!!" teriak Sizuka murka. Kimiko tersentak panik saat sebuah angin menerpa tubuhnya membuat punggungnya terhempas ke dinding kayu!!
"Jangan tertipu oleh sikap baiknya, itu palsu. Dia membuat segala hal tentangnya baik di mata Raja" kata Selir Kimiko ketakutan.
Bagaimana tidak? Wanita yang dihadapinya sekarang bukanlah Eun Sha yang dapat ia tekan sesuka hati. Melainkan, sosok makhluk tak kasat mata, yang mengaku sebagai Istri dari Raja Yamzhei Kakek dari Raja Keito.
Selama ini, ia menghasut Sizuka, untuk membunuh Jeajangna saat sedang menarikan tarian sakral Kerajaan. Kebencian Sizuka terhadap Penari Istana terutama Sakuhyunja, dimanfaatkan Kimiko. Sizuka yang kalap, marah besar karena merasa keturunan Raja Yamzhei melakukan hal sama kejinya yang pernah dilakukan Raja Yamzhei terhadapnya. Ia menganggap Kimiko mengalami hal serupa, sebagai seorang korban pengkhianatan.
"Kau!! Membuatku membunuh Gadis tak berdosa!!" raung Sizuka mencekik Kimiko cukup dengan, sebuah tatapan tajam ke arah leher sang korban.
Kimiko mengayunkan ke dua kakinya, sebagai perlawanan tapi percuma. Kini ia terlontar di pojokkan sel tahanan hingga kening Selir Kimiko terluka ringan.
"Aku tahu kau memiliki seorang Putri maka kuberi kau, kesempatan untuk hidup sekali lagi. Ini pengampunan, demi Putrimu" kata Sizuka dingin sambil berbalik memunggungi sel tahanan Selir Kimiko.
"Dia bukan Putriku!! Dia reinkarnasi dari Jeajangna. Sampai kapan pun, dia hanya akan menjadi senjataku untuk menghancurkan Raja dan Ratu!! Mereka telah menghancurkan hidupku!!" teriak Kimiko tak peduli dengan rasa takutnya.
"Kau telah membuatku dengan sengaja mengutuk keluarga Raja yang tak berdosa Kimiko. Apa kau, masih belum puas juga?" tanya Sizuka menahan kemurkaannya sebelum ia benar-benar kehilangan kendali dan mencabut nyawa Kimiko.
"Aku tak akan pernah puas, sampai Ratu Eun Sha dan keturunannya menghilang dari muka bumi ini!! Sampai Raja menjadi milikku seutuhnya!!" mendengar kalimat itu muncul dari sang mantan Ratu, Sizuka berbalik kembali menatap tajam Kimiko dengan senyuman sinis.
"Apa kau, tidak merasa terlalu tamak? Baru kali ini aku melihat Wanita sekeji dirimu. Yang mampu menjadikan darah dagingnya sendiri, sebagai mesin penghancur kehidupan Chichi kandungnya" geram Sizuka.
"Aku memberimu segala hal, yang kau butuhkan Sizuka. Aku memeliharamu, jauh lebih baik dari Rajamu bukan? Jadi bisakah kau tetap mengabulkan permintaanku?"
"Katakan" jawab Sizuka malas
"Hancurkan kehidupan Ratu dan Anak-anaknya, hingga Raja memutuskan kembali kepelukan ku"
"Baiklah, tapi ingat satu hal Kimiko, setiap permintaan akan ada konsekuensinya. Kau hanya akan mampu menghancurkan Istri dan Anak-anaknya. Tapi kau, tak bisa mengubah hati Rajamu. Apa kau masih mau melakukan perjanjian denganku?" tanya Sizuka sangat serius.
"Benarkah kau tak bisa membuat Raja berpaling dari Eun Sha, dan kembali padaku?"
"Dalam setiap perjanjian...kau harus melakukan pengorbanan yang bertingkat. Aku rasa kau tak akan kuasa menjalani tiap konsekuensinya di masa depan"
"Katakan. Apa yang harusku tanggung ketika aku membuatnya berpaling dari Eun Sha?"
"Tidak ada. Perjanjian telah dibuat. Aku akan menghancurkan keluarga mereka, tapi itu tak akan membuat Rajamu berpaling dari sang Ratu. Ingatlah konsekuensi ini. Suatu saat nanti, kau akan menderita karena kau, yang menciptakan penderitaan bagi Putri kandungmu sendiri" kata Sizuka berjalan meninggalkan Kimiko yang mulai meringkuk ketakutan ketika terdengar guntur, saat perjanjian dibuat.
Di Kediaman Raja Keito.
Raja Keito menatap ke arah Eun Sha yang mendadak sifatnya berubah. Eun Sha yang lembut kini menjadi pemarah. Ada apa dengan Ratunya? Perlahan Eun Sha masuk ke dalam kediaman Raja.
"Duduklah di sampingku Ratu" perintah Raja. Sizuka berjalan mendekat ke arah Raja lalu meninggalkan tubuh Wanita itu hingga Eun Sha terjatuh menimpa sang Raja seketika.
"Eun Sha?! Hey, ada apa denganmu?!" tanya Raja menepuk-nepuk pipi sang Ratu panik. Raja menghentikan tepukan tangannya di kedua pipi Eun Sha, ketika ia merasakan kedua telapak tangannya basah akan air mata Eun Sha.
"Bangunlah Eun Sha...katakan apa yang terjadi?" kata Raja lirih.
Dalam ketidak sadaran sang Ratu, Eun Sha terdiam menatap halaman Istana yang sangat... berbeda dengan halaman Istana yang biasa ia lihat. Lalu ia merasakan ada tangan lembut seseorang menepuk bahunya. Eun Sha menoleh dan menemukan seorang Gadis seusianya tersenyum sendu sambil menatapnya sangat dalam.
"Bolehkah aku berbicara denganmu sebentar?" tanya Gadis itu menunduk memberi hormat.
"Duduklah..." jawab Eun Sha sambil duduk di bangku Taman Istana di ikuti oleh Gadis tersebut.
"Namaku, Sizuka. Aku adalah Istri dari Raja Yamzhei. Chichi dari Chichi Raja Keito" mendengar nama Suaminya di sebut, Eun Sha langsung penasaran tentang apa yang sebenarnya ingin di sampaikan oleh Sizuka?
"....."
"Aku yang sakit hati sekaligus patah hati karena kelakuan Raja Yamzhei, akhirnya mengutuk semua keturunan Raja Yamzhei, bila mereka mencintai Wanita Penari Istana, maka Wanita tersebut akan mati"
"Jadi itukah sebabnya, Kerajaan tidak membiarkan siapa pun menarikan tarian yang Jeajangna tarikan?" tanya Eun Sha yang dijawab dengan anggukan Sizuka.
"Tarian itu adalah simbol, untuk menghormatiku sebagai seorang Ratu Istana ini. Tapi kehormatan itu, telah dinodai seorang Penari Istana, hingga ia melahirkan keturunan Raja Yamzhei"
"Kau tahu bagaimana rasa sakit hatiku? Ketika aku digantikan begitu saja oleh Wanita lain? Maka sejak saat itu, aku tak pernah membiarkan Penari Istana kurang dari 6 orang. Karena bila terjadi kekurangan, itu akan mengingatkanku pada pengkhianatan Yamzhei" sejenak air mata Sizuka menitik, ia tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Jika kau tak sanggup lagi mence..."
"Tidak. Aku harus memberitahumu tentang segala hal yang terjadi di Istana ini. Kau berhak untuk tahu, karena ini menyangkut masa depan Putra Mahkota sekaligus para Putrimu" Sizuka memotong pembicaraan berusaha menguasai diri lalu bersiap melanjutkan apa yang ingin ia utarakan.
"Ketika Raja Keito baru saja dinobatkan menjadi Raja, Putri Kimiko sengaja datang kepadaku, mencoba menghasutku. Ia berkata, seorang Penari Istana sedang menggoda calon Suaminya, untuk menggantikannya sebagai seorang Ratu"
"Jeajangna yang kala itu tergila-gila dengan gelar Sakuhyunja, padahal dirinya telah bergelar menjadi Selir Raja diam-diam menarikan tarian itu di belakang Raja, terlebih lagi, ketika penobatan Raja Keito di laksanakan. Kemarahanku memuncak jadi dua kali lipat. Maka ku cabut nyawanya, setelah ku beri dia kehormatan untuk menyelesaikan tarian itu"
"Lalu, apa hubungannya dengan masa depan aku dan Anak-anakku?" tanya Eun Sha meminta penjelasan.
"Kimiko memintaku untuk mengabulkan permohonannya. Ia ingin kau dan Anak-anakmu berada dalam kehancuran. Dan aku tidak dapat mengingkari janjiku. Maka keluarlah kutukan dari bibirku ini"
"Apakah itu?"
"Ketiga anakmu, dimasa yang akan datang, menjadi penyebab tercorengnya nama baik kau sebagai Ratu, dan Suamimu sebagai Raja" kata Sizuka dengan rona wajah penuh penyesalan mendalam.
"Tak perlu kau sesali Sizuka. Kutukan sudah kau berikan. Bolehkah kini aku yang mengajukan permintaan padamu?"
"Tentu"
"Berikanlah karma yang baik bagi keluargaku"
"Aku akan mendoakan Anak-anakmu kelak, akan menerima segala hal yang mereka lakukan itu adalah salah, dan mau untuk memperbaikinya. Sehingga nama baik Haha dan Chichinya akan kembali bersih".
.