Chereads / Mantra Penari Ke 7 / Chapter 8 - Kelahiran Sang Putri 2

Chapter 8 - Kelahiran Sang Putri 2

"Kau cepat sekali berubah pikiran sayang, ini hanya untuk mengantisipasi agar kau tidak mengubahnya lagi. Pergilah" jawab Raja dengan kekehan geli. Akhirnya Eun Sha hanya bisa pasrah dan pasrah.

"Yang mulia, " kata Eun Sha sebelum benar-benar menghilang dari pintu.

"Tetaplah terjaga sampai kita bertemu kembali. Apa Anda bisa mengabulkannya?"

"Tentu saja selama kau tidak mengubah apa yang sudah kau katakan padaku" kata Raja tersenyum kecil setelah melihat Eun Sha menghilang dari pandangannya.

Di sudut lain, dalam Istana.

Di kediaman sang Ratu, beliau sedang tertidur pulas karena kelelahan setelah merasakan kontraksi yang begitu hebat. Seorang Dayang Istana tiba-tiba masuk tergopoh-gopoh lalu membangunkan Ratunya.

"Beraninya kau bangunkan aku sedemikian kasarnya!!" marah Ratu kesal.

"Beribu maaf Ratu. Ini sangat darurat. Maafkan hamba" kata Dayang tersebut ketakutan sambil membungkuk berulang kali.

"Katakan ada apa?"

"Ra-Raja...jatuh sakit Yang Mulia" kata sang Dayang membuat Ratu segera bangun dari tidurnya.

"Sakit? Sakit apa?"

"Hamba kurang tahu Yang Mulia. Tapi sampai sekarang beliau belum juga sadarkan diri" jawab sang Dayang lirih.

"antarkan aku menemui Raja" kata Ratu dengan wajah makin pucat.

Marah? Ya, Ratu sangat marah pada Raja yang tidak adil padanya. Tapi ketika Raja jatuh sakit, dirinya mulai tersiksa. Perlahan tapi pasti, Ratu berjalan menuju kediaman Raja, dibantu para Dayang. Langkahnya terhenti di depan pintu kediaman Raja. Dengan telinga sendiri, Ratu mendengar bahwa Eun Sha menerima permintaan Raja untuk menjadi Selir.

Seluruh dunia Ratu mendadak runtuh seketika. Tubuhnya bergetar hebat karena amarahnya. Baru saja ia mengalami kontraksi hebat dan tak lama lagi akan melahirkan seorang anak antara hidup dan mati, untuk sang Raja sekarang apa?! dengan mudahnya Raja menambah Selir Kerajaan?!

Tak berapa lama kemudian, Eun Sha keluar dari kediaman Raja bersama para Dayang. Dayang sekaligus Eun Sha langsung memberi hormat sekaligus memohon diri.

"Antarkan aku masuk ke dalam" kata Ratu dengan nada datar namun terdapat getaran halus tersirat di dalamnya. Pengawal tidak diizinkan untuk memberi tahukan kedatangannya. Saat ia akan masuk melalui pintu, para Dayang pun tak diperbolehkannya untuk mendampingi Ratu masuk ke dalam.

"Beraninya Anda mengangkat Eun Sha sebagai Selir Anda Yang Mulia" suara penuh amarah Ratu membuat sang Raja segera menoleh ke arah Ratu.

"Jangan pikirkan apa pun selain kandunganmu Ratu" kata Raja tak kalah datar.

"Dengarkan hamba Yang Mulia!! Jika Anda tetap menjadikan Eun Sha sebagai Selir!! Suatu hari nanti, aku bersumpah!!"

"Anak ini yang akan menjadi penghalang bagi hubungan kalian!! Kau akan menderita karenanya!! Dengarkan kutukan hamba ini!!" teriak Ratu tak kuasa lagi menahan kemarahan sekaligus genangan air matanya. Mendadak langit kian mendung, sangat gelap dan pekat, kilat menyambar-nyambar seakan, akan ada badai besar sedang menanti. Tanpa Ratu sadari langit telah mendengar kutukan yang ia buat.

Di sisi lain Istana.

Di kediaman calon Selir Eun Sha, suara gelegar guntur dan kilatan petir sekaligus sapuan angin berhembus kuat itu membuat hati Eun Sha menjadi tidak tenang. Sang Dayang tergopoh-gopoh menutup jendela kamar mandi Eun Sha sementara Dayang lainnya sibuk membantu calon Selir itu mengenakan busananya. Semua Dayang bersiap mengantar Eun Sha menuju ruang istirahat tapi Gadis tersebut menolak dirinya berkilah ingin buang air kecil.

Maka para Dayang hanya menurut saja lalu menunggu diluar. Sementara Eun Sha terdiam sejenak memikirkan nasibnya yang akan segera berubah. Impiannya menjadi Sakuhyunja masih berkobar dalam jiwa tapi kesehatan Raja, ditentukan oleh keputusannya. Tiba-tiba bulu kuduk Eun Sha meremang. Tangan dingin mungil memeluk pinggangnya erat. Entah kenapa, Gadis itu tidaklah takut tapi justru rasa iba mulai menjalar dalam jiwanya.

"Kau siapa?"

"Jeajangna. Semakin dekat hari kelahiranku, maka semakin susutlah wujudku saat ini" jawab anak kecil yang mengaku Jeajangna.

"Kau akan terlahir kembali?" tanya Eun Sha lalu mengingat Ratu yang tengah hamil tua.

"Ingatlah. Bertahanlah di samping Raja karena kau, adalah perisai bagi Raja" kata Jeajangna kecil lalu menghilang begitu saja!!

Kembali ke kediaman Reja.

Di kediaman Raja, pertengkaran antara Suami Istri mulai meledak hebat.

"Beraninya kau gunakan anak kita sebagai alat!!" teriak Raja murka. Tiba-tiba Ratu merasakan ada sesuatu yang mengalir di area kakinya.

"Dayang!!" teriak Raja begitu melihat ada air ketuban berada di sekitar telapak kaki Ratunya. Beberapa Dayang membawa Ratu menuju ranjang Raja sementara yang lainnya berlarian memanggil Tabib Istana.

"Yang Mulia" suara Tabib Istana menghilangkan ketegangan Raja. Bagaimana tidak? Istrinya dari tadi merintih kesakitan sekaligus berteriak lantang melolong penuh penderitaan.

"Yang Mulia selamat Anda akan segera menjadi seorang Ayah" kata Tabib Istana setelah memeriksa keadaan Ratu.

"Siapkan pisau, beberapa kain, juga ember segera" perintah sang Tabib pada para Dayang. Raja terhuyung ke belakang lalu tersenyum bahagia. Ia melangkah keluar dari kediamannya meninggalkan Ratu yang sangat membutuhkan kehadirannya saat ini. Raja berlarian kecil menuju kediaman Eun Sha.

"Ada apa Yang Mulia?" tanya Eun Sha kebingungan mendapati Raja tersenyum bahagia lalu memeluknya erat.

"Ratu sebentar lagi melahirkan anakku. Putriku!!" pekik Raja sangat bahagia.

"Putri? Seorang Putri terlahir?" kini justru Eun Sha yang tertegun. Kebetulan atau kah memang Jeajangna terlahir sebagai seorang Putri? Lamunannya mulai buyar ketika Raja menangkup kedua pipinya lalu menatap kedua bola mata indah Eun Sha menyelidiki.

"Apa kau tidak suka aku memiliki anak dari Ratu?"

"Bukan. Bukan begitu Yang Mulia. Hanya saja...kenapa Anda datang kemari pada saat Ratu sangat membutuhkan kehadiran Anda? Beliau...sedang mempertaruhkan dirinya antara hidup dan mati demi menghadirkan Putri Anda ke dunia bukan?" tegur Eun Sha. Teguran itu membuat sang Raja mulai sadar kesalahan apa yang telah ia lakukan akibat terlalu bahagia.

"Aku akan kembali lagi untuk meresmikan kau, menjadi Selirku" jawab Raja linglung mengecup kening Eun Sha lalu pergi untuk kembali pada Ratunya.