Acara makan malam um tiba. Dikediaman Nugraha terlihat sudah ada dimeja makan untuk memulai makan malam mereka yang masih disiapkan oleh ibu mereka. Untuk menunggu waktu makan mereka siap. Ketiga putra dari keluarga tersebut sedang asik dengan ponselnya dang sang ayah memilih melihat televisi untuk tau berita terkini.
Sifa yang masih menyiapkan makanan terlihat telaten menyiapkan segala keperluan makan malam untuk keluarganya ada rasa tidak enak karena keluarganya menunggu lumayan lama saat makan malam mereka tiba.
Randa yang asik bermain game terganggu karena tiba-tiba ada yang mengirim pesan padanya dan siapa lagi kalau bukan Ina orang yang selalu menganggu hari tenangnya.
"Randa, sedang apa?"
Read
"Sedang bermain game terus ada orang yang menganggu acara main gameku dengan chat tidak penting."
Read
Ina yang tau orang yang maksud Randa adalah dirinya membuat ia nyengir dan kembali membalas chat sang ria.
"Hehehe, maaf bila aku menganggu acara main game karena aku hanya ingin tau kabarmu saja."
Read
"Aoa kau rabun tadi pas disekolahan melihatku hingga menanyakan kabarku padahal kau tau aku baik-baik saja."
Read
"Iya-iya aku tau kenapa, Randa galak sekali padaku sih."
Read
Randa memilih tidak membalas pesan Ina dan melanjutkan acara bermain gamenya tetapi saat akan bermain game kembali gangguan datang lagi bukan chat dari seseorang tetapi sang ibu yang menyuruhnya makan karena makan malam sudah siap.
"Makanan sudah siap. Mari kita makan semua!" ucao Sifa.
Orang-orang yang ada dimeja makan menghentikan kegiatan mereka dan langsung melaksanakan acara makan malam mereka bersama keluarga.
Sementara dikediaman Wijaya tampak keluarga tersebut sedang makan malam yang disiapkan oleh maid mereka. Terlihat ayah serta ibu mereka belum oulang dari luar kota dan yang berbeda adalah Miwa yang makan malam dengan mereka.
Ya, Miwa memutuskan menginap dikediaman Wijaya karena paksaan kedua adik dari kekasihnya. Entah mengapa saat ingat sekarang ia sudah memiliki kekasih membuat pipinya merona.
Naji yang ada didepan kekasihnya dan melihat sang kekasih merona tidak bisa menahan senyumnya karena pasti Miwa memikirkan dirinya.
Beberaoa saat kemudiaan acara makan mereka selesai dan maid dikediaman Wijaya segera membereskan bekas makan tuan serta nonanya. Sementa Hanita dan Hanasi langsung menarik Miwa untuk duduk disofa dekat meja makan dan mengajaknya ngobrol.
"Kak Miwa nanti tidur denganku ya," ucap Hanasi sambil menguncang tubuh Miwa.
Miwa yang tubuhnya diguncang oleh Hanasi merasakan sedikit pusing dikepalanya.
Hanita yang tau kekasih kakaknya pasti pusing karena guncangan ditubuhnya yang dilakukan membuka suaranya untuk mengingatkan Hanasi.
"Hanasi jangan guncang terus tubuh kak Miwa kasian dia pusing."
Hanasi yang mendengar ucapan kakaknya merasa tidak enak dan kasian pada orang yang diguncang tubuhnya.
"Gomen kak Miwa aku terlalu bersemangat saat tau kau akan menginap disini."
Miwa yang mendengar Hanasi merasa bersalah padanya menampilkan senyum tulus untuk mengatakan ia tidak apa-apa.
"Tidak apa-apa kok, Hanasi. Jangan merasa bersalah begitu, memang tadi aku sempat pusing sedikit tapi kau melakukan itu karena bahagia aku menginap disini," ucap Miwa sambil tersenyum tulus.
Melihat senyuman tulis Miwa. Hanasi langsung memeluk kekasih dari kakaknya tersebut.
Naji yang melihat adik-adiknya akrab dengan kekasih dibuat tersenyum olehnya. Memang kekasihnya memiliki rasa kasih sayang yang luar biasa hingga kedua adiknya bisa langsung dekat dengannya.
Hanita kembali membuka suaranya.
"Jadi, kakak akan tidur dengan siapa nantinya?"
Miwa yang masih binggung ingin tidur dengan siaoa hanya bisa diam dan Naji yang melihat kekasihnya diam mengerti pasti dia binggung. Maka, ia memutuskan membuka suaranya.
"Dia akan tidur denganku."
Ketiga gadis yang mendengar ucapan Naji dibuat kaget olehnya. Hanasi yang berpikir kakaknya mesum.
"Kak Naji mesum sekali masak kak Miwa belum jadi istrimu disuruh tidur bersama."
"Bukan tadi hanya bercanda kok ya bercanda."
Miwa selaku sang kekasih membuka suaranya.
"Dasar kau laki-laki mesum baru saja kita pacaran beberapa bulan kau sudah mengajakku untuk tidur denganmu. Mati saja sana," ucap Miwa kesal.
Naji yang mendengar kekasihnya kesal padanya semakin bingung dan bersalah akan menjelaskan bagaimana lagi agar ketiga gadis didekatnya tidak berburuk sangka adanya.
"Sayang aku tadi hanya bercanda jangan salah paham oadaku."
Author yang dianggil sayang Naji kok merona.
Back to story.
Miwa yang mendengar kekasihnya merasa bersalah merasa kasian padanya.
Sementara Hanita dan Hanasi terkikik elan karena kakaknya langsung takut mendengar ucapan kekasihnya.
"Hihihi," kikik mereka berdua.
"Dasar lain kali tidak bercanda seperti itu, Naji mesum."
"Sayang aku tidak mesum lagian kalau mesum hanya padamu saja," goda Naji.
"Dasar laki-laki selain mesum juga jago mengoda. Lebih baik aku tidur saja daripada mendengar ocehanmu," ucap Miwa sambil meninggalkan meja makan.
Naji yang ditinggal kekasihnya memilih mengikutinya sambil menjelaskan masalah mereka tadi.
Sementara kedua adiknya masih terkikik melihat kelakuan dua sejoli tersebut.
"Mereka lucu ya kak Hanita. Apa begitu ciri khas pasangan baru yang berantem tapi lucu," ucap Hanasi sambil tersenyum.
"Hihihi, iya jadi membuat iri kau jomblo seperti kita."
"Iya, jadi pengen punya pacar," ucap Hanasi sedih.
"Sama, tapi belum ada yang nyantol."
Akhirnya malah jadi aksi curhat karena kenjombloan mereka. Kemudiaan Hanita teringat bahwa dia akan menanyakan masalah ucapan Naji sore tadi padanya.
"Hanasi boleh kakak bertanya?"
Hanasi yang tiba-tiba sang kakak ingin bertanya adanya segera membalas perkataan kakaknya.
"Kakak mau tanya apa?"
"Emz, jadi tadi teman baru kakak bilang. Kakak beruntung karena 2 laki-laki yang dekat denganku khawatir disaat bersamaan. Itu maksudnya apa, ya?"
"Oh, mungkin saja kedua laki-laki itu suka pada kakak."
Hanita kaget mendengar ucapan Hanasi dan tidak yakin bahwa Randa serta Randi suka padanya.
"Itu tidak mungkin masak mereka suka aku secara bersamaan. Apa yang membuat mereka tertarik padaku?"
"Kakak memiliki sifat yang lembut, baik, pemalu, keibuaan dan sifat bagus kakak lainnya. Oleh karena itu, mereka menyukai kakak masak kakak tidak sadar sih."
"Masak cuma karena sifatku mereka suka padaku, tidak mungkin sepertinya."
"Rasa suka orang bisa darimana saja kak tanpa kita sadari."
"Ya, aku tau tapi sepertinya tidak mungkin deh mereka bisa suka padaku begitu cepatnya dan bersamaan lagi."
Hanasi mengehela napas terlebih dulu sebelum membalas ucapan kakaknya.
"Hah, terserah kakak kalau tak percaya. Lebih baik kita tidur dan kurasa kita jangan ganggu kakak Miwa dulu sepertinya mood dia kurang bagus saat bertengkar dengan kak Naji tadi dan sepertinya dia menuju kamarku. Maka, kita tidur bersama ya," ucap Hanasi dengan wajah melasnya.
Melihat Hanasi memasang wajah melas membuat Hanita tak tega dibuatnya.
"Iya-iya kita tidur bersama."
"Yey," ucap Hanasi senang.
Akhirnya mereka menuju kamar Hanita untuk istirahat karena besok sekolah dan ini sudah lumayan malam.
Sementara keluarga Nugraha sama halnya dengan keluarga Wijaya yang sudah menuju kamar masing-masing untuk istirahat setelah makan malam mereka selesai.
Maaf author gak kembali ada keluarga Nugraha saat mereka makan malam tadi karena terlalu asik ada keluarga Wijaya!
Tbc....
Jangan lupa dukungannya!
Terimakasih
25/12/20
By:Miwa