" Tuan tampak lelah ahir ahir ini!.." Reina melihat keadaan tuannya, tidak bisa tidak bertanya
Mendengar ini, William terdiam sebelum menjawab " aku belum beradaptasi dengan ini! Dan pertarungan denganmu sebelumnya menghabiskan banyak tenaga " tapi dalam hati berfikir [ apa yang bisa kamu harapkan dari perawan sepertiku, tidur dengan kecantikan dewi sepanjang malam tapi tidak bisa apa apa]
Sudah 5 hari William terbangun dan setiap malam Reina akan memeluknya sepeti gurita, ini benar benar membuat William tak berdaya.
Reina melihat tuannya, memasang wajah menyedihkan , bergumam " maaf tuan! ". William benar – benar ingin menerkamnya, penampilan yang memukau ditambah wajah imutnya sudah membuat William susah menahan.
huup…haaah
Mengambil napas, William mengangkat tangan dan mengelus rambutnya, tersenyum " tidak! Tuan tidak masalah, bukannya sekarang kamu banyak membantuku, jika kamu tidak membantu melawan monster, aku pasti akan lebih lelah, jadi terima kasih Reina "
" em " Reina mengangkat kepla, tersenyum bahagia
[ sungguh gadis polos, aku takut dia akan mudah ditipu ] William berfikir
Dalam 5 hari, William dan Reina sudah berjalan lebih dari 50 km, selain melawan zombi. William bertemu dengan monster yang aneh. Setiap dari mereka memiliki kecepatan yang mengerikan atau tubuh keras yang sulit ditembus.
Tapi monster yang ditemui oleh mereka, bukanlah monster yang sulit dibunuh dengan kemampuannya, walau terkadang menemui beberapa monster yang merepotkan, dengan bantuan Reina, ini masih berjalan mulus.
Biasanya hal yang paling merepotkan adalah bertemu dengan zombi yang memiliki kemampuan memerintah, bukannya mereka kuat atau apa, tapi jumlah sangat banyak. William tidak akan repot repot dengan mereka.Karna itu William dan Reina lebih memilih melalui hutan dari pada kota yang hancur.
" Tuan! Um… " William tiba tiba mendengar Reina memanggilnya, tapi dia tampak ragu. Menatapnya William bertanya " ada apa "
Menunjuk kedepan, Reina berkata " tuan! Reina merasa ada sesuatu yang memanggil, semakin kesana, yang memanggil Reina semakin kuat "
William mendengar ini, mengerut kening " menurutmu apakah itu hal baik atau.." William tidak menyelesaikan kata katanya tapi, Reina mengerti maksutnya, mengeleng kepala " Reina tak tau.. Reina hanya tau itu memanggil Reina "
Berfikir sebentar, William bicara " Kalau begitu kita kesana! ..". Reina setuju " um ", mengikut belakang William. 10 menit kemudian
William dan Reina tiba ditujuan, melihat pintu masuk kuno dengan ukiran phoenix. Aura yang dirasakan dari dalam membuat kelompok William tertekan. Itu penuh keagungan tapi juga di sertai kelembutan, hal ini membuat William tertekan tapi juga merasa nyaman, perasaan yang membingungkan baginya
" Tuan! Haruskah kita masuk… " Reina memiliki keinginan yang besar kesana, walaupun begitu Reina masih bertanya
William menoleh, melihat Reina, Dia tau bahwa sangat ingin masuk, tersenyum lembut " em! Tapi ingat jangan berpisah, seperti biasa kau akan menjaga bagian belakang untuk jaga jaga. Dan kita tidak tau apa di dalamnya, pastikan untuk berhati – hati "
William mengeluarkan pistolnya ditangan kanan dan memegang belati tingan kiri, bagian dalam terlalu misterius, William tidak berani ceroboh sedikitpun, jika tidak William tidak akan tau bagaimana dia mati. Reina juga sama, sikap santainya menghilang, digantikan dengan kepribadian yang dingin.
Membuka pintu, angin menerpa William, aura keagungan menghilang hanya tersisa aura lembut. Hal ini membuat kelompok William merasa nyaman, tapi justru karna ini. Membuat William dan Reina lebih waspada.
Karna aura lembut terkadang lebih menakutkan daripada aura yang membuat tekanan, aura lembut membuat seseorang menjadi santai dan sedikit demi sedikit kehilangan kewaspadaan. Jika musuh menyerang pada saat itu, maka peluang terluka akan lebih besar.
William melihat lorong panjang, dinding kiri terukir dengan phoenix sedangkan kanan adalah phoenik dengan kepala naga. Cahaya lilin menerangi sepanjang lorong, suara langkah kaki William dan Reina terdengar jelas.
" apakah kamu tau yang memanggilmu ?..." William bertanya tapi tidak menghentikan langkahnya
" tidak! Tapi itu sangat dekat " Reina mengeleng dan menunjuk ke depan . Tiba - tiba Reina menyipit matanya melihat kekanan dan maju ke depan William, berkata " hati hati tuan!". Sebagai binatang buas, Reina memilik naluri yang tajam.
Panah kecepatan tinggi melaju ke kelompok William. Melihat ini, William memeluk Reina dan melompat ke samping. Hanya jika William terlambat 3 detik, maka dia pasti sudah terluka parah. Baik William dan Reina memiliki kemampuan berkali kali manusia normal tapi bahkan dengan itu, masih membuat kelompok William merasa terancam
" apa kamu tak apa! " memeluk sosok lembut, William khawatir. Tersipu malu, Reina berbaring lemah dalam pelukannya, mengeleng kepala " tuan seharusnya tidak melakukan ini! Sudah tugas Reina untuk melindungi tuan.. "
William juga menyadari keadaannya, tapi karna memiliki pengalaman tidur dengannya dalam 5 hari, William tenang menanggapi " walaupun aku tau kamu lebih kuat dari ku, hanya saja aku pria disini, karna itu biarkan aku melakukan tugasku .. "
Keluar dari pelukannya, pipi Reina memerah. Ini seperti terahir kali, Reina tidak berani menatap muka William. Sehingga hanya bisa melihat ke bawah, menunduk dengan malu. William benar – benar ingin menggodanya, tapi keadaan benar tidak mendukung
" tetap dibelakang, beritahu jika kau merasa bahaya lagi.. " William melanjutkan dan meminta Reina lebih waspada. Reina malu, mengikuti bagian belakangnya dengan pipi terbakar.
William tak berdaya, dan hanya bisa mengingatkan " Reina! Waspadalah.. jika kau tetap seperti ini, aku takut kau tak akan mampu bereaksi seperti sebelumnya, .. " mendengar ini, Reina menepuk pipinya dan mengikuti William. Mengambil napas dalam dalam, setelah beberapa saat, Reina kembali tenang dan mendapat kembali tatapan dinginnya.
" tuan! Sudah dekat, yang memanggil Reina berada disana " 30 menit berjalan melalui lorong, akhirnya kelompok William melihat pintu besar setinggi 30 m, pintu betata emas dengan gambar naga dan phoenix.
Rambut halus William dan Reina berdiri, mereka bisa merasakan kekuatan mengerikan dari dalamnya, tekanan ini hampir 100 kali lipat dari pada diluar, membuat William dan Reina sulit bernapas.
Pintu gerbang tiba terbuka, sebuah isapan kuat datang dari dalam, merasakan ini William tidak bisa tidak mengumpat " bajingan! " , William melihat ke Reina dan memeluknya dengan kuat. Dengan kemampuan dan Reina sekarang, mereka tak mampu menahan, hanya bisa membiarkan isapan kuat menarik mereka ke dalam.