Chereads / Dalam Genggamanku / Chapter 12 - Budak 2

Chapter 12 - Budak 2

Para Militan dan budak yang melihat terlambat merespon, hanya butuh beberasa saat untuk sadar. Kecantikan dunia lain terseyum manis pada mereka, melambangkan keanggunan itu sendiri, tapi apa yang dilakukan benar benar berbeda.

Membuat mereka gemetar ketakutan, ada beberapa budak yang tidak tahan jatuh ke tanah dan muntah, ada juga yang teriak histeris.

" tembak senjata, cepat tembak dia " salah satu militan dengan cepat sadar, membangunkan yang lain, memberi perintah. Mendengar ini mereka dengan cepat mengarahkan senjatanya mereka, seketika puluhan peluru menembak ke Reina

Reina melihat ini mencemoh, baginya tidak perlu menghindarinya, itu bahkan tidak bisa menggoresi kulitnya, tapi untuk menjaga martabat tuannya. Tidak mungkin Reina membiarkan peluru mengenai tubuh sucinya, baginya itu hanya untuk tuannya.

" gerombolan semut .." menghina, Reina berlari dengan kecepatan berkali kali manusia normal, dan muncul di dekat militan. Tanpa bisa merespon, separuh tubuhnya terbang, menghiasi tanah yang lain dengan cat merah.

Harus diingat Reina adalah binatang buas, naluri membunuhnya hanya bisa ditekan oleh Willian dan Daisy. Menghilang dari militan tadi, dia menuju ke militan lain. Satu persatu, potongan tubuh akan terpisah

" tidak, jangan bunuh aku…"

" aku bukan orang yang menghinamu,, maafkan aku ,,"

"tidak,, dia orang yang menghinamu,,,tolong maafkan aku,," melihat pembataian sepihak, para militan tak punya pilihan selain menyerah, menangis histeris, memohon ampunan. Tapi siapa Reina, seseorang yang tidak memandang siapapun, bahkan William hampir mati ditangannya,tanpa peduli Reina terus membantai mereka.

" baiklah biarkan sisanya, aku masih membutuhkan mereka " Melihat hanya 3 milian tersisa dan 50 tawanan, william bicara

Menoleh ke militan yang sujud ditanah, dia bertanya " ceritakan semua yang kau tau tentang tempat ini, jika kamu jujur mungkin aku bisa memberimu kesempatan hidup "

Mendengar ini, militan yang sujud ditanah segera menjawab " ba,, baik tuan! Nama kerajaan ini adalah rinasurya, kerajaan ini memiliki luas sejauh 4 km, dulunya ini adalah wilayah negara regino. Kerajaan ini hanya kerajaan kecil, yang didirikan beberapa penguasa kota dan bandit. Baik dari segi penduduk dan kekuatan tidak bisa dibandingkan dengan kerajaan besar.

William berfikir sebentar, menunjuk para tawanan sebelum bertanya lagi " apa yang ingin kamu lakukan dengan mereka ". Militan menjawab dengan patuh " kami mendengar bahwa ada monster tingkat 2, bos kami berencana untuk menangkapnya, mereka akan digunakan sebagai umpan, untuk menarik perhatiannya… "

Masih banyak yang ingin ditanya William, tapi karna kerajaan sudah dekat. Dia memutuskan untuk mengurus nanti. Menoleh ke Reina " apa yang ingin kamu buat dengan mereka "

" Reina tidak membutuhkannya, Reina mengikuti keinginan tuan "

William sudah menebak jawabannya, menatap pada tawanan satu persatu. Tawanan yang ditatap benar benar gugup, mereka khawatir bila William akan membunuh mereka, tak perlu di katakan lagi dengan militan yang tersisa.

Awalnya William berencana membunuh mereka semua, tapi berfikir lagi. Walaupun mereka lemah, mereka masih mempunyai kegunaan. Jika apa yang dikatakan militan benar, para penguasa kerajaan pasti memiliki pasukan luas.

Bukannya William takut, tapi jika dia menghadapi kerajaan yang besar. Maka itu akan menjadi masalah buatnya. Pikiran untuk membuat tentara peribadi muncul dibenaknya, dengan ini William memutuskan.

" dengan ini, sekarang kalian milikku, akan mengikuti setiap pesananku. Jika ada dari kalian menolak, berdirilah sebelah kiri dan yang setuju kesebelah kanan,," tawanan dan militan yang mendengar ini, beberapa ragu. Tapi melihat Reina melotot ke mereka. Mereka dengan cepat bergerak.

Setelah beberapa saat, ada 38 di sebelah kanan, sisanya ada di sebalah kiri. Walaupun sudah melihat pembantaian, masih ada yang mengira dunia memiliki orang yang baik dan ingin bebas. Melihat ini William tidak bertanya, mengambil senapan yang tergeletak di tanah.

Tanpa kasihan William menembak orang orang yang memilih sebelah kiri. Sebelum mereka memohon, jeritan terdengar, membunuh mereka semua. Orang yang memilih sebelah kanan, gemetar ketakutan.

Gadis coklah yang naif, mengusap dada, dia juga ingin memilih sebelah kiri, tapi karna tubuhnya yang lemah di terseret orang orang, dan berahir di sebelah kanan. Disaat yang sama, gadis coklah ini merasa putus asa, memikirkan ibunya.

" siapa namamu, pimpin jalan " William menatap ke militan dan bertanya

" yang rendah ini, adalah zouzo. Silahkan mengikuti tuan! " zouzo patuh, memimpin jalan

Reina yang berdiri, dengan jinak mengikuti samping William, tersenyum bahagia. Tawanan yang melihat ini hampir melebar matanya, bertanya tanya apakah ini orang sama yang melakukan pembantaian.

Beberapa menit kemudian, kelompok William sampai ke tembok masuk kerajaan. Melihat ini William mengira, dia akan melihat susuatu yang megah, tapi sayangnya. Ini hanyalah tembok sederhana, bahkan ada beberapa bagian yang sudah hancur. Benar benar tak layak menjuluki kerajaan.

" tuan kita sudah sampai!..." zouzo berkata dengan sopan

Saat ini William dan Reina menggunakan topeng, menyembunyikan wajah surgawi mereka. Bukannya William takut, hanya jika dia bisa menghindari masalah dengan melakukan hal sederhana ini, maka William memilih ini

" zouzo siapa mereka… " salah satu penjaga gerbang bertanya.

Zouzo yang taat pada William, mengubah wajah, menatap dengan dingin ke penjaga gerbang " sejak kapan kamu memiliki keberanian untuk meragukan saya,, apa kau ingin kepalamu digantung ditembok kota "

Penjaga gerbang benar benar takut, segera mundur, mengizinkan mereka masuk. William yang melihat ini, menggeleng kepala. Jika penjaga saja seperti ini, dia mengkhawatirkan kesejahteraan penduduk kerajaan ini.

tapi William masih meremehkan situasi, saat mereka memasuk gerbang, ada banyak orang kurus tergeletak ditanah, setiap jalan, william bisa melihat rumah rusak yang masih ditinggali, dengan matanya yang tajam, William bahkan melihat, di sebuah lorong yang gelap, ada orang orang memakan mayat.

Setelah mencapai markas zouzo, William segera bertanya situasi kerajaan.