Chereads / Dalam Genggamanku / Chapter 15 - Latihan iblis 1

Chapter 15 - Latihan iblis 1

Beberapa militan dan tawanan merasa ragu, ada yang takut dan ada juga yang semangat tentang ini, William sama sekali tidak peduli dengan pendapat mereka, segera dia mengelompokan bawahannya.

Beberapa saat berdiri 3 kelompok, satu adalah pasukan tiger berjumlah 15, pasukan asassin 12 dan kelompok terahir yaitu kelompok pelayan berjumlah 8 orang.

Walaupun jumlah sedikit, ini akan menjadi pondasi untuk William, dia akan memastikan kesetiaan mereka, membuat mereka menjadi senjatanya. Melirik dengan pelan, William berbicara " sekarang bagian kalian telah ditentukan, aku akan memberimu peringatan sekali dan untuk yang terahir. Kesetiaan kalian adalah yang utama. Kalian tidak perlu khwatir tentang kebutuhan yang lain, aku akan mempersiapkan untuk kalian,,

untuk latihan pertama kalian sangat sederhana. Laki akan mengelilingi markas ini sebanyak 50 putaran dan untuk perempuan 20 putaran, aku tidak peduli walau kalian harus merangka untuk menyelesaikannya… "

gulp…

mendengar ini, semua sangat gugup, besar markas ini adalah 200 meter. Apalagi yang menjadi tawanan sebelumnya, tubuh mereka sudah sangat lemah. Tapi mereka tidak berani membantah, dan segera latihan.

Beberapa saat hanya Reina dan William dalam ruangan, menarik Reina ke pelukannya, berfikir dan membuat rencana [ jumlah makanan yang tersisa di markas ini hanya 5 ton, dengan jumlah kami sekarang, dan ditambah dengan jumlah yang dibutuhkan untuk latihan mereka, ini hanya akan bertahan selama 1 bulan, selain memikirkan jumlah makanan, kami harus tetap rendah untuk saat ini, setidaknya sampai mereka mencapai persyaratan minimal ]

Reina yang berada dalam pelukannya dengan patuh, tersenyum malu dan membenamkan wajahnya kedada WIlliam. Walaupun sudah berada dalam pelukannya dalam 1 malam. Entah kenapa dia merasa itu tidak cukup.

Dia yang sudah menjadi wanita dewasa, memiliki perubahan dalam sikapnya, jika dulu dia adalah gadis murni dan patuh, sekarang Reina memiliki aura genit disetiap tindakannya. Menambah pesona menawannya.

Diluar, pasukan yang baru didirikan berlari sekuat tenaga. Awalnya mereka sama sekali tidak memiliki masalah. Tapi setelah mereka mencapai putaran ke 10, napas mereka terengah engah. Ada beberapa yang memegang dadanya, ada juga yang merasa kakinya akan patah.

Sedangkan untuk perempuan, ada diantara mereka yang beberapa kali jatuh, ada juga yang menyeret tubuhnya. Gadis coklat juga merasa sama, dia adalah anak yang selalu dilindungi ibunya selama ini. Sekarang dia merasa tubuhnya hancur, kakinya benar benar lemah. Dia tidak tau berapa kali jatuh, ada banyak goresan ditubuhnya.

Tapi matanya menatap ke depan dengan tekad. Baginya ini adalah satu satunya kesempatan untuk bertemu ibunya. Jika dia bertahan, maka gadis coklat itu akan memohon ke tuannya untuk merawat ibunya, walaupun nanti dia akan membuat marah tuannya, atau mungkin dia akan dibunuh. Tapi setidaknya dia sudah mencoba.

Mengusap tanah diwajahnya, gadis ini sama sekali tidak peduli dengan rasa pedih ditubuhnya, dan terus berlari.

Setelah 20 menit mereka menyelesaikan latihan pertama mereka, dari semuanya hanya 6 orang yang masih berdiri dengan napas terengah engah, Sisanya pingsan ditanah.

William berjalan kedepan mereka dengan Reina dibagian belakang, tersenyum " bagus sekali, istirahatlah untuk sekarang, kalian bisa memakan makanan yang disediakan.. "

Beberapa saat sejumlah pelayan membawa makanan, aroma harum makanan membangunkan beberapa yang pingsan. Sejumlah besar makanan disediakan di depan mereka.

Tapi belum ada yang berani maju dan mengambil makanan yang disediakan, melihat ini William berkata " seperti yang kukatakan, kalian bisa menghabiskan semuanya.."

Mendengarnya mereka membawa tubuh lelahnya. Memakan tanpa keanggunan, seolah mereka belum makan selama 1 minggu.

Walaupun latihan mereka seperti siksaan, tapi melihat makanan untuk mereka, para pasukan merasa beruntung, kebanyakan dari mereka adalah tawanan, memakan 1 roti dalam 2 hari sudah merupakan berkah untuh mereka.

Gadis coklat juga memakan dengan rakus, dia selama ini hanya memakan 1 roti atau bubur dalam 1 hari, itupun akan dibagi dengan ibunya. Selama dia hidup selama ini, dia tidak pernah makan dengan kenyang dan akan kelaparan di malam hari

Sekarang dia sama sekali tidak perlu memikirkan makanan, itu membuatnya lebih bertekad untuk membawa ibunya kesini.

" Setelah ini kalian beristirahat dengan baik, seperti yang kamu lihat, aku tidak akan pelit dengan kalian, selama kalian setia. Aku akan selalu memperlakukan kalian dengan baik. Akan ada latihan lagi nanti malam,,semoga beruntung.." William menjelaskan sebelum berbalik.

Sebenarnya dia ingin membuat latihan yang lebih keras, tapi melihat kondisi tubuhnya, mereka pasti akan mati. William hanya bisa melanjutkan nanti malam.

" baik tuan! ,," mereka berkata dengan semangat

Hari berganti menjadi malam, saat jam 10 malam. William menyuruh mereka berkumpul, setelah beberapa saat semuanya datang ke bagian belakang markas. Melihat semuanya sudah disini, William berkata " pasukan tiger akan dilatih olehku dan untuk Asassin kalian dilatih pelayanku,,karna itu pasukan Asassin silahkan mengikuti Reina.."

Pasukan Asassin dengan patuh mengikut Reina, ketempat bagian gelap di markas.

Menatap pasukan tiger yang berdiri didepannya, William menjelaskan " kalian melihat pisau itu, ambilah. Tugas kalian sangat mudah, kalian akan bertahan dari seranganku. Tak perlu khawatir aku akan mengendalikan kekuatanku, sehingga tidak ada dari kalian yang akan mati ,,"

Pasukan tiger saling melirik, ada beberapa diantara mereka yang ragu, tapi tetap mengambil senjatanya. Ada beberapa yang megang ditangan kanan , ada beberapa yang sudah terbiasa, ada juga yang canggung.

" baiklah! Aku mulai,,," seketika William menghilang dari tempatnya dan muncul di pasukan tiger terdekat . pasukan tiger kaget dan akan bertahan menggunakan pisaunya, tapi dia menerima tendangan kuat diperutkan membuatnya terpental kebelakang..

" aku sudah mengatakan untuk bertahan,, lebih baik kalian tidak ceroboh,," William menatap pasukan yang ditendang tadi dan memberitahu pasukan lain.

" sekali lagi,,,"

" aaaaaaah,,"

"tidak,,,aaaaaaaaah "

" kau gunakan pisaumu dengan benar, aku bahkan tidak menggunakan persepuluh kemampuanku,,"

" aaaaaaaaaaah,,"

Setelah 2 menit, semua pasukan tergelak ditanah, ada beberapa tulang mereka patah, darah menyerbu dari mulut dan hidung pasukan tiger, tapi mereka belum mati