Dia berfikir tuannya sangat menakutkan. Tidak ada yang lebih mengetahui kengerian dari kelaparan kecuali mereka yang mengalami, bayangkan saja saat pertama kali memasuki tembok kerajaan. Pemandangan pertama adalah Banyak perempuan yang menawari tubuhnya hanya untuk 1 buah atau roti,yang paling kejam adalah kanibalisme, Hal ini sudah membuktikan dampaknya.
Jika sesorang yang sudah merasakan ini, bila tuan akan memberikan bantuan makanan dan tempat tinggal dan tidak perlu mengalami hal itu lagi. Maka orang kelaparan pasti akan melakukan apapun menuju orang tersebut. Di saat yang sama orang kelaparan akan berterima kasih pada tuannya. Dengan ini tuan tidak hanya akan mendapat orang dengan mudah tapi juga mendapat kesetiaan mereka
" tuan sangat jenius,, " Reina tidak segan dengan pujiannya, melanjutkan berjajalan disamping William " tapi tuan bukankah pemimpin kelompok harus mengetahui ini juga.. "
William menatap jauh kedepan, masih mengamati situasi sekitar markas " kau benar, tapi seperti yang kubilang sebelumnya mereka mempunyai banyak batasan. Dari senjata yang terbatas, makanan yang sedikit, kekuatan mereka tidak cukup dan berbagai faktor lain.. hal ini membuat mereka tidak bisa mengurus hal ini..tapi semua batasan batasan itu tidak ada pada kita,, "
Reina tidak menjawab, mengikuti dengan patuh disampingnya. Berfikir apa yang dikatakan tuannya masuk akal, walaupun mereka hanya mempunyai pasukan kurang dari 100 tapi dari segi kekuatan kami jauh lebih kuat dari kelompok lain. Tentu saja alasan utama adalah karna William dan Reina terlalu kuat untuk kerajaan kecil ini.
Tapi alasan ini membuat Reina bingung dan bertanya " jika kita berdua bisa menghancur mereka semua, bukankah akan lebih mudah bila kita yang melakukannya tanpa perlu menghabiskan waktu melatih mereka.. "
" itu memang benar, kita berdua mampu menghancur kerajaan kecil ini tapi apa menurutmu semua kerajaan sama seperti kerjaan ini. Tidak ada yang bisa memastikan bahwa kerajaan lain tidak memiliki Evolver kuat seperti kita. Karna itu walaupun kita kuat, kita juga membutuhkan bantuan dan mereka semua yang kita latih akan menjadi bantuan penting untuk masa depan,,
Juga aku percaya walaupun sekarang mereka lemah, akan ada beberapa diantara mereka yang akan naik kepuncak kekuatan dan membuat dunia ketakutan hanya mendengar namanya saja… "
" en,, Reina percaya tuan.." Reina tersenyum manis, dia memiliki keyakinan buta pada William
" kau yang disana, bawa perempuan disampingnya " seorang pemuda tampan dengan sombong menunjuk ke William. Walaupun dia tidak bisa mengetahui tampilan mereka tapi karna lekukan tubuh pada jubahnya mereka bisa mengenali jenis kelaminnya.
Pemuda tampan ini bernama siako, merupakan anak pertama geng sirclous. Karna dia memiliki perlindungan ayahnya, dia memanfaatkan ini untuk menindas orang orang. Bukannya dia melihat tampilan surgawi Reina tapi dia hanya kesal dengan orang yang berani didepannya tanpa menunduk menghormatinya.Jadi siako menggunakan William sebagai contoh bagi mereka yang tidak sopan padanya.
William dan Reina mendengar ini menoleh kearah suara, tapi segera mereka melanjutkan perjalanan, lagian siapa dia. Siako melihat ini sangat marah " bajingan, berani sekali kamu mengabaikanku. Aku berencana membiarkanmu pergi, tapi sekarang saya berubah fikiran,, bunuh dia.."
" baik tuan muda.. " 5 penjaga bertubuh kekar mematuhi mengejar William.
William melihat ini, dia tidak ingin menarik perhatian. Karna itu dia belok ke lorong gelap. William bisa melakukan apapun disini tanpa perlu menarik perhatian orang. Beberapa saat penjaga sampai dibelakangnya dan akan mengunci William.
Tiba tiba sebuah tangan sangat cepat menangkapnya lebih dulu dan sebelum mereka menyadari kelima penjaga telah berbaring ditanah tanpa napas. Reina dengan dingin menatap mayat penjaga " jangan kau menyentuh tuanku dengan tangan kotormu,,tuan apakah harus Reina membunuh pemuda tadi "
"en! Cukup bawa dia kesini, aku punya rencana.."
" baik tuan,,"
Siako menunggu dengan kesal, dia pasti akan mempermalukan perempuannya di depannya, dan membunuh laki laki itu. Ini bukan pertama kali dia melakukan ini, dia menjadi ketagihan perasaan menindas orang dan menjadi kebiasaan.
Siako mendengar langkah kaki dibelakangnya, dia mengerutkan kening dan menoleh. Sebuah pukulan keras menghatam pundaknya dan siako merasa matanya buram dan pingsan.
Setelah beberapa saat tamparan keras membangunkannya, siako melihat dirinya diikat, menoleh ke William, dia sangat marah ini pertama kali ada seseorang yang memperlakukannya seperti ini, siako berteriak penuh kebencian " kamu lepaskankan aku, jika tidak ayahku akan membawa orang orang untuk memotong tubuhmu,,"
William tidak peduli, hanya tersenyum " ohh jadi kamu orang seperti itu,,sampah yang menggunakan kekuatan ayahnya tapi kamu sendiri tidak bisa melakukan apapun.. "
Siako menjadi lebih marah, ini benar benar penghinaan baginya, siako menatap William dengan mata merah, dia tidak sabar untuk membunuhnya sendiri " bajingan,,aku pasti akan membunuhmu. .."
Sebuah tendangan yang keras mengenai perutnya, membuat siako meringkuk ditanah, dia meludah seteguk darah. " berani sekali kau menghina tuanku,,biarkan Reina membunuhnya tuan .." Reina tidak akan mengizinkan penghinaan apapun pada tuannya, jadi niat membunuh keluar dari tubuhnya.
Siako merasakan ini menggigil ketakutan, dia seperti merasa berada dalam tatapan binatang buas. Dia yakin dia akan mati jika tuannya berkata Ya.
Jadi dengan cepat siako berkata " jangan bunuh aku,,, ayahku akan membayar kompensasi berapapun kamu inginkan…"
Inilah yang ditunggu William " Reina tenanglah.."
Reina patuh dan kembali kebelakang William. Siako melihat ini mejadi takut pada pemuda didepannya, sebelum dia sangat meremehkannya, sekarang dia tau dia telah menendang pelat besi. Ayahnya telah memberitahu untuk tidak menyinggung mereka yang memiliki pengaruh besar. Sekarang dia mengalami sendiri tapi disaat sama merasa lega karna sepertinya ada ruang negosiasi.
" aku anak satu satunya dari geng sinclous, karna itu ayahku akan melakukan apapun untuk menyelamatkanku, kau tidak akan mendapat banyak manfaat jika membunuhku.." Siako menjadi lebih sopan, tidak berani membuat marah orang didepannya
Tiba tiba merasa tangannya sakit, siako menoleh dan melihat salah satu jari tengah telah putus, Dia berteriak putus asa.
William sama sekali tidak peduli, dia menulis surat dan menaruh bersama jarinya dikotak. William melihat ke Reina " bisakah kamu membawa ini kedepan pintu geng sinclous .."
"en"