Chereads / Dalam Genggamanku / Chapter 11 - Budak 1

Chapter 11 - Budak 1

" kau sepertinya senang,, bisakah kamu menjelaskan ,, " melihat tingkah lakunya, William tersenyum membelai rambut hitamnya. Sekarang William melihat perubahannya, bila sebelumnya Reina tampak seperti 16 tahun dengan wajah imut dan tinggi 160 cm.

Sekarang dia tampak seperti usia 18 tahun, wajah imutnya tambak lebih dewasa, auranya membawa kehalusan dan kelembutan. Membuat orang orang ingin menundukan dibawahnya, memberikan rasa perlindungan.

Mengusap wajahnya di dada William, Reina menggangguk, mengangkat kepala dan menatapnya " em! Disana sangat bagus buat Reina, Reina lebih kuat dari sebelumnya. Sekarang pasti bisa melindungi tuan,, "

William melihat tatapan mata merah padanya dengan semangat, tapi William bisa merasakan tekadnya, mengangguk " kau bisa melindungiku, tapi itu hanya saat dimana musuh lebih kuat dariku. Dan juga biarkan aku melindungimu juga, rasanya entah bagaimana membuatku tidak nyaman dilindungi wanita,, "

Reina tidak setuju dalam hatinya, mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Itu saja sudah membuat Reina merasakan tusukan di hatinya, membuatnya tidak ingin mengalami lagi, tapi dipermukaan Reina mengangguk " em,,"

Memegang dagunya, William tersenyum licik " biar aku melihat perubahan kekasihku " tiba William menunduk mencium bibir seksi Reina. Reina yang tidak siap, melebar matanya sebelum menutupi dan membalas

Ciuman bertahan selama satu menit, sebelum kedua bibir terpisah, menatap wajah menawan dan mata berkaca – kaca, William berkata lembut " mari cari tempat istirahat, semua ini membuatku lelah "

Em , mengangguk Reina jalan kesamping William, berjalan 5 menit. Kelompok William sampai di rumah tua,mesuk ke dalam, William merasa ini tempat yang bagus.

William pergi kekasur yang rusak, tapi masih bisa ditempati, Membaringkan tubuhnya. Reina yang sekarang akrab dengan William, mengambil tangan kanannya sebagai bantal. Sayangnya baik William dan Reina sangat lelah hari ini, sehingga mereka dengan cepat tertidur.

Ke esokan harinya, William dan Reina melanjutkan perjalanan. Ditangannya sebuah peta, mereka menuju perbatasan dari kerajaan timur kecil, William tidak mengerti mengapa disebut kerajaan di peta bukannya negara, hanya 1 jam berjalan, kelompok William bertemu dengan kelompok militan

Kelompok militan bejumlah 30 orang, mereka memilki kulit orang barat, dengan tubuh kekar layak tentara. Dibelakangnya terdapat kelompok orang berjumlah lebih 50 orang, 20 perempuan dengan sisanya laki laki, mereka menggunakan pakaian yang compang camping dan tubuh kurus. Tubuh mereka terus bergetar, ketakutan .

Sekelompok 50 orang diiring oleh sekelompok militan. William mengerut kening, melihatnya. Tapi dia tidak berniat menyelamatkan mereka, dia bukanlah orang baik yang menyelamatkan orang yang tidak dikenal

" Tuan! Apa yang harus kita lakukan " Reina bertanya, William berfikir sebentar sebelum menjawab " kita tidak tau informasi tempat ini dan seperti apa tingkat kekuatannya, sekarang kita menemukan penduduk sini. Aku tidak mungkin melewatkan ini "

" apakah perlu Reina menangkap mereka tuan! .."

" tidak, sepertinya mereka menuju ke arah sini, jadi kami akan menunggu "

" em! "

Di kejauhan, kelompok militan terus berjalan. salah satu militan menunjuk salah satu tawanan perempuan, berkata cabul " bos, bolehkan aku mencicipi dulu, lagi pula mereka akan segera mati "

" lakukanlah, aku akan menembakmu lebih dulu, walaupun dia akan segera mati, tubuh mereka sangat bagus untuk menjadi umpan monster itu,, dan aku tidak ingin berada disini untuk waktu lama .." bos dari pemimpin itu menjawab, mengarah senapan Ak ke kepala militan yang bertanya, ini membuatnya bergetar dan dengan patuh menutup mulut.

Perempuan yang ditunjuk, berusia 17 tahun. Memiliki kulit coklat, rambut hitam dan wajah menggemaskan, pakaian yang compang camping tidak mengurangi kecantikan. Wajahnya menunduk ke bawah.

Selama ini dia selalu tinggal dirumahnya, ibunya selalu memenuhi kebutuhannya selama ini. Tiba tiba ibunya sakit, membuat gadis coklat itu berinisiatip mengganti ibunya. Karna pertama kali keluar dari rumah, gadis naif ini tidak mengerti apapun dan ditipu, sesorang yang ingin memperkerjakannnya malah mengirim ke tempat budak dan disinilah dia sekarang.

Mendengar pembicaraan ini, tubuh gadis itu bergetar, air mata menetes dan bergumam " bu!,,"

" sial! Bos apakah mataku salah " tiba salah satu militan berteriak, menarik perhatian semua orang. Mengikuti tatapan militan itu, mereka menatap kelompok William, membuat kelompok militan berteriak kegirangan.

" kami benar benar lucky, bos ini keberuntungan kita, jika kita menjual gadis cantik disebelahnya, atasan pasti menghargai kami "

" apakah kamu bodoh, pernahkah kamu melihat secantik ini. Menyerahkan hanya sia sia, jika aku bisa menidurinya, aku bersedia mati sekarang,, "

��� bos,, mari menangkap mereka, lihat kulit mereka yang halus dan putih bersih. Saya yakin mereka pasti dari keluarga atas yang tersesat ke sini.. "

Para militan menatap Reina dengan cabul, beberapa dari mereka bahkan tidak bermaksud menyembunyikannya. Bos dari kelompok ini juga menatap dengan penuh nafsu, walaupun dia meniduri banyak perempuan sebelumnya, tapi menatap Reina dia juga tidak bisa mengendalikan nafsunya.

Mengarahkan senjatanya ke William, bos militan berkata dengan angkuh " serahkan gadis sebelahmu nak, jika kau tak ingin mati di sini.. "

Mendengar ini, William terkekeh. Sama sekali tidak memperhatikannya, menoleh ke Reina, William berkata " mari melihat siapa yang paling banyak membersihkan sampah ini,,"

" tuan tak perlu mengotori tangan, Reina sendiri sudah cukup " berjalan dengan anggun, Reina menuju ke arah kelompok militan.

Melihat gadis memukau dengan pakaian maid menuju mereka, para militan berfikir, dia berinisiatip menyerahkan diri. Para militan berteriak kegirangan dan bos militan tersenyum cabul menatap Reina mendekat

" gadis kau tak perlu khawatir, tuan ini pasti akan membuatmu berteriak kegirangan,,"

" gadis, kami pasti akan membuat bahagia setiap malam.. "

" ya, itu benar kami akan membuatmu mengeluarkan erangan setiap hari ,,, "

Seketika Reina yang berjalun anggun, menghilang dari tempatnya dan muncul di depan bos militan. Mengayun tangan dengan pelan ke kepala bos militan, tapi bos militan melihat ayunan pelannya sama sekali tidak bisa menghindar.

Cakar tajam menebas kepala bos militan, membuat semburan darah kemana –mana, mengecet lukisan tanah dengan tinta merah, kepalanya telah terlempar sejauh 10 m. Reina masih anggun, menatap ke kelompok militan berkata dengan senyum indahnya " jadi, siapa yang perlu Reina layani selanjutnya "