Chereads / Dalam Genggamanku / Chapter 2 - Zero

Chapter 2 - Zero

Langit berwarna abu abu dengan garis merah tampak menyeramkan seakan menenggelamkan matahari, Udara dingin menyelimuti malam. di sebuah Ruangan yang hancur dan berantakan.

William terbangun, Tubuh yang telah terpotong telah kembali dengan sempurna. melihat sekeliling, dia merasa aneh, hanya kemarin dia merasa dia mengalami expriment mengerikan diruangan ini, tapi sekarang ruangan tampak telah ditinggali selama puluhan tahun.

membelai dagunya, William merenung " Apa yang sebenarnya terjadi ? kenapa ruangan ini tampak tidak terawat, kemana orang orang itu pergi,," ada banyak pertanyaan dalam benaknya..

" terserah,, aku harus menemukan Reisa, aku tidak tau apa yang terjadi dengannya,,aku berharap di tidak mengalami hal mengerikan .. " William berhenti merenung dan berencana mencari kekasihnya.

disaat dia akan turun dari tempatnya

" eeeeehh,, kenapa ini " disaat kakinya menyentuh lantai dan akan berdiri, tubuhnya dengan lemah jatuh ke lantai, kakinya benar benar lemah untuk menanggung berat tubuhnya. hal ini membuat William bingung

tapi segera dia berfikir, ini mungkin karna exprimen yang dilakukan padanya. karna itu WIlliam mencoba lagi

1 jam setelahnya

William terbiasa dengan ini, dan berjalan keluar, apa yang tampak adalah tempat yang benar hancur, komputer rusak dan alat lain telah hancur, semuanya telah dipenuhi dengan debu.

William bahkan bisa melihat tulang tulang berserakan di sekitar ruangan, hal ini membuat William mual, menahan isi perut, William masuk keruang penyimpanan, dia mengambil baju tentara dengan pisau ka-bar dan pistol 50 thunder, menempatkan di sakunya.

setelah mengambil hal yang diperlukan William mencari jalan keluar. setelah berjalan beberapa saat William membuka pintu, yang memisahkan markas expriment dengan bagian luar. seketika mata William terbuka lebar

langit tampak menakutkan baginya, tanaman disekitar telah layu, tanah telah menjadi tandus. ini benar benar berbeda dengan ingatan William. sekarang dia menjadi lebih khawatir tentang Reisa.

Di saat William mengambil beberapa langkah kedepan. energi mengerikan menuju kearahnya, menjarakannya, William yang bingung dengan ini mencoba berontak, tapi dia seperti ranting dalam putaran tornado yang hanya bisa mengikuti arus, seketika energi aneh masuk kedalam tubuhnya, berjalan melalui urat nadinya, setiap tulang yang dilewati akan hancur ,

" aarrrrhhhh " William tidak mampu menahan ini, hanya bisa mengeluarkan teriakan kesakitan. tapi hal aneh terjadi ditubuhnya, tulang tulang yang hancur perlahan kembali seperti semula. membuatnya lebih kuat dari sebelumnya

proses ini terus berlalu selama lebih 3 jam, William mengalami siksaan terus menerus, baginya hal ini lebih mengerikan dari uji coba yang dilakukan padanya.

berbaring lemah ditanah, William mencoba berdiri, tapi dia tidak merasa lemah seperti sebelumnya, lebih seperti tubuhnya diperkuat oleh energi ini. dia merasa segar dan nyaman dengan keadaan ini, pada saat WIlliam bahagia, suara terdengar di benaknya

" Apa kau menyukai apa yang kuberikan padamu! " suara terdengar di kepala William, hal ini membuatnya waspada, ototnya menjadi tegang dan melihat sekitarnya tapi dia tidak menemukan sumber suara.

" kau tak perlu waspada denganku. jika aku mau aku bisa melenyapkanmu tanpa kamu sadari " sekali lagi suara terdengar. " siapa kamu? " William menjawab tenang tapi punggungnya berkeringat dingin. hal ini tidak bisa disalahkan padanya.

" kau bisa menyebutkan Zero "

" zero, " William tidak pernah mengingat dia pernah bernah bertemu seseornag dengan nama ini, jadi dia bertanya " aku tak mengenalmu, siapa kamu sebenarnya "

" siapa aku, kau bisa menyebut aku adalah awal dari sebuah keadaan kehancuran ini tapi aku juga tidak ada. kamu bisa mengatakan aku hanyalah hukum yang tercipta dari ketiadaan tanpa fisik.,, " zero berkata.

" zero! apa maksutmu aku sama sekali tidak paham. bagaimana kamu ada dalam pikiranku.. " hal ini membuat William lebih bingung.

" kamu tak perlu memahami, dengan kemampuan sekarang tidak mungkin kau bisa memahamiku. apa yang perlu kau tau mengapa aku berbicara dengamu... " zero dengan tenang menjawab.

William merenung mendengar kata katanya, menghirup napas besar William bertanya " jadi apa yang kamu inginkan?.. ".

suara zero " kecepatan ketenanganmu membuatku terkesan, biasanya mahluk rendahan sepertimu akan berlari setelah mendengarku bahkan yang paling menarik mahluk sepertimu benar benar pingsan dengan air yang membasahii celananya hahhaa.. ".

sedikit kesal mendengar ini tapi William tidak berani mengatakannya dan menunggu dia melanjutkan. " baiklah! menjawab pertanyaanmu hal itu sangat mudah bahkan sangat sederhana..." zero melanjutkan " aku ingin hiburan ..."

hiburan, William tidak mengerti " apa maksutmu dengan hiburan? "

" mudahnya kalian adalah mainan yang akan menghiburku, apa yang kulakuan adalah mengirim uji coba ke tanah airmu, apakah kalian membosankan atau menyenangkan, kalianlah yang akan menentukan. tapi seperti halnya mainan kalian akan seperti boneka yang takdir sudah diatur, membunuh, memperkosa, menghianati semua selama itu menghiburku.

tentu aku tidak akan ikut campur dengan semua hal yang terjadi pada kalian, apakah kalian bisa mengendalikan takdir atau tidak itu tergantung pada kalian tapi aku juga menginginkan satu hal..winner. aku menginginkan pemenang...setiap dari kalian memiliki kemampuan yang kuberikan,, hanya satu pemenang yang bisa bertemu denganku, yaitu yang terkuat di antara kalian,, dia akan keabadian sebagai hadiah "

" ! apa maksutmu, " tapi William masih belum mengerti dan mecoba bertanya.

" hei, apa maksutmu , hei ..zero." William berteriak, tapi tak peduli zero tidak menjawab. seakan - akan suara tadi hanyalah ilusi, suara zero benar benar menghilang. Tapi William tau semuanya nyata, mengingat pembicaraan tadi.

William berhenti memikirkannya, hal ini sangat tidak masuk akal baginya. seketika William mendengar suara ledakan, mengikuti arah suara. , William melihat pertarungan Tentara dengan monster. ini pertama kalinya William melihat monster ini tapi dia tidak panik,. Energi yang memasuki tubuhnya memaksa untuk tenang, dia bersembunyi dibalik batu besar dengan jarak 150 meter.

William menunggu 2 jam dalam persembunyiannya, ertarungan sengit itu berahir dengan berlarinya monster dan 10 kematian dari 50 tentara. karna hal mengerikan yang telah dialami dengan tentara, William tidak mengikuti tentara tapi

mengalihkan pandangannya ke arah monster , dari percakapan mereka William mengetahui monster itu bernama sarzus.

" dari lukanya! monster itu tidak pergi jauh, aku penasaran dengan kemampuanku saat ini apakah cukup buatku untuk membunuhnya!.." William berkata, entah kenapa dia merasa mampu untuk mengalahkannya, jika itu sebelumnya William tidak akan berani memikirkannya.

William berlari mengikuti jejak yang ditinggal monster sarzus. penguatan tubuhnya membuatnya mudah mengikuti arahnya.

Berlari sekitar 2 km William berhenti, mengerutkan alisnya dan berkata " mayat hidup!.. ".

William lebih penasaran, apa yang sebenarnya terjadi selama ketidak sadarannya.

William bersembunyi di balik pohon, pandangannya menyapu segerombolan mayat hidup di depannya. William mengingat dari salah satu film yang pernah ditontonnya, ZOMBI.

Melihat zombi di depannya, William tidak panik. matanya terus mengawasi untuk membuat rencana dan berkata " tidak pernah dalam bayanganku! Saya akan melihat zombi, dari jumlahnya sekitar 100! aku penasaran dengan kamampuanku sekarang ?.. ini waktunya mencoba, aku benar benar menjadi lemah,, "

Mengambil pistol Thunder 50 BMG di sakunya, William membidik zombie terdekat di kepalanya dan menembak.

Peng….

Kepala zombi pecah dan tubuhnya jatuh, seperti dugaannya zombie tidak bergerak lagi setelah kepalanya hancur.

" grrrrrrrr " kumpulan zombie tertarik oleh suara pistol dan berlari mendekati William.

" sial, Saya ceroboh!.. " Melihat kumpulan Zombi mendekat, William tidak bisa membantu untuk mengumpat. Sambil memegang pistol Thunder 50 BMG di tangan kanannya, William menarik pisau ka-bar dengan tangan kiri.

Ekpresinya tidak berubah, William membuat lingkaran di sekitarnya. 3 zombi menyerang dari sebelah kanannya. Sebelum zombie menginjak garis lingkaran William menusuk pisau ke kepala zombi dan menembak 2 peluru ke sisa zombi.

sekarang William benar benar yakin, tubuhnya telah diperkuat, dan mendapat meningkatkan kepercayaannya

Sebelum William bisa mengambil napas, lebih banyak zombi menyerangnya dari seluruh arah. William memutar badan 180 derajat, dan menembak 4 tembakan ke kepala zombi. Sedangkan tangan kirinya menusukan pisau.

Satu zombi berhasil memasuki lingkaran, William dengan cepat mengirim tendangan ke dada zombie. Harus di ketahui William memiliki kekuatan berkali lipat dari orang biasa. Tendangan itu menghancur zombie .

Peng..peng ..peng

3 peluru ditembakan lagi, Setiap tembakan akan langsung menghacurkan titik vital zombi. William menekan pistol lagi, tetapi puluru didalam sudah kosong. Pistol thunder 50 bmg memilik 8 peluru setiap putaran.

William tidak mengambil peluru cadangan dan memasukan ke saku. Setelah membunuh beberapa zombi, William menyadari zombie terlalu lemah. Tidak perlu untuk menggunakan pistol yang memiliki daya tembak yang kuat.

Mengalihkan pisau ka-bar ke tangan kanannya menusuk pisau ke mata zombi dan tangan kirinya memukul kepala zombi dengan tinjunya. Membuat kepala zombi terpisah dengan badannya.

.....

20 menit berlalu, mayat zombi menumpuk di sekitarnya.

William melihat tumpukan zombi sambil membersihkan pisau ka-bar, menaruh ke sakunya. Keringat mengalir dari kepala dan badannya, mengambil waktu istirahat sebentar. William melanjutkan melacak monster sarzus.

30 menit kemudian William sampai di sebuah kota yang sudah ditinggalkan, William melihat gedung dan rumah yang runtuh. Mobil yang rusak dan berdebu bertebaran di jalan, beberapa zombi berjalan secara acak.

Mengikuti jejak dengan hati-hati melihat sekitar,William sampai pada danau yang besar, melihat ke depan." apa yang terjadi!.." terkejut, William melihat mayat monster sarzus tidak jauh dari tepi danau tapi yang membuat kaget adalah tidak hanya satu mayat monster disana .

Berjalan mendekati mayat moster sarzus, William melihat leher dan perutnya hancur oleh gigitan yang tajam.Tidak jauh dari sana, William mendekati mayat moster yang lain dan berkata " monster ini! Ini mirip dengan zombi, hanya saja ukurannya lebih besar, monster ini juga memiliki kuku yang tajam! Hmmm bentuk kepalanya sangat aneh, ke dua monster harus bertarung sebelumnya ?.."

" apa itu! apakah ini milik sarzus atau monster jelek ?.. " William melihat telur berukuran 4 meter dan berfikir .

Mendekati telur itu, William mengambil pistol thunder dari sakunya dan memeriksa dengan hati-hati. Mengulur tangan kanannya, William menyentuh telur itu dan berkata " tidak peduli apa! Telur ini milik monster !.. "

Tatapan William menjadi dingin dan niat membunuh keluar tubuhnya, mengarahkan pistol ke telur dan siap menarik pelatuk.

kreeek..krekkk..

Sebelum William bisa menembak, telur itu retak sedikit demi sedikit. William mengawasi dan meningkatkan kewaspadaannya. Tiba — tiba sebuah bayangan menerkam William dengan sangat cepat. Sebelum William merespon bayangan itu sudah meraih dadanya .