"Aku menyesal dengan semua hal yang berhubungan dengan mu, kenapa Tuhan mentakdirkan aku untuk menikah dengan mu. Tapi jika nanti aku sudah berhasil menemukan Rendi maka aku akan meminta mu untuk menceraikan aku, setelah itu aku bisa menikah dengan Rendi. Tidak masalah jika aku harus menikah sebanyak dua kali."
Gabriela memang wanita yang kejam kenapa dia bisa berkata seperti itu, jika dia memang ingin berpisah dengan Aris nantinya dia tidak perlu harus mengatakannya langsung didepan Aris.
Setidaknya Gabriela bisa memendamnya sampai waktunya tiba.
Set
Grep
Dengan gerakan secepat kilat Aris menurunkan tangan Gabriela yang sedari tadi menunjuk kearahnya itu lalu memegang kedua pundak milik istrinya, "Sadarkah kau dengan ucapan mu itu, La. Kenapa kau menyesal dengan pertemuan dan pernikahan mereka. Justru dengan adanya aku di hidup mu aku sudah menyelamatkan mu dari lelaki jahat seperti Rendi-"
"Sudah aku bilang untuk tidak mengatakan yang tidak-tidak tentang Rendi." Dengan sekali sentak pundaknya sudah bebas dari kedua tangan Aris, "Kau berkata bahwa kau sudah menyelamatkan aku dari lelaki jahat seperti Rendi bukankah disini kau yang jahat maka dari itu aku harus segera melepaskan diri dari mu."
"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan wanita yang sangat aku cintai."
"Kau gila!!"
Karena sudah tidak tahan dengan pertengkaran mereka ini Gabriela memutuskan untuk duduk dilantai sembari memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya.
"Aku hanya ingin kau sadar bahwa Rendi itu tidak benar-benar mencintai mu sayang, jika dia berniat untuk mendatangi mu maka sudah sedari dulu dia lakukan tapi kenyataannya sampai tiga tahun semenjak kita menikah, dia bahkan tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Itu artinya Rendi memang tidak ingin memperjuangkan mu jika dia memang benar-benar mencintai mu maka dari dulu dia sudah melakukannya."
Jujur saja Aris tidak suka ketika mendengar bahwa istrinya itu ternyata masih mencintai lelaki bernama Rendi itu.
Aris sendiri sampai tidak habis pikir kenapa istrinya itu bisa secinta itu pada Rendi sampai dia sudah untuk membuka hatinya.
Aris juga merasakan sakit yang luar biasa pada dadanya ketika mengetahui bahwa istrinya akan memintanya untuk menceraikan wanita itu jika nanti Rendi datang padanya, Gabriela bahkan rela menikah sebanyak dua kali jika lelaki itu adalah Rendi.
"Waktu sudah berjalan tiga tahun lamanya apakah sampai saat ini kau tidak dapan merasakan bahwa Rendy hanya menginginkan hartamu saja buktinya Rendy tidak memperjuangkan hubungan kalian saat ia tahu kau akan dijodohkan dengan ku." Ucap Aris lagi.
Mendengar hal itu membuat wajah Gabriela semakin meremang menahan amarahnya, "Tahu apa kau tentang Rendi sehingga kau berani berkata seperti itu?! Rendi mencintai aku dengan tulus dia sama sekali tidak melihat ku dari harta yang dimiliki oleh kedua orang tua ku."
Aris mendecih, "Sampai sekarang aku masih belum mengerti sebenarnya apa yang kau banggakan dari mantan kekasihmu yang pengecut itu, bahkan sekarang lelaki itu meninggalkanmu begitu saja. Apa kau yakin dia benar-benar mencintaimu?." Tanya Aris lagi, sebanyak apapun dia bertanya pada Gabriela maka istrinya itu akan menjawab bahwa Rendi benar-benar mencintainya.
Pertanyaan itu kembali membuat hati Gabriela dipenuhi dengan rasa amarah yang siap meledak, "Jika seandainya saat itu dia memperjuangkan ku agar aku tidak jadi menikah dengan mu, aku yakin kau pasti tidak akan membiarkanku pergi bersama Rendi begitu saja. Jadi jangan mengatakan bahwa Rendi pengecut, meskipun dia akan membawa aku pergi bersamanya kau tidak akan membiarkan Rendi untuk melakukannya!."
"Tentu saja aku tidak akan membiarkan dia untuk melakukannya karena aku tidak akan membiarkan mu pergi bersamanya karena aku mencintaimu." jawab Aris santai mengabaikan tatapan Gabriela yang seolah akan mengulitinya.
"Jika kau memang mencintaiku kenapa kau tidak membiarkan aku bahagia bersama Rendy! Bukankah cinta tidak harus memiliki tetapi kenapa kau tidak menerapkannya dengan baik."
Wanita itu masih menatap tajam ke arah Aris, "Jika kau mencintai aku kenapa kau justru membiarkanku hidup sengsara bersama dengan mu!!." Gabriela berteriak histeris.
Sungguh Gabriela tersiksa dengan pernikahannya bersama Aris.
"Kenapa kau tidak membiarkan aku pergi untuk mencari kebahagiaan ku, bukankah kau senang melihat aku bahagia?" Aris menganggukkan kepalanya sekali, "Lalu kenapa kau tidak mengijinkan aku untuk mencari kebahagian ku bersama Rendi-"
"Karena kebahagiaan mu bukan Rendi, melainkan aku. Akulah kebahagiaan mu, La."
"Berhenti berkata seperti itu! Jika kau memang kebahagiaan untuk ku lalu kenapa selama tiga tahun menikah aku bahkan tidak pernah merasakan apa itu yang kau sebut dengan kabahagiaan. Kau justru sumber kemalangan ku, apa kau tidak tahu jika selama ini aku tersiksa hidup bersama dengan mu Ris!"
Gabriela salah besar jika menganggap dirinyanya lah yang tersiksa dengan pernikahan yang diselenggarakan tiga tahun yang lalu itu.
Justru Arislah yang tersiksa disini karena apa saja yang dilakukan olehnya tetap salah dimata Gabriela. Seolah-olah lelaki itu memang tidak ada benarnya.
Lelaki itu bahkan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Gabriela melupakan sosok Rendi, mantan kekasih dari istrinya itu.
Aris juga sudah berusaha dengan segala cara untuk membuat Gabriela jatuh padanya, namun segala usahanya itu sama sekali tidak membuahkan hasil.
Bukannya Gabriela yang bisa mencintainya bahkan setiap hari semakin bertambah kebencian seorang Gabriela Karina Waris.
"Andai saja kau tidak datang maka semuanya tidak akan terjadi. Aku bisa hidup bahagia bersama Rendi, begitu juga dengan mu Ris kau bahkan bisa hidup bersama wanita yang kau cintai. Kau tahu sendiri akibat perbuatan mu, meskipun kau berhasil merebut aku dari Rendi dan memiliki aku kau bahkan tidak tidak bisa mendapatkan hati ku. Kau hanya bersama dengan raga ku tapi tidak dengan hatiku karena hati tahu dimana dia akan berlabuh."
"Aku melakukan itu karena aku tahu kau tidak akan bahagia hidup bersama Rendi, dia tidak mencintaimu seperti aku mencintaimu La. Dan bila kau mengatakan aku bisa hidup dengan wanita yang aku cintai, lihatlah sekarang dengan siapa aku tinggal sekarang. Masalah aku yang tidak bisa memiliki hati mu aku rasa itu bukan hal yang perlu dipermasalahkan asalkan aku bisa menikahi mu, dan aku juga tidak akan membiarkan lelaki lain merebut mu dari ku termasuk Rendi" Artis untuk beralih menggenggam kedua tangan Gabriela yang sudah 3 tahun belum ia sentuh sama sekali.
Dengan cepat Gabriela menepis tangan Aris "Jangan berusaha menyentuhku! Aku bahkan sama sekali tidak merasakan cintamu selama kita hidup bersama, apa ini yang kau sebut mencintaiku?!"
"Itu karena kau tidak pernah melihatku!! Kau terlalu mengharapkan Rendi kembali padamu sehingga kau tidak melihat aku yang benar-benar mencintaimu!" ucap Aris tidak kalah keras dari Gabriela.
"Ah sudahlah! Kita selalu bertengkar jika membahas ini." Gabriela berjalan menuju kasur dan membaringkan tubuhnya membelakangi Aris.