Chereads / MOIRAI (BAHASA INDONESIA) / Chapter 9 - The Deep of Salos Forest

Chapter 9 - The Deep of Salos Forest

Bagian terdalam hutan Salos menjadi sangat gelap saat menjelang malam hari, sementara itu Reamur masih tidak bisa memecahkan penghalang antara wilayah tengah dan wilayah dalam, dia menjadi semakin panik dan semakin panik. Menurut informasi yang telah dia baca, monster di hutan Salos akan lebih aktif di malam hari. Dan sampai sekarang tidak diketahui monster jenis apa yang mendiami wilayah dalam hutan Salos karena perjanjian larangan.

"Aku tidak bisa diam saja di sini, aku harus mencari tempat berteduh dan makanan sebelum gelap. Jika tidak saat malam tiba dan monster di sini menemukanku, aku akan tamat di sini" Untungnya Reamur adalah siswa yang pintar dan telah banyak membaca berbagai buku, dia membaca hampir semua buku pengetahuan termasuk bagaimana cara bertahan hidup di hutan, karena itulah dia masih bisa berpikir jernih meskipun dalam keadaan panik.

Akan tetapi ekspektasi tidaklah sesuai dengan realita. Reamur hanya dapat menemukan buah buahan kecil yang dia yakin tidak beracun, namun dia sama sekali tidak menemukan monster level rendah di bagian dalam hutan. Dia harus bisa menahan lapar untuk hari ini dan mencoba mencari tempat untuk berteduh sementara waktu.

Akhirnya Reamur menandai wilayah batas antara bagian dalam dan bagian luar hutan Salos menggunakan jejak Spirit miliknya, dan mulai berjalan ke arah sisi lain bagian hutan yang tidak terlalu jauh dari batas penghalang dan juga tidak terlalu dekat. Dia mulai membersihkan bagian hutan yang tampak lebat dengan Spiritnya, namun Spirit yang bisa disimpan dalam tubuhnya hampir habis sekarang, bila dia tidak cepat menemukan tempat berteduh dia khawatir tidak bisa melarikan diri saat bertemu monster level tinggi.

Syukurlah, keberuntungan masih berpihak padanya. Setelah berjalan lama, dia menemukan sebuah cerukan kecil dari sebuah lereng di tebing di sisi timur tempat dia berjalan dari batas wilayah. Setelah dia memastikan bahwa cerukan itu aman dan cukup untuk dirinya berteduh, Reamur masuk ke dalam dan mulai mencari tempat yang nyaman untuk berteduh. Untuk sementara dia harus menahan semua kesusahan ini, keadaannya bisa dibilang tidak terlalu baik. Tubuhnya masih lemah karena ramuan yang diberikan oleh Flicha. Sementara itu seluruh perbekalannya telah diambil oleh Flicha, jadi tidak ada yang bisa dia lakukan selain mencari ranting dan daun daun kering yang bisa dijadikan api unggun untuk menghangatkan diri.

Tidak terasa hari mulai gelap, dan keadaan hutan Salos makin mencekam, Reamur tidak berani keluar dari cerukan tempat dia berteduh, karena sedaritadi dia mendengar suara Glurrr Glurrr Glurrrr, yang sering terdengar. Seperti suara langkah kaki monster yang berukuran sangat besar. Sepertinya desas desus mengenai wilayah dalam hutan Salos bukanlah kebohongan semata. monster di sini berukuran sangat besar dan merupakan monster dengan level tinggi. Namun, dia tidak bisa memungkiri bahwa hutan Salos saat malam sangat berbeda dengan saat siang, di wilayah dalam hutan Salos sangatlah indah. Banyak sekali tumbuhan yang dapat memancarkan cahaya dan banyak hewan hewan kecil yang bisa menyala.

Namun sebagai seorang wizard tentunya dia juga membaca lebih banyak tanaman sebagai salah satu materi pelajaran dalam membuat ramuan. Tumbuhan yang memiliki keindahan tidak biasa, biasanya memiliki racun mematikan atau tergolong tumbuhan kanibal yang suka memakan daging.

Belum sempat berpikir lebih lanjut, tiba tiba Reamur mendengar suara desisan dari arah luar cerukan yang dia tempati, suara itu semakin dekat dan terdengar semakin jelas, untuk keamanan dia akhirnya mengeluarkan binatang spiritual miliknya Aurel. Aurel merupakan seekor ubur ubur dengan tubuh transparan dan memiliki warna biru yang indah, terdapat bintik bintik berwarna putih di sekeliling tubuhanya. Pada bagian atas tudungnya terdapat titik titik air yang mengelilinginya, selain itu dia juga memiliki tentakel yang sangat panjang yang bergelombang mengikuti alur gerakannya, tentakelnya sangat indah yang tampak seperti benang sutra tipis berkilauan. Namun jangan lengah, tentakel milik Aurel bukanlah dekorasi semata, dia bisa menyengat dan menyuntikkan racun yang akan langsung diberikan ke dalam pembuluh darah lawan hingga dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit. Adapun ukuran tubuhnya berukuran lumayan besar karena Reamur memiliki level mental yang tinggi yaitu A rank.

Suara mendesis itu semakin dekat, hingga akhirnya Reamur tau suara mendesis itu disebabkan oleh monster jenis reptil yang sangat dibencinya, Reamur sangat takut dengan reptil karena menurutnya hewan itu menjijikkan, Dia berusaha menahan diri untuk tidak menjerit dengan menggigit tangannya sendiri hingga berdarah. Aurel yang merasakan fluktuasi mental pemiliknya mulai menyebarkan spirit penenang pada Reamur. "Teri - ma - kasih Aurel aku akan mencoba menahannya dan berusaha untuk tenang".

Monster berjenis reptil yang dihadapi Reamur adalah Atheris, salah satu dari golongan reptil dengan agresifitas tinggi. Atheris memiliki tubuh sangat indah dengan kepala memiliki moncong pendek, Matanya besar dan tubuhnya ditutupi sisik punggung memanjang dan sangat lunak yang memberi hewan ini ide unik 'berbulu' pada kulitnya. Selain itu Atheris memiliki warna cerah yaitu kuning kecoklatan dengan bagian punggung berwana kehitaman. Monster reptil jenis ini sangat jarang ditemui di tempat yang terang dan biasanya berukuran kecil hanya sekitar 73 cm. Namun kali ini Reamur tidak beruntung, dia menemukan Atheris dengan panjang 10 meter dengan diameter 1,5 meter. Atheris juga termasuk golongan reptil beracun namun tidak mematikan, sekarang masalahnya Reamur tidak tau semematikan apa venom reptil ini.

Atheris mulai mendekat ke arah Reamur, dalam jarak sekitar 10 meter dia mengangkat kepalanya tinggi tinggi tanda terusik dan siap bertarung. Reamur tau dia tidak bisa melepaskan diri dari sini tanpa membunuh Atheris, namun dia tidak tau berapa level fisik dan mental monster ini, paling tidak dia bisa melemahkannya dan kabur dari sini. Dia memutuskan untuk menyerang Atheris terlebih dahulu " Aurel gunakan belitan mematikan pada Atheris dan suntikan racun ke dalam tubuhnya". Aurel mulai beraksi setelah mendapat instruksi dari Reamur dan dengan cepat menuju ke arah Atheris dan langsung membelit tubuhnya bersamaan dengan menyuntikkan racun.

Sementara Atheris mengalihkan perhatian pada Aurel, Reamur mengaktifkan elemen spirit air pada tubuhnya dan mulai membentuk bola pusaran energi spirit yang sangat besar dan melemparkannya ke arah kepala Atheris.

Duarrrr

Bunyi ledakan tinggi terdengar dari serangan Reamur hingga menyebabkan cerukan itu bergetar dan bagian langit langit cerukan mulai runtuh dengan kabut yang mengelilingi mereka. "Apakah itu, berhasil ?" Reamur hanya punya sedikit spirit dalam tubuhnya karena dia sudah menggunakannya sedari siang, karena itu dia ingin langsung mengenyahkan monter itu dengan serangan gabungan antara dirinya dengan Aurel. Namun yang terjadi adalah hal yang tidak diharapkannya. Atheris tetap baik baik saja, bahkan sisiknya tidak tergores sama sekali.

"Tidak mungkin bagaimana bisa, aku bahkan tidak menggunakan energi sebesar ini saat berduel dengan wizard lain yang berlevel sama. Apa karena ini monster terdalam di hutan Salos".

Tentu saja Atheris bukanlah monster baik hati, mengetahui dirinya diserang, dia mulai menyerang balik Reamur, dengan awalan menggigit tentakel Aurel hingga robek yang menyebabkan luka mental yang dalam pada Reamur.

"Arghhh" Reamur kesakitan dan memegangi kepalanya, tapi dia harus menahannya walau rasanya sakit, dia tidak boleh roboh di sini. Atheris mulai menyerang Reamur dengan membuka mulut dan memperlihatkan taringnya yang besar, dia bergerak maju ke depan ke arah Reamur dengan kecepatan tinggi. Reamur bergerak cepat dengan membuat dinding penghalang yang terbentuk dari spirit nya yang tersisa. Sementara itu Atheris tetap mematuk dan membenturkan kepalanya ke arah dinding penghalang spirit yang dipasang Reamur. melihat dinding penghalangnya mulai melemah, dengan kemampuan tersisa Reamur mulai bergerak dan mencoba berlari ke arah bagian dalam cerukan. Dia tidak tau apa yang akan menunggunya di bagian dalam, setidaknya dia bisa menghindari serangan Atheris.

"Aurel, tutup mata Atheris menggunakan tentakel dan berikan serangan racun dengan dosis tertinggi" Sambil berlari dia memerintahkan Aurel untuk melaksanakan perintahnya, benar saja , racun dosis tinggi Aurel cukup berpengaruh pada Atheris, matanya hampir buta dan dia tidak bisa melihat jelas ke arah Reamur, Reamur memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur berlari ke arah dalam cerukan setelah memasang dinding spiritual di tengah tengah cerukan untuk menghalangi Atheris bergerak beberapa saat di sana.

Dia mengembalikan Aurel ke dalam ruang spiritualnya, dan berlari sambil menahan sakit, sedangkan dibagian belakang terlihat Atheris yang terlihat marah setelah dibuat buta oleh Aurel, dia membenturkan kepalanya ke arah dinding penghalang spiritual berkali kali tanpa memeperdulikan luka di kulitnya.

Reamur mulai kehabisan nafas, dadanya terasa sesak, tubuhnya sakit terutama pada wilayah mentalnya, tapi dia tidak bisa berhenti di sini atau dia akan dibunuh oleh Atheris, dia tidak tau arah kemana dia melangkah, pada mulanya melihat cerukan yang gelap dan dalam, Reamur tidak berencana untuk memasukinya. Namun, lain cerita bila cuman ini satu satunya cara dia bisa kabur dari Atheris. Setelah menyusuri lorong lorong yang sangat gelap, akhirnya Reamur melihat sebuah cahaya di ujung cerukan.