Program kelas baru di Akademi Harvey dibuka setelah siswa menyesuaikan diri dengan pasangan masing masing. Program kelas baru ini terdiri dari sinkronisasi dan battle match. Sinkronisasi adalah pelajaran penting yang harus dikuasai baik wizard atau warrior yang telah menjadi pasangan spiritus sebagai bagian dari metode mengendalikan warrior yang mengalami maniak. Selain itu sinkronisasi juga bermanfaat untuk menjalin kedekatan lebih tinggi dan meningkatkan kemampuan mental wizard. Adapun battle match adalah pelajaran tentang pertarungan berpasangan untuk menentukan peringkat kelas tingkat lanjut. Dimana pada akhir semester nanti setiap pasangan Spiritus akan melakukan duel untuk menentukan posisi teratas demi mendapat fasilitas dan pengaruh lebih baik di Akademi Harvey.
Meski tampaknya masuk Akademi Harvey merupakan hal yang sangat luar biasa, namun persaingan di dalam Akademi tidak kalah sengitnya, oleh karena itu, para siswa berlomba menaiki tanjakan untuk menjadi yang teratas demi tujuan mendapatkan apa yang mereka inginkan, karena bila mereka berhasil memperoleh prestasi yang baik, jalan yang mereka tempuh setelah keluar Akademi akan lebih mudah dan gerbang kesuksesan tampak terbuka lebar di depan mata. Ditambah lagi saingan potensial mereka mengalami kesialan yang cukup berpngaruh yaitu Eric Dragonlord. Menurut mereka Eric Dragonlord memiliki kelemahan paling jelas yang bisa diserang dengan mudah, karena itu para warrior bahkan wizard pun menjadi lebih bersemangat dan bekerja keras.
Dibanding dengan mereka, pastinya ada beberapa siswa yang tampak berbeda dari siswa kebanyakan, siapa lagi kalau bukan Elyne. Elyne tampak santai seperti biasa, padahal gangguan yang dia alami semakin besar setelah berpasangan dengan Eric. Banyak wizard yang iri dengannya karena berhasil menjadi Spiritus Eric Dragonlord, maka dari itu mereka suka mengganggunya, meski sekarang mereka tidak bisa melecehkannya karena ada Reamur, namun ejekan verbal masih sering diterima oleh Elyne dan bahkan sekarang lebih parah, seperti saat ini ketika Elyne di kafetaria banyak pandangan merendahkan yang dia terima.
"Hahahaha, senang ya jadi beban. Sejujurnya dia melakukan apa sampai seberuntung itu, dia mendapatkan tangkapan besar dengan menjadi pasangan warrior no 1 di akademi, namun akhirnya ditolak juga. Menyedihkan, menjadi wizard yang bahkan ditolak oleh Spiritus nya sendiri" Shasha Brawler salah satu wizard yang memang terkenal sebagai penggemar no 1 Eric Dragonlord melontarkan kata kata pedasnya dihadapan semua wizard yang lain tanpa memperdulikan perasaan Elyne.
Namun Elyne tetap makan dengan tenang, dan tidak berkata apapun. Kebetulan hari ini Reamur memiliki pekerjaan lain, karena itu dia tidak bersama Elyne. Karena itu Shasha menjadikan kesempatan ini untuk mengganggu Elyne untuk meredakan amarah yang berkobar di hatinya. Dia tidak pernah mengharapkan sampai bisa menjadi pasangan Eric, namun minimal Eric pantas mendapatkan wizard yang terbaik, bukan wizard lemah seperti Elyne. Karena itu dia tidak terima dan merasa harus mengajari wizard ini sesuatu. Shasha memang tidak pernah ikut campur tentang pembullyan yang dilakukan Flicha Mirrol dan teman temannya pada Elyne, namun sekarang bahkan gagasan bergabung dengan Flicha mulai ada di pikirannya karena terlalu benci dengan Elyne.
Melihat Elyne tidak merespon apapun, Shasha semakin jengkel. Dia berdiri dan pindah dari duduknya yang agak jauh dari Elyne. Suasana kantin yang semula ramai mendadak hening melihat Shasha yang menghampiri Elyne. Banyak wizard yang ingin tau apa yang akan dilakukan oleh Shasha selanjutnya. Dan benar saja, setelah mendekati Elyne dia menuangkan minuman rasa coklat milik Elyne ke atas kepala Elyne.
"Kalau begini apa kau masih berniat untuk mengacuhkan aku ?" Dia berujar sombong dengan percaya diri, Shasha berani melakukan ini karena dia memiliki pendukung kuat di belakangnya, pasalnya ayahnya adalah salah satu politisi yang berpengaruh di Dewan Kenegaraan Kekaisaran Harvey, maka dari itu dia merasa melakukan hal remeh seperti ini tidak akan menimbulkan masalah baginya.
Namun sangat berbeda dari perkiraannya, Elyne tetap makan dengan tenang meski rambut dan bajunya kotor. Shasha semakin jengkel, dia tidak tau mau bagaimana lagi menghadapi Elyne, hingga Elyne selesai makan dan mendongak melihat ke arah Shasha."Kau sudah selesai ?" Pertanyaan singkat namun membuat para wizard di sana menghirup nafas panjang. Bukankah kata kata semacam itu seperti menantang kesabaran Shasha.
"Berani kau berbicara seperti itu padaku ya, Astrid keluarlah" Shasha yang jengkel akhirnya mengeluarkan binatang spiritualnya yang bernama Astrid. Seekor lebah namun berukuran sangat besar, Astrid memang bukan lebah biasa melainkan Ratu lebah. Karena itu bila Shasha benar benar menyerang Elyne, dengan level fisik dan mental Elyne bisa menjadi ancaman besar yang menyebabkan dia terluka parah.
"Lakukan sesukamu" Bahkan saat Shasha sudah mengeluarkan Astrid, Elyne tetap tidak bertobat atau meminta maaf. Melihat hal ini semua wizard yang ada di sana tidak lagi merasa kasihan padanya, karena menganggap Elyne sangat sombong dan tidak sepatutnya dia bersikap demikian sebagai wizard terlemah se Akademi.
Shasha sangat jengkel dengan Elyne,"Astrid serang dia sekarang juga!!!" Akhirnya dia menyuruh Astrid menyerang Elyne, namun Elyne tidak bergeming dari tempatnya dan menghadap ke arah Shasha dengan pandangan datar seolah tidak memperdulikan nyawanya sendiri. Para wizard yang melihatnya pun mulai geram, kenapa dia tidak menyerah saja dan meminta maaf, bila dia mau membuka mulutnya Shasha pasti akan menghentikan Astrid.
Astrid terbang sangat cepat dan mendekat ke arah Elyne, para wizard mulai tegang dan khawatir. Namun mereka tidak mau menolong Elyne dan mengambil resiko berhadapan dengan Shasha.