Reamur mulai berlari lebih cepat saat melihat cahaya di ujung lorong. Dia tersenyum sangat cerah yang sangat jarang diperlihatkannya pada keadaan biasa. Namun hari ini dia merasa sangat bahagia lebih dari apapun karena berhasil melarikan diri dari Atheris. Dia sempat putus asa setelah masuk ke wilayah dalam hutan Salos, tapi akhirnya dia menemukan harapan lagi.
"Akhirnya, akhirnya aku menemukan jalan keluar. Setidaknya aku tidak akan menghadapi Atheris"
Namun harapannya pupus seketika, setelah berhasil keluar dari cerukan tempat dia berteduh sementara, sekawanan kelompok Crustacea berukuran raksasa sudah menantinya. Ternyata cerukan itu adalah celah kecil pada dinding lembah tempat para Crustacea tinggal. Mereka memang dikenal sebagai monster yang suka berkoloni, namun Reamur tidak menduga bahwa ukuran mereka bisa sangat besar di sini.
Crustacea adalah monster bercangkang keras dengan ciri khusus memiliki 5 pasang kaki dengan bagian seperti capit yang sangat menonjol dan sangat besar di bagian paling depan tubuhnya. Cangkangnya berwarna oranye kemerahan dengan corak bintik bintik kuning. Setiap beberapa kali dia akan mengalami pergantian kulit untuk mengganti cangkangnya, kebanyakan para Bount Hunter memburu mereka untuk diambil dagingnya dan dikonsumsi. Namun, Crustacea yang pernah dilihat Reamur dan yang ada di hutan Salos sangat berbeda, ukurannya sangat besar. Adapun cahaya yang tadi dilihat oleh Reamur di ujung cerukan merupakan mata Crustacea yang dapat menyala saat malam hari.
Bagus, setelah melewati Astheris sekarang dia berhadapan dengan Crustacea. Dia mencoba menyembukan keberadaannya di bebatuan yang cukup besar, untungnya sekarang malam hari, jadi mereka tida terlalu menyadari ada makhluk tambahan didekat mereka. Menurut yang pernah dibaca Reamur, Crustacea salah satu kelompok monster yang tidak aktiv bergerak, namun dia tidak suka diusik. Bila diusik. dia akan menggunakan capitnya yang sekuat besi dan merobek lawannya tanpa pandang bulu.
Pada akhirnya Reamur harus menahan diri untuk tidak banyak bergerak selama mungkin, dan dia harus tetap waspada supaya para Crustacea tidak mengetahui keberadaannya. Saat para Crustacea mulai tidur dia mulai mencoba bergerak secara perlahan di sisi lembah yang masih cukup jauh dari para Crustacea. Dia mencoba meninggalkan tempat yang dekat dengan lorong supaya tidak berhadapan dengan Astheris.
Benar saja, beberapa saat setelah dia pergi, Astheris datang dan masuk secara membabi buta ke dalam lembah tempat para Crustacea berada. Melihat musuh yang tiba tiba datang, para Crustacea marah dan mencoba mengusir Astheris menggunakan capit mereka. Reamur menyaksikan Astheris dan para Crsutacea saling bertarung, meski Astheris seorang diri, namun dia memiliki venom mematikan, banyak dari para Crustacea yang terluka parah akibat venom yang diberikan oleh Astheris. Namun, Astheris sendiri tidak lebih baik, sisik sisiknya telah terkelupas dan berdarah akibat hantaman dari capit para Crustacea.
Setelah pertarungan yang cukup lama, akhirnya muncul pemenangnya, para Crustacea berhasil membunuh Ashteris dan menjadikannya makanan mereka. Meski demikian para Crustacea juga memiliki korban yang tidak sedikit. Saat Reamur mencoba meninggalkan tempat itu lagi, ternyata dia diketahui salah satu Crustacea.
"Aku, aku hanya lewat, tidak bermaksud mengusik kalian. Izinkan aku beristirahat sebentar ya, kekuatan spirit ku terkuras habis dan binatang spiritku terluka parah saat bertempur dengan Atheris tadi." Melihat Crustacea belum menanggapinya, dia mulai mempromosikan kelebihannya supaya tidak dimakan oleh para Crustacea."Ah iya aku bisa menyembuhkan temanmu, asal kekuatan spiritku cukup, itu pun kalau kau mempercayaiku". Setidaknya dia sudah mencoba, bila memang dia menjadi makanan Crustacea ini mungkin sudah takdirnya. Hal yang tidak terduga terjadi, Crustacea yang tadi menghalanginya mulai bergerak menuju ke tempat sekawanan Crustacea lainnya. Dia mendekati Cructacea yang memiliki ukuran paling besar yang sedang memeriksa para Crustacea yang terluka karena racun Astheris.
Crustacea yang mengetahui keberadaan Reamur mengangkat capitnya lebih tinggi dan menggerakkannya membentuk cengkraman seperti penjepit dan membuat bunyi bunyian yang berbeda, akhirnya Reamur menyadari bahwa beginilah para Crustacea berkomunikasi dengan kelompoknya, dengan membuat bunyi bunyian dari capit mereka yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka. Setelah berbicara cukup lama, Crustacea yang menghadang Reamur kembali ke tempat Reamur berada.
Reamur tidak mengerti apa yang akan dia lakukan, namun dia tau bahwa Crustacea ini tidak bermaksud membunuhnya. Tiba tiba saja dia didorong menuju ke tempat pemimpin Crustacea berada. "Ah aku belum bisa menyembuhkan temanmu, kekuatan spiritku habis, dan perlu beberapa saat untu pulih. Lagipula aku lapar dan haus sekarang jadi sudah tidak ada tenaga lagi". Reamur terkejut seketika, karena beberapa Crustacea membawa buah buahan dengan capit mereka, dan meletakkannya di depannya.
"Ini untukku, terimakasih banyak" Reamur sangat terharu karena mereka sangat baik padanya, namun dia tau mereka baik padanya bukan hanya untuk menolong tapi juga suaya Reamur dapat menyembuhkan teman teman mereka yang terluka. Setelah makan buah buahan yang diberikan para Crustacea, Reamur mengistirahatkan tubuhnya dan tertidur.