Yoke melihat kearah Rebella yang menggendong tubuh Extremus yang didalamnya terdapat jiwa Samarinda. Samarinda yang tak berhenti meringis kesakitan menitihkan air mata.
Yoke : "Aku memperluas kemampuan 'Purification'-ku ke seluruh penjuru kota ini. Kalian semua sudah tak punya kemampuan apapun lagi. Jadi, jangan berpikir dan bertindak gegabah."
Semua Calon Dewa yang ada dikota itu, V02 Monopoly District, termasuk para Moderator kini melihat Yoke dengan pandangan segan. Mereka tak berdaya dengan efek 'memurnikan' dari kemampuan Gulungan 'Purification' milik Yoke.
Yoke : "Nah, kalian sudah paham kondisi saat ini. Hanya aku yang memiliki 'Pusaka Dewa' dan aku satu-satunya keberadaan yang bisa mengakhiri semua nyawa makhluk yang ada disini saat ini juga."
Tak ada satupun Pasukan Naga, Calon Dewa, Moderator, bahkan Hidden Moderator sekelas Extremus yang kini terjebak di tubuh Samarinda yang tidak menunduk mendengar kata-kata Yoke.
Yoke : "Baiklah, sebagai langkah awal, aku ingin satu-satunya kekuatan yang digunakan adalah kekuatan penyembuh milik Soluna dari ras Elf, untuk menyembuhkan tiga Calon Dewa ini, Dua yang berada dalam tubuh Naga, dan satu yang berada dalam tubuh Extremus."
Soluna : "Baik tuan Yoke."
Yoke mengangguk : "Baiklah, Langkah berikutnya, aku ingin salah satu dari kalian menjelaskan sesuatu yang mengganjal yang tak kuketahui, namun mungkin kalian ketahui."
Wajah beberapa Calon Dewa seperti Soraya dan Tamasha, beserta nyaris semua Moderator terangkat memandang Yoke dengan wajah penasaran.
Yoke : "Aku merasakan suatu keanehan dengan Event yang terjadi di dunia ini. Ketika 'Dragon Nest' dimulai, dan ketika aku bergegas mengambil Pusaka Dewa ini."
Yoke mengangkat tangan kanannya yang menggenggam Pusaka Dewa yang berbentuk pedang dan menunjukkannya pada semua hadirin yang ada disitu.
Tamasha : "Aku mengetahui beberapa hal, namun sama sepertimu, aku juga tak yakin dengan inti dan fakta yang sebenarnya."
Yoke mengangguk, Soraya yang memiliki pemikiran yang sama menengadahkan leher seperti biasa.
Yoke : "Siapa Moderator yang bersedia menjelaskan dengan jujur apa yang sebenarnya terjadi dengan Event disini."
Para Moderator saling memandang, kebanyakan Moderator melirik dan memberi kode terhadap Dumstang untuk bicara, namun pada akhirnya Dumstang menunjuk Louise untuk menyampaikan.
Dumstang : "Aku punya pandangan netral, sedangkan Louise punya pengetahuan lebih banyak dan lebih cerdas, mana diantara kami yang anda inginkan untuk menjelaskan, tuan Yoke?"
Yoke : "Kau saja, Dwarves, jika ada yang tak kau ketahui atau sulit menjelaskan, Louise harus membantu."
Louise mengangguk, Dumstang : "Baik tuan, kali ini apa yang ingin anda ketahui?"
Yoke : "Ketika Event 'Dragon Nest' dimulai, aku bertemu Verne, Wicke, dan Gimme, aku berniat untuk memulai 'Quest' yang kuyakini membawaku pada 'Gulungan' yang kuincar. Lalu alih-alih Quest mengarahkanku kepada 'Gulungan' yang kuinginkan, mereka malah mengarahkanku ke 'Pusaka Dewa' ini?"
Dumstang : "Di dunia ini, suatu Quest bisa tumpang-tindih karena Event yang lebih men'Dominasi', dan 'Event' paling 'Dominant' adalah Event Dragon Nest, tuan Yoke."
Yoke : "Apa mungkin Event Dragon Nest membuat aktif Event 'Pusaka Dewa'?"
Dumstang : "Benar, dan itu mengabaikan Quest lain, bahkan Quest 'Gulungan'."
Yoke : "Jadi sebelum Event 'Dragon Nest' selesai, atau kondisi yang menimbulkan 'Quest' lain gagal dibereskan, maka kemungkinan mendapatkan Gulungan melalui 'Quest' tidak akan berhasil?"
Dumstang : "Kira-kira begitu."
Yoke : "Kau ragu?"
Dumstang : "Saya tidak punya kapasitas sampai seperti itu tuan Yoke."
Yoke : "Louise?"
Louise : "Benar penilaian anda tuan Yoke, itulah ada alasan mengapa ketika seluruh Pasukan Naga berada disini bersama pimpinan mereka, Extremus, maka Quest ditempat lain sudah mulai pulih, seiring pulihnya kepercayaan para penghuni Awaland, beserta seluruh ras didalamnya."
Yoke : "Jadi begitu, lalu... Tepat setelah aku mendapat Pedang... pedang apa ini?"
Dumstang : "Excalibur tuan, itu pedang ciptaan saya."
Yoke : "Nah, kebetulan! Tepat setelah aku mendapatkan Excalibur, seketika itu juga Verne, Wicke, dan Gimme menghilang. Aku merasakan ada sesuatu yang dipaksakan saat itu, namun aku mengabaikannya."
Dumstang : "Itu, tidak seharusnya seperti itu tuan Yoke."
Yoke : "Apa ini ada kaitannya dengan Event 'Dragon Nest', Louise?"
Louise : "Tidak ada, tuan Yoke."
Tamasha : "Jangan-jangan..."
Soraya membuka Gulungan undang-undang miliknya.
Yoke : "Ada apa? Apa yang kau lakukan?"
Yoke menodongkan Excalibur kearah Soraya.
Soraya : "Tenanglah, aku hanya memastikan bahwa kemampuan 'Purification'mu memang mampu untuk menetralisir 'semuanya' kecuali kemampuan penyembuhan Elf ini."
Yoke mendadak melihat keseluruh arah, hanya kekuatan sihir penyembuh Soluna yang aktif : "Bagaimana?"
Soraya : "Ya, seluruh kemampuan terlepas, bahkan kemampuan 'Hidden' dari masing-masing Calon Dewa yang ada disekitar sini juga terlepas. Kita bisa melihat siapa saja Calon Dewa yang ada di kota ini. Juga Moderator.
Calon Dewa yang tidak ikut berkumpul disini dan berada di bangunan lain juga terlihat disini."
Soraya menyodorkan gulungan miliknya dan menunjukkannya kesemua Calon Dewa yang ada disitu.
Yoke : 'Masrizkah?'
Yoke : "Hey, tadi apa yang mau kau sampaikan?"
Yoke menondongkan senjatanya kearah Tamasha, Tamasha akhirnya buka mulut : "Jangan-jangan kejanggalan itu ada kaitannya dengan kemampuan Zahal."
Yoke : "Zahal?"
Tamasha : "Ya, Zahal, Calon Dewa yang pernah mengumpulkan seluruh Calon Dewa pada suatu tempat, dan akhirnya melempar kita ke suatu pulau untuk bertahan hidup."
Yoke : "Bagaimana mungkin Kejanggalan itu ada hubungannya dengannya?"
Soraya : "Ada kemungkinan yang mengaktifkan Event 'Dragon Nest' adalah Zahal, walaupun aku tak begitu paham bagaimana caranya."
Tamasha : "Ia mengalahkan Vilxliv dan membuat Event Dragon Nest dimulai."
Yoke : "Tapi aku berhasil keluar dari pulau ciptaannya. Dengan mengaktifkan kemampuan 'Purification' milikku yang menetralisir kemampuan 'Manipulation'."
Tamasha : "Jadi begitu..."
Yoke : "Apakah kau pernah bertemu dengannya dan menerka kemampuan berpikirnya?"
Tamasha : "Aku hanya menerka, sepertinya karena sadar bahwa kau mampu keluar dari pulau itu, akhirnya ia menyusun rencana untuk mengincarmu."
Yoke : "Bisa jadi, aku ingin memastikan hal itu sekarang juga, siapa diantara kalian para Moderator yang bisa membantuku untuk itu."
Louise mengangkat tangannya : "Saya sebenarnya sedikit-banyak tahu apa yang terjadi, bagaimana jika saya memberi sedikit petunjuk untuk nona Tamasha?"
Tamasha : "Petunjuk?"
Yoke melihat kearah Tamasha setelah mendengar ucapan Louise.
Louise : "Ya, petunjuknya adalah 'Script'!"
Tamasha terbelalak : "Benar! Script! Kau bisa meminta Xboz01 untuk melacak 'Script' yang ada di 'Excalibur' milikmu!"
Yoke : "Jadi begitu, ternyata dunia ini didasar oleh Script, atau Code. Seperti Program, atau Data. Dan dari sikapmu, ada kemungkinan Script 'Excalibur' sudah di'Manipulasi'?"
Tamasha mengangguk. Seluruh Calon Dewa merasakan ketegangan yang sama dengan Yoke. Ratatta, Rebella, yang baru saja datang disitu tak kuasa menerima penjelasan intelektual setingkat itu.
Extremus dalam tubuh Samarinda juga mati langkah.
Yoke : "Xboz01, tolong baca 'Script' yang ada dalam 'Excalibur' ini."
Seluruh Calon Dewa yang ada disitu menelan ludah, merasakan ketegangan yang sama seperti yang dirasakan Tamasha dan Yoke.
Stalactr Gleytser District.
Louise : "Tuan, Xboz01 mulai membaca Script pada Excalibur yang dimiliki tuan Yoke."
Zahal : "Tak masalah, terus pantau, itu artinya sedikit lagi bukan."
Louise mengangguk.
Kembali ke V02 Monopoly District.
Xboz01 : "Script dasar yang dimiliki adalah, 'Excalibur' memiliki kekuatan menembus pertahanan yang dibuat secara Fisik, maupun magis.
Lalu ada Script tambahan yang merupakan 'Manipulasi' dan sebetulnya tidak ada dalam Excalibur versi aslinya."
Yoke : "Apa itu, aku ingin mengetahui cara kerja manipulasi miliknya!"
Xboz01 : "Pertama, Kekuatan Manipulasi yang masuk ke Excalibur tidak bisa di'Netral'kan atau dihilangkan, jika pengguna Excalibur sendiri yang memutuskan untuk memiliki dan menggunakan 'Excalibur itu."
Yoke : "Apa?! Lanjutkan Xboz01!"
Xboz01 : "Kedua, Kekuatan tebasan Excalibur memakan Kemampuan 'Gulungan' milik penggunanya, seiring berjalannya waktu kekuatan Excalibur meningkat, namun Kemampuan 'Gulungan' penggunanya semakin sulit dikendalikan."
Yoke : "Cih..."
Yoke berusaha membuang Excalibur namun Xboz01 mencegahnya.
Xboz01 : "Jangan gegabah tuan Yoke, alangkah baiknya anda mendengar penjelasanku karena bisa jadi ada pertimbangan lain untuk anda agar mempertahankannya."
Yoke menahan diri dan kembali menekan dirinya : "Baik, lanjutkan."
Xboz01 : "Excalibur yang tidak digunakan kembali tidak akan mengembalikan kekuatan yang sudah dimakan olehnya, termasuk kekuatan yang dihasilkan oleh pengguna baru tidak akan terakumulasi didalamnya."
Tamasha : "Dia mencoba menekan efek balik kemampuan pedangnya ketika dibuang dan dipegang oleh pengguna lain."
Yoke : "Lanjutkan Xboz01."
Xboz01 : "Ketika Penggunanya menggunakan kemampuan 'Gulungan' miliknya, saat itu 'Resistensi' dan 'Toleransi' terhadap kemampuan 'Manipulation' milik tuan Zahal akan berkurang. Semakin banyak dan semakin besar kemampuan 'Gulungan' yang sudah digunakan ketika menyandang Excalibur, semakin tinggi pula kemungkinan pengguna terkena efek 'Manipulation' karena 'Resistensi' dan 'Toleransi' terhadap 'Manipulation' juga berkurang.
Sebaliknya, 'Resistensi' dan 'Toleransi' terhadap kemampuan 'Gulungan dari pengguna Excalibur akan membuat tuan Zahal sebagai pemilik gulungan 'Manipulation' menjadi lebih tinggi, lebih kebal, dan bisa ditoleransi."
Soraya : "Wah, barusan kau menggunakan 'Purification' untuk menetralisir seluruh kota ini."
Tamasha : "Mengerikan, kau berada dalam pilihan dimana harus mengorbankan salah satu, atau keduanya."
Rebella : "Saat ini kau terpaksa menggunakan 'Purification' untuk menahan kami semua Calon dewa dan Moderator yang berada disini. Disaat bersamaan Toleransi -mu terhadap kemampuan Manipulasi melemah seiring waktu."
Ratatta : "Disaat yang bersamaan, kekebalan Zahal terhadap kemampuan 'Purification' milikmu semakin tinggi."
Yoke : "Bagaimana bisa sampai seperti ini."
Tamasha : "Mengaktifkan Dragon Nest, yang merupakan Event yang memicu munculnya Gulungan 'Domination' yang diincar nyaris semua Calon Dewa yang sadar bahwa Gulungan itu memiliki kemampuan yang luar biasa."
Yoke : "Tapi bukannya tadi Extremus sudah membunuh Zahal?"
Soraya : "Jika ia Zahal yang asli, seharusnya gulungan miliknya sudah muncul dan keluar dari mayatnya."
Tamasha : "Sampai sini, apalagi yang ingin kau ketahui, Yoke?"
Yoke : "Memilih manapun sama-sama beresiko untukku, jika aku melepas Purification, kalian akan bebas, Aku hanya mengandalkan Excalibur sebagai Pusaka Dewa. Tapi, jika aku melepas Excalibur agar Energiku tidak termakan, Aku bisa menahan kalian, tapi aku tak memiliki kemampuan menghentikan kalian."
Yoke melihat kearah Samarinda dimana didalamnya terdapat jiwa Extremus.
Louise : "Ketika anda berniat membunuh Extremus, tuan Zahal akan muncul sebelum siapapun merebut gulungan 'Domination' setelah Extremus mati."
Yoke : "Bagaimana kau mengerti sejauh itu?"
Louise : "Jauh sebelum anda semua para Calon Dewa berkumpul disini, tuan Zahal sudah men'Duplikasi' tubuh dan jiwaku. Aku disini hanya menyampaikan apa yang bisa kusampaikan, tubuh asliku saat ini sedang bersama tuan Zahal."
Tamasha : "Apa? Sejak kapan? Bukankah sejak awal kedatanganku ke Louise Castle kau masih ada disana dan aku telah memohon kepada seluruh Moderator untuk mematuhiku? Jangan-jangan ia sudah merencanakan ini sebelum itu?"
Louise : "Tepat ketika anda meminta Naruna untuk mengantar anda ke mayat tuan Surya hingga anda meminta Naruna membawa anda ke 'Tempat berkumpulnya' para Moderator. Saat itu tuan Zahal sedang bertempur melawan tuan Masriz untuk memastikan kapasitas Calon Dewa kedua yang berhasil keluar dari pulau buatan selain tuan Yoke. Dan beliau sudah menyusun skenario bagaimana memperangkap semua Calon Dewa yang 'Berbahaya'.
Diawali dengan mengirimku dan Kimochi menuju Aoryu Akagakure untuk mencari tuan Juan. Calon Dewa yang dianggap 'Berbahaya' bagi tuan Zahal.
Saat itu tuan Zahal mengirim Lahaz, hasil Duplikasinya untuk membuat kekacauan di desa para Werewolves itu.
Sampai disaat Tuan Zahal memanipulas perubahan fase Bulan menuju Purnama dan menyebabkan para Werewolves berubah wujud.
Disaat itulah ketika Kimochi kembali ke kastil milikku, tuan Zahal memperkirakan kemungkinan tuan Juan mengikuti Kimochi."
Rebella : "Jadi saat itulah kenapa ketika aku bangun para Werewolves bercerita bahwa mendadak Bulan berubah fase dengan sangat cepat dari bulan sabit ke bulan Purnama!"
Tamasha : "Dan itu alasannya kenapa saat aku merebut Louise Castle Juan sudah ada disana, dan Zahal baru sampai. Karena saat aku tiba di kastil itu, Zahal sudah menyelesaikan rencananya mendapatkan gulungan 'Reincarnation' dari Vilxliv untuk memperkirakan kemampuan Masriz, sekaligus mempersiapkan diri berhadapan dengan Extremus!
Setelah ia berhasil mengarahkanku ke Louise Castle, sekaligus mengungkap wujud Juan, ia mencari langkah untuk mengunci Juan dan kemampuannya, sekaligus menarik perhatian Extremus yang mengincarnya sebagai pemicu 'Event' Dragon Nest."
Yoke : "Lalu tujuannya setelah Extremus berhadapan denganku, Juan, dan sampai menggiring Tamasha kesini adalah ini."
Ratatta yang sejak tadi hanya mendengarkan percakapan mereka tak bisa banyak berkomentar : "Sungguh, kalian mengalami kejadian-kejadian yang saling terhubung, sementara aku terjebak di Padang Pasir menghadapi Snipy dan Pierre."
Yoke : "Aku tak tahu bagaimana nasib Calon Dewa lain selain kalian, tapi sebaiknya pikirkan nyawa kalian sendiri saat ini."
Yoke melihat seluruh Calon Dewa dan Moderator yang menjadi korban Manipulasi Skenario Zahal. Ia mendekati tubuh Samarinda dengan cepat dan menodongkan Excalibur.
Yoke : "Keluarkan gulungan 'Domination'!"
"Nah, sudah selesai ya. Sekarang kemampuan 'Purification' milikmu yang terpaksa menetralisir seluruh Calon Dewa dan Moderator disini jadi tidak terlalu berlaku bagiku, dan kemampuan 'Manipulation' milikku menjadi sangat efektif terhadapmu."
Suara Calon Dewa yang membuat Tamasha, Soraya, dan para Moderator merinding tiba-tiba muncul.