Chereads / How To Be a God / Chapter 41 - Extra 4 : "Hari Valentine untuk Calon Dewa"

Chapter 41 - Extra 4 : "Hari Valentine untuk Calon Dewa"

(Cerita Fiksi Tambahan)

Seluruh Moderator dan Calon Dewa diundang oleh Louise untuk merayakan Hari Valentine di Louise Castle.

Ballroom Louise Castle di desain sedemikian rupa sehingga meja makan didalam sana bisa dipergunakan oleh seluruh Calon Dewa juga seluruh Moderator yang memiliki berbagai variasi postur tubuh.

Para Calon Dewa dan Moderator duduk dikursi masing-masing.

Louise : "Baiklah, sekarang kita hitung berapa jumlah Calon Dewa dan Moderator, juga gender kita semua!"

Dari Calon Dewa :

Pria :

1. Tuan Juan

2. Tuan Zahal

3. Tuan Saberio

4. Tuan Ratatta

5. Tuan Pierre

6. Tuan Snipy

7. Tuan Bayi

8. Tuan Naraka

9. Tuan Surya

10. Tuan Mamba

11. Tuan Yoke

12. Tuan Masriz

Wanita :

1. Nona Tamasha

2. Nona Soraya

3. Nona Samarinda

4. Nona Rebella."

Brunott : "Hei-hei kenapa kau tidak menyebutkanku!"

Louise : "Oh iya maaf, saya kelupaan Brunott..."

Brunott : "Kenapa tidak ada 'Tuan'-nya?"

Louise : "Iya... Tuan..."

Brunott : "Tuan Brunott!!!"

Louise : "Tuan... Brunott..."

Brunott : "Kubunuh kau!!!"

Tamasha dan Rebella menahan tubuh Brunott. Para Calon Dewa dan Moderator tertawa.

Brunott : "Sial kau mempermalukanku!"

Louise : "Sudahlah kita abaikan hal sepele dan kembali menghitung jumlah Mederator."

Brunott : "Bajingan!!!"

Brunott berubah wujud menjadi manusia Naga, Saberio kini menahan tubuh Brunott.

Calon Dewa dan Moderator lain menahan tawa melihat tingkah Brunott.

Louise : "Selanjutnya di pihak Moderator :

Moderator Pria :

1. Saya sendiri, Louise

2. Veleon

3. Dumstang

4. Nando

5. Wakalaka

6. Reneon

7. Atlanta

8. Novemeus

Moderator Wanita :

1. Kimochi

2. Naruna

3. Selera

4. Soluna

5. Atmos

6. Xero

7. Hardlr

8. Ivanco

9. Xboz01."

Juan : "Hei-hei, jadi Atmos, Xero, Hardlr, Xboz01 itu Wanita ya?"

Empat Moderator yang baru disebutkan Juan mengangguk bersamaan.

Pintu Gerbang Louise Castle terbuka dengan kuat.

Dua Bayangan terlihat masuk kedalam ruang Ballroom.

Vilxliv : "Wah-wah, ada acara ya!"

Extremus : "Kenapa kami nggak diundang?"

Zahal : "Apakah kursinya masih cukup, Louise?"

Naraka : "Akan kuciptakan kursi baru untuk mereka."

Soraya : "Ternyata Zahal nggak sekreatif Naraka ya."

Zahal : "Kalau Orang lain bisa, Kenapa harus Saya..."

Seluruh Calon Dewa dan Moderator tertawa, tak terkecuali dua Hidden Moderator, Vilxliv dan Extremus.

Louise : "Baiklah karena semua sudah datang. Kita akan masuk ke moment berikutnya, yaitu menentukan Pasangan!"

Para Calon Dewa dan Moderator saling memandang sejenak, lalu bersorak : "Yaaayyy!!!"

Louise : "Baiklah, dengan kemampuan Sihir milik ras Elf, silahkan Soluna mengacak daftar nama yang tertulis di kertas yang berada didalam tabung kaca bening ini untuk dicocokkan!"

Soluna : "Oke, siap!!"

Kertas didalam tabung kaca bening berterbangan.

Louise mengambil dua lembar kertas : "Nah, pasangan pertama adalah...

Tuan Surya dengan Naruna!"

Seluruh Hadirin bertepuk tangan riuh.

Louise : "Selanjutnya."

Selera menulis daftar pasangan di Papan tulis putih hingga seluruh pasangan ditentukan.

Louise : "Nah, ini dia hasil Penentuan Pasangan Hari Valentine kali ini!"

1. Tuan Juan x Kimochi

2. Tuan Zahal x Nona Tamasha

3. Tuan Saberio x Extremus

4. Tuan Ratatta x Nona Rebella

5. Tuan Pierre x Nona Soraya

6. Tuan Snipy x Brunott

7. Tuan Bayi x Soluna

8. Tuan Naraka x Tuan Masriz

9. Tuan Surya x Naruna

10. Nona Samarinda x Selera

11. Tuan Yoke x Louise

12. Tuan Mamba x Vilxliv

13. Veleon x Reneon

14. Dumstang x Xboz01

15. Nando x Atmos

16. Wakalaka x Ivanco

17. Atlanta x Xero

18. Novemeus x Hardlr

Seluruh Calon Dewa dan Moderator saling melihat satu sama lain.

Louise : "Baiklah! Setelah pasangan ditentukan, silahkan mencari tempat berkencan diseluruh Awaland!"

Para Hadirin berdiri dan segera meninggalkan kursi.

Hari mendekati senja dengan pemandangan jingga yang merata keseluruh Awaland.

Stalactr Gleytser Area.

Novemeus : "Yah, akhirnya kita kembali bersama, Hardlr."

Hardlr : "Itu benar, dan bisa keluar dari Louise Castle itu benar-benar melegakan, uhuk... huekkk..."

EL D. Hidden Cave.

Vilxliv : "Jangan berpikir untuk membunuhku dan mengambil gulungan milikku dasar manusia!"

Mamba : "Bodoh, mana mungkin!"

Vilxliv : "Ingat! Jika kau macam-macam akan kukurung kau dipulau ini!"

Mamba : "Kenapa kau galak sekali sih..."

Louise Castle.

Yoke : "Aku ngantuk, tidur ah. Eventnya membosankan."

Louise : "Saya juga ikut tidur, tuan Yoke."

Yoke : ".... Terserah."

V12 Factory District.

Samarinda : "Wah, hebat! Aku jadi bisa seharian bersama Selera, ras Dark Elf yang dari dulu membuatku penasaran!"

Selera : "Ah... Iya nona Samarinda, tapi kenapa anda memilih tempat seperti ini?"

Samarinda : "Disini ada Laboratorium canggih untuk meneliti tubuh Dark Elf 'kan?"

Selera : "A... a... ada... ada nona..."

Himawarigakure.

Surya : "Hey nenek-nenek, jangan ganggu aku! Aku harus melatih fisikku dulu!"

Naruna : "Nenek? Beraninya? Kau sendiri sudah kakek-kakek!"

Stratos Flying Island.

Bayi : "Wah, benar-benar indah pemandangan disini ya!"

Soluna : "Tentu tuan Bayi, Negeri asal Elf termasuk dari 7 Keindahan Alami Dunia."

Bayi : "Ada Gelar seperti itu juga ya disini? Hahaha!"

Bayi dan Soluna sama-sama tertawa.

Aoryu Akagakure.

Soraya : "Kenapa harus bersama Psikopat sepertimu sih?"

Pierre : "Jiahahaha, Hebat juga kau tau kalo aku Psikopat!"

Soraya : "Aku selalu Update baca serial 'How to be a God'. Supaya mengerti pola pikir lawan-lawanku..."

Pierre : "Jiahahaha, pantas saja! Layak sekali kau dinobatkan sebagai Heroine tercerdas kedua!"

Soraya : "Selain itu, kenapa kita harus bersama dengan pasangan lain seperti mereka?"

Soraya menunjuk kearah Ratatta dan Rebella.

Ratatta melambaikan tangannya kearah Soraya yang menunjuk kearahnya.

Ratatta : "Hai Soraya!"

Rebella : "Kenapa Bebek* itu ada disini sih?"

*Soraya memiliki kebiasaan menegakkan punggung, membusungkan dada, dan menengadahkan dagunya seperti Bangsawan terhormat. Tapi menurut Rebella malah terlihat seperti Bebek.

Ratatta : "Bebek? Kok bisa?"

Rebella memperlihatkan posisi tubuh Soraya yang kini sengaja ditunjukkannya kepada Ratatta dan Rebella : "Tuh-tuh, kayak Bebek kan..."

Ratatta tertawa lepas, raut wajah Rebella yang selalu terlihat cemberut perlahan melunak melihat tawa Ratatta, dan tak sadar senyum tersimpul dari bibirnya.

Ratatta : "Kalau Soraya Bebek, aku apa?"

Rebella terkejut dengan perkataan Ratatta.

Rebella : "Anak kucing!"

Ratatta menunjukkan wajah penasaran yang polos : "Anak kucing?"

Rebella : "Ya, mulai awal kamu muncul, sikapmu seperti anak manja, tapi makin kesini ternyata kamu..."

Ratatta : "Aku?..."

Wajah Rebella memerah saat ingin melanjutkan kata-kata : "Bikin... Gemes..."

Keduanya memalingkan wajah karena malu.

V02 Monopoly Area.

Ledakan demi ledakan terjadi bertubi-tubi.

Saberio : "Hah... hahh... Woy! Kalo berani jangan terbang kesana kemari!! Sini dasar penge..."

"BRUAKKK!!!"

Extremus : "Dasar lemah! Ini event untuk enjoy dan santay... Kasian pembaca kalo dipaksa baca adegan Battle terus dasar bebal..."

Extremus bicara dengan nada dan intonasi yang lebih lembut ketimbang pada serial utama. Mencoba membuat Saberio memahami dengan bahasa yang santai.

Saberio : "Aduduh... satu pukulanmu sakit sekali... Ma.. Maaf... baiklah aku mengerti...

Tapi apa yang harus kulakukan bersama monster sepertimu... Berpelukan? Berciuman???"

"BLAAARRRRR!!!"

Terlihat benjolan di kepala Saberio, wajahnya babak belur.

Saberio : "A...ampun Sayang..."

Extremus terlihat makin dingin.

Saberio : "Oh tidak, salah lagi..."

Phantasma Forest.

Brunott : "Apa yang bisa kita lakukan di hutan berkabut yang angker seperti ini."

Snipy dengan wajah datarnya : "Hide and Seek..."

Brunott : "Sembunyi-sembunyian?"

Snipy mengangguk.

Snipy : "Kamu sembunyi sejauh mungkin dariku, karena sedikit saja aku menemukanmu, aku akan menembak kepalamu sampai pecah..."

Brunot : 'Orang ini bercandanya kelewatan, selera humornya ngeri banget juga...'

Henelili Island.

Tamasha : "Bisa juga kau memilih tempat kencan."

Zahal : "Pulau eksotis dengan cuaca tropis seperti ini memang cocok untukmu yang sejak awal terbiasa mengenakan handuk kemanapun."

Tamasha : "Kau sendiri kenapa nggak menyesuaikan pakaianmu dengan kondisi disini?"

Zahal : "Gampang buatku kalo cuma sekedar ganti pakaian."

Tamasha : "Ah iya, tuan Manipulator..."

Zahal yang sebelumnya menggunakan satu set pakaian serba hitam dan kaos dalam putih kini hanya menggunakan celana pendek berbahan kain tipis.

Tamasha tiba-tiba mimisan.

Zahal : "Hidungmu berdarah... Mesum..."

Tamasha : "Mesum apanya?! Wajar aku nggak pernah lihat Calon Dewa dengan pakaian minim selain Ratatta!"

Zahal mendorong Tamasha kearah pohon kelapa : "Katakan saja kalo tubuhku seksi..."

Darah semakin deras mengalir dari hidung Tamasha.

Zahal tertawa melihat tingkah Tamasha. Ia mundur dan berbalik lalu duduk ditepian pantai. Kakinya sesekali terhempas ombak kecil.

Tamasha pelan-pelan mendekatinya dan duduk disebelahnya.

Tamasha : "Melihat Matahari terbenam di tepi pantai bukan ide yang buruk."

Zahal : "Seharusnya 'Menikmati Cahaya Mentari'... Kau buruk dalam merangkai kata."

Tamasha memalingkan wajahnya dari Zahal karena gemas.

Tamasha : "Oh iya... Apa rencanamu selanjutnya untuk menguasai Awaland?"

Zahal : "Aku memerlukan bantuan pasangan yang cerdas dan anggun sebagai partner, jadi...

dalam waktu dekat aku berencana akan 'Menguasai Hatimu'..."

Wajah Tamasha memerah. Ia tak bisa menahan gejolak hati dan Dahsyatnya kata-kata Zahal hingga membenturkan kepalanya berkali-kali kepasir pantai.

Zahal tersenyum. Senyum tulus yang tak pernah ia tunjukkan kepada siapapun sebelumnya.

Giscard Underworld.

Naraka : "Kenapa anda membawaku ke tempat gelap seperti ini."

Naraka mengikuti Masriz dari belakang. Diatas mereka sebuah api menerangi dengan cahaya yang cukup untuk melihat jauh kedepan.

Masriz : "Ini tempat yang cocok untuk melatih dan mengistirahatkan jiwa."

Naraka : "Anda akan membuatku makin gila disini..."

Masriz : "Kau tipe orang yang mudah bangkit ketika dijatuhkan. Seseorang yang melawan Tekanan dengan beradaptasi. Tipe orang 'Bandel' yang mau berkaca."

Naraka memejamkan mata : "T... Terimakasih..."

Masriz : "Apa kamu bisa menciptakan Android beserta sinyal internet supaya aku bisa menonton film dewasa disini tanpa diketahui siapapun?"

Naraka menunjukkan ekspresi datar : "...."

Sebuah Smartphone muncul ditangan Masriz.

Masriz : "Wah beneran bisa... Kemampuanmu benar-benar hebat!"

Naraka : "Koneksinya lancar nggak..."

Masriz : "Lancar banget! Tanpa Buffering! Lihat detail 4Dnya membuat masuknya Pen..."

"BUAKKK...."

Naraka : "Diamlah, nggak usah banyak komentar... Selagi menonton film Dewasa intruksikan kepadaku latihan untuk membuatku kuat..."

Masriz dengan wajah babak belur : "Ah iya... Sekarang duduk dengan tenang, pejamkan mata, jangan sampai tertidur, juga jangan terpengaruh apapun yang terjadi disekitarmu..."

Naraka duduk dan memejamkan mata : "Baik..."

Tak berapa lama terdengar suatu suara yang mengganggu Naraka.

Naraka : "Anda... Onani... ya...?"

Masriz : "Konsetrasimu hilang dasar lemah..."

Naraka : 'Mengesampingkan apa yang dilakukannya... orang ini punya metode nyentrik untuk melatih orang lain...'

Vadara Desert.

Kimochi : "Disini panas sekali Tuan Juan..."

Juan : "Benar Kimochi, kenapa bisa kita sampai berkencan disini."

Kimochi : "Kalau tidak salah anda sendiri yang memilih Padang Pasir Vadara ketika Louise menanyakan tujuan kita bukan, Tuan Juan?"

Juan : "Oh, aku lupa Kimochi. Karena panas bolehkan aku melepas Kaos Jersey ku ini?"

Kimochi : "Boleh tuan. Apakah itu bisa membuat kita tak terlalu merasakan panas?"

Juan : "Benar sekali Kimochi, semakin banyak lapisan pakaian kita, akan membuat tubuh kita semakin panas, apalagi di Padang pasir saat matahari senja seperti ini."

Wajah Juan menunjukkan keseriusan, sesekali lehernya terlihat menelan liur, entah karena haus atau apa.

Kimochi : "Kalau begitu ijinkan saya melepas seluruh pakaian saya didepan anda ya Tuan Juan..."

Juan : "B...Boleh... S... Silahkan Kimochi!"

Tangan kiri Juan perlahan menutupi bagian kemaluannya yang mengembang dan mengeras dengan cepat.

Matahari Senja perlahan terbenam dan hari itu di seluruh Awaland para Calon Dewa dan Moderator menikmati suasana santai dan damai tanpa pertarungan dan politik.

Entah apa yang terjadi ketika hari semakin larut.

Terimakasih telah membaca Episode spesial Valentine.

Karena ini versi 'Fiksi dalam Fiksi', maka tidak ada keterkaitan apapun antara Episode ini dengan Cerita Utama 'How to be a God' ya...

Sampai jumpa di episode khusus lainnya.

Hasrat Seksual terkuat diantara Calon Dewa & Moderator (10 besar) :

1. Masriz

2. Kimochi & Zahal (seimbang)

3. Tamasha

4. Juan & Yoke (seimbang)

5. Samarinda & Selera (seimbang)

6. Soraya & Ratatta (seimbang)

7. Rebella & Louise (seimbang)

8. Bayi & Snipy (seimbang)

9. Pierre & Veleon (seimbang)

10. Naraka

Hasrat seksual terlemah : Saberio dan Extremus (Maniak bertarung dan tidak tertarik dengan seksualitas.)