V02 Monopoly District.
Tamasha dengan Rapiernya berhasil menyudutkan Extremus. Gerakan-gerakan ringan Tamasha dikombinasi dengan sayatan-sayatan Rapier Dewa miliknya, berhasil menyayat-sayat sisik keras Extremus.
Soraya : "Bahkan sisik yang hanya bisa hancur dengan tembakan Cahaya berkepadatan tinggi bisa tersayat semudah itu."
Samarinda : "Apakah Naraka bisa kita mintai bantuan untuk menciptakan itu Soraya?"
Soraya : "Entahlah, mereka bekerja keras untuk menyembuhkan Naraka dan Bayi. Kita tak bisa berbuat apa-apa sampai mereka pulih."
Samarinda dan Soraya melihat kearah Soluna dan Selera yang mengeluarkan energi sihir yang kuat untuk menyembuhkan Tubuh Naga Naraka dan Bayi.
Extremus : "GROAAAAAA!!!!"
Raja Naga itu melesat mundur dan berteriak.
Suara teriakannya membuat seluruh makhluk disekitarnya merinding.
Extremus meringkuk, tubuhnya mengejang hebat.
Yoke : "Hey cewek! pergi dari situ!"
Tamasha terkejut mendengar suara Yoke yang mengarah padanya.
Ratusan Naga yang masih berterbangan disekitar Yoke tiba-tiba terpecah belah, berubah menjadi milyaran kelelawar bersisik Naga yang menyerbu Yoke dan para Moderator disekitarnya.
Sebagian besar Kelelawar Naga itu terbang berkerumun kearah Tamasha.
Tamasha mengayunkan Rapiernya dengan cepat untuk mengatasi serbuan Kelelawar Naga itu, namun rupanya makhluk-makhluk itu mengelilingi Tamasha.
Tamasha : "Ugh...."
Samarinda : "Aku merasakan Firasat buruk mengenai Extremus Soraya!"
Soraya : "Kalian Para Moderator, Bantu kami melakukan sesuatu terhadap Extremus!"
Soluna : "Maaf, nona Tamasha meminta bantuan kami menyembuhkan kedua Naga ini, sebelum permintaan ini kami selesaikan kami tak bisa membantumu."
"BLAAAAAARRRRRRRR!!!!"
Tamasha terlempar kuat kebelakang. Sesuatu dengan kekuatan dan kecepatan yang sangat hebat melemparnya dengan mudah.
Kelelawar-kelelawar Naga itu terbang mengelilingi Extremus yang tubuhnya memerah, mengeluarkan uap panas.
Samarinda : "Hardlr, Apakah kita aman disini?"
Hardlr : "Perisau magisku meredam benturan yang bahkan bisa meremukkan Bumi, benturan fisik, magis, ataupun elemental, Tabir Magis Selera membuat kita tak terlihat, terdengar, dan tercium oleh Extremus sekalipun. Kita aman disini."
Soluna : "Tuan Yoke memiliki Artifak Dewa untuk menyerang, tapi dalam kondisi Extremus seperti ini, tubuh manusia tuan Yoke akan remuk hanya dalam hitungan sepersekian detik."
Soraya : "Kami tak mungkin memindahkannya kedalam sini, kemampuan Gulungan apapun milik Calon Dewa tak berarti bagi kemampuannya!"
Tamasha : "XERO! TOLONG CIPTAKAN HUTAN LEBAT BERAKAR DISELURUH PENJURU DISTRIK INI!!!"
Xero : "Siap nona Tamasha!"
Dalam hitungan detik akar-akar tanaman tumbuh dari dalam pori-pori bangunan, membesar, menjalar, lalu setelah cukup besar menumbuhkan pohon lebat.
Extremus diikuti kelelawar-kelelawar Naga dengan cepat kembali mengayunkan cakarnya kearah Tamasha dan membuat gadis itu terlempar kuat hingga merobohkan gedung yang terhantam tubuhnya yang terlempar.
Tamasha : "Ugh... Jika tidak ada tameng dan pelindung-pelindung ini, juga Spirit dari Atmos, aku pasti akan hancur!"
Extremus : "TAK SEHARUSNYA MODERATOR IKUT CAMPUR URUSAN INI!"
Dalam hitungan detik tubuh Xero tercabik dan hancur. Sementara Akar dan tetumbuhan tak berhenti menjalar dan tumbuh.
Moderator lain disekitar Extremus yang baru saja membunuh Xero lebih waspada.
"JRASSSSS!!!!"
Separuh tubuh Extremus terbelah. Kelelawar-kelelawar Naga masih berterbangan mengelilinginya.
Yoke : "saat lengah bagi seorang pemburu sekalipun adalah ketika ia baru menyelesaikan buruannya."
Extremus : "UGRAAAAAAAAA!!!!"
Extremus meronta, Kelelawar-kelelawar Naga disekitarnyamenyingkir.
Raungan Extremus menimbulkan tekanan udara dan ledakan yang membuat Moderator di sekitar Yoke terlempar mundur.
Yoke terbelalak melihat reaksi Extremus : "Cih! Masih hidup..."
Diayunkannya Pedang yang dipegangnya hingga menimbulkan dorongan udara yang melempar tubuhnya sendiri jauh kebelakang.
Soraya : "Sepertinya Extremus meronta kesakitan, tubuhnya terbelah di bagian kiri!"
Samarinda : "Selain itu, Moderator tidak berinisiatif melakukan apapun jika Tamasha tidak memerintahkan mereka."
Soraya : "Samarinda, aku punya ide!"
Samarinda : "Ya?"
Soraya : "Tamasha!"
Soraya memanggil Tamasha yang berada beberapa puluh meter didepannya.
Tamasha : "Ini bukan saatnya untuk 'Negosiasi' Soraya. Aku tahu kau ingin mencuri kesempatan dengan mengaktifkan kemampuan 'Negotiation'mu padaku!"
Soraya : "Cih! Samarinda, rencana kedua!"
Samarinda : "Baik, 'Repotition'!"
Tamasha : "Ada apa dengan kalian?"
Soraya : "Hey, Samarinda, sudahkah..."
Samarinda : "Apa yang terjadi?"
Extremus : "KYAAAAA!!!! SAKIT SEKALI!!! SORAYA KENAPA BISA BEGINI?"
Soraya : "Jangan-jangan..."
Tamasha : "Oh, begitu rupanya... Biar kuberi tahu, aku sudah mempersiapkan rencana yang matang saat datang kesini, aku yakin tipe wanita sepertimu akan mencuri kesempatan untuk mengalahkanku ditengah peperangan Soraya..."
Soraya : "Apa? Jadi..."
Tamasha : "Barusan kau berencana menukar Jiwaku dengan Jiwa Extremus dengan kemampuan Samarinda bukan?"
Soraya : "Efeknya berbalik, ya? Jangan-jangan karena pakaian itu? Sebelumnya sejak awal kau hanya berselimutkan handuk?"
Tamasha : "Ya, Efeknya berbalik, kini Samarinda dan Extremus bertukar tubuh dan pekerjaanku selesai lebih mudah."
Soraya : "Tapi, aku masih belum mengerti bagaimana bisa?"
Tamasha : "Ini adalah Artifak Dewa. Sebelum tiba disini aku memohon kepada Atmos untuk memberi tambahan kemampuan untuk melindungiku dari kemampuan pertukaran Jiwa. Karena pada dasarnya Atmos adalah Moderator dari Ras 'Spirit'.
Dan ternyata kau benar-benar merencanakan ini."
Soraya : "Tidak mungkin!"
Extremus : "Kenapa aku berada ditubuh ini, apa yang kalian lakukan?"
Tamasha melesat kearah Samarinda dan menodongkan pedang ke leher Samarinda yang didalamnya terdapat jiwa Extremus.
Tamasha : "Aku memaksamu untuk mengeluarkan Gulungan 'Domination' dari tubuhmu. Aku lebih mudah membunuhmu saat kau berada di tubuh gadis ini. Tubuh Gadis ini rentan dengan serangan fisik, magis, juga kemampuan dari 'Gulungan Undang-undang Dasar'!"
Semburan api mengarah ke Tamasha dan Extremus yang terjebak dalam tubuh Samarinda.
Tamasha : "Semburan Naga? Siapa?"
Ratatta : "Belum selesai sampai disini nona! Aku tak bisa membiarkanmu mendapatkan Gulungan sekuat itu!"
Samarinda dalam tubuh Extremus : "Soraya ini sakit sekali! Aaaaaa!!!"
Soraya : 'Wanita bernama Tamasha ini benar-benar memperhitungkan semuanya.
Saat ini, dalam pengaruh kekuatan Hardlr, Soluna, dan Selera, sebenarnya selain melindungiku dan Samarinda, bisa dibilang malah kami lebih mirip sebagai 'Tawanan'.
Tabir ini membuat siapapun tak dapat melihatku dan tubuh Samarinda, beserta Naraka dan bayi yang terjebak dalam tubuh Naga. Termasuk tiga Moderator itu sendiri kecuali Tamasha.
Ia datang disaat yang pas, dimana kami sedang panik karena Naraka dan Bayi sebagai anggota tim petarung jarak dekat kami terluka parah.'
Soraya kembali menengadahkan kepala seperti sebelumnya : 'Aku harus tetap tenang. Setidaknya saat ini Samarinda, Naraka, dan Bayi, tiga Calon Dewa sudah bukan sainganku lagi.
Urusanku sekarang adalah bagaimana mengembalikan posisiku.'
Soraya duduk dengan tenang disekitar tubuh Naga Naraka dan Bayi. Sementara Rebella mendekat kearah Samarinda yang berada dalam tubuh Extremus yang terbelah dua di sebelah kiri.
Rebella : "Diamlah! Ketika ini selesai semua akan berakhir!"
Kelelawar-kelelawar Naga di sekitar Samarinda yang berada dalam tubuh Extremus rupanya masih belum memahami bahwa tubuh majikan mereka tertukar dan kini menyerbu kearah Rebella yang berusaha mendekat.
Ratatta melesat mengejar Tamasha : "Berhenti!"
Tamasha berhenti sejenak dan melesat maju kearah Ratatta : "Jangan salahkan aku jika menggunakan kekerasan!"
Ratatta : 'Ilusi yang kugunakan untuk membuatnya berhenti tidak berpengaruh dan berbalik kepadaku. Tapi karena kemampuan 'Reduction' dan 'Adaptation' milikku, Efeknya tak terlalu terasa...'
Extremus dalam tubuh Samarinda : "Ini memalukan, dimana harga diriku sebagai Raja Naga dalam tubuh seperti ini."
Soraya melihat kearah Extremus yang berdiri beberapa didekatnya.
Soraya : "Hei Extremus, bagaimana jika kita bernegosiasi."
Ia melihat celah kesempatan besar ketika menyadari Tamasha serius menghadapi Ratatta.
Tamasha : "Cih! Menyingkirlah dulu! Kau tidak mengerti apa yang terjadi! Disana Soraya akan membujuk Extremus untuk melakukan sesuatu!"
Ratatta : "Jangan membodohiku, aku paham apa yang terjadi walaupun aku tak bisa melihat dan mendengar apa yang ada disana!"
Tamasha : "Dasar pria bodoh!"
Tamasha menebas Ratatta dengan Rapiernya.
Ratatta : "Ugh!!!"
Sekejap setelah menebas Ratatta, Tamasha melesat kearah Extremus dan Soraya.
Yoke turun dari atas tepat dihadapan Tamasha.
Yoke : "Nah-nah, kita akhiri semua permainan ini sekarang."
Tabir disekitar Extremus, Soraya, Naraka, Bayi, Hardlr, Soluna, dan Selera lenyap.
Yoke : "Nah, semua kemampuan kalian akan kumurnikan disini termasuk kemampuan Moderator dan kemampuan Ras. Jadi diamlah."
Semua perhatian Calon Dewa dan Moderator menuju kearah Yoke. Termasuk Pria yang sejak tadi memantau dari Menara tinggi jauh diatas bangunan yang menembus awan, Masriz.
Masriz : "Hahaha, itu baru Yoke."
Stalactr Gleytser Area.
Seorang pemuda dengan pakaian berkelas khas bangsawan tampak sedikit panik.
Louise : "Tuan Zahal..."
Remaja yang merebahkan diri di Hammock menegakkan badannya dari posisi tidur.
Zahal : "Haha, aku sudah mengerti Louise. Sialnya barusan kemampuan Manipulasiku tiba-tiba mati sejak kedatangan Yoke dihadapan Tamasha.
Tapi aku masih bisa melihat apa yang terjadi dari tubuhmu yang ada disana."
Louise : "Benar, sama seperti Naruna yang anda duplikasi agar berada di Louise Castle dan mengecoh tuan Juan yang berada di ruang monitor, disaat yang sama sekaligus merawat nona Tamasha di desa para Kyuubi untuk memancingnya mempergunakan Naruna agar nona Tamasha dapat pergi ke kastilku, anda sudah menduplikasi tubuhku tepat sebelum nona Tamasha merebut kastilku dan membiarkan semuanya berjalan sampai seperti ini."
Zahal : "Tepat sekali Louise, sejak awal aku sudah paham bahwa kau termasuk salah satu Moderator dengan tingkat pemahaman yang cepat, terutama kemampuan 'Detection' yang merupakan kemampuan Dominanmu yang kedua selain 'Intimidation'.
Membuatmu bisa sedikit menyadari keberadaan Juan sejak awal kedatangannya di Louise Castle."
Zahal dan Louise sama-sama tersenyum