Chereads / How To Be a God / Chapter 37 - Eliminasi 2

Chapter 37 - Eliminasi 2

Louise Castle.

Tamara, Louise, Xboz01, Naruna, Selera, dan Soluna sedang berada di Ballroom Utama Louise Castle.

Selera : "Saya penasaran bagaimana anda bisa menyadari bahwa di istana ini ada tuan Juan dan tuan Zahal akan datang nona Tamasha?"

Tamasha : "Itu mudah. Pertama, aku menguji Naruna dengan menanyakan perihal Event 'Dragon Nest'.

Yang kedua,sejak aku awal berniat untuk datang ke lokasi mayat 'Surya' dengan memanfaatkan kemampuan 'Gratification'ku kepada Naruna, sekaligus membuktikan sekali lagi bahwa kemampuan itu bisa digunakan terhadap Moderator."

"Setelah aku paham bahwa ternyata Moderator seperti Naruna sedikit-banyak tahu mengenai kejadian di dunia ini, aku mencoba menggunakan 'Gratification' pada Naruna untuk mengajakku ke tempat para Moderator berkumpul."

"Aku memiliki kecurigaan, 'Bagaimana mungkin seorang Calon Dewa bisa mengumpulkan dengan cepat 3 Gulungan dengan tingkat kesulitan tinggi untuk mendapatkannya."

"Aku memastikan Gulungan apa saja yang sudah berkurang. Lalu sebelum aku pingsan karena kelelahan, aku memastikan kembali dengan kemampuan 'Gratification'ku yang kugunakan pada 'Gulungan' milikku untuk memaksa Gulungan itu menampilkan detail dari data yang kuinginkan."

"Dan semua Data yang kuinginkan benar-benar muncul, Zahal memilih Gulungan Manipulation, lalu mendapatkan Gulungan Duplication tak lama setelahnya di tempat yang sama. Lalu beberapa waktu kemudian ia mendapatkan gulungan 'Repetition' melawan Boss Bertanduk 'Bulltauros'. Tak lama ia mendapat Gulungan 'Option' setelah menyelesaikan Quest di V12 Factory District"

"Dan terakhir ia mendapat Gulungan yang sulit didapatkan...

Reincarnation, dengan melawan 'Hidden Moderator' Vilxliv."

Selera : "Tapi kenapa kami tidak bisa melihat pertarungan tuan Zahal dari monitor di ruang CCTV?"

Louise : "Sudah jelas Selera..."

Tamasha : "Sudah jelas Zahal yang memperhitungkan bahwa ada kemungkinan penyusup masuk kesini tak ingin rahasia kemampuannya bocor sebelum ia siap."

"Secara tehnis seharusnya Moderator berpencar mengawasi masing-masing Calon Dewa, tapi ketika Moderator berkumpul di suatu tempat sudah dipastikan bahwa nyaris seluruh Moderator berada dalam kendali seorang Calon Dewa yang membuat mereka berkumpul, dan itu terbukti disini."

Louise, Selera, dan Moderator lain yang ada disana mengangguk paham.

"Setelah aku memastikan Naruna membawaku ke tempat para Moderator berkumpul, kesimpulanku terjawab dan aku sudah yakin bahwa disini ada setidaknya dua macam Calon Dewa...

Calon Dewa yang memanipulasi dan memimpin seluruh Moderator, dan kemungkinan kecil Calon Dewa yang punya intelektual yang cukup untuk menguntit dan mengawasi tempat ini. Dua Calon ini memiliki langkah yang saling menyerang dan bertahan."

Naruna : "Dan dua Calon Dewa itu jelas tuan Zahal dan tuan Juan."

Tamasha : "Sebelumnya aku belum pernah bertemu Zahal, apalagi Juan. Aku hanya mempertimbangkan kemampuan Gulungan apapun yang merugikanku harus dinetralkan saat itu juga."

"Juan berhasil mengantisipasi perintahku kepada kalian untuk menetralisir semua kekuatan di tempat ini, dan Zahal berhasil melesatkan kilatan petir tepat sebelum kekuatannya lenyap karena kekuatan kalian aktif."

"Namun yang membuatku salut adalah keputusannya untuk melukaiku dan langsung mengejar Juan yang keberadaannya mulai terlihat."

Dumstang : "Nona Tamasha, maaf mengganggu."

Tamasha beserta Moderator lain yang berada disekelilingnya menoleh kearah Dumstang.

Tamasha : "Ada apa Dumstang?"

Dumstang : "Satu Set Armor Tempur beserta Senjatanya telah siap digunakan. Atmos sedang mengisi Set Armor dan Senjata tersebut dengan 'Spirit' miliknya."

Tamasha berdiri dengan semangat : "Bagus!"

V02 Monopoly District. Ditengah gedung-gedung tinggi yang menutupi cahaya langit, langit disekitar sana tetap gelap dalam cuaca apapun karena tingginya gedung-gedung yang menjulang.

Yoke yang memegang segagang pedang berjalan tenang diatas permukaan tanah.

Disaat yang sama dua sosok datang bersamaan.

Yoke : "Wah-wah, aku kedatangan tamu."

Zahal : "Kita sudah sampai."

sosok Juan yang melepaskan pegangannya dari Zahal muncul seketika dihadapan Yoke, Zahal dan seorang monster berwujud Manusia Naga setinggi 2,5 meter, Extremus.

Extremus : "Kau adalah Calon Dewa yang berhasil membunuh Vilxliv, Zahal!"

"Vilxliv adalah Rivalku dan kau tak berhak membunuhnya!"

Zahal : "Sepertinya Naga memiliki kemampuan penyembuhan yang cepat. Terakhir kali ketika Z bertarung denganmu, bukannya ia berhasil menghancurkan satu kakimu?"

Extremus : "Itu sudah bukan urusanmu!"

Yoke mengacuhkan percakapan mereka dan lebih tertarik melihat sesuatu yang terbang di kejauhan.

Yoke : "Jadi pasukan Naga itu berada dibawah pimpinan Makhluk ini."

Juan : "Kenapa wujudku bisa terlihat?"

Zahal : "Kita sekarang berada dalam ruang lingkup kemampuan 'Purification' milik Yoke, Calon Dewa yang berada didepan kita sekarang, Juan."

Extremus : "Berhenti bermain-main dan bersiaplah atas kematianmu dasar manusia!"

Juan, Yoke, dan Zahal melesat menjauh seketika.

Extremus dengan cepat melesat kearah Zahal. Zahal lagi-lagi terlambat untuk menghindar. Tubuhnya tercabik dengan kuat dan tercecer kemana-mana.

Juan : "Apa? Selesai secepat itu? Makhluk ini berbahaya sekali!"

Extremus menoleh kearah Juan : "Selanjutnya giliranmu!"

Extremus mengambil ancang-ancang, namun seseorang yang datang entah darimana menghantamnya dengan tendangan yang cukup kuat dan membuat keseimbangannya oleng.

Kimochi : "Tuan Juan kita harus bergegas lari dari sini!"

Kimochi segera melesat kearah Juan dan menariknya menjauh.

Extremus mengembalikan keseimbangannya dan mengambil ancang-ancang untuk mengejar mereka.

Semburan api panas yang meluap-luap menutupi pandangan Extremus dan Yoke.

"BAIKLAH , SEPERTINYA KEMAMPUANKU KEMBALI!"

Extremus menoleh kearah seekor Naga hitam yang melayang beberapa ratus meter dari posisinya sekarang. Tampaknya semburan dan ucapan barusan berasal dari Naga hitam tersebut.

Bayi, Soraya, dan Samarinda berada dibalik mantel sisik Naga transparan ditubuh Naga hitam tersebut.

Bayi : "Naraka, kau bisa berbicara?"

Naraka dalam wujud Naga : "Kemampuan 'Creation' milikku kembali pada saat yang tepat dan langsung kugunakan untuk 'Menciptakan' Gelombang Udara yang bisa memperjelas Suaraku, merubah Frekuensi Suara Naga menjadi Suara Manusia."

Extremus mengabaikan obrolan mereka dan melesat cepat kearah Naraka yang berwujud Naga hitam itu.

Bayi : "Awas!!!"

Sabetan cakar Extremus melenyapkan salah satu kaki depan Naga Naraka dalam satu sabetan.

Soraya : "Samarinda, lakukan sesuatu dengan kemampuan 'Repositionmu'!"

Samarinda : "Maaf Soraya, entah kenapa kemampuanku tak bisa kugunakan saat ini!"

Bayi : "Apa? Jangan bercanda?"

"GRUOOOOOO"

Suara Raungan Naraka kembali menggema memekakan telinga.

Bayi : "Naraka mundur! Jika terlambat tubuhmu akan hancur tertebas makhluk itu!"

Naraka kembali meraung dan melesat terbang menjauh.

Yoke : "Maaf tuan dan nona*, sementara waktu kalian tidak bisa menggunakan kekuatan kalian disekitarku, biar aku saja yang mengurus makhluk itu."

*Catatan penulis : Yoke menggunakan Bahasa inggris 'Sorry Ladies and Gentlement' dalam kalimat ini untuk memberi kesan keren kepada pendengarnya.

Bayi : "Wah, keren sekali Calon Dewa ini!"

Soraya : "Kita harus menjauh untuk menghindari ruang lingkup kemampuannya agar kemampuan kita bisa aktif kembali."

Samarinda : "Benar, Naraka terbanglah sejauh mungkin dan buat Raja Naga itu kesulitan mengejar kita!"

Naraka terbang berkeliling melintasi gedung-gedung tinggi dengan manufer-manufer yang bervariasi, membuat Extremus kesulitan mengejarnya.

Yoke : "Wah kalau terbang secepat itu aku tak mungkin bisa mengejarnya."

Kimochi : "T...Tuan Juan? Kau dimana?"

Juan : "Sepertinya kemampuanku sudah kembali, aku tetap berada diposisi semula Kimochi, hanya saja kau tak bisa merasakan apapun."

Kimochi : "Disini terlalu berbahaya tuan, anda harus segera mempersiapkan sesuatu untuk mengejar dan mengalahkan Calon Dewa paling berbahaya, tuan Zahal."

Juan : "Bukannya barusan Raja Naga itu sudah mencabiknya dalam sekali serang?"

Kimochi : "Aku adalah seorang Moderator tuan Juan, dan selama keberadaannya belum hilang aku masih bisa merasakannya dan pasti ia masih hidup di suatu tempat."

Juan : "Kita kekurangan Informasi tentang kemampuannya."

Kimochi : "Anda harus memutuskan kemampuan berikutnya yang anda butuhkan dan harus anda dapatkan tuan Juan."

Juan : "Antara 'Detection' dan 'Teleportation'."

Suara raungan Naga mendekat dari suatu arah kearah Kimochi.

Kimochi : "Kita akan berselisih jalan dan bertemu mereka di persimpangan itu tuan!"

Benar saja, tak lama Naraka dalam kecepatan tinggi melintas di persimpangan Jalan diantara gedung-gedung tinggi.

Kimochi berhenti sejenak.

Juan : "Kenapa berhenti Kimochi?"

Kimochi : "Aku harus memastikan bahwa Extremus tidak berada diseki..."

"CRASSS!!!!"

Tubuh Kimochi terkoyak dalam satu sabetan.

Extremus : "Aku bisa mencium aromamu, Moderator..."

Juan terhindar dari bahaya. Extremus tak bisa menyentuh dan mencium aroma Juan dan segera pergi.

Juan : "K...Kimochi"

Ia berlutut. Matanya terbelalak melihat kejadian barusan yang begitu singkat dan mengejutkan.

Tak lama dari bekas tubuh Kimochi yang berserakan muncul cahaya.

Juan terdiam sejenak. Ia memastikan apa yang akan terjadi.

Juan : "Sebuah gulungan..."

Juan mengambil Gulungan yang muncul dari tubuh Kimochi dan membukanya.

Sebuah kalimat tertulis didalamnya.

"Jika aku mati, Gulungan 'Transportation' ini untuk tuan Juan. Selamat Berjuang!"

Juan memeluk Gulungan itu dengan kuat : "Kimochi... terima kasih"