Chereads / Tak Ingin Mencintaimu Lagi / Chapter 41 - Hutang 2

Chapter 41 - Hutang 2

Bos preman merasa dirinya sudah terjebak oleh kata-kata bocah di hadapannya.

'Sial! Padahal kalau kami bisa menjual gadis ini, kami bakalan dapat uang yang lebih banyak'

Pria tinggi besar itu sebenarnya ingin menangkap dan menghajar Biru, yang sudah menghalangi rencananya. Tapi dia masih sayang nyawanya.

Menurut adik laki-lakinya, pemuda di hadapannya sangat hebat hingga bisa mengalahkan adiknya. Pria itu nyaris dihancurkan. Dia sendiri melihat bagaimana kondisi babak belur adiknya ketika kembali ke rumah. Selama beberapa minggu, adiknya hanya bisa menangis di tempat tidur.

Bagaimana dia bisa menangkap Biru? dia dan anak buahnya saja tidak sanggup mengalahkan adiknya saat berkelahi.

Dengan sangat terpaksa pria itu menyetujui permintaan Biru. Dengan segera mereka mendatangi kantor pengadilan terdekat, dan menandatangani surat yang menyatakan bahwa urusan hutang-piutang di selesaikan. Mereka juga berjanji tidak akan mengganggu ibu dan anak itu lagi.

Meskipun para rentenir berjanji tak akan mengganggu kedua orang itu lagi, tapi Biru mengutus orang untuk selalu mengawasi para preman. Karena Biru curiga kalau orang-orang itu akan mencari korban yang baru.

Kembali ke masa sekarang.

"Jadi Delia adalah adikmu? " tanya Biru. Delia adalah nama gadis yang hampir dijual para preman.

"Benar!" jawab Delvaro "Untuk itulah saya ingin berterima kasih kepada Anda. Karena Anda sudah menyelamatkan Ibu dan adik saya".

Tiba-tiba Biru melihat gelang yang terbuat dari benang di pergelangan tangan kiri Delvaro. Dia merasa seperti pernah melihat gelang itu sebelumnya. Gelang itu memang tidak mahal, tapi gelang itu adalah buatan tangan, jadi tidak mungkin sama dengan gelang yang lain.

Delvaro melihat Biru tiba-tiba terdiam, dia penasaran dengan apa yang dilihat Biru hingga membuatnya seperti itu. Pemuda itu mengikuti arah pandangan orang di hadapan nya, dan menemukan kalau dia sedang memandangi gelang di tangan kirinya.

" Dari mana kau mendapatkan gelang itu? " tanya Biru.

"Oh, ini gelang buatan adikku. Delia memberikannya sebelum aku pergi ke Ibukota, dia bilang ini untuk keberuntunganku".

Biru tersentak. 'Gelang itu.., gelang itu adalah gelang yang selalu dipakai orang itu. Torun Delvaro. Si brengsek yang selalu membuat hidupku susah'.

Torun Delvaro adalah seorang pengusaha sukses. Sekaligus pemilik Rumah Dagang Deli, rumah dagang paling terkenal di Ibukota.

Rumah Dagang Deli menjual apa saja. Makanan, minuman, pakaian, dan juga informasi rahasia. Semuanya bisa mereka jual, asalkan ada harga yang pantas untuk menukarnya.

Untuk membantu Pangeran kedua, Biru sering pergi ke Rumah Dagang Deli untuk membeli informasi. Orang lain biasanya meminta uang sebagai imbalan, tapi orang itu berbeda. Delvaro seringkali meminta hal yang aneh dan sulit sebagai gantinya.

Alangkah lebih baik kalau orang itu meminta uang saja, maka pekerjaan Biru akan menjadi lebih mudah.Tapi yang dimintanya seringkali sangat menyulitkan bagi Biru, sehingga membuat Biru menjadi kesal.

Biru masih merasa marah setiap kali mengingatnya. Tapi tidak baik menjadi musuh dari orang ini, orang yang akan menjadi pemilik Serikat dagang terbesar di Kekaisaran.

Biru benar-benar tidak menyangka akan bertemu orang itu di sini.

Kenapa dia tidak menyadarinya sejak awal?. Bukankah di muka, orang ini sudah memperkenalkan dirinya sebagai Delvaro dari desa Torun.

Torun adalah desa pesisir yang agak jauh dari sini, itu adalah desa asal Delia dan keluarganya. Demi memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak nya, kedua orang tua Delvaro dan Delia memutuskan untuk pindah ke kota Yugo.

Pendidikan yang bagus juga membutuhkan uang yang tidak sedikit, hingga orang tua mereka terpaksa berhutang pada rentenir. Suatu hari ayah Delvaro jatuh sakit, sehingga keuangan mereka semakin memburuk. Bahkan hingga orang tua itu meninggal, hutang pada rentenir masih belum bisa mereka lunasi.

Delvaro yang baru saja lulus, pergi merantau ke ibukota, demi bisa membayar hutang mereka. Dia meninggalkan ibu dan adiknya di kota Yugo.

Siapa yang sangka para rentenir tidak sabaran. Selama Delvaro pergi, mereka merong-rong kedua orang itu agar segera membayar hutangnya.

Karena tidak sanggup membayar, para rentenir akhirnya menjual Delia ke tempat hiburan untuk mendapatkan uang.

Ibu Delia merasa sedih sekaligus merasa bersalah, karena tidak bisa melindungi anak perempuannya. Akhirnya wanita itu pun jatuh sakit, lalu meninggal dunia.

Delia yang dijual ke tempat hiburan tidak sanggup menerima berita kematian ibunya. Hingga akhirnya dia ditemukan mati setelah melompat dari lantai tiga rumah hiburan.

Delvaro yang bekerja ke ibukota akhirnya kembali dengan membawa banyak uang. Dia sudah siap membayar semua hutang keluarganya, dan membawa ibu serta adiknya ke ibukota bersamanya. Tapi yang menyambutnya ternyata malah kabar tentang kematian keduanya.

Akhirnya Delvaro kembali ke ibukota dengan hati hancur. Kemudian dengan uang di tangannya dia mendirikan Rumah Dagang Deli, yang diambil dari nama adiknya.

Dia hidup dengan membawa rasa dendam di dalam hatinya. Itu sebabnya dia memimpin Serikat dagangnya dengan tangan besi, dan tanpa belas kasihan.

Dia membenci para preman yang memaksa dua orang yang dicintai nya pada kematian, dia juga membenci orang-orang di kota Yugo yang tidak mau membantu keluarganya. Dia bahkan membenci semua yang ada di dunia ini.

Keluarganya hancur karena uang. Ibu dan adiknya juga mati karena tidak punya uang. Karena itu dia bertekad untuk mengumpulkan uang lebih banyak dari siapa pun di dunia ini.

Itu adalah cerita yang Biru dengar, tentang pendiri Serikat Dagang Deli dari hidupnya di masa lalu. Biru merasa kasihan dengan cerita kelam yang dialami oleh Delvaro. Ternyata masa lalu yang tragis telah merubah orang itu menjadi pribadi yang keras.

Biru masih ingat waktu pertama kali dia bertemu dengan Torun Delvaro. Pria yang ditemuinya saat itu adalah seorang pria yang dingin, dan tanpa ekspresi. Sorot matanya tajam tapi tanpa sedikit pun suhu, lebih seperti mayat yang hidup. Sangat berbeda dengan pemuda yang ada di hadapannya saat ini. Jadi wajar saja kalau Biru tidak bisa mengenalinya.

'Jadi ternyata aku tanpa sengaja telah menyelamatkan nyawa dua orang' Biru tidak menyangka hal itu. 'Itu artinya Torun Delvaro yang kejam tidak akan ada lagi kan? '