Untungnya air sumur itu kelihatan masih bersih. Ada sebuah tutup kayu yang menjaga air sumur dari kotoran, tapi tutup itu terlihat sudah sangat rapuh sehingga bisa ambruk kapan saja. Biru bermaksud untuk menggantinya dengan yang baru secepatnya, jangan sampai ada hewan yang menginjaknya lalu jatuh ke dalamnya, akan lebih susah untuk membersihkannya nanti.
Untuk sementara Biru memotong beberapa kayu dengan panjang yang sesuai untuk di letakkan di atas sumur, ini di maksudkan bila ada hewan kecil yang hinggap di atas sumur maka hewan itu tidak akan jatuh ke dalam sumur.
Karena hari sudah sore Biru tidak bisa mengolah buah anggurnya hari ini, gadis itu memutuskan untuk kembali ke asrama dan beristirahat lalu kembali keesokan harinya. Tapi dia lupa kalau masih akan ada ujian besok, sehingga rencananya harus sedikit tertunda lebih lama.
Setelah menutupi anggurnya dengan kain bersih untuk mencegahnya di makan tikus, biru mengunci pintu bangunan lalu pulang. Meskipun dia yakin tidak ada orang yang mengunjungi tempat ini lagi setelah bertahun-tahun di tinggalkan, gadis itu merasa tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga.
Saat dalam perjalanan pulang Biru berpikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan lebih banyak uang dalam waktu dekat. Dia tidak dapat mengandalkan bisnis buah keringnya untuk sekarang, karena buah anggurnya bahkan belum mulai di olah, jadi masih akan lama untuk bisa menjualnya.
Biru membutuhkan uang ini untuk membeli lebih banyak persediaan makanan, agar tahun depan dia tidak kebingungan mencari makanan. Biru juga merasa perlu membeli banyak senjata untuk persiapan menghadapi para bandit yang akan menyerang rumah-rumah penduduk saat bencana tejadi.
Pada saat kemarau panjang terjadi banyak kebun dan ladang kekurangan air, sehingga mengakibatkan gagal panen di mana-mana dan semakin memperparah keadaan kekurangan makanan. Daerah yang terkena dampak paling parah dari kekeringan ini terjadi adalah daerah tempat tinggalnya saat ini.
Para pemerintah terlalu sibuk mengatasi bencana kelaparan, sehingga mereka melupakan tentang kurangnya pengawasan keamanan. Kelemahan ini lah yang di manfaatkan oleh para bandit, untuk menyerang rumah penduduk dan merampok mereka. Di masa lalu perguruan Elang putih mengerahkan semua muridnya untuk membantu penduduk mengusir para bandit, namun karena kurangnya informasi dan juga senjata maka mereka sangat kesulitan.
Saat sedang sibuk berpikir sambil berjalan gadis itu melewati sebuah sungai berair jernih, Biru menghentikan perjalanannya dan mendekati sungai. Dia ingat kalau seharian ini dia belum mandi, tiba-tiba saja dia merasa tubuhnya kotor dan bau, dan rasa lengket karena keringat yang sebelumnya tak dia hiraukan jadi terasa sangat mengganggu.
Kalau dia tiba di asrama saat ini pasti dia harus ikut antri kalau dia ingin mandi, lebih baik dia mandi di sungai ini. Tempat ini lokasinya cukup terpencil, orang lain tak ingin repot-repot ketempat ini karena ada lokasi lain di sepanjang sungai ini yang lebih mudah di jangkau, dan juga lebih nyaman di gunakan untuk mandi maupun mencuci.
Biru melihat ke sekeliling yang memang sudah sepi, di tambah lagi langit sudah gelap. Di saat seperti ini biasanya para penduduk sudah berada di rumahnya masing-masing.
Biru melepaskan pakaiannya di atas batu lalu dia masuk ke sungai. Suhu air yang dingin membuat tubuhnya yang berkeringat merasa segar, perlahan-lahan dia menyeka tubuhnya dengan tangan untuk membersihkannya dari keringat dan juga kotoran yang menempel.
Sambil berendam Biru memikirkan kembali peristiwa dua tahun mendatang. Pada musim semi dua tahun lagi pangeran ke dua akan datang ke perguruan Elang Putih untuk merekrut prajurit pribadinya.
Yohan adalah nama pangeran kedua dari kerajaan Milver ini, dia lahir dari Ratu, istri pertama Raja saat ini. Entah karena apa pangeran Yohan lebih di kenal dengan sebutan pangeran ke dua.
Setelah Istri pertamanya meninggal karena sakit, Raja kemudian mengangkat selir kesayangannya menjadi Ratu. Ratu ini lebih dikenal dengan sebutan Ratu Sira, Ratu ke dua dan juga orang-orangnya menganggap pangeran Yohan sebagai penghalang utama dari keberhasilan rencana mereka, oleh karena itu hidup pangeran ke dua selalu berada dalam bahaya.
Agar bisa selamat dari rencana pembunuhan orang-orang licik itu, diam-diam pangeran ke dua pergi ke perguruan Elang putih untuk memilih beberapa murid terbaik untuk dijadikan prajurit pribadinya. Para prajuritnya itu lebih di kenal dengan sebutan prajurit bayangan, karena mereka selalu bersembunyi dalam kegelapan dan hanya keluar saat mereka dibutuhkan.
Dulu agar bisa terpilih dia melakukan latihan yang keras siang dan malam, tapi kali ini dia harus melakukan yang sebaliknya.
Untuk menghindari nasib buruknya terulang kembali dirinya tidak boleh terpilih, agar tidak terpilih dia harus menunjukkan kalau kemampuannya sangat rendah dan tidak dapat diandalkan. Karena dia ingin memilih prajurit pribadinya sudah pasti pangeran hanya akan memilih murid dengan kemampuan yang terbaik saja.
Rencananya ini harus dia mulai besok saat ujian sedang berlangsung, tapi murid dengan nilai terburuk akan mendapatkan hukuman dari guru, dan dia juga tidak ingin mendapatkan hukuman.
'Tidak masalah, aku hanya tidak harus mendapat nilai ter rendah saja, sehingga aku tidak akan mendapat hukuman'
Saat sedang tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba saja Biru merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Meskipun indranya masih belum terlatih tapi dia masih bisa merasakannya secara samar, itu hasil dari pengalamannya selama bertahun-tahun.
Gadis itu segera keluar dari air dan secepat mungkin mengenakan pakaiannya. Setelah selesai berpakaian gadis itu memeriksa siapa orang yang berani mengintipnya mandi.
"Siapa itu?, cepat keluar!" Biru berteriak, tapi tak ada jawaban. Dia mencarinya kesana kemari tapi tak menemukan siapa pun, sehingga dia berpikir mungkin itu cuma perasaannya saja.
Setelah itu Biru tidak ada niat untuk kembali meneruskan mandinya, tapi gadis itu memutuskan untuk segera kembali ke asramanya dan beristirahat.
Tapi suara perutnya bergemuruh yang menandakan kalau dia sedang kelaparan. Biru ingin pergi makan malam terlebih dahulu sebelum dia bisa pergi tidur.