Pagi Yang Cerah, Tapi Tidak Dengan Christin.
Semalam, Iya Sudah Merapikan Seluruh Pakaiannya, Yang Ada Didalam Lemari, Untuk Dibawah Pulang.
Setelah Sarapan Pagi Ini, Christin Langsung Memberitahukan Niatannya, Untuk Kembali.
" Kak Richard".
" Sepertinya Hari Ini, Christin Akan Pulang".
" Maaf Jika Christin Merepotkan Kakak Selama Berlibur Disini".
Richard Terkejut, Mendengar Ucapan Christin.
" Kenapa Tiba-Tiba?".
Errr....Bukan Tiba-Tiba Kak, Sebelumnya, Christin Sudah Memikirnya Rencana Ini Kak.
Lagipula 2 Hari lagi Christin Sudah Berkuliah.
" Baiklah, Kakak Akan Mengantarmu Ke Bandara".
" Terima Kasih Kak Atas Bantuannya, Maaf Christin Merepotkan Kakak".
" Eits,.....Gadis Manja Santai Saja"
Ini Sama Sekali Tidak Merepotkan.
" Ayo Berangakat". Ajak Richard Santai, Sebenarnya Iya Tau Bahwa Keadaan Christin Tidak Baik-Baik Saja.
Akan Tetapi, Christin Juga Butuh Untuk Menenangkan Pikirannya Mungkin.
30 Menit Berkendara, Akhirnya Richard Dan Christin Tiba Dibandara.
10 Menit Lagi Chek In.
" Gadis Manja, Tunggu Sebentar".
5 Menit Kemudian, Richard Datang Dan Membawa 2 Botol Minuman Segar Ditangannya.
" Minumanlah" Ucap Richard Menyadarkan Minuman Tersebut.
" Terima Kasih Kak".
Melirik Jarum Jam, 5 Menit Lagi Pesawat Christin, Akan Take Off.
" Maafkan Kak Richard Ya Christin".
Kakak Tak Mengajakmu Keliling Ketempat Yang Indah.
Kakak Janji, Kalau Kita Bertemu Kembali Maka Kakak Akan Membawamu Ke Tempat Yang Belum Kakak Tunjukkan.
" Siap Captain".
" Yasudah Cepat Berangkat, Bagaimana Dengan Paspormu?".
Sampaikan Salam Kakak Pada Ayah Dan Ibumu, Jika Kamu Sudah Tiba.
Jangan Lupa Beri Kabar Oke.
" Baiklah Kak, Christin Pergi".
Sebagai Salam Perpisahan, Richard Memeluk Christin Dengan Lembut.
" Sampai Jumpa Kak ".
Akhirnya Pesawat Christin Pun, Sudah Take Off.
Richard Kembali Kemobilnya, Meninggalkan Bandara, Lalu Pergi Ke Kantornya.
Alih-Alih Memikirkan Pekerjaan Yang Menumpuk Dikantor, Richard Memilih Mengingat Kembali Perpisahannya Dengan Gadis Manja Itu 10 Menit Yang Lalu.
" Huh". Menarik Nafas Gerah, Richard Tau Bahwa Christin, Gadis Manja Itu, Pulang Dalam Keadaan Yang Tak Baik-Baik Saja.
Tak Sadar Richard Mengahabiskan Perjalanannya, Dengan Memikirkan Keadaan Christin.
Akhirnya, Richard Tiba Ditempat Parkiran Kantornya.
" Selamat Pagi Pak". Sapa Beberapa Karyawan, Yang Kebetulan Bertemu.
"Pagi". Setelah Itu Pak Richard Masuk Kedalam Lift. Menunggu Beberapa Detik Kemudian, Pintu Lift Terbuka.
" Selamat Pagi" Sapa Pak Leonardo.
" Mmm...Pagi".
Pak Richard Mendaratkan Bokongnya, Setelah Itu Iya Mengeluarkan Beberapa Berkas Yang Ada Didalam Tasnya.
" Minumannya".
" Mmm...Letakkan Disitu".
" Saya Permisi".
" Hmm". Lagi Pak Eichard Hanya Menjawab Dengan Deheman.
" Ada Masalahkah?".
" Kenapa Sikapnya Seperti Itu?". Pak Leonardo Berperang Batin.
Iya Kembali Melanjutkan Pekerjaannya. Tapi Kali Ini, Perasaannya Tak Enak.
" Apa Aku Bertanya Saja?".
Tok....Tok.....
" Masuk".
Silahkan Duduk.
" Apa Kau Punya Waktu Sebentar?". Tanya Ibu Clara.
" Mmm...Sepertinya 15 Menit, Bagaimana?".
" Ahhh...Kalau Begitu, Istirahat Makan Siang Saja Kita Bicara".
" Seriuskah?". Tanya Pak Leonardo.
" Ya...Kuharap Kau Punya Waktu".
" Baiklah....Baik".
Ibu Clara Kembali Keruangannya.
" Hai". Sapa Emily.
" Hai".
Sebentar Kuambilkan Kau Sesuatu.
Ucap Clara Kemudian Mengambil 2 Cup Coffe Yang Baru Iya Beli.
" Terima Kasih". Ucap Emily Setelah Menerima Kopi Tersebut.
Menyesap Perlahan-Lahan, Emily Kembali Membuka Obrolan.
"Eumm....Kau Darimana?".
"Dari Ruangan Pak Leonardo Sebentar".
" Ada Perlukah?". Tanya Emily.
" Tidak-Tidak. Kami Hanya Membicarakan Hal Random".
" Ohh...Kupikir Ada Masalah".
" Eumm...Kalau Dipikir-Pikir, Kau Akrab Juga Dengan Pak Leonardo".
" Benarkah?". Syukurlah Kalau Begitu.
" Seminggu Ini Kau Benar-Benar Sibuk Ya".
" Tidak Juga, Hanya Aku Masih Kesal Dengan Sekertaris Kita". Jawab Emily Sambil Mengerucutkn Bibirnya.
" Sekertaris Kita, Pak Leonardokan?".
" Memangnya Dia Kenapa?".
Pekerjaanku Menumpuk Karena Iya Memberi Tugas Berlebihan, Aku Sempat Menolak. Tapi, Dia Mengancamku Jika Aku Menolak Tugas Itu, Sudah Pasti Gajiku Akan Dikurangi.
Dan Aku Langsung Disuruh, Menulis Surat Pengunduran Diri.
" Hidupku Benar-Benar Penuh Ancaman".
" Dasar Sekertaris Kejam" Emily Mencibir Kesal.
" Hentikan Ucapanmu, Kau Akan Menyesal Jika Kau Menilai Pak Leonardo Seperti Itu".
Seminggu Yang Lalu, keadaannya Memang Tak Baik-Baik Jadi Dia Sedikit Berulah.
" Oh....Jadi Sekarang Kau Membelanya?". Tuding Emily
" Tidak Juga".
Ahh...Maksudku Bukan Begitu...Yaampun.
" Tolong Dengarkan Ucapanku, Lebih Dulu. Jangan Salah Paham Terus". Jelas Clara Yang Sudah Kewalahan.
" Aku Permisi" Pamit Emily Meninggalkan Ruangan.
" Hei...Sebentar. Yaampun Aku Belum Selesai Bicara".
" Gadis Itu, Dia Marahkah?".
Ahh...Kepalaku Hampir Pecah. Arghhh...Ada Apa Dengan Orang-Orang Ini?.
Karena Otaknya, Yang Sudah Penuh Dengan Banyak Pertanyaan. Clara Memilih Mengerjakan Tugasnya Yang Sempat Tertunda.
Sementara Emily Yang Berada Diruang Kerjanya,
Merasa Kesal Seketika. Penyebabnya Adalah Obrolan Singkat Dari Sahabatnya.
" Ada Apa Dengan Wajahmu?".
" Kau Kelihatan Banyak Pikiran". Tanya Celine Bingung.
" Ahahaha...Tidak Hanya Saja, Pekerjaanku Sangat Banyak".
" Ahh.....Badanku Lemas".
"Emily Semangat". Ucap Celine Kembali Duduk.
Saat Ini Pekerjaan Mereka Menumpuk. Tak Ada Alasan Untuk Sekedar Bersantai.
Jarum Jam Terus Berputar. Sudah Waktunya Istirahat Makan Siang.
Sesuai Janji Dari Ibu Clara, Kini Pak Leonardo Sedang Menunggunya Dikafetaria Kantor.
" Maaf Apa Aku Terlambat?". Tanya Ibu Clara Tak Enak Hati.
"Kemari, Aku Juga Baru Sampai".
" Sebentar Biar Kupesan Makanannya".
"Kamu Mau Yang Mana?".
" Samakan Saja".
" Baik".
Setelah Menungu 10 Menit, Akhirnya Makan Mereka Sampai.
" Terima Kasih". Jawab Pak Leonardo Dan Ibu Clara.
" Eum....Makan Apa Bicara Lebih Dulu".
" Errrr.. Makan Lebih Dulu, Perutku Butuh Isinya".
" Baiklah..."
"Akhirnya Mereka Telah Selesai Makan".
Sambil Menyeruput Jus Lemon Yang Mereka Pesan, Akhirnya Mereka Berdua Bicara Santai.
" Jadi Apa Yang Ingin Kau Bicarakan?". Tanya Pak Leonardo Pada Ibu Clara.
" Sebelumnya Maaf Karena Saya Tak Bermaksud Ikut Campur Dengan Urusan Kalian".
" Astaga Gadis Ini, Jadi Apa Yang Ingin Kau Bicarakan?". Tanya Pak Leonardo Tak Sabaran.
" Apa Kau Tau, Hari Ini Christin Telah Pulang".
Ucap Ibu Clara Pelan.
Sedikit Terkejut Dengan Perkataan Ibu Clara, Tapi Cepat-Cepat Pak Leonardo Mengontrol Wajahnya.
Hari Ini Pesawatnya Take Off Jam 8:15.
Sebelum Kembali, Iya Menitip Sebuah Surat Untukmu.
" Christin Berterima Kasih Karena, Pak Leonardo Sudah Terlalu Baik Dengannya".
Senang Juga Karena Iya Tak Menduga Jika Iya Akan Mempunyai Seorang Saudara.
Dia Sempat Memberi Pesan, Jika Saudaranya Yang Sekarang, Harus Menjaga Kesehatan, Jangan Lupa Makan Dan Juga Tetap Bahagia.
Iya Juga Minta Maaf Atas Kesalahan Yang Diperbuat Oleh Keluarga.
Sepertinya Hanya Ini Janjinya, Maaf Jika Iya Menitip Surat Ini Lewat Saya.
Kalau Begitu, Saya Permisi Dulu.
Setelah Pamit, Ibu Clara Pergi Keruangannya, Sedangkan Pak Leonardo Masih Menetap Di Kafetaria.
Iya Membuka Amplop Bercorak Biru.
" Halo Kak, Sebelumnya, Christin Minta Maaf, Jujur Christin Senang Karena Kak Leonardo Bisa Menerima Christin Sebagai Saudara Sekaligus Adik Kak Leonardo".
" Christin Berjanji, Ini Mungkin Pertemuan Kita Yang Terakhir Melalui Surat Ini".
Chrisgin Harap Kak Leonardo Paham, Sulit Juga Christin Harus Menangungg Semuanya.
Christin Akui Ini Memang Salah Christin, Untuk Itu Christin Tak Akan Menemui Kakak Leonardo Lagi.
" Terima Kasih Kak Leonardo, Christin Sayang Kak Leonardo, Jaga Kesehatan Ya Kakak..
Tolong Sampaikan Permintaan Maaf Dari Christin Untuk Ibu Kakak". Salam Hangat Dari Christin.
Setelah Membaca Surat Ini, Leonardo Merasa Bersalah..
" Apa Perkataanku Terlalu Kejam?".