Selesai Makan, Ibu Clara Dikejutkan Dengan Ucapan Dari Atasannya.
" Bagaimana Tidak Terkejut, Jika Atasannya Memilih Menginap Diapartemen Pak Leonardo".
Sejenak Ibu Clara Berpikir.
" Apakah Penyakit Atasannya Kumat Kah?".
Atau Iya Sengaja Melakukannya.
" Terima Kasih Atas Makanannya Ibu, Kalau Begitu Clara Pamit Pulang".
" Selamat Malam".
Belum Beranjak Dari Kursinya, Clara Sudah Dipelototi Oleh Atasannya.
" Kenapa Buru-Buru?".
" Malam Ini Kita Menginap Di Apartemen Kak Leonardo".
" Ibu Tolong Ijinkan Kami Untuk Menginap Malam Ini".
" Dengan Senang Hati".
Clara Sudah Setengah Mati Menahan Kesalnya.
" Bagaimana Ini?".
" Ah....Bapak Bisa Menginap Disini, Saya Akan Pulang".
" Terima Kasih Bu...Atas Ajakannya". Pamit Ibu Clara.
Ibu Clara Keluar Dari Apartemen Pak Leonardo.
Saat Tiba Didepan Lift, Tangan Ibu Clara Dicekal, Dan Pelakunya Tentu Saja Pak Richard.
Karna Terkejut, Clara Refleks Memukul Tangan Pak Richard Menggunakan Tasnya.
" Bugh...Bugh....".
" Hei....Apa Yang Kau lakukan?".
" Cepat Hentikan". Ucap Pak Richard Yang Sudah Resah.
" Sebentar!".
" Sepertinya Suara Ini Tidak Asing Lagi, Dan Ternyata Pak Richard Yang Sudah Berdiri di depannya, Dengan Tampang Berantakan".
" Ya Ampun Pak, Saya Minta Maaf Saya Benar-Benar Tak Sengaja".
" Euhm...Kalau Mau Kumaafkan, Ikutlah Denganku!". Ucap Pak Richard Final Tak Ingin Menerima Penolakan.
" Tapikan Saya Tak Sengaja Tadi, Saya Pikir Ada Penculik".
" Ck!, Kau Mau Dimaafkan Atau Tidak?.
Mana Ada Penculik Tampan Sepertiku?" Ucap Pak Richard Dengan Bangga.
" Ya ampun...Kumatkah?". Guman Ibu Clara, Tapi Tetap Iya Kembali Mengikuti Langkah Pak Richard.
Mereka Kembali Unit Pak Leonardo.
" Kak, Kenapa Belum Tidur?". Tanya Richard Heran..
" Sedikit Lagi, Aku Belum Mengantuk".
" Dimana Ibu?".
"Sudah Tidur".
" Kak Kami Istirahat Duluan, Badanku Lelah Sekali". Pamit Pak Richard, Tak Lupa Menarik Tangan Ibu Clara.
" Oh Iya, Ibu Sudah Meletakkan Pakaian Ibu Diatas Tempat Tidur, Katanya Clara Boleh Memakainya". Jelas Pak Leonardo.
" Baiklah Kak".
" Bersihkan Dulu Tubuhmu". Suruh Pak Richard, Dengan Suara Lembut, Tapi Clara Mengabaikannya.
" Heii...Kenapa Masih Duduk Hm?".
" Apa Kau Mau Aku Mandikan".
Reaksi Clara Saat Ini, Jadi Tak Santai.
" Apa Kau Bilang, Kau Yang Ingin Memandikanku?.
Huh.. Yang Benar Saja, Kau Memang Atasan Paling Mesum!". Hardik Ibu Clara, Tak Kalah Pedas.
" Apa Kau Bilang?".
" Atasan Mesum, Tolong Diralat Ucapanmu, Aku Mesum Hanya Denganmu Oke".
" Ck!, Dasar Pembual".
Terserah. " Ayo Cepat Mandi".
15 Menit, Tak Pakai Lama.
" Apa-Apaan Kau, Aku Yang Mandi Bukan Kau. Kenapa Selalu Bertindak Seenaknya".
" Argh.... Lama-Lama Aku Bisa Mati Mudah, Kalau Begitu".
" Itu Tak Akan Terjadi, Kitakan Belum Menikah, Belum Punya Anak, Apa Yang Kau Pikirkan?".
" Aku Takkan Membiarkanmu Mati Mudah Sebelum Kau Menjadi Istriku". Ucap Pak Richard Dengan Sengaja Menggoda Ibu Clara.
Ibu Clara Yang Tak Tahan Dengan Kalimat Ambigu Dari Atasannya, Langsung Masuk Kedalam Kamar Mandi.
Pak Richard Tertawa Terbahak-Bahak, Suaranya Hampir Tak Bisa Diredam, Sedangkan Ibu Clara Sudah Kesal Setengah Mati, Kepalanya Seperti Sedang Terbakar.
Menunggu Ibu Clara Didalam Kamar Mandi, Pak Richard Sibuk Mengscroll Akun Instagramnya, Iya Tertawa Dengan Postingan Yang Iya Muat.
15 Menit Kemudian, Ibu Clara Sudah Keluar Dengan Pakaian Santai Dan Juga Wajah Yang Lebih Segar.
Meletakkan Handuk Digantungnya, Lalu Ibu Clara Menyisir Rambutnya. Setelah Selesai, Iya Langsung Bergabung Diatas Tempat Tidur Bersama Atasannya.
Iya Tak Peduli Dengan Kegiatan Atasannya, Iya Lebih Memilih Tidur Bergelung Dengan Badcovernya.
Pak Richard Yqng Melihat Ibu Clara Bergabung Diatas Tempat Tidur, Sengaja Mengabaikan Ibu Clara, Padahal Dalam Hati Iya Ingin Sekali Mencium Bibir Mungil Wanitanya.
" Wanitanya?".
" Apa Itu Pantas?". Iya Bahkan Belum Memperjelas Status Mereka, Dengan Beraninya Iya Mengdeklarasikan Ibu Clara Sebagai Miliknya.
" Clara, Kau Marah kah?".
" Kenapa Sudah Tidur?".
Diam-Diam Ibu Clara Tertawa Geli, Mendengar Pertanyaan Dari Atasannya.
Karena Pak Richard Terus Mengoceh, Akhirnya Ibu Clara Balik Membungkam Pak Richard Dengan Bibir Mungilnya.
Otak Pak Richard, Tiba-Tiba Berhenti Bekerja.
" Apa Yang Kau Lakukan?" Tanya Pak Ricahrd Disela-Sela Ciuman Yang Sedang Berlangsung.
Ibu Clara Memilih Abai.
Karena Tak Kunjung Mendapatkan Jawaban, Disaat Ibu Clara Lengah Dengan Ciumannya, Pak Richard Tak Akan Melewatkan Kesempatannya.
Pak Richard Menarik Tengkuk Ibu Clara, Lalu Memperdalam Ciumannya, Iya Mengabsen Seluruh Lidah Didalam Mulut Ibu Clara.
Ciuman Terus Menuntut Bersamaan Dengan Pasokan Udara Yang Semakin Menipis.
Ibu Clara Memukul Pelan Dada Pak Richard, Tanda Iya Menyerah.
Pak Richard Yang Mengerti, Akhirnya Melepas Ciuman Mereka. Bibir Mungil Ibu Clara Sudah Bengkak.
Cup.
Dikecup Sekali Lagi Bibir Ibu Clara Dengan Lembut. " Maaf, Aku Kelepasan".
Ibu Clara Hanya Menangguk Sebagai Jawaban.
" Ada Masalah?".
" Kenapa Hari Ini Kau Begitu Manja, Hm?". Tanya Pak Richard Yang Sudah Gemas Dengan Tingkah Ibu Clara.
" Tidak Ada, Hanya Ingin Saja". Ucap Ibu Clata, Lalu meletakkan Kepalanya Didada Bidang Pak Richard.
" Ayo Tidur" Ajak Ibu Clara, Matanya Menatap Sayu Wajah Pak Richard.
" Euhm...Selamat Malam". Jawab Pak Richard Setelah Itu Langsung Menutup Mata.
" Cup".
Ibu Clara Mengecup Bibir Pak Richard.
" Terima Kasih Ciumannya, Ayo Tidur.., Aku Tak Ingin Kelepasan".
Seketika Bulu Kuduk Ibu Clara Meremang, Iya Sudah Cukup Umur Untuk Mengetahui Pembahasan Ambigu Atasannya.
" Mesum...". Jawabnya Lalu Memeluk Lebih Erat Tubuh Pak Richard.
" Ahahaha...Parsetan, Aku Mesum Denganmu".
Membenarkan Posisi Tidurnya, Pak Richard Lalu Menutup Matanya Perlahan-Lahan, Menjemput Bunga Tidurnya.
" Pak Ayo Bangun".
" Sepuluh Menit Lagi,Aku Masih Mengantuk". Rengek Pak Richard Sambil Memeluk Ibu Clara.
" Yasudah, Bapak Tidur Saja".
" Saya Harus Mandi Dan Mencuci Kembali Pakaian Ibu Dea".
" Hm..".
" Lepas Dulu Pelukkannya".
" Tidak Mau".
" Ya Ampun Kau Menyusahkan Sekali".
" Tidurlah, Ini Masih Sangat Pagi, Aku Akan Mengantarmu".
Sudah Jam 05:00, Aku Harus Membantu Ibu Leonardo Dulu.
" Argh....Kau Ini, Kenapa Suka Sekali Membantah?". Kesal Pak Richard Yang Tidurnya Diganggu.
Dengan Sekuat Tenaga Ibu Clara Melepaskan Pelukan Dari Pak Richard, Akhirnya Terlepas.
Ternyata Pak R8chard Juga Ikut Bangun.
" Masuklah Duluan, Aku Akan Menunggumu" .
15 Menit Kemudian Ibu Clara Sudah Keluar Kembali Dengan Pakaian Kantornya, Dan Juga Sudah Selesai Mencuci Pakaian Yang Dipakainya Saat Tidur.
Pak Richard Masuk Kedalam Kamar Mandi Lalu
membersihkan Tubuhnya, Sama Halnya Dengan Ibu Clara, Pak Richard Juga Memakai Kembali Pakaian Kantornya.
Sebelum Mandi Iya Telah Menitipkan Pakaian Yang Dipinjamnya Dari Pak Leonardo Pada Ibu Clara, Lalu Ibu Clara Mencucinya.
" Sudah Selesai?".
" Apa Ada Yang Ketinggalan?".
" Tak Ada, Ayo Keluar".
" Selamat Pagi", Sapa Pak Richard Dan Ibu Clara.
" Pagi Nak, Sudah Bangun".
" Iya".
" Sebentar Ibu Buatkan Minum Untuk Kalian Berdua".
" Oh...Ibu Tak Usah Repot-Repot, Kami Sedang Buru-Buru. Hari Ini Pemerjaan Kami Masih Menumpuk Dikantor".
" Fapi Nak, Hari Ini kan Weekend". Jawab Ibu Dea Santai.
Seketika Rahang Pak Richard Seakan Terjatuh.
" Apa-Apaan Ini?".
" Kupikir Hari Ini Hari Jumat".
" Huh...Padahal Aku Masih Mengantuk". Rengek Pak Richard Pada Ibu Clara.
Ibu Clara Hanya Menatap Maklum Pada Atasannya, Sedangkan Ibu Dea Hanya Tersenyum Melihat Perilaku Anak-Anak Didepannya.
" Kalian Manis Sekali".
" Ayo Duduk, Ibu Buatkan Kalian Minum".
" Tak Usah Bu, Saya Harus Pulang Mengganti Pakaian Ini, Maklum Dari Kemarin Belum Diganti".
" Tapi Nak, Kalian Bahkan Belum Sarapan".
" Tak Apa-Apa Bu, Justru Kami Yang Minta Maaf Karena Merepotkan Ibu Semalam".
" Ahahaha... Tak masalah".
" Yasudah Selamat Pagi, Tolong Sampaikan Salam Kami Pada Pak Leonardo Kami Akan Menjenguknya Besok".
" Baik Nak".
" Permisi Bu"...