Chereads / MY COOL BOSS / Chapter 63 - Salah Kira

Chapter 63 - Salah Kira

Pagi Itu, Ibu Clara Dan Pak Richard Pamit Pulang Dari Apartemen Pak Leonardo Tanpa Sarapan Pagi.

Karena Sudah Terlanjur Pamit, Jadi Mau Bagaimana.

Saat Ini, Pak Richard Sudah Tiba Diapartemen Ibu Clara.

Setelah Berdebat Panjang Akhir Pak Richard Berhasil Mengikuti Ibu Clara Kerumah.

" Ahhh..., Aku Lapar?". Rengek Pak Richard, Ketika Sudah Duduk Diruang Tamu.

" Sebentar Pak Saya Ganti Pakaiannya Dulu, Setelah Selesai Saya Akan Memasak Untuk Kita, Bagaimana?".

" Mmm...., Apa Pakaianku Masih Ada Disini?".

" Sepertinya Ada, Sebentar Saya Ambil Dulu".

Setelah Menemukan Pakaian Tersebut, Ibu Clara Melesat Keluar Dan Memberikan Pada Pak Richard.

" Aku Tukar Dulu".

" Mmm...".

7 Menit Kemudian Ibu Clara Keluar Dengan Pakaian Santainya...Begitu Pula Dengan Pak Richard Yang Sudah Berpakaian Santai Juga.

Ibu Clara Beranjak Menuju Dapur, Membuka Pintu Kulkas Lalu Mengambil Sebotol Air Mineral.

" Ah...Lega..".

" Clara " Suara Pak Richard Menginterupsi Dari Belakang.

" Mau Masak Apa Kau?".

" Mmmm...Bagaimana Kalau Nasi Goreng?".

" Ayeyeye Captain".

" Oke".

" Mau Kubantu?".

" Tak Perlu Kau Duduk Saja".

Richard Duduk Menunggu Ibu Clara...Mengisi Waktu Senggangnya Dengan Bermain Ponsel..

30 Menit Berkutat Didalam Dapur, Akhirnya Nasi Goreng Sudah Jadi....

" Silahkan Dicicipi" Ucap Ibu Clara, Setelah Meletakkan Masakannya Diatas Meja Makan.

Pak Richard Begitu Antusias Dengan Masakan Ibu Clara.

" Ayo Kita Makan".

Selama Acara Mari Makan, Tak Ada Obrolan Yang Serius Mereka Asik Dengan Makanan Mereka Masing-Masing.

Selesai Makan Ibu Clara Langsung Membawa Bekas Piring Kotor Tersebut Ke Wastafel.

" Biar Aku Yang Cuci" Ucap Pak Richard Kemudian Mengambil Alih Piring Kotor Dari Tangan Ibu Clara.

" Apa Kau Mau Jalan-Jalan" Tawar Pak Richard Sesudah Mencuci Piring.

" Tak Usah, Aku Ingin Beristirahat".

" Uhm Kalau Begitu, Ayo Kita Tidur Lagi".

Belum Mendapatkan Jawaban Dari Ibu Clara, Pak Richard Langsung Membawa Ibu Clara Kekamar Milik Ibu Clara.

" Ya Ampun Tak Bisakah Kau Menunggu Sebentar?". Ucap Ibu Clara Setengah Berteriak.

" Kenapa?".

" Aku Lepas Dulu, Apron Ini?".

" Baiklah".

Usai Dilepas, Ibu Clara Langsung Menyusul Pak Richard Dikamar.

Rupanya Pak Richard Sudah Berbaring Terlebih Dahulu Diatas Ranjang Ibu Clara.

" Kemarilah, Arghhhh..., Tubuhku Sangat Lelah".

Ibu Clara Ikut Bergabung Diatas Ranjang, Tapi Kali Ini Iya Malah Memposisikan Tubuhnha Untuk Memulai Acara Tidurnya.

" Hei...Kau Tak Mendengarku?". Protes Pak Richard.

" Katanya Tubuhmu Lelah, Lalu Untuk Apa Kau Memintaku Mendekat?".

" Ayo Tidurlah" Ajak Ibu Clara.

Namanya Bukan Pak Richard, Jika Kemauannya Tak Berhasil. Jika Clara Menolak Mendekatinya, Maka Iya Dengan Senang Hati Menempel Seperti Lem Pada Tubuh Ibu Clara.

" Apa-Apaan Kau?".

" Menjauhlah Sedikit, Aku Sulit Sekali Bernapas".

" Tidak Mau".

" Ya Ampun Kau Ini Menyusahkan Sekali".

" Bagaiman Aku Bisa Beristirahat Jika Kau Terus Menggangguku?". Omel Ibu Clara Yang Tak B8sa Terkontrol.

" Jadi Kau Menolak Dipeluk Atasan Ganteng?".

" Ya Ampun, Percaya Diri Sekali Kau Ini Ya?".

" Sudah-Sudah Ayo Kita Tidur".

Kali ini Clara Tak Protes Lagi, Pak Richard Bahkan Memeluknya Dengan Erat, Namun Iya Memilih Menyamankan Kepalanya Didada Bidang Pak Richard.

Hampir 3 Jam Mereka Tertidur Pulas. Ibu Clara Yang Pertama Sadar, Karena Iya Sangay Haus.

Atasan Killernya Ternyata Tertidur Pulas, Sampai-Sampai Iya Tak Terganggu Saat Ibu Clara Melepaskan Pelukannya.

Beranjak Keluar Dari Kamar, Ibu Clara Pergi Kedpur Mengambil Sebuah Botol Mineral, Lalu Menenggaknya Hingga Tandas.

Setelah Itu Ibu Clara Bermaksud Membangunkan Atasannya Agar Kembali Kemansionnya, Tapi Ternyata Saat Tiba Di Kamar Pak Richard Masih Tertidur Pulas.

Karena Tak Tega Mengganggu Tidur Atasannya, Ibu Clara Memilih Berbaring Kembali Diatas Tempat Tidur.

" Dari Mana Hm?" Tanya Pak Richard Sudah Menemhkan Kehadiran Ibu Clara.

" Aku Haus".

" Oh...".

" Kau Lapar?".

" Tidak, Aku Masih Kenyang. Ayo Kita Lanjut Tidur. Aku Masih Mengantuk". Ajak Pak Leonardo Yang Diangguki Ibu Clara.

" Mmm.. Baik".

" Cup"..

Satu Kecupan Lembut Mendarat Dibibir Tipis Ibu Clara.

Jujur Saat Ini Ibu Clara Sangat Nyaman Dengan Perlakuan Romantis Dari Atasannya.

Dari Awal Bekerja, Iya Tak Menyangka, Jika Atasan Killernya Ini Akan Berperilaku Seromantis Ini Pada Perempuan.

Kali Ini Mereka Berdua Benar-Benar Hanyut Dalam Ciuman Mereka Masing-Masing, Hingga Ibu Clara Kembali Tertidur Pulas Setelah Kepalanya Diusap Bagai Anak Kecil.

Pak Richard Tertawa Kecil, Memperhatikan Wajah Cantik Karyawannya.

Karena Terlalu Gemas, Bukan Karena Dorongan Darimana, Hanya Saja Pak Nafsu Pak Richard Yang Tak Bisa Dibendung, Akhirnya Iya Harus Mencari Kamar Mandi Dan Menyelesaikan Urusannya Sendiri.

Memalukan Jika Melihat Bibir Ibu Clara Saja Iya Sudah Terangsang, Apa Yang Akan Dipikirkan Ibu Clara Jika Mengetahui Atasannya Memikirkan Hal-Hal Yang Tidak-Tidak.

Pada Akhirnya Pak Richard Menyerah, Ia Kekamar Mandi Lalu Menyelesaikan Urusannya.

30 Menit Sudah, Akhirnya Urusan Pak Richard Selesai. Iya Mendekati Ranjang, Lalu Membangunkan Ibu Clara.

" Clara..."

" Clara, Hei.... bangun"

" Aku Lapar" Rengek Pak Richard.

Ibu Clara Memang Sudah Bangun, Tqpi Iya Masih Mengumpulkan Nyawanya.

" Aku Lapar... Ayo Kita Pesan Makanan".

Ibu Clara Yang Makin Gemas Dengan Tingkah Atasan Killernya, Akhirnya Membungkam Bibir Cerewet Pak Richard.

" CUP..".

Seketika Wajah Pak Richard Berbinar Cerah, " Apa Yang Kau Lakukan". Tanya Pak Richard Disela-Sela Ciuman Panas Dari Ibu Clara.

" Menciummu". Bisik Ibu Clara Seeduktif Mungkin Dekat Telinga Pak Richard.

" Siapapun Tolong Ingatkan Bahwa Pak Eichard Baru Saja Tersiksa, Jangan Ditambah Lagi Penderitaannya".

" Ya Ampun Sepertinya Aku Tak Lapar Lagi Dengan Makanan".

" Kenapa?". Tanya Ibu Clara Polos.

" Karena Aku Ingin Memakanmu Saja".

Dan Seketika, Tubuh Ibu Clara Sudah Mendarat Diatas Ranjang Kembali Bersama Pak Richard.

Pak Richard Mengukung Ibu Clara Lalu Memimpin Ciumannya Dengan Panas.

" Maafkan Aku Clara...Tapi Kali Ini Tolong Biarkan Aku Menyelesaikan Pekerjaanku".

Mendapat Anggukan Dari Ibu Clara, Akhirnya Pak Richard Melancarkan Aksinya. Iya Mulai Mencium Seluruh Wajah ibu Clara, Lalu Turun Dileher Jenjang Ibu Clara.

Tak Lupa Juga Menandakan Tanda Biru Pada Leher Jenjang Ibu Clara. Mendapatkan Perlakuan Seperti Ini, Ibu Clara Merasa Sedikit Aneh Karena Maklum Ini Pengalaman Pertamanya.

" Sepatutnya Pak Richard Harus Diberi Apresiasi Karena Iya Adalah Good Kisser Sejati".

" Enghhh...". Ibu Clara Mendesah..

Sadar Akan Perlakuannya Yang Lepas Kontrol, Akhirnya Iya Berhenti.

" Maafkan Aku Clara, Aku Kelewatan".

Clara Hanya Menggelengkan Kepalanya Tanda Tak Setuju, Lagipula Iya Juga Menikmati Kegiatan Yang Dilakukan..

" Baiklah... Ayo Bangun Kita Pesan makanan".

" Tidak...Tidak...Aku Tak Setuju".

" Biar Kumasak Saja".

" Baiklah".

" Gendong"

" Cium Dulu...".

" Cup".

" Ayeayee Captain...Berangkat". Ucap Pak Richard Setelah Menggendong Ibu Clara.

Ternyata Tak Sia-Sia Juga Pak Richard Datang Keapartemen Ibu Clara, Iya Akui Setiap Dekat Dengan Ibu Clara, Iya Merasa Nyaman Sekali.

" Sudah Sampai".

Duduklah Aku Akan Memasak Untukmu...

" Baiklah".

" Cup".

" Kau Ini Kenapa Menciumku Terus?".

" Habisnya Kau Cantik, Mungil Dan Menggoda"

" Dasar Atasan Mesum!".

" Tapi Kau Suka kan?".

" Hentikan".

" Clara Wajahmu Memerah".

" Ahahaha".

Karena Tak Tahan Malu, Ibu Clara Mendekati Pak Ricgard Lalu Mencium Bibir Pak R8chard Lagi.

" Kalo Seperti Ini Terus, Kurasa Besok Pagi Kau Tak Akan Bisa Berjalan Dengan Baik".

" Ihh...Dasar Mesum".

" Cup"...