Chereads / MY COOL BOSS / Chapter 39 - Mansion Pak Richard

Chapter 39 - Mansion Pak Richard

"Setelah Menghabiskan Penerbangan Selama 4 Jam. Akhirnya Pak Richard Tiba Dengan Selamat".

Saat Keluar Dari Bandara, Terlihat Sosok Sekertarisnya Yang Sedang Siaga Menunggunya Dengan Mobil.

"Selamat Datang Pak, Silahkan Masuk". Sapa Pak Leonardo. Sedangkan Pak Richard Hanya Memberi Deheman Seadanya.

"Cukup Menyenangkan". Jawab Pak Richard Sambil Tersenyum Tipis.

"Baiklah". Setelah Menjawab, Pak Leonardo Memilih Fokus Pada Acara Berkendara.

Mobil Yang Pak Richard Tumpangi, Sudah Keluar Dari Area Bandara.

"Bagaimana Liburan Anda?". Tanya Pak Leonardo Disela-Sela Menyetir.

Pak Richard Mengambil Ponselnya Dalam Saku, Tak Lupa Menyalakan Kembali. Setelah Itu, Ada Sekitar 12 Pesan Yang Dikirim Oleh Nomor Yang Sama Dan Tentu Pelakunya, Adalah Christin" Gadis Manja".

Seketika Pak Richard Langsung Tersenyum Melihat Rentetan Isi Pesannya.

To: Kak Richard.

"Kak Richard..."

"Sudah Sampai Apa Belum?"

"Kalau Sudah Sampai Tolong Balas Pesan Christin".

"Kak Richard Taukan Christin Sudah Mulai Rindu Kak Richard".

"Jangan Lupa Beri Kabar Ya Kak, Ini Christin Paksa".

Sontak Saja Senyum Pak Richard Terukir. Dengan Gerakan Cepat, Jari- Jari Pak Richard Menari Diatas Keyboard, Guna Membalas Pesan Yang Diterima.

To: Gadis Manja.

" Kak Richard Baru Sampai"

" Saat Ini Kak Sedang Dijemput Oleh Sekertaris Kakak".

" Nanti, Jika Kakak Sudah Sampai DiMansion, Akan Kak Richard Kasih Kabar".

Usai Mengirim Pesan Pada "Gadis Manja", Pak Richard Memasukkan Kembali Ponselnya Kedalam Saku Celana, Lalu Memejamkan Matanya Perlahan.

Kini Mobil Yang Ditumpangi Pak Richard Sudah Terparkir Rapih Dimansionnya.

" Sudah Sampai". Ucap Pak Leonardo, Sekedar Membangunkan Pak Richard.

Perlahan-Lahan Mata Pak Richard Terbuka, Sedikit Melakukan Gerakan Mengucap Mata Lalu Merengtangkan Tangannya Untuk Mengembalikan Otot- Ototnya Yang Kaku.

Pak Richard Membuka Pintu Mobilnya, Lalu Masuk Keluar. Pak Richard Berjalan Masuk Menuju Mansionnya.

Sedangkan Pak Leonardo, Sedang Mengeluarkan Koper Yang Disimpan Pak Richard Di Bagasi Mobil.

" Selamat Datang" Sapa Seorang Maid Yang Sedang Menunggu Pak Richard Didepan Pintu.

" Bibi, Apa Kabar?". Tanya Pak Tichard Pada Maid Tersebut.

" Bibi Baik Nak". Yasudah, Silahkan Istirahat.

Ucap Bibi Memeprsilahkan Pak Richard Masuk.

Setelah Berhasil Mendaratkan Bokongnya Disofa.

" Masak Apa Bi, Richard Lapar".Tanya Pak Richard Tak Lupa Menyengir.

" Masak Makanan Kesukaan Nak Richard".

" Hari Ini Bibi, Tau Jika Nak Richard Akan Pulang".

" Oke Bi, Ayo Kita Kemeja Makan Sekarang Richard Udah Lapar".

Pak Richard Langsung Mendaratkan Bokongnya, Lalu Mengambil Sebuah Piring Kemudian Menyendokkan Nasi Kedalam Piringnya.

Perlahan-Lahan Pak Richard Memasukkan Makanan Kedalam Mulutnya.

Pak Richard Masih Makan Dalam Diam, Sedangkan Para Maid Masih Sibuk Melanjutkan Pekerjaan Mereka Yang Sempat Tertunda.

Sekitar 20 Menit Kemudian Makanan Yang Ada Didalam Piring Telah Habis. Pak Richard Beranjak Dari Kursinya, Lalu Membawa Bekas Piring Kotornya Kewastafel.

Setelah Itu Pak Richard Langsung Pamit Kepada Beberapa Maid Yang Sedang Berada Didapur.

" Bi, Saya Kekamar Dulu". Ucap Pak Richard Kemudian Meninggalkan Para Maid Didapur.

Sesekali Pak Richard Bersenandung Riah Mengikuti Alunan Lagu Yang Diputar Dari Diponselnya.

" I Can' t Live"

( Aku Tak Bisa Hidup)

" If Living Is Without You"

( Jika Kehidupan Itu Tanpamu)

" I Can't Live"

( Aku Tak Bisa Hidup)

" I Can Give Anymore"

( Aku Tak Bisa Memberi Lagi)

" I Can Live"

( Aku Tak Bisa Hidup).

Kira- Kira Sepenggal Lirik Yang Berhasil Dinyanyikan Oleh Pak Richard.

Ceklek.

Pintu Kamar Pak Richard Sudah Terbuka, Terpampang Jelas Kasur Empuknya, Yang Sudah Iya Rindukan.

Dengan Senang Hati, Pak Richard Langsung Saja, Melemparkan Tubuhnya Diatas Kasurnya.

" Hah Leganya" Ucap Pak Ricgard Mendesah Lega Setelah Tubuhnya, Berhasil Direbahkan.

Saat Pak Richard Ingin Memejamkan Matanya, Tiba- Tiba Saja Ponselnya Berbunyi.

Pak Richard Dengan Gerakan Tangan Yang Masih Malas, Segera Memasukkan Tangannya Asal- Asalan Guna Mencari Ponselnya.

Lalu Menggeser Tombol Hijau, Kemudian Pak Richard Langsung Menerima Panggilan.

" Halo"

" Kak Richard" Pekik Christin Girang Dari Sebrang.

" Hei, Astaga Ada Apa Dengan Gaya Bicaramu?".

" Memangnya Kenapa Kak?".

" Kupingku. Haish, Kupingku Jadi Sakit Saat Kamu Berteriak". Ucap Pak Richard Menahan Kesal.

" Kakak" Rengek Christin Dari Seberang.

" Rindu". Ucap Christin Sedikit Merajuk.

" Kamu Bisa Menemuiku Saat Libur Kuliahkan?"

Ayolah Jangan Sedih Kuharap Kalian Sekeluarga Sehat Selalu.

"Kak Richard Sedang Apa?"

"Maaf Jika Christin Mengganggu Acara Istirahat Kak Richard".

" Kak Richard Sedang Merebahkan Tubuh Dikasur".

" Ahh, Ternyata Dugaan Christin Benar".

" Yasudah, Kak Richard Silahkan Lanjutkan Istirahatnya". Ucap Christin Merasa Bersalah, Setelah Itu Christin Langsung Memutuskan Kontannya.

" Baiklah, Sehat-Sehat Selalu Dengan Keluargamu".

" Huh". Mendesah Lagi, Setelah Itu Pak Richard Kembali Memejamkan Matanya.

Sementara Dilain Tempat, Tepatnya Dikantor Pak Richard, Seluruh Karyawan Masih Sibuk Dengan Pekerjaan Mereka Masing-Masing Meski Cuaca Semakin Panas.

" Clara". Panggil Emily.

Eeketika Pandangan Clara Langsung Tertuju Pada Emily.

" Bagaimana?". Ucap Emily Sambil Mengangkat 2 Cup Iceamericano.

" Terima Kasih". Ucap Clara Setelah Menerima 1 Cup Iceamericano.

" Segar" Ucap Clara Setelah Menimum, Sedangkan Emily Hanya Menanggukkan Kepalanya Setuju.

Sesekali Mereka Tertawa Bersama Karena Melemparkan Guyonan Kecil.

" Oh Iya, Kudengar Bahwa Atasan Killer Kita, Hari Ini Baru Kembali Dari Liburannya".

" Eits, Bukan Liburan Sih, Tapi Kudengar Dari Beberapa Karyawan Bahwa Pak Richard Menerima Ajakan Salah Satu Kliennya , Untuk Menginap Dirumah Mereka".

" Tapi Entalah, Kuharap Ini Adalah Fakta".

" Hei! Tak Usah Dengan Wajah Serius Seperti Itu".

" Memangnya Urusan Kita Apa Coba?".

" Setidaknya, Meskipun Iya Berlibur, Kita Tetap Harus Digaji".

"Setuju" Ucap Emily Dengan Mata Tak Bergeming.

"Clara" Panggil Emily Pelan.

" Hm".

"Hari Ini Aku Akan Menginap Diapartemenmu, Bagaimana?" Tanya Emily Pada Clara.

"Aku Tak Bisa Janji, Bagaimana Dengan Apartemenmu?".

"Apa Kau Tau, Mungkin Saja Apartemenmu Sudah Ditinggali Oleh Makhluk Halus, Jika Kau Terus Meninggalkan Apartemenmu". Ucap Clara Sambil Mengedikkan Bahu.

"Oh Ayolah, Mengapa Kamu Suka Menakutiku, Bukankah Aku Hanya Ingin Menginap?". Tanya Emily Menuntut Jawaban.

" Haha, Kau Lucu Sekali. Baiklah Kau Boleh Menginap Diapartemenku". Ucap Clara Lembut.

" Yeah". Pekik Emily Girang.

"Aku Akan Kembali Keruanganku, Kurasa Pekerjaanku Mulai Bertambah". Ucap Emily Meninggalkan Ruang Kerja Sahabatnya.

" Terima Kasih Iceamericanonya", Jawab Clara Saat Emily Sudah Hampir Hilang Dibalik Pintu Kerjanya.

Tepatnya Diruangan Pak Leonardo, Iya Sedang Sibuk Melihat Tabletnya, Guna Mengontrol Pekerjaan Karyawan.

Pak Leonardo Bersyukur, Setidaknya Iya Bisa Menghendel Seluruh Pekerjaan Atasannya.

Ya Meskipun Kepalanya Juga Hampir Pusing, Sebab Banyak Penawaran Yang Iya Berikan Tanpa Harus Meminta Pendapat Dari Atasannya.

Jarum Jam Tepat Pukul 16.45.

Seluruh Karyawan Sedang Merapikan Berkas-Berkas Mereka Diatas Meja.

Ibu Clara Berhasil Menyampirkan Tasnya Dikedua Bahunya Dengan Sempurna. Iya Langsung Keluar Meninggalkan Ruangannya.

Begitupula Dengan Pak Leonardo.

Setelah Sampai Ditempat Parkiran, Emely Berteriak Lantang Memanggil Nama Sahabatnya.

Masih Mempertahankan Senyumnya, Clara Mendekat Kearah Sahabatnya, Namun,Tiba- Tiba Saja Emily Membatalkan Acara Menginapnya.

Bersamaan Dengan Itu, Ponsel Ibu Clara Bergetar. Tanpa Menunggu Lama, Iya Langsung Membuka Pesan.

" Selamat Sore Clara".

" Apa Kau Sudah Pulang Dari Kantor?".

" Aku Ingin Menginap Hati Ini".

Seketika Reaksi Ibu Clara Menjadi Mematung Ditempat, Setelah Membaca Pesan Yang Baru Dikirim Atasan Killernya.

" Untung Saja, Emily Sahabatnya Membatalkan Acara Menginapnya, Jika Tidak, Bagaimana Iya Akan Menjelaskan Kepada Sahabat Rewelnya".

" Syukur". Guman Emily Dalam Hati.