Semalam Setelah Pak Richard Mengajak Tidur Bersama Ibu Clara, Iya Tetap Menolak. Jangan Berpikir Macam-Macam.
"Hanya Tidur Biasa, Tanpa Melakukan Hal Apapun".
Saat Bangun Tidur, Clara Sedikit Terkejut Sebab Ada Tangan Besar, Yang Memeluk Pinggangnya.
" Hoamm". Sedikit Menguap...
Tanpa Disadari Bahwa Iya Sedang Diperhatikan Oleh Richard.
" Masih Mengantuk, Hm?".
" Kenapa Melihat Wajahku Terus?".
" Aku Tau, Aku Tampan". Ucap Richard Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Yang Tinggi.
Clara Yang Mendengar Pertanyaan Dari Pak Richard, Hanya Memicing Malas.
" Ck!! Dasar Pembual!".
" Sayang Clara, Kenapa Mulutmu Sangat Kasar Hm?".
" Kamu Mengujiku?".
" Apa Aku Harus Selalu Mencium Bibirmu, Agar Kamu Bisa Menjaga Mulutmu".
Dengan Cepat, Clara Langsung Menutup Rapat-Rapat Mulutnya Dan Menggelengkan Kepala.
Melihat Clara Dengan Reaksi Seperti Itu, Richard Sontak Saja Tertawa Terpingkal-Pingkal.
" Sayang, Kena Selalu Bertingkah Semenggemaskan Ini, Hm?".
" Apa Kau Tahu, Aku Ingin Sekali Mencium Bibirmu Sekarang".
"Tak....".
" Aww....Kenapa Memukulku?".
" Aku Memukulmu, Karena Kau Sangat Mesum". Ucap Clara, Sambil Melepas Pelukan Dari Pinggang Pak Richard.
Namun Yang Terjadi Selanjutnya, Adalah Richard Mengunci Seluruh Pergerakan Clara. Alhasil Clara Tak Dapat Melawan Pergerakan Dari Richard.
" Lepaskan, Aku Tak Bisa Bernafas Sekarang" Ucap Clara, Sambil Memohon.
Seakan Menulikan Pendengarannya, Richard Terus Saja Memeluk Pinggang Clara, Dan Sesekali Mendusel Wajahnya Didada Clara.
" Hentikan, Kumohon!, Itu Sangat Geli".Ucap Clara
" Tak Akan, Siapa Suruh Kamu Selalu Berkata Kasar Kepadaku".
" Apa Kau Tak Bisa Sehari Saja, Lembut Padaku".
" Kau Tau, Kau Selalu Mengabaikanku Dan Aku Tak Suka".
" Dasar Bayi Besar, Sudah Tua Tapi Tetap Saja Merajuk". Ucap Clara Sambil Mempoutkan Bibirnya Kedepan.
Bersamaan Dengan Ucapan Clara, Richard Mendongakkan Kepala Mendengar Ucapan Clara, Tapi Iya Malah Mendapatkan Ekspresi Wajah Clara Yang Begitu Menggemaskan.
" Cup"...
" Kenapa?".
" Kamu Ingin Protes?".
Clara Hanya Diam.
" Tidurlah Aku Masih Mengantuk". Kali Ini Richard Berucap Dengan Nada Serius Lalu Merenggangkan Pelukannya.
" Clara". Panggil Richard Pelan.
"Hm" Clara Hanya Berdehem.
"Setelah Kupikir Semalam, Aku Memang Banyak Bersalah Padamu".
"Aku Akui, Aku Selalu Menciummu, Tanpa Ijin".
" Aku Tau Jika Kau Marah Padaku".
Karena Itulah Aku Harus Minta Maaf Padamu.
"Seharusnya Aku Tak Menciummu Sembarang, Tapi Percayalah Aku Merasa Nyaman Berada Dekatmu".
" Blush".
Seketika Pipi Clara Menjadi Merona. Kali Ini Posisinya Pelukan Mereka Telah Berubah.
Claralah Yang Menyembunyikan Wajahnya Kedada Bidang Richard. Berulang-Ulang Richard Mengecup Kepala Clara.
" Hentikan!, Jika Kau Ingin Mendapatkan Maaf Dariku".
Seketika Richard Langsung, Antusias Menghentikan Aksinya.
"Apa Kau Sungguh-Sungguh Ingin Mendapat Maaf Dariku?".
" Ya, Apapun Akan Kulakukan, Asalkan Aku Mendapatkan Maaf Darimu". Ucapnya Dengan Sorot Mata Yang Serius.
"Baiklah Aku Akan Memaafkanmu".
Sekarang, Ayo Kita Mandi.
" Sebentar Dulu, Saya Masih Mengantuk". Tahan Richard.
"Jika Mengantuk, Kenapa Tidak Tidur Saja Tadi?" Tanya Clara Yang Mulai Dengan Mode Jutek.
" Maunya Saya Juga Begitu, Tapi Wajahmu Sangat Menggemaskan, Sehingga Saya Terus Memperhatikan Wajahmu Saat Tertidur".
"Sudahlah Clara Sayang, Mana Morning Kissku Pagi Ini?". Tanya Richard Sambil Menaik Turunkan Alisnya.
" Hei....Dasar Atasan Mesum!!".
" Kenapa Suka Sekali Menyebalkan?".
" Kau Tau Pagi Ini, Aku Membuang Waktu Sia-Sia".
"Sudahlah, Aku Akan Membersihkan Wajahku Dulu". Ucap Clara, Lalu Bangkit Dari Ranjang Menuju Kamar Mandi.
Tak Disangka, Ternyata Richard Juga Langsung Bangkit Mengekori Clara Dari Belakang.
" Hei Apa Yang Kau Lakukan?".
" Mengapa Kau Ikut Masuk Bersamaku?". Tanya Clara Menuntut Jawaban.
" Seharusnya Aku Yang Bertanya Seperti Itu Padamu!".
" Apa Kau Lupa, Ini Mansionku Dan Juga Tentunya Kamar Mandi Ini Milikku Juga".
Jelas Richard Yang Tak Ingin Kalah.
" Baiklah Atasan Menyebalkan, Kau Duluan Saja"
" Saya Akan Memakai Kamar Mandi Yang Lain".
" Tidak!! Aku Tak Mau!".
" Ayolah Kita Berdua Disini, Lagipula Kita Aku Hanya Menyikat Gigi Dan Juga Apa Yang Kau Pikirkan?".
" Ayolah Aku Tau Jika Kau Memikirkan Hal Yang Tidak-Tidak". Goda Richard Lagi.
" Aku Tidak!".Bantah Clara
" Kau Iya, Sayang". Jawab Richard Tak Mau Mengalah.
" Atasan Menyebalkan". Ucap Clara Sambil Memukul Dada Bidang Richard.
Tak Ingin Berdebat Clara Langsung Menyikat Giginya, Begitu Juga Dengan Richard.
" Huh...Badmood".
Selesai Menyikat Gigi, Clara Lebih Dulu Meninggalkan Richard Yang Masih DiKamar Mandi.
Rupanya Richard Melanjutkan Acara Mari Mandinya, Setelah 20 Menit Kemudian Iya Sudah Keluar Dengan Pakaian Santai.
" Masuklah " Suruh Richard Sehabis Mandi.
Beranjak Dari Kasur, Clara Langsung Masuk Kedalam Kamar Mandi. Karena Tak Membawa Baju Ganti, Clara Mengambil Pakaian Dari Lemari Richard.
" Memang Agak Lucu Karena Setelah Bertengkar Dengan Richard, Clara Malah Memakai Pakaian Atasannya".
15 Menit Clara Sudah Keluar Dari Kamar Mandi, Iya Berpikir Jika Richard Mungkin Sudah Keluar.
Tapi Ternyata DugaannyaSalah, Karena Richard Sedang Menunggunya Diranjang.
" Ck!! Senyam-Senyum Sendiri, Kupikir Dia Sudah Gila". Guman Clara Sambil Menggelengkan Kepala.
" Apa Yang Kau Pikirkan?".
" Kemari, Kita Akan Jalan-Jalan". Ucap Richard Sambil Bermain Ponselnya.
" Tidak, Saya Akan Pulang Keapartemen, Apa Kau Lupa Hari Ini Kita Bekerja".
" Ah....Kamukan Atasannya, Siapa Yang Akan Marah Dan Memecatmu, Jika Kau Tak Pergi".
" Hahha..."
" Sudah Marah-Marahnya?". Tanya Richard Dengan Senyum Polos.
" Memang Aku Atasannya, Dan Sebentar Lagi....?".
" Sebentar Lagi?". Richard Menggantung Ucapannya.
" Sebentar Lagi, Kenapa?". Tanya Clara Dengan Penasaran.
" Kau Akan Menjadi Istriku...". Ucap Richard Girang, Sambil Mempertahankan Senyum Polosnya.
" Maaf Saya Tidak Tertarik Dengan Bapak" Ucap Clara Kembali Dengan Bahasa Formal.
" Yasudah, Mau Kubuktikan Jika Ucapanmu Ternyata Salah".
" Ayo Siapa Takut?". Tantang Clara.
Perlahan-Lahan Richard Beranjak Dari Ranjang, Lalu Mendekat Kearah Clara.
" Gugup".
Tentu Saja Iya, Sebab Clara Bisa Merasakan Nafas Dari Richard.
" CUP"...
Entah Siapa Yang Memulai Ciuman Lebih Dulu, Tapi Sekarang Richard Dan Clara Sudah Hanyut Dalam Ciuman Mereka Masing-Masing.
Gangan Clara Sudah Mengalung Indah Dileher Richard Sambil Menutup Mata Menikmati Ciumannya, Sedangkan Richard Juga Merapatkan Pinggang Clara Dan Menciumnya Lebih Dalam.
Hingga Ciuman Terputus Karena Sama-Sama Kehabisan Oksigennya. Buru- Buru Richard Dan Clara Meraup Oksigen.
Dirasanya, Nafas Mereka Kembali Normal, Richard Mengusak Rambut Clara.
" Kenapa Menunduk".
" Wajahmu Juga Merona" Goda Richard.
Clara Yang SudahbTak Tahan Dengan Godaan Dari Richard, Akhirnya Memberanikan Diri Mencium Lembut Benda Kenyal Richard.
Ciuman Begitu Menuntut, Hingga Tak Sadar Jika Richard Membawa Clara Kembali Keatas Ranjang Dengan Posisi Tubuh Richard Yang Sekarang Menindih Tubuh Clara.
" Hm...Benar- Benar Hanyut Dalam Ciuman Panas Mereka".
Tapi Bersyukur, Karena Richard Tak Ingin Merusak Tubuh Indah, Milik Clara.
Mereka Hanya Berciuman Tapi Tak Melanjutkan Sampai Tahap Inti.
" Clara". Ucap Richard Setelah Melepaskan Ciuman Mereka Berdua.
" Maafkan Aku Yang Belum Peka Dengan Perasaanmu".
" Maaf Karena Suka Berlaku Semena-Mena Padamu".
"Jadi, Kali Ini, Apa Kau Mau Memaafkan Kesalahanku".
" Aku Tak Memaksa, Jika Kau Bersedia, Kau Boleh Memaafkanku".
"Tapi Jika Tidak, Aku Tak Akan Menunggu Maaf Darimu". Jelas Richard, Setelah Itu Iya Kembali Menautkan Bibirnya Pada Bibir Clara.
Sedangkan Clara Merasa Terharu Dengan Pengakuan Tulus Dari Atasan Killernya.