"Hentikan pikiran anehmu, Yuzi!" perintah Xiao You Ren di sela-sela kesibukannya menyelesaikan pekerjaan. Laki-laki itu cukup kesal dengan tingkah polah rekan kerjanya, Zhao Yuzi. Gadis itu selalu mengatakan dan memikirkan hal-hal secara berlebihan, menyangkut hubungan Xiao You Ren dengan senior mereka, Zheng Liam. Terlebih sejak tiga hari yang lalu, ketika Xiao You Ren mengembalikan jaket Zheng Liam yang dipakainya saat pulang dari kedai pangsit.
Zhao Yuzi selalu mengganggunya dengan kata-kata yang berkaitan dengan cinta sesama jenis. Sungguh, Xiao You Ren tidak membencinya, baik orang-orang seperti Zhao Yuzi atau hubungan sesama jenis, hanya saja ada hal yang tidak bisa dijelaskan dan diterima akalnya. Sehingga membuatnya merasa sedikit risih. Dia … hanya ragu. Tentang perasaan dan hubungan mereka ke depannya, jika memang ada hal-hal seperti perasaan romantis di antara mereka. Apa yang tersaji di hadapan mereka pasti bukan hal baik, dan Xiao You Ren tidak ingin tersakiti … lagi.
"You Ren, aku berbicara tentang komik baru yang kubaca pagi tadi. Sungguh." Zhao Yuzi cengengesan dengan ekspresi wajah yang sedikit menyebalkan. Gadis itu kemudian mengeluarkan lagi sebuah buku bersampul gambar dua orang pria yang terlihat saling memeluk. Tepat di jajaran penglihatan Xiao You Ren, buku itu diperlihatkan oleh Zhao Yuzi. "Taraa … ini dia, komik yang baru kubeli kemarin, sepulang kerja. Kisahnya cukup unik. Tentang seorang pemuda biasa yang menyukai CEO perusahaan besar," jelas Zhao Yuzi.
Cerita yang dibawakan gadis itu benar-benar terasa biasa bagi Xiao You Ren. Jangankan hubungan sesama jenis, bahkan dalam hubungan normal juga banyak kisah seperti itu. Namun, Xiao You Ren terlalu malas untuk mendebat kata-kata partnernya tersebut. Sehingga dia hanya diam, mendengarkan, dan tetap mengerjakan tugasnya.
"Kamu tahu, You Ren, yang spesial dari komik ini adalah …." Zhao Yuzi sengaja menggantung kalimatnya dan menunggu Xiao You Ren menunjukkan reaksi. Menyadari hal itu, Xiao You Ren segera memalingkan wajahnya dari layar biru komputer. Menatap lurus pada mata kecoklatan Zhao Yuzi. Membuat gadis itu tersenyum kecil dan melanjutkan kalimatnya. "CEO itu ternyata kakak kandungnya sendiri. Benar-benar menarik, bukan?"
Xiao You Ren mengangguk kecil. Ya, menarik. Hubungan sesama jenis dan … hubungan sedarah. Otak gadis itu pasti sudah benar-benar rusak. "Sepertinya kamu perlu servis otak, Yuzi."
"Aih, mengapa orang-orang selalu berkata kalau otakku bermasalah. Padahal semua yang kulakukan ini atas dasar kesenangan. Kamu tahu, 'kan, kesenangan itu mendatangkan kebahagiaan dan kebahagiaan baik untuk kesehatan," celotehan panjang Zhao Yuzi. Membuat Xiao You Ren merasa sakit kepalanya bertambah. Dia membenarkan letak kacamatanya yang sedikit turun, tapi fokusnya tetap pada komputer. Berusaha yang terbaik untuk mengabaikan setan di sebelahnya.
Alih-alih melanjutkan pekerjaannya, Zhao Yuzi justru kian banyak berbicara. Mengenai kesukaan anehnya, berapa banyak cerita yang sudah dibaca selama dia menjadi seorang Gadis Busuk (fujoshi). Kendati pikiran Xiao You Ren teramat fokus pada pekerjaannya, tetapi suara Zhao Yuzi dan cerita-cerita gadis itu tidak benar-benar bisa lenyap dari pendengarannya. Dia menghela napas berat dan membalikkan badan melihat ke arah Zhao Yuzi yang nampak berseri-seri bercerita. "Yuzi," panggilnya pelan. Gadis itu menoleh dan melihat wajah Xiao You Ren yang serius. "Apa kamu sadar? Ini hari Sabtu dan pekerjaan kita harus selesai hari ini, tapi kamu berceloteh panjang dari tadi. Apa mulut kamu tidak merasa lelah?"
Awalnya memang terasa hening. Sesaat setelah Xiao You Ren mengucapkan kalimat panjangnya. Namun, beberapa detik kemudian tawa renyah Zhao Yuzi mengalun lembut di sekitar mereka. Sukses membuat Xiao You Ren mengernyitkan dahi.
"Apa yang salah? Mengapa kamu tertawa?"
"You Ren kamu benar-benar tidak cocok marah." Zhao Yuzi meletakkan komik dalam genggamannya ke atas meja, lalu mengambil sebuah cermin dari dalam lacinya. "Lihat bahkan wajahmu tidak terlihat menyeramkan."
Xiao You Ren kembali harus menghela napas berat. Ditatapnya lamat-lamat bayangan wajahnya di cermin sambil berujar, "Yuzi, kembali bekerja dan selesaikan tugasmu sebelum jam lima." Dia kembali meluruskan tubuhnya dengan komputer dan melakukan pekerjaannya.
Sedangkan Zhao Yuzi, dia malah menghela napas berat dan memulai lagi gerutunya. "Ah, pekerjaan ini membunuhku secara perlahan. Seharusnya aku bisa menyelesaikan membaca komikku sekarang. Bukannya terus-terusan menatap komputer dan dirundung penasaran dengan akhir ceritanya, huhu." Dengan lemas dia merebahkan sebagian tubuhnya di atas meja, di samping komputer, mencoba menumpu kepalanya menggunakan tangan. Tanpa sengaja tangannya menyenggol komik yang tadi diletakkan di tempat yang sama. Komik itu meluncur dari atas meja dan jatuh di lantai, tepat mencium ujung sepatu hitam yang mengkilap, khas pegawai kantor.
"Ah, komik kesayanganku!" pekik Zhao Yuzi. Membuat Xiao You Ren dan beberapa karyawan lain melihat ke arahnya.
Xiao You Ren yang menyadari kedatangan seseorang langsung melihat ke arah orang tersebut. Johnny sedang menundukkan setengah tubuhnya, mengambil komik yang tergeletak di depan sepatunya. Dia memperhatikan sampul komik itu dan menggelengkan kepala. "Apa ini milikmu?" tanyanya, mengangkat komik itu di depan wajah Zhao Yuzi.
"Y-ya, itu punyaku, Phi John."
"Ck, Gadis Busuk." Johnny menyelipkan komik itu di antara berkas-berkas dalam genggamannya dan melenggangkan langkahnya menuju ke arah Xiao You Ren. "Bagaimana pekerjaan kalian?" tanyanya, tepat di depan meja Xiao You Ren.
Yang bersangkutan hanya mengangguk sambil berkata, "Semua baik-baik saja, Phi John. Dan besar kemungkinan sore ini sudah selesai."
Johnny menganggukkan kepalanya, lalu kembali membawa langkah menjauh dari meja itu. "Aku ke sini hanya untuk menanyakan itu saja," ucapnya. Dia benar-benar pergi membawa serta komik milik Zhao Yuzi.
"Argh! Aku bahkan belum menamatkan membacanya." Zhao Yuzi terlihat frustrasi.
.
Jarum jam sudah berada di tengah-tengah angka 5 sore. Satu persatu karyawan sudah melangkahkan kakinya keluar dari area perkantoran, bahkan tak sedikit yang sudah pulang setengah jam yang lalu. Namun, kembali tepat waktu sepertinya bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh Xiao You Ren. Buktinya dia masih berkutik dengan komputer dan mouse di genggamannya. Matanya dengan teliti memperhatikan apa yang tersaji di layar komputer tersebut. Hal ini merupakan pengecekan akhir dari pekerjaan mereka. Karyawan yang telah menyelesaikan bagiannya akan mengirimkan filenya pada Xiao You Ren untuk ditindaklanjuti sebelum diserahkan kepada Johnny, lalu berakhir di tangan CEO Wang.
Memang tidak memakan waktu lama, jika saja tidak ada yang harus dibenahi. Namun, sayangnya ada bagian desain yang terlewatkan, milik salah satu karyawan. Karena yang bersangkutan sudah kembali ke rumahnya, sehingga Xiao You Ren yang harus memperbaikinya. Beruntung file tersebut belum dikirim ke Johnny.
Meskipun langit sudah mulai diselimuti gelap, dan hanya menyisakan dirinya sendiri, tapi dengan teliti Xiao You Ren menambahkan bagian desain yang hilang. Dia bahkan tidak menyadari kedatangan seseorang, saking seriusnya.
Zheng Liam sudah duduk di kursi yang biasa ditempati Zhao Yuzi. Memerhatikan wajah serius yang terlihat menggemaskan, hingga menghabiskan waktu beberapa puluh menit.
"Xiao You Ren," panggil Zheng Liam, berbisik. Membuat laki-laki yang dipanggil itu terkejut bukan main. Dengan kaku dia melihat ke arah Zheng Liam dan menemukan wajah konyol laki-laki yang lebih tua. Jika tidak ingat jabatan, sudah pasti Xiao You Ren akan memakinya, alih-alih hanya memberikan tatapan tajam dari balik kacamata bulatnya.
Mengetahui tatapan tajam Xiao You Ren dilayangkan padanya, Zheng Liam membawa tangannya untuk mencapai wajah kecil itu dan menarik kacamata bulat yang menempel di sana.
"Ge," rengek Xiao You Ren berusaha mengambil kembali kacamatanya. "Apa yang kamu lakukan? Datang tiba-tiba, mengejutkanku dan sekarang mengambil kacamataku." Dia berniat menarik kacamatanya yang diletakkan cukup jauh oleh Zheng Liam.
"You Ren," panggil Zheng Liam pelan.
Xiao You Ren meluruskan kembali tubuhnya dan menelisik ekspresi seniornya tersebut. Dapat dengan jelas dilihat bahwa Zheng Liam tersenyum lembut padanya. Laki-laki itu kemudian mengulurkan lagi tangannya dan menyisir rambut hitam Xiao You Ren ke belakang, dengan jemari tangannya. "Kamu cantik," bisiknya teram
Tangan yang tadi menyisir anak rambut Xiao You Ren, secara perlahan mulai menjelajahi bagian kepala belakang laki-laki yang lebih muda itu dan berakhir menekan tengkuknya. Menahan wajah Xiao You Ren agar tidak mundur dan pada waktu yang sama dia mulai membawa wajahnya mendekat pada laki-laki itu.
"G-ge," lirih Xiao You Ren.
Namun, Zheng Liam seolah tuli sesaat. Seperti sedang dibawa arus galaksi di mata bulat Xiao You Ren. Ketika dia melihat bibir ranum itu, rasanya Zheng Liam dipaksa untuk segera menjelajahi rasa manis. Dia ingin mengecup dan melumat bibir kecil yang padat itu.
Bersambung ....