"Aku akan menjadikanmu pusat dari dunia. Aku akan membuatmu utuh"

Langkah kaki terdengar cepat di tengah hutan, malam itu, malam yang sunyi dan tetesan air hujan terus jatuh satu – persatu membasahi tanah.

Seorang wanita dengan kulit putih, bibir merah pucat, dan rambut panjang hitam yang terurai berantakan terus berlari tak tentu arah sambil mendekap erat putra kecilnya yang terus menangis katakutan, sesekali ia menoleh ke belakang melihat gerombolan sosok berjubah hitam yang terus berusaha mengejarnya. Nafas wanita itu terengah dan rasa lelah semakin menahannya untuk terus berlari. Langkahnya pun membawanya pada ujung yang salah. Dalam sekejap ia telah berada di ujung jurang tinggi yang membuatnya terpojok dalam keadaanya itu, wanita itu memberanikan diri membalikkan badannya, menatap gerombolan sosok berjubah hitam yang mengejarnya itu lurus - lurus.

"Serahkan anak itu" sahut salah seorang pria tegas.

Wanita itu terus berjalan mundur perlahan seiring langkah gerombolan itu yang mendekatinya. Ia mengulurkan tangannya ke udara, dan seketika muncul cahaya putih berbentuk pilar membentenginya dari gerombolan itu. Wanita itu menatap anak di pelukannya dan gerombolan di hadapannya bergantian dengan rasa takut yang tersirat dari sorot matanya. Air mata perlahan menetes dari ujung matanya dan dalam satu gerakan tangan batu ujung jurang itu terpotong, langsung melenyapkan wanita itu dalam satu kedipan mata.

Dentuman keras terdengar seiring petir menyambar keras jurang itu, rintik hujan bercampur titik – titik cahaya hitam berterbangan perlahan, terhambur angin yang bertiup keras.