Joon memeluk dirinya dengan selimut tipis di sudut balkon belakang kamar kosnya yang luas. Dia baru saja selesai mencuci dan menjemur pakaian. Rambutnya berantakan, wajahnya pucat, dan bagian bawah matanya nampak menghitam. Sepulang dari mini market, meski sangat lelah, dia tak bisa tidur. Jadi, sepanjang sisa malam tadi dia mencuci pakaian dan sekarang sedang mencoba menikmati semilir angin pagi dengan setengah terkantuk. Dan Joon sama sekali tidak menikmatinya, dia tersiksa.
Langit pagi di pandangnya. Belum begitu cerah. Joon hampir tak bergerak dari posisinya ini selama lebih dari setengah jam. Lalu ketika matahari mulai terbit, barulah matanya berkedip-kedip karena silau dan dia bergerak bangkit memutari balkon menuju kamar kos. Joon tak bicara satu kata pun sampai dirinya meringkuk di ranjang Jungshin.
Jinhee sedang serius melakukan sesuatu di meja belajar Jungshin. Saking seriusnya, dia tidak menyapa atau pun menoleh pada kedatangan Joon yang cukup bisa menimbulkan perasaan cemas pemilik mata yang melihatnya. Dikalahkan oleh rasa penasaran, Joon bangkit bersila di atas ranjang dan bertanya, "Kau sedang apa?"
"Belajar," jawab Jinhee, pendek.
"Belajar?" Joon merasa asing dengan itu, tapi dia tidak mau menambah kepusingan kepalanya yang sudah cukup pening. Joon kembali meringkuk dan bahkan menutupi seluruh kulitnya dengan selimut tipis itu.
Berjam-jam kemudian, Jinhee menyelesaikan pelajarannya dan bangkit dari meja Jungshin. Dia heran melihat Joon meringkuk diam padahal biasanya banyak bicara. Jinhee pun duduk di tepi ranjang itu.
Napas Joon terdengar lelah dan berat. Saat selimut itu disingkap sebatas dada, Jinhee melihat banyak kerutan dan keringat di dahi Joon. Suhu tubuhnya di atas normal, Jinhee mengetahui itu tanpa menyentuh Joon. Dan kelihatannya Joon kesakitan, pikir Jinhee. Maka dengan berlapang hati, Jinhee mengangkat lengan kanannya dan menyentuhkan telapak tangannya itu di dahi Joon.
Jinhee terus berada dalam posisi itu dalam beberapa detik, ditambah mata terpejam. Dia sedang mencoba mengurangi rasa sakit Joon. Dia pun menarik lengannya dan memandangi wajah Joon yang kini terlihat lebih santai. Sepertinya ini berhasil. Jinhee merasa senang dan lega karenanya.