Reza POV
Gue gak mungkin suka sama lo.
Reza tidak fokus belajar matanya tertuju pada papan tulis,namun pikirannya selalu tentang Salsa,akhir-akhir ini ia slalu memikirkan Salsa.
Rey yang melihat Reza gelisah,lantas mengerutkan dahinya. Ia bingung ada apa dengan sahabatnya satu ini,Rey menepuk pundak Reza.
"Lo kenapa sih? dari tadi gue liat gelisah amat"tanya Rey.
"Gu-gue gak apa-apa ko"ucap Reza gugup.
"Lo yakin?terus kenapa lo gagap gitu kaya Azis Gagap aja"ucap Rey meledek Reza.
"Gue banyak pikiran"ucap Reza seadanya.
"Mikirin Salsa?atau mikirin Key?"tanya Key.
Tanpa mereka sadari Pak Andi sedang menatap Rey dan Reza yang sedang asik sendiri bercerita,pak Andi sudah tidak bisa menahan amarahnya.
"Reza! Reynand!" teriak pak Andi yang membuat seluruh kelas terkejut.
Reza dan Rey langsung terdiam.
"Apa yang sedang kamu ceritakan dari tadi?"tanya pak Andi dengan nada tinggi.
"Anu pak,si Reza lagi curhat masalah cewenya"ucap Rey asal.
Reza yang mendengar jawaban Rey langsung menatap Rey dengan tatapan tajam.
"Kampret emang ni bocah tengil"batin Reza.
"Kalian ini keterlaluan,sekarang kalian keluar"tega pak Andi.
"Tapi pak,saya dari tadi cuman diam"bantah Reza.
"Sudah,tidak usah banyak alasan sekarang kalian keluar"tegas pak Andi lagi.
Rey yang mendengar disuruh keluarga langsung senang sedangkan Reza sangat kesal dengan sikap Rey,mereka berdua keluar dari kelas dan saat sudah di luar kelas Reza menarik Rey agar sedikit jauh dari kelas.
"Maksud lo apaan hah?bilang kaya tadi sama pak Andi?"tanya Reza dengan tatapan horor.
"Eh-ehm santai bro,gue ngelakuin itu supaya lo bisa cerita masalah lo ke gue"ucap Rey.
Reza mendengus kesal,ia hanya bisa bersabar dengan tingkah laku sahabatnya satu ini.
Reza dan Rey menuju kantin untuk menenangkan pikiran,sesampai di kantin mereka duduk di meja pojok agar tidak terlihat oleh guru.
"Lo kenapa sih Za?"tanya Rey.
"Gu-gue bingung Rey"ucap Reza.
"Bingung kenapa?lo kan pintar kenapa harus bingung?"tanya Rey.
"Lo bego atau apa sih Rey,ini lain juga maksud gue"ucap Reza dengan menatap sinis.
"Hehe sorry deh,lo bingung kenapa?"tanya Rey.
"Gue akhir-akhir ini suka kepikiran Salsa"ucap Reza.
"Hah apaan?gue gak salah dengar kan?"ucap Rey kaget.
Ingin sekali sekarang Reza memukul Rey,namun ia tidak tega dengan sahabatnya ya walau pun otaknya agak geser.
"Lo teriak sekali lagi,gue sumpelin ni sambel ke mulut lo"ucap Reza.
"Hehe abisnya gue kaget,cowo kulkas kaya lo bisa juga mikirin cewe"ucap Rey terkekeh.
"Gue masih normal bego"ucap Reza kesal.
"Jadi rencana lo apa?mau dekatin Salsa?atau gimana?"tanya Rey.
"Gue gak tau"ucap Reza menatap meja yang kosong.
"Gue kasih saran ya Za,lo jauhin aja deh dulu si Salsa selama seminggu kalau dia tetap ngejar-ngejar lo nah baru deh gua kasih saran buat kedepannya"ucap Rey.
Reza sempat berpikir dengan ucapan Rey,apa Reza yakin Salsa bakal slalu ngejar-ngejar dia.namun ia hendak memastikan seberapa besar cinta Salsa untuknya.
"Hm,oke gue ikutin saran lo"ucap Reza menepuk pundak Rey.
"Kita mulai dari hari ini,karna hari ini hari rabu"ucap Rey nyenger.
"Ini senin gilak,dasar gak waras lu"ucap Reza.
***
Teetttt tettt tetttt
Bel istirahat berbunyi,seluruh siswa dan siswi SMA Melati berhamburan kemana-mana.Salsa dan Mimi sedang membereskan bukunya,saat sedang membereskan bukunya Key menegur Salsa.
"Salsa,lo beneran kemarin cari buku pelajaran sama Reza?"tanya Key.
"Ah-ehm anu kemarin gak sengaja ketemu di rak buku pelajaran"ucap Salsa.
"Salsaaaa,lo beneran dekat sama Reza?"tanya Mimi dengan kaget.
"Ih apaan sih Mi,gue masih ngejar-ngejar dia"ucap Salsa duduk di bangkunya.
"Gue dukung lo Sal"ucap Key dengan penuh semangat.
"Ngantin yuk,laper nih"ucap Nanda.
"Ayok deh"ucap serentak Mimi,Key dan Salsa.
Mereka menuju kantin untuk mengisi perut mereka karna cacing yang sudah demo dari tadi,saat ingin menuju kantin mata Salsa mengkap seorang cowo yang sedang duduk di bawah pohon sambil membaca buku,senyum Salsa terkembang,Salsa tau kalau cowo itu Reza.
"Gue gak jadi makan deh"ucap Salsa.
"Lah kenapa?"ucap Nanda
"Beneran gak jadi makan ni Sal"tanya Mimi.
"Iya beneran,kalian aja yang makan gue ada urusan"ucap Salsa.
"Urusan ap--"ucapan Key teputus ketika Salsa langsung meninggalkan mereka.
Mimi tau kalau Salsa ingin mendekati Reza,Mimi menggeleng kepalanya lalu pergi ke kantin bersama Key dan Nanda.
Salsa tersenyum melihat Reza yang sedang asik membaca buku,Salsa duduk di depan Reza.Reza tau itu Salsa namun ia tetap membaca buku yang ia baca dari tadi.
"Reza gak istirahat?"tanya Salsa.
"Gak"ucap Reza singkat.
"Udah makan?"tanya Salsa lagi.
"Udah"ucap Reza.
"Udah minum?"tanya Salsa lagi.
"Lo bisa diam gak?berisik tau gak"ucap Reza ketus.
"Ih galak amat sih,Salsa kan cuman khawatir aja"ucap Salsa cemberut.
Reza yang melihat hal itu ingin sekali mencubit salsa,namun ia ingat saran Rey ia tetap harus bersikap dingin.
"Salsa temani Reza disini ya?"pinta Salsa.
"Hmm"gumam Reza tanpa menatap Salsa.
"Reza ganteng ya"ucap Salsa sembarangan.
"Hah apaan?"tanya Reza kaget.
"Gak papa,Reza ternyata budek ya"ucap Salsa terkekeh.
"Lo suka sama gue karna gue ganteng?"tanya Reza
"Gak,Salsa suka sama Reza karna Reza itu beda,Reza unik"jelas Salsa sambil tersenyum.
"Oh"ucap Reza singkat.
Aksa dari tadi mencari Salsa tidak ketemu-ketemu ia bingung kenapa Salsa menghilang,ia berjalan ke kantin untuk mencari Salsa namun ia hanya melihat Mimi,Key dan Nanda.Aksa mendatangi mereka yang sedang makan.
"Mi,Salsa mana?"tanya Aksa.
"Astaga Aksa,ngangetin aja"ucap Mimi.
Key yang melihat Aksa langsung tersenyum dan menyapa Aksa.
"Hay Sa"ucap Key.
"Eh elo,Hay"ucap Aksa.
"Lo cari Salsa kan?noh dia mojok di taman belakang"ucap Nanda.
"Hah taman belakang?oke thanks ya"ucap Aksa lalu pergi meninggalkan Mimi dan lainnya.
Aksa yakin Salsa sedang bersama Reza,ia tidak akan melepas Salsa,perasaan Aksa semakin tidak karuan.Ia berlari menuju taman belakang saat sampai di taman belakang dugaan Aksa benar Salsa sedang bersama Reza.
Amarah Aksa sudah tidak tertahan Aksa mendekati Salsa dan Reza yang sedang berbicara tanpa babibu Aksa menjatuhkan satu tonjokan di pipi Reza,Reza terebah dan kaget apa yang Aksa lakukan kepadanya.
Salsa yang melihat kedatangan Aksa lalu kaget dan mencegah Aksa untuk tidak memukul Reza lagi,hati Salsa sangat panik,ia tidak pernah melihat perkelahian tepat di depan matanya,Salsa gemetar tapi ia beranikan diri untuk mencegah Aksa.
"Aksa! udah Sa"ucap Salsa menarik Aksa.
"Lo apa-apain sih datang-datang langsung main tonjok"ucap Reza dengan tatapan tajam.
"Sal balik ke kelas lo sekarang!"tegas Aksa.
"Tapi Sa--"ucap Salsa terputus karna Aksa melanjutkan bicaranya.
"Salsa!gue bilang lo sekarang ke kelas lo sekarang"bentak Aksa.
"Aksa kenapa sih?ko malah ngebentak Salsa?"ucap Salsa dan pergi meninggalkan Aksa dan Reza.
"Aghhhh"Aksa mengacak rambutnya.
Reza berdiri menatap Aksa dengan tatapan kemarahan,Reza menarik kerah baju Aksa dan langsung memberikan sebuah tonjokan tepat dirahangnya.
Aksa langsung tersungkur,tanpa babibu Aksa langsung memberi tonjokan kedua untuk Reza sehingga membuat sudut bibir Reza sobek.
"Ini belum seberapa,kalau lo berani ngerebut Salsa dari gue,gue pastiin hidup lo gak bakal tenang"ucap Aksa memperingatkan Reza.
"Terus kalo Salsa cintanya sama gue,hak lo apa?"tanya Reza dengan sinis.
Aksa menarik kerah baju Reza membimbing untuk berdiri,saat Reza sudah berdiri Aksa langsung memberikan ancaman lagi.
"Kalo lo tetap ngerebut Salsa dari gue,gue pastiin hidup lo gak bakal lama"ucap Aksa melepas cengkramannya di kerah baju Reza dan pergi meninggalkan Reza.
Reza yang mendengar ancaman Aksa tidak menyangka,Aksa mencintai Salsa dengan cara yang salah.Tapi Reza tidak akan menyerah ia sekarang akan bersaing dengan Aksa walau nyawa pun taruhannya.
"LO TERLALU CINTA SAMA SESEORANG,TANPA LO SADARI CARA LO SEPERTI SEORANG PSYCHOPATH"