Naomi refleks menoleh ke arah belakang dan melihat wajah wanita tadi yang bernama Adora.
*Apakah aku harus mengikuti nya? *, "euh tidak-tidak aku harus menepati janjiku untuk pergi main ke tempat temanku" menurut nya lebih baik besok, ia pergi ke tempat yang sama ini lagi berharap bisa bertemu lagi.
Setelah itu Naomi sampai ke rumah temannya dan Mia dan Adora sudah di depan toko rotinya.
"Silahkan masuk" sapa pelayan yang bekerja di sana dan dipersilakan masuk.
"Ambil saja aku traktir hari ini" kata Adora yang membuat Mia mendadak kaget dan senang.
Mia spontan memeluk nya sambil berterima kasih, "iya santai saja" lalu Mia mengambil beberapa roti yang ia ingin kan dan membawa nya ke kasir.
"Ayo pulang ke rumahku" ajak Adora dan dibalas anggukan oleh Mia, "Aku pulang!" "selamat datang kembali" dijawab oleh Hayate yang sedang bersantai-santai di ruang tamu.
Adora segera menghampiri nya dan duduk disamping nya, "kau kenapa dirumah saja?"
Hayate yang mendengar pertanyaan adiknya langsung memasang wajah masam "terserah lah suka-suka aku mau kerja dirumah kek" "dih" setelah itu Hayate hanya tersenyum melihat Adora.
Tiba-tiba ada suara orang berdehem ya siapa lagi kalau bukan Mia "wah saya cosplay jadi nyamuk" sontak membuat kakak beradik itu tertawa "lupa deh kalau ada Mia dasar kau ini membuat ku lupa" "hah kau nya itu yang dasar pikun masa tidak lihat paras wanita cantik ini" jelas Adora yang tidak terima.
*Wah aku merasa tersanjung di bilang paras cantik* gumam Mia dalam benak pikiran nya.
"Menurut ku dia biasa saja" *jleb* kata itu sukses membuat mental Mia drop "Kak Hayate jahat!" kesal Mia yang mengerutkan bibirnya, "jangan di dengar kata Hayate dia itu gak punya minat sama cewe ya begini jadinya" ejek Adora dan membuat nya sedikit tersenyum.
Hayate kaget mendengar ocehan adiknya ini "wah aku gak gitu amat lah ya, aku masi menyukai wanita cih" setelah mendengar kata Hayate mereka berdua malah tertawa terbahak-bahak dan Hayate hanya tersenyum senang sambil melihat wajah mereka berdua.
Lanjut di keesokan harinya, sekarang Adora sedang bergegas untuk pergi membeli bunga untuk diberikan kepada Ichiro.
Setelah ke toko bunga barulah ia beranjak pergi ke rumah sakit, pada saat Adora membuka pintu dan keluar dari toko tersebut tak sengaja ia bertemu dengan gadis kemarin yang menabrak nya.
Tetapi Adora hanya menatap nya sebentar dan ingin melanjutkan langkahnya tetapi, dihentikan oleh gadis itu.
*Disaat aku melewati jalan ini dan melewati toko bunga, aku bertemu dengan kakak Adora yang sedang membeli bunga aku yang tak kepikiran apapun tiba-tiba menarik tangan nya tanpa sadar*.
Adora sedikit kaget dengan tangannya yang ditarik oleh gadis itu lalu mengernyit kan dahinya "maaf.. ada apa?" tanya nya kepada dia, "boleh kita bicara sebentar?" tanya balik gadis itu lalu ia mengatakan setuju dan memilih tempat yang pas untuk berbicara.
Duduklah mereka dibangku yang sudah disediakan di pinggir jalan yang terlihat tidak begitu banyak orang berlalu lalang.
"Apa yang bisa kubantu?" tanya Adora kepada nya, "ah jadi aku adalah adiknya Ichiro" Adora yang mendengar nya pun tersentak kaget dan menelan ludahnya saja.
*Apa?! jadi Ichiro mempunyai adik perempuan?* "O-oh siapa namamu?" tanya Adora dengan sedikit gugup "ah ya perkenalkan namaku Naomi Naoki, pasti kakak sedikit kaget ya Ichiro punya adik?" katanya sambil menggarukkan kepala nya "t tidak kok, aku dulu pernah dengar bahwa dia mempunyai seorang adik ternyata adik perempuan.. lalu salam kenal juga aku Adora Seijiro teman sekamar kakakmu dulu" jawab Adora dengan ramah.
*aku pikir kau tadi adik ku ternyata bukan, lain kali jangan begitu lagi ya?* itulah yang terlintas di benak pikiran Adora dan langsung memahami kenapa ia mau mengajak berbicara kepadanya.
"Jadi ada perlu apa Naomi?" seketika Naomi yang tadi tersenyum sekarang senyuman nya telah berubah, "kak Ichiro itu kakak sudah tahu kondisi nya?" tanya nya dengan penasaran.
"Oh itu katanya dia bakal sembuh kan? katanya dia sudah menemukan pendonor yang tepat!" kata ku namun respon dari Naomi seperti mengatakan bahwa bukan itu sebenarnya yang terjadi Adora masih bingung mulai bertanya lagi "apa ada yang salah dengan kata-kata ku?" sontak Naomi mengambil tanganku dan memegang nya erat-erat.
"Kak Ichiro.. bukan itu.. tidaklah benar.. " Adora sedikit tidak percaya "hah itu benar kok dia sendiri yang bilang" kata Adora yang memastikan bahwa perkataan dia itu benar.
"Kak Adora.. kak Ichiro itu sudah tinggal beberapa bulan lagi untuk bertahan hidup, lalu Naomi ingin bertemu dengan kakak dan menceritakan kebenaran nya. " jelasnya yang mulai menetes kan air matanya.
"Gak mungkin.. " Adora masih belum bisa menerima pernyataan itu " iya itu benar, terdengar menyakitkan dan setiap hari ia menunggu kakak untuk dibawakan buku cerita dan selalu menunggu kedatangan kakak.. " *dia merindukan ku?* Adora jadi merasa bersalah karena sudah lama ia tidak berkunjung ke tempat Ichiro dirawat.
"Maaf kan kakak Naomi kakak pikir kakak gak boleh mengganggu nya karena masih tahapan di operasi tapi ternyata.. hiks" Adora langsung menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Naomi, "iya kak aku mengerti dan itulah mengapa Naomi ingin mencari kakak".
Naomi mengelus pundaknya berusaha menenangkan diri Adora, "kak sudahlah jangan menangis yang penting kakak telah mengetahui nya, dan Naomi ingin mengajak kakak ke rumah sakit sekarang" tanpa basa-basi Adora langsung beranjak berdiri bertanda ia sudab siap pergi kesana.
Sepanjang jalan Naomi menjelaskan keadaan kakak nya yang sebenarnya, Adora terkadang terlihat kaget dan memperlihatkan wajah sedih nya.
Sampai pada akhirnya mereka berdua telah sampai di depan ruangan Ichiro, *deg deg deg* Adora memegang dadanya yang menandakan rasa gugupnya masih ada.
Naomi yang menyadari langsung menggenggam tangan Adora dan menatap nya dengan penuh kepercayaan.
"Kak lihat siapa yang aku bawa" setelah Naomi membuka pintunya, Adora membolak kan kedua mata nya dan berjalan perlahan-lahan.
Disana terlihat Ichiro yang sedang tertidur pulas dengan wajahnya sedikit tirus, hal itu membuat Adora jadi sedih "sudah lama aku tidak mengunjungi mu ternyata kau tak ingin memperlihatkan wajahmu ya" katanya sambil tersenyum kecut, "sudah lama dia tidurnya?" tanya nya kepada Naomi.
"Mungkin, Naomi juga baru datang hari ini, yah dia sering tidur daripada terbangun" "begitu ya?" entah mengapa rasanya sesak dan membuat hati Adora sakit, ia tidak meyangka orang yang ia suka malah tidak dapat bersama dengannya.
Adora membaringkan kepalanya ke ranjang Ichiro, ia teringat kenangan ketika bersama Ichiro yang selalu mendengar cerita nya yang padahal tidaklah penting.
"Naomi apakah dia masih bisa bertahan lebih lama lagi? kalau bisa apakah bisa ia bertahan selama mungkin? " ya menurut Adora sebenarnya ia tidak pantas menanyakan ini tapi apa daya perasaan yang Adora pendam ini mengebu ngebu.
"Entahlah kami juga berharap begitu hiks, tapi cobalah kakak sering berkunjung ke sini mana tahu kak Ichiro bisa sadar kembali" Adora yang mendengar kata Naomi jadi tambah sesak dan memeluk Naomi dan dibalas juga oleh Naomi.
"Kak Ichiro sangat menyayangi kak Adora, dia sangat sering sekali menceritakan tentang kak Adora" "apa?! " wajah Adora sontak memerah dan menundukkan kepalanya "begitu ya.. " Naomi membalas nya dengan anggukan kepala nya.
Kembali lagi Adora duduk di sebelah Ichiro "ini sama seperti aku bertemu denganmu pertama kalinya, kau tau? sekarang aku sudah bisa pergi bolak-balik ke kampus.. kau benar lukaku ini hanya sebentar saja tapi kenapa rasanya sakit kalau kau tidak mau bangun di hadapan ku hm? " curhat nya yang sebenarnya Ichiro belum bangun dari tidurnya.
"Ini sangat menyakitkan" Adora masih setia menunggu Ichiro sampai ia ketiduran di sana, Naomi entah kemana pergi meninggalkan mereka berdua.
Dan Adora pun terbangun dari tidurnya gara-gara ada suara patukan burung di luar jendela, "eungh.. " Adora mulai membuka matanya sambil mengucek matanya dan merenggang kan kedua tangannya.
"Sudah jam berapa ini" ia melihat ke arah jam di dinding ,sudah menunjukkan pukul jam enam sore, sebaiknya aku pergi sebelum itu Adora meletakkan bunganya di sebuah meja disana.
Lalu ia berpamitan kepada Ichiro dan membuka pintu ruang inapnya.
*Suara apa ini? ada suara tangisan? siapa yang menangis memang nya? sebentar, suara ini bukan kah suara nya Adora? *
To be continue