Chereads / love is sick; together / Chapter 16 - jealous

Chapter 16 - jealous

"Adora bangun ini sudah lewat 5 menit" sahut mama nya dari luar kamar "iya tunggu sebentar" dan saat pintu dibuka mama nya dikejutkan dengan penampilan Adora yang sudah memakai baju rapi untuk pergi ke kampus begitu juga dengan style rambutnya, sangat bergaya!

"Astaga!.. hoh kau ini ternyata sudah bersiap siap berangkat ya" kata mama nya yang sedikit merasa lega, "ehe soalnya hari ini pelajaran nya berlangsung lebih lama" jelasnya dengan santai lalu disambung oleh anggukan mama nya "yasudah ini ada uang tambahan dan makan sana " Adora yang melihat itu langsung berbinar matanya merasa terharu *LAIN KALI AKU AKAN LEBIH GIAT BANGUN PAGI HMPH* rasanya pagi ini Adora dibuat sangat membara.

"Aku berangkat" pertama-tama ia melewati beberapa kompleks rumahnya lalu menuju jalan besar sambil sesekali menunggu lampu merah agar pejalan kaki dapat melanjutkan langkahnya.

Dan tak lama kemudian Adora sudah berada di kampusnya dengan sedikit ngos-ngosan, "hwek" *ugh pengen muntah* batinnya dan berpikir segera ke toilet.

"uhh lega sekali" mungkin isi perut Adora sudah penuh ditambah lagi ia hari ini lebih memilih berjalan daripada memakai alat transportasi malah membuat nya kecapekan.

"Oh dora!" kebetulan sekali sekarang ia bertemu dengan teman dekat nya perempuan siapa lagi kalau bukan Mia.

"Lama tak berjumpa" sapaku dengan wajah datar "aih kok. lesu gini sih padahal masih jam segini loh" gumam Mia sambil melihat jam di tangannya.

"Hm soalnya tadi aku jalan kaki" Mia langsung mengernyit kan dahinya dengan wajah tidak menyangka "wah pantas saja" setelah itu tidak ada lagi pembicaraan di antara mereka.

"Sampai jumpa Dora!" kata Mia sambil melambaikan kecil tangan nya dan dibalas juga oleh Adora dengan lambaian yang singkat.

***

Adora membuka handphone nya untuk mengechat Mia, digesekkannya layar handphone itu lalu mencari kontak Mia.

Mia bestie

Adora: hey sudah selesai belum nih?

Mia: ah sorry masih belum, kayaknya bentar

lagi juga dosennya pamit tunggu ya Adora: siap!

Dan Adora menutup handphonenya segera beranjak keluar dari kelasnya itu. "Rasanya hari ini tambah panas saja aku ingin beli es krim buah-buahan" sambil berjalan dengan lesu , energi di tubuhnya ini rasanya seperti dikuras begitu banyak.

"Dora!" Mia kembali menunjukkan wajah segar bugar nya itu sebaliknya Adora yang melihatnya hanya bisa melongo "sepertinya kawanku ini sudah lowbat ya?" katanya sambil menepuk punggung belakang Adora "tentu belikan aku ice cream dong" pinta Adora sambil menunjuk kan mata puppy nya "hah.. untung saja kau ini kawan baik ku" Mia hanya bisa pasrah dengan tingkah laku Adora ini.

Memang beginilah ketika Adora sedang badmood, kecapean, ataupun sedang kelaparan seketika semuanya suram.

Setelah keluar dari universitas besarnya itu mereka segera menunggu bus umum di halte sana, begitu banyak orang di dalam sana sehingga mereka berdua hanya dapat berdiri diantara tempat duduk yang kurang.

"Yang sabar ya dora aku tau ini berat" "heum aku mau naik taksi aja kalau begini" kata Adora dengan gaya lesunya "astaga" Mia tersenyum kecil dan menggeleng kan kepalanya pelan.

Berhentilah bus itu di sebuah pinggir jalan dimana di daerah di situ terdapat banyak street food serta menjual berbagai benda lainnya, "kau memang kawan yang terbaik Mia!" gumam Adora sambil mengacungkan dua jari jempol nya kepada Mia, Mia sedikit terkejut lalu membalasnya dengan senyuman saja "sudahlah ayo kita mengisi power kita" dan mereka berdua pun sangat menikmati perjalanan di sana.

"Sampai jumpa rasanya aku akan kangen dengan mu Mia" Mia hanya terkekeh mendengar ocehannya itu "halah baru saja kita bertemu sudah main kangen saja, yasudah aku pulang dulu bye~~" Mia pulang dengan arah jalan yang berbeda dengan Adora.

"Akhirnya setelah sekian lama bisa jajan lagi" katanya sambil mengangkat kedua tangannya yang di gengam.

***

*Apakah aku harus memberi tahu kak Ichiro? sepertinya tidak usah toh mungkin kak Adora mengajak teman nya saja apa salahnya juga* Naomi masih saja kepikiran apa yang dilihat nya beberapa hari yang lalu.

Waktu itu Naomi kebetulan sedang berada di taman hiburan dan pas sekali bersamaan dengan Adora dan si temannya itu, entah bagaimana Naomi tidak sengaja melihat kak Adora sedang bersama laki-laki itu pasti temannya "tapi kenapa mereka terlihat dekat sekali ya" Naomi mencoba menghilang kan pikiran negatifnya itu "hm sepertinya gak usah diganggu dulu deh" dan ia pun lanjut berjalan-jalan.

Sementara Ichiro dari tadi hanya bingung menatap wajah adiknya kusut ini "kau ini kenapa ?" Naomi langsung menoleh ke arah kakaknya dengan mata sedikit melebar "anu gak papa cuman tugas sekolah saja" Ichiro hanya mengangguk mengerti dan tidak ingin bertanya lagi kalau sudah soal sekolah.

Tapi lagi-lagi Naomi ingin sekali menceritakan itu kepada Ichiro namun ia sedikit bimbang *cerita tidak ya?* "cerita aja deh" gumamnya tiba-tiba.

"Cerita apa? " tanya kakaknya lagi dan "waktu Naomi ke taman hiburan sendirian aku melihat kak Adora dengan teman laki-laki nya" "lalu?" masih dengan nada bertanya Naomi mengira kakaknya akan cemburu "apakah kakak tidak merasa kesal atau cemburu?"

Ichiro yang mendengar itu tertawa kecil "untuk apa cemburu? memangnya mereka ada hubungan spesial?" lantas Naomi hanya bisa menggeleng kan kepalanya "Naomi tidak tahu itu sih", "lagi pula aku dan dia belum pernah menyatakan perasaan kami masing-masing tentu aku belum bisa merasa cemburu" katanya dengan tegas dan Naomi hanya terdiam saja "kau tak perlu cemas fokus saja dengan sekolah mu ya, dan yang terpenting lagi aku sudah mendapat ginjal baru" setelah mendengar itu Naomi sedikit terkejut dan terharu langsung memeluk kakak yang disayanginya itu.

"Kalau soal kakak sudah mendapat kan donor ginjal apakah aku boleh memberi tahu nya ke kak Adora" Ichiro memegang dagu nya sambil berpikir "ini suprise saja buat dia, nanti kalau sudah keluar dari rumah sakit barulah kuberi tahu sendiri kepadanya bagaimana? " tanya nya kepada adiknya.

"Ya itu sih kalau kak Adora masih belum move on ke kakak" kata Naomi sukses membuat Ichiro merasa ditusuk dengan anak panah *anak ini ngomong nya suka seadanya saja-_*

"Yah semoga masih sempat" "baiklah kak".

***

"Kok jadi kepikiran Ichiro ya?" yah Adora merasa sangat sedih saat mendengar kabarnya yang kurang bahagia itu "aku yakin pasrtu bisa.. " katanya yang berdoa untuk Ichiro.

"Tapi kenapa juga disaat aku jarang bertemu dengan Ichiro, Tanaka seolah-olah muncul begitu saja" Adora lagi-lagi mengingat dimasa ia di labrak oleh mantan pacarnya Tanaka itu, kini ia hanya bisa menundukkan kepalanya "rasanya waktu itu aku masih membencinya kok sekarang sudah tidak ya" Adora bingung dengan perasaan nya sendiri kenapa terkadang ia bisa merasa bahagia dan merasa kesal dengan seseorang.

"Hey ingatlah kau pernah bilang kau tak menaruh perasaan padanya kan ayolah Adora kau tidak kesepian seperti ini" Adora bergumam kepada dirinya sendiri.

Kalau dipikir Adora sampai sekarang masih memiliki perasaan yang lebih kepada Ichiro lantas bagaimana dengan Ichiro sendiri? sebuah pertanyaan yang sangat sulit bagi Adora.

"Tidak enak rasanya menjadi overhinking" ia mendengus kan nafasnya dan terpikir untuk melihat dirinya ke kaca, kini ia berdiri melihat dirinya sendiri "oh kurasa aku belum berubah sepenuhnya.. sebaiknya aku ingin mencari hal-hal yang lebih menarik di internet!".

Sambil melihat-lihat ada satu kata yang terlintas dipikirannya "bagaimana kalau mencoba mengeskpresikan perasaanku melalui gambar?" menurutnya itu merupakan ide yang menarik.

"Eugh tapi tidak pintar menggambar" sebal nya meratapi nasib bahwa ia tidak semahir itu dalam gambar sesuatu "yasudah lah tidak jadi" kini ia duduk dibawah ranjang nya *aku ini kenapa sih*