Setelah semua peristiwa berlalu kehidupan Adora berjalan dengan sesuai apa yang diinginkan nya walaupun sempat merasa kesepian namun ia tetap bisa ber positif thinking karena tidak baik juga terlalu banyak pikiran bisa menyebabkan stres.
Dan ditambah kabar gembira nya lagi Ichiro telah melewati masa-masa ia dirawat di rumah sakit serta berjalan dengan lancar operasi nya , kini ia sudah diperbolehkan untuk pulang dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
"Selamat kawan setelah cuti berapa lama barulah bisa kembali ke sini juga kau selamat atas kesembuhan mu!" seru kawan sekantor Ichiro dan setelah kembali nya bekerja semua karyawan disana tengah merayakan kehadirannya itu.
"Terima kasih semuanya bagiku kalian semua adalah keluarga yang kusayangi" Ichiro mengucapkan terimakasih pada mereka semua dan terlebih untuk boss nya yang baik hati juga.
"Ichiro karena kau baru saja bekerja, kau boleh pulang lebih awal jika masih merasakan sakit di tubuh mu jangan di tahan" kata boss nya dan setelah selesai semua kembali mengerjakan tugasnya masing-masing, Ichiro memandang sekitar ruangan kantor nya ini tidak meyangka ia dapat bertahan hidup hingga sekarang.
Lalu ia menduduki meja kerja nya menekan tombol on untuk menyalakan komputer di depannya mulai bekerja, tapi ada satu hal lagi yang belum diurus nya.
Jika saat ini Ichiro sudah memulai bekerja maka waktu yang bersamaan Naomi mendatangi Adora ingin mengatakan sesuatu padanya. "Ah Naomi sudah lama tidak bertemu" mereka berdua memang sudah berjanji untuk bertemu di cafe "iya kak sudah lama.. kak aku ingin bilang sesuatu" Adora mengernyit kan dahinya menunggu perkataan Naomi "kak Ichiro dia tengah koma lagi" katanya dengan sedih.
*Apa?! padahal baru saja sadar ya tuhan ada apa lagi ini* Adora memasang wajah sedih nya "benarkah begitu? ada apa dengannya?" tanya nya mulai khawatir "mungkin penyakit nya itu... " Adora hanya terdiam "ah begitu ya" ia mengenggam tangannya kuat Naomi yang melihat itu mengerti bagaimana perasaannya "aku ditinggal sendiri ya" kata Adora mencoba tersenyum Naomi hanya terkaget sedih "tidak aku yakin kakak ku pasti akan sembuh" kata Naomi dengan tegar.
"Semoga" Adora menepuk pundak Naomi sambil menatap dengan tegas, "tapi kak apakah bisa bertemu lagi? barangkali aku bisa memberi tahu mu keadaannya" Adora mendengar itu hanya menggeleng pelan "ah tidak usah aku hanya merepotkan mu kalau begitu, lebih baik kau saja yang memperhatikan nya" katanya dengan suara pelan.
Naomi yang mendengar nya berpikir kalau rencana ini akan gagal *ah tidak cari alasan lain* saat tengah memikirkan sesuatu Naomi melihat anak-anak tengah membawa bekal mereka untuk saling berbagi dan munculah ide itu.
"B-bagaimana kalau kakak mengajariku membuat bekal karena aku tidak punya waktu dengan ibu bisakah?" Adora terkekeh mendengar itu "baiklah kalau begitu aku ke rumah mu kan" Naomi langsung menganggukkan kepalanya dengan sangat berenergi Adora lagi-lagi terkejut dengan kelakuan nya "kau ini kenapa sih dasar" kata Adora sambil geleng-geleng "baiklah kabari aku nanti kalau mau bikin bekal".
*Yes berhasil* Naomi melihat perlahan-lahan Adora tampak tidak terlihat lagi dari pandangannya dan langsung pulang ke rumah
Hari sudah malam dan ini saatnya Ichiro untuk pulang "aku pulang dulu" pamitnya ke teman sebelah nya "iya" sesudah mengemas barang nya bersiap untuk turun ke bawah menggunakan lift menuju ke basement tempat parkir mobil kantor, setelah itu ia menyalakan mesin mobilnya dan menginjakkan gas nya segera berjalan.
"Aku pulang" kata Ichiro sambil melepas kedua sepatu nya "selamat datang Ichiro" kata ibunya seraya memeluk anak nya itu.
"Mandilah dulu setelah itu turun kebawah untuk makan ya nak" "iya bu" Ichiro masuk ke kamarnya untuk membersihkan badannya.
"Bagaimana kondisi mu baik-baik saja?" tanya ibunya tengah duduk berhadapan dengan Ichiro "iya bu baik saja" jawabnya sambil mengambil sesuap makanan, "baiklah kalau gitu habiskan lalu berisitirahat lah" sembari mengatakan itu ibunya langsung pergi ke kamar untuk tidur.
Disaat tengah makan Ichiro mendengar suara langkah kaki dirasa di belakang nya, ia menaruh sumpit nya diam mendengar suara langkah tersebut.
Saat Ichiro ingin membalikkan badannya terlihat lah Naomi "oh kau kenapa?" tanya nya dengan datar.
Lalu ia menarik kursi agar bisa duduk di sebelah Ichiro "tadi aku bertemu dengan kak Adora" Ichiro membelakkan matanya dan berhenti untuk makan.
"Apa yang kalian lakukan?" tanya nya penuh dengan keseriusan "ah aku meminta ia untuk mengajarkan membuat bekal begitu" jelasnya sambil menunduk kan pandangan nya.
"Kapan?" "sabtu nanti"
"Lalu sehabis itu?" tanya nya masih belum puas, Naomi menepuk jidatnya "ya ampun ini buat suprise nya" Ichiro masih tidak paham bagaimana suprise dengan membuat kan bekal apakah itu sebuah suprise?
"Jadi nanti aku akan menyuruh kak Adora untuk mengantarkan bekal ini kepadamu"
"Memangnya dia mau begitu?"
*Ah iya juga* Naomi berusaha meyakinkan kata katanya itu kepada kakaknya "lihat saja nanti" senyumnya cengengesan.
Setelah beberapa hari berlalu tiba lah hari sabtu entahlah apa yang direncanakan Naomi maupun Ichiro ini sangat konyol namun usaha untuk mengejutkan Adora itulah tujuan utama mereka, kemarin Ichiro sudah mencatat bahan-bahan untuk membuat bekal sisanya diserahkan kepada adiknya yang imut itu.
"Nah memangnya dia tidak curiga jika diantar ke kantor? bukannya lebih baik di tempat lain?" tanya Ichiro mengenai rencana ini "yah aku tidak ingin membawa ke kantor si... lebih tepatnya di suatu tempat" jawabnya.
"Dimana itu?"
---
Suara ketokan pintu menandakan ada seseorang di depan rumah Naomi dan pemilik rumah pun segera membukakannya, "maaf aku sedikit terlambat" kata Adora sambil mengibaskan tangannya ke jaket miliknya.
Rupanya cuaca di luar tiba-tiba mendung sehingga terjadi gerimis sedikit membasahi tubuh Adora "silahkan duduk dulu kak Adora" dan Naomi mengantarkan dirinya ke ruang tamu "apakah bahannya sudah ada?" tanya nya "oh belum tapi aku sudah mencatat bahan yang akan dibeli" lantas Adora hanya mengangguk mengerti.
Setelah beberapa menit berlalu gerimis lalu berubah menjadi hujan yang masih turun kini mulai meredam *cukup lama* gumam Naomi namun hal itu tidak berpengaruh pada semangatnya "ayo kita beli~~~!!" katanya sambil mengangkat kedua tangannya ke atas "oke" jawab Adora singkat.
Walaupun mereka jalan berdua beberapa kali merasakan canggung tapi langkah demi langkah sudah terlihat supermarket disana, begitu masuk Adora langsung mengambil keranjang belanjaan ukuran kecil setiap lorong tersedia berbagai macam jenis bahan baku makanan kini Naomi meraih kertas yang berada di saku jaket nya.
"tomat cherry,telur,timun,gyoza beku,daun bawang,mayones,dan sosis kecil" Naomi menyebutkan bahan yang ditulis disana "oke mari kita cari" ajak Adora segera mencari benda-benda yang sudah dibaca Naomi.
Tak butuh waktu yang lama Adora dan Naomi sudah mengambil bahan makanan sesuai di kertasnya lalu mereka segera pergi ke kasir dan menunggu antrian yang lumayan panjang "tumben panjang gini antriannya" keluh Naomi karena ia melihat seseorang belanja sampai memakai dua troli yang besar "yah mereka sedang belanja bulanan agar cukup lama bertahan simpanannya" jelas Adora "iya juga,jarang melihat orang belanja bulanan".
"Terima kasih telah belanja disini" kata mbak kasir itu "iya sama-sama" jawab mereka bersamaan.
"Padahal belanjaan kita tidak juga banyak tetapi mengapa sangat lelah?" lagi-lagi Naomi mendengus kesal "haha karena tadi banyak ibu-ibu yang tengah ingin memasakkan untuk keluarga nya masing-masing mana kita belanja nya di pagi hari tidak heran^_^||" Adora menggaruk belakang kepalanya yang padahal tidak gatal, tentu saja Adora sedikit paham mengapa Naomi seperti itu karena dia bukan anak yang selalu disuruh-suruh belanja seperi anak pada umumnya dan ditambah lagi dia masih sekolah pasti saja ia selalu rewel.
"Jika kau sudah besar nanti pasti kau akan paham" sambungnya sambil tersenyum simpul "yak terserah deh" Naomi merasa ia diceramahi oleh ibunya walaupun begitu ia tak menyangkal perkataan Adora.
"Nanti kalo aku tua aku harus memasak setiap hari ya? ugh pasti bakal pegel" selama perjalanan setelah keluar dari supermarket Naomi sedikit mengeluarkan unek-unek dan berkeluh kesah.
Adora diam sebentar lalu mengeluarkan kata-kata "kalo kau sudah besar nanti pasti pikiranmu akan berubah memasak setiap hari memang terasa menjengkelkan tetapi bila kau sudah melakukan semua hal menurut mu jengkel itu pasti akan menjadi menyenangkan".
Ia sedikit ragu dengan ucapan yang dia telontarkan barusan "semoga begitu" jawab Naomi yang menangkap arti perkataan perempuan yang terpaut jauh umurnya itu, "bagus lah kau bisa memahaminya".
Dan tibalah mereka dirumah
To be continue~